BAPPEBTI CoFTRA
148
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
149
Peraturan Perundang-undangan di Bidang Sistem Resi Gudang
Selama Tahun 2016, Bappebi telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi dalam
penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang Sistem Resi Gudang, yaitu dengan menjadi pemrakarsa
dalam penyusunan 1 satu Peraturan Pemerintah dan 1 satu Peraturan Menteri Perdagangan terkait dengan
Sistem Resi Gudang, serta menyusun 1 satu Peraturan Kepala Bappebi di bidang Sistem Resi Gudang, sebagai
berikut:
1. Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Lembaga Pelaksana Penjaminan Sistem Resi Gudang.
Pada tanggal 7 Januari 2016 telah diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2016 tentang
Lembaga Pelaksana Penjaminan Sistem Resi Gudang PP 12016. Sesuai ketentuan Pasal 37B ayat 3,
Pasal 37C, dan Pasal 371 ayat 1 dan ayat 3 Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi
Gudang sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2011 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang, serta untuk melaksanakan ketentuan
Pasal 5 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2014 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penetapan
Lembaga Pelaksana Penjaminan Resi Gudang, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Lembaga
Pelaksana Penjaminan Sistem Resi Gudang. Lembaga ini mempunyai fungsi sebagai Lembaga Penjamin
Simpanan LPS, yaitu untuk menjamin pemilik barang apabila Pengelola Gudang salah melakukan kelola
miss handling. Adapun pokok-pokok pengaturan dalam PP 12016
dimaksud, antara lain sebagai berikut: a. PP 12016 merupakan pelaksanaan atas ketentuan
Pasal 37B, Pasal 37I dan Pasal 44A ayat 2 UU No. 9 Tahun 2006 tentang SRG Jo. UU No. 9 Tahun 2011,
serta melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat 2 PP No. 10 Tahun 2014 tentang Persyaratan Dan Tata
Cara Penetapan Lembaga Pelaksana Penjaminan Resi Gudang;
b. Menetapkan Lembaga Pelaksana hasil seleksi yang telah dilakukan berdasarkan PP No. 10 Tahun 2014
Tentang Persyaratan dan Tata Cara Penetapan Lembaga Pelaksana Penjaminan Resi Gudang,
yakni Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia Perum Jamkrindo;
c. Menguraikan Tugas, Fungsi, Kewajiban, dan wewenang Lembaga Pelaksana;
d. Sumber pendanaan Lembaga Pelaksana untuk pertama kalinya berasal dari APBN-RI, dan dalam
kegiatan operasionalnya dapat menarik premi, kontribusi, serta melakukan investasi;
e. Kepesertaan dan cakupan jaminan. Seluruh Pengelola Gudang di Indonesia wajib menjadi peserta dari
Lembaga Jaminan. Cakupan jaminan paling sedikit 85 delapan puluh lima persen dan idak menggani
kerugian pemegang Resi Gudang atau Pemegang hak Jaminan yang memiliki kepeningan conlict of
interest dengan Pengelola Gudang; f. Persyaratan dan tata cara pembentukan kantor
perwakilan; g. Pembinaan dan pengawasan teknis yang dilakukan
menteri dan Badan Pengawas; h. Penatausahaan rekening dalam kaitannya dengan
jenis barang yang dijamin oleh Lembaga Pelaksana; i. Ketentuan untuk menjaga kerahasian seiap dokumen
yang menurut sifatnya harus dirahasiakan; dan j. Ketentuan peralihan, dalam hal telah terbentuk
Lembaga Jaminan, maka fungsi, tugas, kewajiban, dan wewenang Lembaga Jaminan yang dilaksanakan
oleh Lembaga Pelaksana beralih kepada Lembaga Jaminan, serta pelaksanaan sebagai Lembaga
Pelaksana oleh Perum Jaminan Kredit Indonesia apabila telah memperoleh Penyertaan Modal
Negara PMN sebagai modal awal. Sesuai dengan Amanat Peraturan Pemerintah Nomor 1
Tahun 2016, perlu disusun 2 dua Peraturan Menteri, dimana kedua Peraturan MEnteri dimaksud telah
disusun oleh Bappebi, yakni sebagai berikut: a. Amanat Pasal 8 ayat 3 Peraturan Pemerintah
Nomor 1 Tahun 2016, perlu menyusun Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Pembinaan
dan Pengawasan Lembaga Pelakasana Penjaminan Sistem Resi Gudang. Adapun pokok pengaturan
dalam Permendag ini adalah: i. Lingkup kewenanganan pembinaan, yakni:
memberikan asistensi dan bimbingan teknis pada Lembaga Pelaksana, memberikan pelaihan
sumber daya manusia Lembaga, memberikan sosialisasi dan edukasi kepada Lembaga
Pelaksana,dan memberikan teguran tertulis dalam hal Lembaga Pelaksana idak menjalankan
kewajibannya;
laws in Warehouse receipt system
In 2016, CoFTRA has conducted aciviies consistent with the prescribed tasks and funcions in drating regulaions
on Warehouse Receipt System and becomes iniiators for the drating of 1 one Government Regulaion and
1 one Regulaion of the Minister of Trade with regard to Warehouse Receipt System and preparing 1 one
Regulaion of Head of CoFTRA concerning Warehouse Receipt System that can be detailed as follows:
1. Government Regulaion
Government Regulaion Number 1 of 2016 concerning the Implemening Agency for Warehouse Receipt
System Surety. On 7 January 2016, Government Regulaion Number
1 of 2016 concerning the Implemening Agency for Warehouse Receipt System Surety PP12016 was
issued. Pursuant to Aricle 37B paragraph 3 and Aricle 371 paragraph 1 and paragraph 3 Law
Number 9 of 2006 concerning Warehouse Receipt System as subsequently amended with Law Number
9 of 2011 concerning Amendment to Law Number 9 of 2006 concerning Warehouse Receipt System, and
to implement provisions of Aricle 5 paragraph 2 Government Regulaion Number 10 of 2014 concerning
the Requirements and Procedures for the Nominaion of Implemening Agency for Warehouse Receipt System
Surety. This agency has funcions of deposit Clearing House LPS, i.e. to give guarantee for the owners of
commodiies when the Warehouse Manager has mistakenly managed such commodiies mishandling.
