Keadaan umum Teluk Jakarta

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Keadaan umum Teluk Jakarta

Teluk Jakarta terletak di Pantai Utara Jawa dengan panjang pantai sejauh 72 km yang diapit oleh Tanjung Pasir di barat dan Tanjung Karawang di Timur UNESCO, 2000. Teluk Jakarta secara keseluruhan merupakan daerah dangkal dengan variasi kedalaman sebesar 1-24 meter Koropitan, 2000 in Damar, 2001. Terdapat 13 sungai yang bermuara ke Teluk Jakarta diantaranya 3 sungai besar yaitu Sungai Cisadane, S. Ciliwung, dan S. Citarum sedangkan 10 sungai kecil diantaranya adalah S.Kamal, S. Cengkareng , S. Angke, S. Karang, S. Ancol, S. Sunter, S. Cakung, S. Blencong, S. Grogol, dan S. Pasanggrahan. Teluk Jakarta memiliki berbagai potensi ekonomi penting seperti perikanan perikanan tangkap dan budidaya laut yang terdapat di sekitar teluk; pariwisata bahari seperti tempat berenang, jet ski, dan SCUBA Diving yang banyak terdapat di sekitar Kepulauan Seribu; taman nasional dan cagar alam yang terdapat di P. Rambut, P. Burung dan P. Bokor serta cagar budaya yang terletak di P. Onrust; aktivitas penelitian, pendidikan dan pelatihan kelautan terpusat di P. Pari dan P. Pramuka; dan pelabuhan di Tanjung Priok Wouthuyzen, 2006. Jumlah penduduk di sekitar daerah Teluk Jakarta Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi yang besar dan mempunyai laju pertumbuhan yang tinggi semakin menambah tekanan lingkungan di Teluk Jakarta. Jumlah penduduk di sekitar daerah Teluk Jakarta telah meningkat dua kali lipat sejak 1980 sampai tahun 2000 yaitu sebanyak 11,9 juta jiwa pada tahun 1980 menjadi 20,3 juta jiwa pada tahun 2000 Tabel 1. Pertumbuhan penduduk yang tinggi ini mendorong pembukaan lahan yang cepat dan tidak ramah lingkungan Arifin, 2004; Helfinalis, 2004. Menurut Wouthuyzen 2007 lahan tanpa tutupan vegetasi di Jakarta dan sekitarnya bertambah dari 29.018 ha pada tahun 1976 menjadi 48.461 ha pada tahun 2004 sedangkan wilayah yang masih tertutup vegetasi lebat berkurang dari 146.243 ha pada tahun 1976 menjadi 109.076 ha pada tahun 2004. Pembukaan lahan yang terjadi di wilayah hulu upland dan wilayah penunjang hinterland ini membawa material tanah dan sedimen ke sungai yang mengalir ke Teluk Jakarta sehingga perairan menjadi keruh Arifin, 2004. Tabel 1. Populasi penduduk Jakarta dan sekitarnya BPS, 2003 in Arifin, 2004. Populasi 1980 1990 1995 2000 DKI Jakarta 6.480.654 8.254.035 9.112.652 8.384.853 Tangerang 1.553.791 2.764.988 3.589.318 4.058.963 Bekasi 1.143.463 2.104.392 2.757.376 3.259.690 Bogor 2.728.671 4.007.941 4.700.309 4.606.349 Total 11.886.579 17.131.356 20.159.655 20.309.855 Tekanan lingkungan lain berupa pencemaran dari limbah rumah tangga, limbah industri, dan limbah pertanian telah merubah kandungan nutrien di Teluk Jakarta. Volume limbah cair yang masuk ke perairan Teluk Jakarta diantaranya adalah limbah agroindustri sebesar 216.670 m 3 tahun, limbah industri pengolahan sebesar 3.226.427.890 m 3 tahun, dan limbah domestik rumah tangga sebesar 67.327.610 m 3 tahun. Secara keseluruhan industri pengolahan merupakan penyumbang limbah terbesar ke Teluk Jakarta BPLHD, 2002 in Helfinalis, 2004. Kenaikan konsentrasi nutrien telah diidentifikasi sebagai penyebab kenaikan populasi fitoplankton di permukaan air. Biomassa fitoplankton yang diukur tahun 1986-1990 menunjukan telah terjadi perubahan yang signifikan dimana blooming fitoplankton telah menyebar menjauh ke arah offshore. Pada tahun 1986 Harmful Algae Bloom HAB teridentifikasi terjadi sejauh 2 km dari pelabuhan Tanjung Priok. Pada tahun 1988 HAB telah menyebar sejauh 5 km, dan pada tahun 1990 penyebaran HAB tercatat sejauh 12 km dari pelabuhan UNESCO, 2000. 2.2. Kondisi lingkungan Teluk Jakarta 2.2.1. Cuaca dan iklim

Dokumen yang terkait

Pemodelan Algoritma Penduga Konsentrasi Klorofil-a Menggunaltan Citra Satelit Terra MODIS di Perairan Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu

0 10 68

Kajian konsentrasi dan sebaran spasial klorofil-A di perairan teluk Jakarta menggunakan citra satelit Aqua Modis

0 14 86

Variabilitas konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut dari citra satelit aqua modis serta hubungannya dengan hasil tangkapan ikan lemuru di perairan selat bali.

2 56 135

Pendugaan Konsentrasi Klorofil-a dan Transparansi Perairan Teluk Jakarta dengan Citra Satelit Landsat.

3 18 123

Variabilitas konsentrasi klorofil-a dari citra satelit seawifs di Perairan Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

0 12 67

Penentuan Pola Sebaran Konsentrasi Klorofil-a di Selat Sunda dan Perairan Sekitarnya dengan Menggunakan Data Inderaan AQUA MODIS.

1 40 81

Variabilitas konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut dari citra satelit MODIS serta hubungannya dengan hasil tangkapan ikan pelagis di perairan Laut Jawa

4 8 197

Variasi Distribusi Spasial Dan Temporal Klorofil-A Dan Suhu Permukaan Laut Menggunakan Data Satelit Aqua Modis Di Pantai Barat-Selatan Nanggroe Aceh Darussalam

1 23 61

Estimasi Distribusi Klorofil-A di Perairan Selat Madura Menggunakan Data Citra Satelit Modis dan Pengukuran In Situ Pada Musim Timur

0 0 10

Validasi Algoritma Estimasi konsentrasi Klorofil-a dan Padatan Tersuspensi Menggunakan Citra Terra dan Aqua Modis dengan Data In situ (Studi Kasus: Perairan Selat Makassar)

0 0 6