2.2 Motivasi
2.2.1 Konsep Dasar dan Pengertian Motivasi
Istilah motivasi mengacu pada keadaan yang memberi arah terhadap apa yang seseorang pikirkan, rasakan, dan lakukan.
19
Motivasi menunjuk kepada alasan yang melatarbelakangi perilaku yang ditandai dengan kesediaan dan kemauan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
20
Ada banyak pengertian mengenai motivasi atau dorongan. Pengertian motivasi menurut Notoatmodjo adalah suatu
dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu. Berelson dan Steiner mendefinisikan motivasi sebagai suatu keadaan di dalam diri
seseorang inner state yang mendorong, mengaktifkan, menggerakkan dan mengarahkan atau menyalurkan perilaku ke arah tujuan.
19,21
Motivasi merupakan salah satu determinan yang terpenting bagi keberhasilan individu dalam mencapai prestasi atau kepuasan tertentu, sehingga motivasi dapat
juga diartikan sebagai kemauan untuk berbuat sesuatu sebaik-baiknya sesuai dengan keinginan atau tujuan. Seseorang akan mempunyai kemauan yang efektif jika
memperhatikan dengan baik lingkungannya untuk selanjutnya menggunakannya sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan tujuan atau keinginannya. Tanpa
adanya motivasi, tujuan yang diharapkan akan sulit dicapai. Paraphrasing Gredler, Broussard dan Garrison secara luas mendefinisikan motivasi sebagai segala sesuatu
yang mendorong individu untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
20
Suatu perilaku dimulai dengan adanya suatu ketidakseimbangan dalam diri individu. Keadaan tidak seimbang ini tidak menyenangkan bagi individu yang
bersangkutan, sehingga timbul kebutuhan untuk meniadakan ketidakseimbangan tersebut. Kebutuhan inilah yang akan menimbulkan dorongan atau motivasi untuk
berbuat sesuatu. Setelah perbuatan itu dilakukan maka tercapailah keadaan seimbang dalam diri individu, dan timbul perasaan puas. Keadaan seimbang itu sendiri tidak
berlangsung untuk selama-lamanya, karena setelah beberapa saat akan timbul ketidakseimbangan baru yang akan menyebabkan seluruh proses motivasi di atas
diulang. Oleh sebab itu proses motivasi merupakan suatu lingkaran tak terputus yang
Universitas Sumatera Utara
disebut lingkaran motivasi motivation circle, seperti yang digambarkan di bawah ini:
21
Motivasi
Tujuan Perilaku
Gambar 1. Lingkaran motivasi Motif manusia didasarkan atas kebutuhan, yang disadari ataupun yang tidak
disadari. Kebutuhan dibedakan atas kebutuhan primer, yaitu kebutuhan fisiologis akan air, udara, makanan, tidur dan tempat tinggal. Kebutuhan yang lainnya adalah
kebutuhan sekunder, seperti kebutuhan akan harga diri, status, kasih sayang, prestasi dan penonjolan diri.
19,21
Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu dapat lebih berupaya dan antusias untuk meningkatkan kesehatannya, sehingga tujuan
penyuluhan kesehatan yang diharapkan dapat tercapai. Untuk mempelajari motivasi seseorang dapat dilakukan dengan wawancara perorangan secara mendalam.
21
Motivasi melibatkan kumpulan dari kepercayaan, persepsi, nilai, ketertarikan, dan aksi yang saling berhubungan dengan erat. Sebagai hasil, bermacam pendekatan
motivasi dapat menghasilkan perilaku kognitif seperti memonitor dan penggunaan strategi, aspek non kognitif seperti persepsi, kepercayaan, dan sikap, atau
keduanya. Motivasi antar individu cenderung bervariasi pada lingkup area yang sama.
20
Motivasi tidak saja ditentukan oleh faktor-faktor dari dalam diri individu seperti faktor-faktor biologis, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial dan
kebudayaan. Petri mengemukakan bahwa ada lima faktor penyebab timbulnya motivasi, yaitu: 1 kekuatan dalam tubuh yang menimbulkan rangsangan untuk
melakukan suatu kegiatan tertentu, 2 faktor keturunan yang menimbulkan keinginan-keinginan naluriah, 3 hasil proses belajar, 4 hasil dari interaksi sosial,
dan 5 akibat dari proses kognisi.
21
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Klasifikasi Motivasi