The highlight of PP 12016 are as follows: a.
PP 12016 is the implementaion of Aricle 37B and Aricle 371 and Aricle 44A paragraph 2 Law
Number 9 of 2006 concerning Warehouse Receipt System jo Law No. 9 of 2011 and to implement
provisions of Aricle 5 paragraph 2 PP No. 10 of 2014 concerning the Requirements and Procedures
for the Nominaion of Implemening Agency for Warehouse Receipt Surety;
b. Conirm the Implemening Agency selected under
PP No. 10 of 2014 concerning the Requirements and Procedures for the Nominaion of Implemening
Agency for Warehouse Receipt surety, i.e. Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia
Perum Jamkrindo; c.
describe the Tasks, Funcions, duies and Responsibiliies of the selected Implemening
Agency; d.
Fund sources of the Implemening Agency will be for the irst ime from State Budget and during
its operaion, this agency can charge premium, contribuion and make investments;
e. The paricipaion and the coverage of surety. All
Warehouse Managers in Indonesia must become paricipants of this Surety Agency. The surety will
cover minimum 85 eighty ive percent and no compensaion will be paid to Warehouse Receipt
Holders or Surety Right Holders in case of conlict of interest with Warehouse Managers;
f. The requirements and procedures for the opening of
representaive oices; g. Technical assistance and surveillance shall be carried
out by the minister and CoFTRA; h.
The administraion of accounts by types of commodiies secured by the Implemening Agency;
i. Non-disclosure provision for any document, which
according to its characterisics must be kept conidenial; and
j. Transiion provisions. When a Clearing House has been set up, then the funcions, taks and duies,
and responsibiliies of Surety Insitute performed by the Implemening Agency shall switch to such
Clearing House, and the investments made by the Implemening Agency, i.e. Perum Jaminan Kredit
Indonesia Perum Jamkrindo when this agency receive Capital Paricipaion from the Government
shall be deemed as iniial capitals. Pursuant to Government Regulaion Number 1 of
2016, it is necessary to prepare 2 two Ministerial Regulaions. They have been prepared by CoFTRA as
follows: a.
Aricle 8 paragraph 3 Government Regulaion Number 1 of 2016, the needs of preparing drat
Regulaion of the Minister of Trade concerning the development and Surveillance to the Implemening
Agency of Warehouse Receipt System Surety. This regulaion can be highlighted as follows:
i. Scope of development authoriies: to give
assistance and technical guidance to the Implemening Agency, provide training of the
human resources of the Implemening Agency, deliver socializaion and educaion to the
Implemening Agency, and issue writen warning leter in case of default by the Implemening
Agency in performing the given obligaions;
BAPPEBTI CoFTRA
150
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
151
ii. Lingkup kewenangan pengawasan, yakni: meminta keterangan, konirmasi, danatau
buki yang diperlukan, memeriksa catatan, pembukuan, laporan, danatau dokumen
pendukung lainnya, dan meminjam atau membuat salinan atas catatan, pembukuan,
laporan, danatau dokumen lainnya sepanjang diperlukan;
iii. Penyampaian laporan kegiatan dan keuangan, serta Rancangan Kerja dan Anggaran Tahunan
Lembaga Pelaksana kepada Menteri Perdagangan melalui Badan Pengawas; dan
iv. Koordinasi dalam rangka penanganan Pengelola gudang gagal sampai dengan pemberian teguran
tertulis. b. Amanat Pasal 24 ayat 4 Peraturan Pemerintah