Uji Keseragaman Bobot Tablet Uji Kekerasan Tablet Uji Friabilitas Uji Waktu Hancur

3.3.5.3 Indeks Tap Granul

Dimasukkan granul kedalam gelas ukur 50 ml dan dinyatakan sebagai volume awalnya V 1 , kemudian gelas ukur dihentakkan sebanyak 20 kali dengan alat yang dimodifikasi. Setelah hentakan, volumenya dinyatakan sebagai volume akhir V 2 . Indeks tap dapat dihitung dengan rumus : 100 1 2 1 × − = V V V I Keterangan: V1 = Volume awal sebelum hentakan V2 = Volume akhir sesudah hentakan Syarat: I ≤ 20 Cartensen, 1977

3.3.6 Proses Pencetakan Tablet

Massa dicetak dengan berat yang telah ditentukan yaitu 350 mg dengan penampang 11 mm. Dibuat dengan tekanan konstan. 3.4 Evaluasi Tablet 3.4.1 Uji Komprimabilitas Digunakan mesin tablet alternatif dengan kedalaman ruang kompressi yang diatur 10 mm. Kemudian mesin diatur sedemikian sehingga bila digunakan untuk mentablet serbuk, akan dihasilkan tablet dengan kekerasan Nol Kg, ditandai dengan Harga F. Apabila Harga F 40, yaitu 40100 mm, maka dijumpai kesulitan dalam penabletan.

3.4.2 Uji Keseragaman Bobot Tablet

Ditimbang 20 tablet dan dibersihkan dari debu, hitung bobot rata – rata kemudian timbang satu persatu dan diambil yang bervariasi tinggi. Persyaratan : Tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata – rata A dan tidak satu tablet pun yang menyimpang lebih besar dari bobot rata – rata B. Bobot Rata – rata Penyimpangan Terhadap Bobot Rata – rata A B 25 mg atau kurang 15 30 26 mg sampai 150 mg 10 20 151 mg sampai 300 mg 7,5 15 Lebih dari 300 mg 5 10 Ditjen POM, 1979

3.4.3 Uji Kekerasan Tablet

Alat : Strong Cobb Hardness Tester Erweka Cara : Sebuah tablet diletakkan tegak horizontal atau vertikal di antara anvil dan punch, tablet dijepit dengan memutar skrup pengatur hingga tanda lampu “stop” menyala, knop ditekan dan dicatat angka yang ditunjukkan jarum penunjuk skala pada saat tablet pecah. Percobaan ini dilakukan untuk 5 tablet. Ketentuan umum : Kekerasan tablet 4 – 8 kg Parrot, 1970.

3.4.4 Uji Friabilitas

Alat : Roche Friabilator Erweka Cara : Ditimbang 20 tablet yang telah dibersihkan dari debu, dicatat beratnya a gram. Tablet dimasukkan ke dalam alat friabilator, lalu alat dijalankan selama 4 menit 100 kali putaran. Setelah batas waktu yang ditentukan tablet dikeluarkan dan dibersihkan dari debu, lalu ditimbang beratnya b gram. Friabilitas 100 × − = a b a F Ketentuan umum : Kehilangan berat ≤ 1 Lachman dkk., 1994.

3.4.5 Uji Waktu Hancur

Alat : Disintegration Tester Erweka Cara : Pengujian dilakukan terhadap 6 tablet. Dimasukkan 1 tablet pada masing- masing tabung dari keranjang, dimasukkan satu cakram pada tiap tabung, kemudian alat dijalankan. Digunakan air dengan suhu 37 ˚ ± 2˚ C sebagai media. Pada akhir batas waktu seperti yang tertera pada monografi, angkat keranjang dan amati keenam tablet. Semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 atau 2 tablet tidak hancur sempurna ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya, tidak kurang dari 16 tablet dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna. Persyaratan : Waktu yang diperlukan untuk menghancurkan tablet tidak lebih dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut Ditjen POM, 1979 .

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Isolasi Pati Kentang Merah Solanum tuberosum L.

Dari 10.000 gram kentang merah diperoleh pati sebanyak 550 gram, sehingga rendemen pati kentang merah 5,5. Pati kentang merah yang diperoleh berwarna putih sampai putih kecoklatan, tidak berbau, tidak berasa. Butir pati kentang merah berbentuk bulat lonjong mempunyai lamella dan hilus yang berada di ujungnya. Kadar abu pada pati kentang merah sebesar 0,6798 dan kadar air sebesar 3,2744, dimana keduanya masih memenuhi persyaratan Materia Medika yaitu kadar abu tidak lebih dari 0,6 untuk tiap 1 gram sampel dan kadar air tidak lebih dari 20. 1 2 Gambar 4.1 Pati kentang merah perbesaran 10 x 40. Keterangan: 1. Hilus 2. Lamella

4.2 Hasil Uji Preformulasi Massa Granul

Sebelum massa granul dicetak menjadi tablet dilakukan uji preformulasi yang meliputi waktu alir, sudut diam dan indeks tap. Pengujian ini dilakukan