29
pada akhirnya akan meningkan kinerja dosen. Kerangka pemikiran penelitian digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran Penelitian
2.5.1 Hubungan Konflik Antara Pekerjaan-Keluarga dan Kelelahan Emosional
Christine, dkk. 2010:122 mendefinisikan bahwa Konflik antara Pekerjaan-Keluargaterjadi saat partisipasi dalam peran pekerjaan dan peran
keluarga saling tidak cocok antara satu dengan lainnya.Menurut Bagger dan Andrew 2012: 474, WFC mengacu pada konflik yang menyebabkan adanya
tuntutan pekerjaan yang dapat membatasi kemampuan seseorang untuk memenuhi tanggung jawabnya dalam keluarga. Frone 2000:888 mendefinisikan konflik
antara pekerjaan-keluarga sebagai hubungan dua arah antara pekerjaan dan kehidupan keluarga. Dari beberapa pengertian para ahli ini artinya, karyawan akan
menjadi lebih sulit dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya di rumah
karena adanya gangguan dari pekerjaan.
Ahmad 2010 menguji pengaruh konflik antara pekerjaan-keluarga pada kelelahan emosional pekerja. Pengaruh konflik antara pekerjaan-keluarga pada
Konflik Pekerjaan-
Keluarga
Kinerja Dosen
Kelelahan Emosional
30
kelelahan emosional adalah positif. Artinya, bahwa semakin tinggi konflik antara pekerjaan-keluarga yang dialami dosen, maka kelelahan emosional dosen menjadi
tinggi. Sebaliknya, konflik antara pekerjaan-keluargayang dialami dosen rendah, maka kelelahan emosional yang akan dialami dosen akan menurun. Hal tersebut
sesuai dengan penelitian Zang, dkk 2012:705, yang mengungkapkan bahwa konflik antara pekerjaan-keluarga berpengaruh positif pada kelelahan emosional.
Serupa dengan penelitian tersebut, penelitian Hall, dkk 2010:244; Posig dan Kickul 2004:378; Yavas, dkk 2008:16; serta Karatepe 2013:623 juga
menyatakan bahwa konflik antara pekerjaan-keluargamempunyai pengaruh positif pada kelelahan emosional.
2.5.2 Hubungan Kelelahan Emosional dan Kinerja
Kelelahan emosional adalah kelelahan yang terjadi ketika karyawan dihadapkan pada tuntutan pekerjaan yang berlebihan dan tidak dapat mengelola
antara peran dan konflik yang terjadi pada pekerjaan dan keluarga Karatepe, 2013:616. Menurut Suminar dan Yulianti 2013:164, kelelahan emosional
adalah kelelahan yang timbul karena seseorang yang bekerja terlalu intens, berdedikasi dan berkomitmen pada pekerjaannya, bekerja terlalu banyak dengan
waktu yang lama sehingga mereka mengenyampingkan kebutuhan dan keinginan keluarga mereka dan menimbulkan perasaan tertekan. Kelelahan emosional adalah
kelelahan yang disebabkan oleh menipisnya sumberdaya atau energi dan waktu yang diakibatkan peran yang beerlebihan sehingga seseorang tidak dapat
melakukan peran dan tanggung jawabnya secara memadai dan nyaman Ahmad, 2010:269.
31
Setiap dosen yang menjalani peran ganda antara pekerjaan dan keluarga yang berusaha untuk memenuhi dan menyeimbangkan segala tuntutan dan
tanggung jawabnya, harus bersiap akan adanya kelelahan emosional. Hal ini disebabkan karena adanya tuntutan pekerjaan yang dapat mengganggu tanggung
jawab pada keluarga. Kelelahan emosional yang dirasakan karyawan secara terus menerus akan membuat mereka menjadi depresi dan merasa tidak berdaya
terhadap tuntutan pekerjaan mereka yang pada gilirannya akan menurunkan kinerja mereka. Ketika konflik antara pekerjaan-keluarga yang dirasakan dosen
semakin tinggi, maka kelelahan emosional dosen akan meningkat, sehingga mengakibatkan kinerja dosen akan semakin menurun. Hal tersebut sesuai dengan
penelitian Ahmad 2008:179; dan Karatepe 2013:623, yang menyatakan, bahwa ketika kelelahan emosional yang dialami karyawan tinggi, maka kinerja karyawan
rendah.
2.5.3 Hubungan Konflik Antara Pekerjaan-Keluarga dan Kinerja