KEADAAN TENAGA EDUKATIF PERKEMBANGAN UMMI 2007-2012

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN RIP UMMI 2012-2022 REVISI i DESEMBER 2015 | 7

2.3 KEADAAN TENAGA EDUKATIF

Dosen merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Menyadari betapa penting peranannya, terutama dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan, maka pihak universitas secara terus menerus dan secara simultan mendorong dan memberi peluang yang seluas-luasnya untuk melakukan pengayaan wawasan keilmuan baik melalui institusi maupun usaha mandiri; melakukan perbaikan penataan administrasi kepegawaian, pengiriman dan menyertakan pada kegiatan-kegiatan ilmiah, dan pengembangan bidang minat. Peningkatan wawasan global merupakan tuntutan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, sehingga peningkatan kemampuan bahasa asing harus mendapatkan perhatian oleh semua pihak. Kewajiban universitas dan fakultas untuk memberikan dorongan dan peluang untuk kesempatan-kesempatan seperti itu. Peningkatan kualitas dosen dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan kepada para mahasiswa, universitas menentukan beberapa kebijakan antara lain ; 1 mendorong dan memfasilitasi para dosen melakukan studi lanjut, baik ke jenjang S2 maupun S3, 2 mengikuti pelatihan, seminar atau lokakarya, 3 mengikuti refreshing course atau on job training, 4 penulisan buku ajar 5 mendorong dan memfasilitasi para dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 6 meningkatkan atmosfir akademik secara terus menerus dan konsisten. Kebijakan peningkatan kualitas dosen adalah sebagai berikut : a. Studi lanjut S-2 dan S-3; Jumlah dosen yang dimiliki UMMI saat ini sebanyak 196 dosen yang terdiri atas 87 dosen tetap yayasan dan 109 dosen tidak tetap. Dari jumlah dosen tetap di atas, sebanyak 47 dosen diantaranya telah menyelesaikan program magister, 3 orang telah menyelesaikan program S3, 11 orang sedangkan studi lanjut S3,19 sedang studi lanjut S2 sisanya 7 orang masih S1, peluang untuk melakukan studi lanjut diberikan seluas-luasnya kepada semua dosen, tetapi dalam pemberangkatan dosen yang studi lanjut tetap memperhatikan keseimbangan jumlah dosen yang ada di jurusan, agar proses belajar mengajar tidak sampai terganggu. Dalam studi lanjut dosen diminta untuk memperhatikan kesesuaian disiplin ilmu yang diambil. b. Peningkatan jabatan fungsional dosen; Di samping jalur pendidikan formal S2, dan S3, upaya peningkatan kualitas proses belajar mengajar juga dilakukan melalui peningkatan jabatan fungsional dosen. Sampai saat ini seluruh dosen di UMMI sudah memiliki jabatan fungsional akan tetapi masih di dominasi oleh jabatan fungsional asisten ahli sebanyak 41 dosen, 12 dosen lektor, 5 orang dosen lektor kepala dan 22 orang belum memiliki jabatan fungsional. c. Training Kursus; Untuk meningkatkan penguasaan bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris, UMMI telah membuka pelatihan Bahasa Inggris bagi dosen dimulai pada tahun 2005 namun demikian terbatasnya jumlah pengajar serta rendahnya dosen untuk mengikuti program pelatihan bahasa asing, kegiatan tersebut menjadi terhambat untuk dilaksanakan. d. Penelitian dan Publikasi Ilmiah; Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan juga untuk meningkatkan pengalaman empiris dosen, maka UMMI telah mengambil kebijakan mendorong dan memfasilitasi semua dosen melakukan penelitian, baik secara mandiri maupun secara berkelompok. UMMI telah menerbitkan jurnal sebagai media publikasi penulisan karya tulis ilmiah yang RENCANA INDUK PENGEMBANGAN RIP UMMI 2012-2022 REVISI i DESEMBER 2015 | 8 telah dilakukan oleh dosen, namun demikian rendahnya minat dosen dalam melakukan penelitian mengakibatkan jurnal yang diterbitkan tidak tepat waktu. Rendahnya minat dosen dalam melakukan penelitian salah satunya diakibatkan minimnya dana stimulan yang diberikan oleh UMMI kepada dosen untuk melakukan penelitian, hal ini jelas menghambat dalam peningkatan kualitas dosen di masa yang akan datang. Sampai saat ini jurnal ditingkat universitas yang telah diterbitkan sudah lebih dari 10 kali terbit ditambah dengan beberapa jurnal baru di tingkat fakultas seperti : 1. Jurnal Santika Fakultas Sains dan Teknologi 2. Jurnal Adhum Fakultas Ilmu Adm. dan Humaniora 3. Jurnal Ekonomi Fakultas Ekonomi 4. Jurnal Pertanian Fakultas Pertanian 5. Jurnal program studi yakni Program Studi Biologi. e. Penulisan buku ajar; Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan produktivitas proses belajar mengajar, maka universitas telah mengambil kebijakan mendorong semua dosen untuk menulis buku ajar. Sedikit saja dosen yang tergerak untuk membuat buku ajar, selama ini dosen baru sampai pada tingkat membuat bahan ajar dalam bentuk hand out. f. Keadaan Karyawan Tenaga Administratif, Laboran, Pustakawan dan Tenaga Keamanan; Jumlah Karyawan pada unit-unit secara keseluruhan berjumlah 55 orang yang tersebar pada 7 Unit kerja. Secara terperinci karyawan tersebut dijelaskan sebagai berikut; bagian kepegawaian dan umum 2 orang, bagian SIM 1 orang, bagian akademik dan kemahasiswaan 2 orang, staf keuangan 3 orang, staf administrasi dan keuangan fakultas 13 orang, perpustakaan 3 orang, sekretariat 2 orang, keamanan 9 orang, office boy 10 orang, laboran 7 orang dan sopir 3 orang. Namun demikian 60 dari jumlah karyawan yang ada memiliki etos kerja yang buruk, hal ini tentu saja berdampak pada pelayanan yang diberikan menjadi tidak maksimal. g. Keadaan Aset Fisik; UMMI memiliki tanah seluas 145.000 meter persegi, yang statusnya sebagai hak milik persyarikatan Muhammadiyah lokasinya terletak di Jl. R. Syamsudin, SH. No.50 Kota Sukabumi dan di Desa Sirnaresmi serta Desa Kebon Manggu Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. UMMI memiliki gedung yang berfungsi untuk beberapa kategori seperti tercantum pada tabel berikut : Tabel 3 : Gedung yang dimiliki UMMI Kategori Gedung Luas dalam Meter Persegi Ruang Kelas 1296 Laboratorium 285 Perpustakaan 319 Ruang Dosen 186 Ruang Administrasi 178 Ruang Lain 578 Total 2842 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN RIP UMMI 2012-2022 REVISI i DESEMBER 2015 | 9 Prasarana ini masih dirasakan masih kurang memadai untuk menampung kebutuhan operasional pendidikan UMMI.

2.4 MASALAH UTAMA