22
3. Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui
kemampuan siswa, menetapkan kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatan-kegiatan remedial perbaikan.
4. Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
mendorong motivasi belajar siswa dengan cara mengenal kemajuannya sendiri dan merangsangnya untuk melakukan upaya perbaikan.
5. Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa, sehingga
guru dapat membantu perkembangannya menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas.
6. Memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa memilih
sekolah, atau jabatan yang sesuai dengan kecakapan, minat dan bakatnya.
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
Penulisan skripsi ini secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal skripsi, bagian isi skripsi, dan bagian akhir skripsi. Untuk
mempermudah memahami skripsi ini, maka perlu dituliskan sistematikanya sebagai berikut:
1 Bagian Awal
Bagian awal ini terdiri dari: halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar dan daftar lampiran.
23
2 Bagian Isi
Bagian isi dari skripsi ini terdiri dari lima bab yaitu: a.
Bab 1 Pendahuluan Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika penulisan skripsi. b.
Bab 2 Landasan Teori Bab ini berisi teori-teori yang mendukung dan berkaitan dengan
permasalahan penelitian dan hipotesis. c.
Bab 3 Metodologi Penelitian Bab ini berisi lokasi dan waktu penelitian, tahapan penelitian, faktor non-
eksperiemen, faktor yang diteliti, populasi dan sampel, variabel penelitian, jenis penelitian, desain dan metode penelitian, metode pengumpulan data,
instrumen penelitian, analisis instrumen penelitian, metode analisis data, dan uji peningkatan hasil belajar.
d. Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan. e.
Bab 5 Penutup Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
3 Bagian Akhir
Bagian ini berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
24
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Belajar
Pengertian belajar menurut teori belajar konstruktivistik bukanlah menghafal, akan tetapi proses mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman.
Pengetahuan bukanlah hasil ”pemberian” dari orang lain seperti guru, akan tetapi hasil dari proses mengkonstruksi yang dilakukan setiap individu. Pengetahuan
hasil dari ”pemberian” tidak akan bermakna. Adapun pengetahuan yang diperoleh melalui proses mengkonstruksi pengetahuan itu oleh setiap individu akan
memberikan makna mendalam atau lebih dikuasai dan lebih lama tersimpandiingat dalam setiap individu.
Piaget dalam Winataputra, 2007: 6-8 menjelaskan pentingnya berbagai faktor internal seseorang seperti tingkat kematangan berpikir, pengetahuan yang
telah dimiliki sebelumnya, konsep diri, dan keyakinan dalam proses belajar. Berbagai faktor internal tersebut mengindikasikan kehidupan psikologis
seseorang, serta bagaimana dia mengembangkan struktur dan strategi kognitif, dan emosinya.
Dalam mengimplementasikan teori belajar ini, digunakan strategi pendekatan diskusi dan praktik, sehingga memungkinkan peserta didik untuk
berinteraksi dengan lingkungannya baik peralatan yang ada ataupun dengan teman sebaya untuk menemukan pengetahuan baru. Dalam hal ini peran guru hanya
mendorong agar mereka saling memberi pengalaman ataupun pengetahuan