A. Konsep
Materi pembelajaran adalah bagian dari isi rumusan Kompetensi Dasar KD, merupakan objek dari pengalaman belajar yang diinteraksikan di antara
peserta didik dan lingkungannya untuk mencapai kemampuan dasar berupa perubahan perilaku sebagai hasil belajar dari mata pelajaran. Materi
pembelajaran sangat berpengaruh pada tingkat keberhasilan ataupun ketercapaian siswa di dalam belajar.
B. Deskripsi
Materi pembelajaran dikembangkan dari Indikator Pencapaian Kompetensi IPK sesuai dengan tuntutan KD dari KI-3 Pengetahuan dan KD dari KI-4
Keterampilan, disesuaikan dengan silabus. Selain berdasarkan IPK,
pengembangan materi pembelajaran juga mempertimbangkan hal-hal berikut. a. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan.
b. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual peserta didik.
c. Kebermanfaatan bagi peserta didik. d. Struktur keilmuan.
e. Berbagai sumber belajar referensi yang relevan dan termutakhir f. Alokasi waktu.
Pengembangan materi pembelajaran dapat berupa content knowledge isi pengetahuan dan paedagogical knowledge dimensi pengetahuan. Kegiatan
pengembangan materi pembelajaran dilakukan untuk menghasilkan ruang lingkup materi pembelajaran. Ruang lingkup materi mata pelajaran disusun
dengan tujuan untuk memberi pengalaman kongkret dan abstrak kepada peserta pelatihan.
Salah satu pembelajaran Simulasi Digital diarahkan untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam menyajikan gagasan dan pengetahuan
kongkret dan abstrak, menyelesaikan permasalahan abstrak terkait, dan latihan berpikir rasional, kritis dan kreatif. Ruang lingkup mata pelajaran
Simulasi Digital meliputi:
a. Komunikasi dalam jaringan daringonline;
b. Kelas maya;
c. Presentasi video;
d. Presentasi video untuk branding dan marketing;
e. Simulasi visual;
f. Aplikasi pengolah simulasi visual tahap produksi dan pascaproduksi,
dan
g. Buku digital.
1. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap,
dan keterampilan. Indikator pencapaian kompetensi merupakan rumusan kemampuan yang harus dilakukan atau ditampilkan oleh siswa untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar KD. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun
2014, pada ayat 4 huruf b dinyatakan bahwa indikator pencapaian kompetensi adalah:
a. kemampuan yang dapat diobservasi untuk disimpulkan sebagai pemenuhan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti 1 dan Kompetensi
Inti 2, dan b. kemampuan yang dapat diukur danatau diobservasi untuk disimpulkan
sebagai pemenuhan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti 3 dan Kompetensi Inti 4.
Dengan demikian indikator pencapaian kompetensi merupakan tolok ukur ketercapaian suatu KD. Hal ini sesuai dengan maksud bahwa indikator
pencapaian kompetensi menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Setelah membuat IPK dari setiap KD dilanjutkan dengan menentukan materi
pembelajaran. Untuk merumuskan IPK dapat digunakan rambu-rambu sebagai berikut.
a. Indikator merupakan penanda perilaku pengetahuan KD dari KI-3 dan
perilaku keterampilan KD dari KI-4 yang dapat diukur dan atau diobservasi.
b. Perilaku sikap spiritual dari KI-1 dan sikap sosial dari KI-2 tidak
diturunkan ke dalam KD dan juga tidak memiliki indikator pencapaian kompetensi pada RPP, tetapi perilaku sikap spiritual dan sikap sosial
harus dikaitkan pada perumusan tujuan pembelajaran.
c. Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi IPK menggunakan dimensi