Indikator
1. Mempunyai banyak teman di lingkungan tempat tinggal. 2. Menerima kelemahan orang lain di lingkungan tempat tinggal.
3. Menunjukkan perilaku yang sopan dan ramah dengan tetangga di
lingkungan tempat tinggal. 4. Menunjukkan perilaku pembawa damai di lingkungan tempat tinggal.
5. Berpenampilan ceria dengan orang-orang di lingkungan tempat tinggal. 6. Mengucapkan salam dan terima kasih kepada tetangga.
7. Berperan aktif menjaga kerukunan dengan orang lain di lingkungan
tempat tinggal. 8. Mengenal tetangga di lingkungan tempat tinggal.
A. Pengantar
Pelajaran ini masih berkaitan dengan pelajaran 7, yaitu tentang kerukunan. Kerukunan pertama dimulai dalam keluarga sebagai
lingkup yang terdekat dengan kehidupan anak. Selanjutnya berhubungan dengan orang-orang yang ada di sekitar anak, yaitu di
lingkungan rumah atau tetangga. Tentunya anak mempunyai teman di rumah yang mungkin bukan merupakan teman di sekolah tetapi teman
yang dia kenal sejak belum bersekolah. Dalam konteks lingkungan pada hakikatnya seseorang tidaklah hidup seorang diri, melainkan
hidup bersama-sama dengan pribadi lainya yang mempunyai agama atau kepercayaan berbeda. Setiap hari terjadi adanya hubungan dan
berkomunikasi dengan pihak lain, baik di lingkungan tempat tinggal, sekolah, di pasar, maupun di tempat-tempat keramaian. Dalam
hubungan inilah perlu dijalin dengan rukun.
Dengan hidup rukun, damai akan tercipta. Dengan rasa damai setiap anggota keluarga atau setiap orang dapat melakukan segala
sesuatu dengan maksimal sehingga menghasilkan yang terbaik. Berkat Tuhan dapat berupa kesehatan dan bagi anak-anak dengan
banyak mempunyai teman. Kerukunan mendatangkan ketenangan dan kegembiraan seperti tertulis dalam Amsal 17:22 ”hati yang
gembira adalah obat yang manjur tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” Sebaliknya pertentangan dan perselisihan
atau permusuhan mengakibatkan seseorang tidak stabil baik fisik dan mentalnya. Di lingkungan masyarakat, hidup rukun dilakukan
antara sesama anggota masyarakat walaupun anggota masyarakat dapat berasal dari agama dan suku yang berbeda.
Buku Guru Kelas II SD
98
T ID
A K
U N
T U
K D
IG A
N D
A K
A N
Walaupun berbeda, anggota masyarakat harus hidup rukun dan harus saling membantu dan menolong. Di sinilah peran orang
Kristen untuk menciptakan kerukunan dalam perannya selalu dalam damai seperti dalam 1 Tesalonika 5:13b: “Hiduplah selalu dalam
damai seorang akan yang lain.” Ada banyak hal yang dilakukan untuk menciptakan damai dan hidup rukun di masyarakat, misalnya saling
membantu dan menolong, bekerja sama dalam menjaga kebersihan lingkungan, serta bekerja sama dalam menjaga keamanan
lingkungan. Menciptakan kerukunan dapat ditanamkan sejak kecil termasuk pada siswa kelas II SD saat ini. Mereka perlu dilatih untuk
menciptakan kerukunan dalam tingkatan yang dapat dijangkau mereka. Cara menciptakan kerukunan pada anak adalah dengan
menunjukkan keteladanan dari orang dewasa di sekitarnya melalui guru, orang tua dan orang yang lebih tua dari mereka.
Pesan dalam Alkitab berkata, “Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah
segala nasihatku Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan
menyertai kamu” 2 Korintus 13:11.
B. Penjelasan Alkitab