Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Terhadap Pendidikan Inklusi

Tri Sentra Jurnal Ilmu Pendidikan Vol.2 Edisi 4 Juli-Desember 2013 • 37

C. Pengetahuan Dan

Keterampilan Mahasiswa Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus Pengetahuan dan keterampilan mahasiswa terhadap anak berkebutuhan khusus berdasarkan level atau tingkatan taksonomi Bloom. Pada penelitian ini level atau tingkatan konsep anak berkebutuhan khusus yang ingin dicapai mahasiswa berada pada level C1 mampu medeskripsikan atau menjabarkan suatu konsep sampai dengan level C3 mampu mengaplikasikan atau menerapkan suatu konsep. Level atau tingkat taksonomi Bloom pada level C1 sampai dengan C3 konsep anak berkebutuhan khusus yang ingin dicapai mahasiswa adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui dan memahami pengertian anak berkebutuhan anak khusus 2. Mengetahui dan memahami jenis-jenis anak berkebutuhan anak khusus 3. Memahami dan terampil mengelompokkan anak berkebutuhan khusus 4. Memahami dan terampil membuat pembelajaran anak berkebutuhan khusus

D. Sikap Mahasiswa Terhadap Pendidikan Inklusi

Thurstone memformulasikan sikap sebagai derajat afek positif atau afek negatif terhadap suatu objek psikologis Edwards, 1957 dalam Azwar, 2010. Lebih lanjut Thurstone menjelaskan bahwa sikap merupakan sebuah proses antara positif atau negatif yang disebabkan oleh suatu stimulus Thurstone, 1931; Allport, 1935; Green and Goldfried, 1965 dalam Cacioppo and Berntson, 1994. Heri Purwanto 1998 menjelaskan lebih lanjut mengenai definisi sikap positif dan negatif. Sikap positif adalah kecenderungan tindakan yang berupa mendekati, menyenangi, dan mengharapkan objek tertentu, sedangkan sikap negatif adalah kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai objek tertentu. Sikap mahasiswa terhadap pendidikan inklusi adalah gambaran yang positif atau negatif dari komitmen mahasiswa dalam mengembangkan anak berkebutuhan khusus yang menjadi tanggung jawabnya dan juga menggambarkan sejauh mana anak berkebutuhan khusus di terima di sebuah sekolah. Melalui sikap positif dari mahasiswa, anak berkebutuhan khusus akan mendapat lebih banyak kesempatan dalam bidang pendidikan untuk belajar • Hj. Shofyatun AR Ikhlas Rasido, Pengembangan Bahan Ajar Anak Berkebutuhan Khusus…. 38 bersama teman sebayanya, dan akan lebih mendapatkan keuntungan pendidikan semaksimal mungkin Olson, 2003. Sikap mahasiswa yang negatif menggambarkan harapan yang rendah terhadap anak berkebutuhan khusus di kelas inklusi Elliot, 2008. Faktor yang mempengaruhi sikap mahasiswa terhadap pendidikan inklusi di adopsi dari penelitian Elisa, S Wrastari, AT. 2013, yaitu: 1 Faktor pengetahuan Mahasiswa Konsep terhadap anak berkebutuhan khusus bergantung pada jenis hambatan anak, tingkat keparahan hambatan, dan kebutuhan anak akan pendidikan. Selain itu pengetahuan mahasiswa yang memiliki konsep inklusi sebagai konsep penyatuan dan penyetaraan kemampuan anak berkebutuhan khusus dengan anak non berkebutuhan khusus akan memberikan dukungan penuh terhadap pendidikan inklusi. 2 Faktor Pengalaman Mahasiswa yang memiliki pengalaman di tempat terapi lebih memiliki kedekatan dengan anak berkebutuhan khusus dan lebih memahami kebutuhan anak berkebutuhan khusus. Begitu pula mahasiswa yang memiliki kerabat anak berkebutuhan khusus lebih dekat dengan anak berkebutuhan khusus akan memiliki keyakinan bahwa hak semua anak sama. 3 Kebutuhan belajar Mahaiswa yang memiliki keinginan untuk belajar menangani dan memahami anak berkebutuhan khusus memiliki rasa sayang dan senang kepada anak berkebutuhan khusus 4 Pelatihan Mahasiswa yang pernah mengikut seminar dan pelatihan merubah pandangannya terhadap anak berkebutuhan khusus bahwa anak berkebutuhan khusus juga memiliki kelebihan Dalam penelitian ini, keempat faktor itulah yang dijadikan ukuran untuk menilai sikap mahasiswa terhadap pendidikan inklusi. Sikap itu bisa menjadi positif atau menerima pendidikan inklusi dan bisa pula menjadi negatif atau Tri Sentra Jurnal Ilmu Pendidikan Vol.2 Edisi 4 Juli-Desember 2013 • 39 menolak pendidikan inklusi.

III. Metode penelitian A. Desain Penelitian

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26