Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Daftar Pustaka Aisah, Siti, Dian Andi Nur Aziz, et. al. 2014. Hak Asasi Manusia dan Konflik Kehutanan. Draft Laporan Penelitian belum diterbitkan. Jakarta: Komnas HAM. Alfonsius. 2016. Masyarakat adat Punan Dulau: Ditipu, dimiskinkan, dan diadu domba. di dalam Nasional Inkuiri Komnas HAM. 2016. Konflik Agraria Masyarakat Hukum Adat di Kawasan Hutan. Jakarta: Komnas HAM. AMAN. 2013. “Setahun Putusan MK 35: AMAN Desak Pemerintah Segera Akui Hutan Adat”, Gaung AMAN http:www.aman.or.idsetahun- putusan-mk-35-aman-desak-pemerintah-segera-akui-hutan- adat. Jakarta. Andika. 2016. “Cagar Alam, Modal, dan Adat: Konsesionalisasi dan Eksklusi Wilayah Adat Tau Taa Wana Posangke Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah”, dalam Konflik Agraria Masyarakat Hukum Adat di Kawasan Hutan. Jakarta: Komnas HAM. Anindita F. 2016. “Masyarakat Adat, Penguasaan Hutan Adat, dan Konsesi Pertambangan: Masyarakat Adat Cek Bocek vs Newmont Nusa Tenggara”, dalam Konflik Agraria Masyarakat Hukum Adat di Kawasan Hutan. Jakarta: Komnas HAM. Apituley, Sylvana M. dan Rainy Hutabarat, ed. 2015. “Anyam Noken Kehidupan: Papua Tanah Damai Menurut Perempuan Penyintas Kekerasan dan Pembela HAM”. Jakarta: Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Jaringan Kerja HAM Perempuan Papua Tiki, Majelis Rakyat Papua 2012-2014. Arizona, Yance. 2015.“Masyarakat Hukum Adat before the Constitutional Court: Ananalyze of Paul Scholten’s Interpretation Method in Contemporary Judicial Development in Indonesia”, makalah tidak diterbitkan, dipresentasikan dalam International Workshop on New perspectives on Law and Reality, Amsterdam, November 26-27, 2015. Diselenggarakan oleh University of Amsterdam. Amsterdam. 93 Arizona, Yance, Erasmus Cahyadi, et.al. 2015. “Kepemimpinan Presiden Joko Widodo Menjadi Kunci Percepatan Pelaksanaan Perubahan Fundamental: Refleksi Dua Tahun Putusan MK 35PUU-X2012”. Jakarta: Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Epistema Institute. Arma Z. 2016. “Droe Keu Droe: Wilayah Adat Mukim Lango”, dalam Konflik Agraria Masyarakat Hukum Adat di Kawasan Hutan. Jakarta: Komnas HAM. Asia Paciic Forum of National Human Rights Institutions and Raoul Wallenberg Institute of Human Rights and Humanitarian Law. 2012. “Manual on Conducting a National Inquiry into Systemic Patterns of Human Rights Violations”. Sidney, Australia and Lund, Sweden: APF-NHRIs and RWI. Bobero A. 2016. “Ayah dan Ibu, Orang Togutil Dodaga”, dalam Konflik Agraria Masyarakat Hukum Adat di Kawasan Hutan. Jakarta: Komnas HAM. Buamona R. 2016. “Mata Rantai Orang Patani”, dalam Konflik Agraria Masyarakat Hukum Adat di Kawasan Hutan. Jakarta: Komnas HAM. Cahyono, Eko dan Franky YL. 2016. “Demi dan Atas Nama MIFFE, Suku Malind Dikorbankan”, dalam Konflik Agraria Masyarakat Hukum Adat di Kawasan Hutan. Jakarta: Komnas HAM. Dewan Kehutanan Nasional.2013. “Naskah Kebijakan Dewan Kehutanan Nasional DKN Tentang Nota Kesepakatan Bersama 12 Kementerian dan Lembaga Tentang Percepatan Pengukuhan Kawasan Hutan di Indonesia”.http:dkn.or.id20140117naskah- kebijakan-dewan-kehutanan-nasional-dkn-tentang-nota- kesepakatan-bersama-12-kementerian-dan-lembaga-tentang- percepatan-pengukuhan-kawasan-hutan-di-indonesia-2. Jakarta: DKN. Dianto. 2016. “Diusir dari Tanah Adat: Masyarakat Hukum Adat Talonang Terhempas Rezim Konsesi Perkebunan”, dalam Konflik Agraria Masyarakat Hukum Adat di Kawasan Hutan. Jakarta: Komnas HAM. Dore A. 2016. “Kami menolak tambang dan juga menolak hutan lindung karena sama saja, akan merampas tanah kami: Kasus perampasan wilayah adat di masyarakat adat Barambang-Katute Kabupaten Sinjai”, dalam Konflik Agraria Masyarakat Hukum Adat di Kawasan Hutan. Jakarta: Komnas HAM. Elmhirst, Rebecca. 2010. “Migrant Pathways to Resource Access in Lampung’s Political Forest: Gender, Citizenship and Creative Conjugality.” Geoforum 42: 173-183.