Saat main switch belum terhubung

Komponen-komponen sistem pengisian konvensional 1. Baterai Baterai dalam sistem pengisian berfungsi untuk memberikan energi listrik pada sistem pengisian terutama untuk menghasilkan medan magnet pada rotor coil di dalam alternator pada saat mesin belum hidup. Setelah mesin hidup, baterai berfungsi untuk menyimpan energi listrik. Jika beban listrik yang bekerja pada kendaraan melebihi kemampuan alternator dalam menghasilkan energi listrik, maka baterai akan memberikan energi listrik tambahan untuk memenuhi kekurangan energi listrik dari alternator. 2. Kunci Kontak Kunci kontak pada sistem pengisian berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan sistem pengisian atau menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang masuk ke rotor coil pada alternator. 3. Alternator Alternator berfungsi untuk mengubah energi mekanik putar menjadi energi listrik. Pada bagian belakang alternator terdapat beberapa terminal. Terminal-terminal tersebut adalah terminal E, F, N atau ada juga yang menuliskan terminal N dengan menggunakan notasi P dan B alternator. Ada juga alternator dengan terminal E, F, N, A, dan B. Terminal A pada alternator ini dapat dihubungkan dengan terminal B pada regulator. Regulator yang digunakan dalam sistem pengisian konvensional ini adalah regulator model kumparan dan kontak poin untuk mengatur arus yang masuk ke rotor coil sehingga tegangan alternator stabil . Alternator terdiri dari banyak komponen. Fungsi masing-masing komponen alternator adalah sebagai berikut. a. Puli, berfungsi untuk meneruskan tenaga putar dari poros engkol melalui tali kipas ke poros alternator rotor. b. Kipas, berfungsi untuk mendinginkan komponen -komponen yang ada di dalam alternator. c. Spacer, berfungsi untuk memberi jarak antara kipas dan bantalan sehingga kipas tidak menggesek rangka depan. d. Rangka depan dan belakang, berfungsi untuk dudukan bantalan depan dan belakang serta sebagai penutup bagian depan dan belakang alternator. e. Bantalan atau bearing, berfungsi untuk mengurangi gesekan antara poros rotor dengan rumah depan dan rumah belakang alternator. f. Kumparan rotor rotor coil, berfungsi untuk menghasilkan medan magnet pada alternator. g. Kumparan stator stator coil, berfungsi untuk membangkitkan tegangan bolak - balik AC. h. Sikat, berfungsi untuk menghantarkan arus dari terminal alternator F ke kumparan rotor memalui slip ring positif, dan menghantarkan arus dari rotor koil melalui slip ring negatif ke terminal E alternator. i. Dudukan sikat, berfungsi sebagai tempat terpasangnya sikat dan pegas. j. Dioda penyearah rectifier, berfungsi untuk menyearahkan atau mengubah arus bolak-balik AC yang dihasilkan kumparan stator menjadi arus searah DC. 4. Regulator Regulator berfungsi untuk mengatur besar kecilnya arus yang masuk ke kumparan rotor rotor coil atau untuk mengatur kuat lemahnya medan magnet pada kumparan rotor sehingga output alternator tetap stabil 13,8 V sampai 14,8 V meskipun putaran mesin naik atau turun.