Diagnosa Gangguan Hama Uraian Materi

170 5 Kutu babi a Gejala: kerusakan yang ditimbulkan seperti akibat semut; tapi tidak menyerang tunas daun. b Pengendalian: perendaman dapat mengusir kutu babi dari pot anggrek. 6 Keong a Gejala: menyerang lembaran daun anggrek. b Pengendalian: dalam jumlah sedikit cukup diambildibunuh; bila jumlah banyak perlu memakai insektisidadijebak dengan bubuk prusi. 7 Red Spinder a Gejala: bercak putih di bagian bawah daun; permukaan atas menjadi kuning dan lama kelamaan daun mati. b Pengendalian: bila sedikit cukup diambil dengan menggunakan isolatip lalu dibakarmenggosok daun dengan alkohol; apabila banyak maka perlu menggunakan insektisida dengan bahan aktif diazinon, dicofol. 8 Kumbang a Gejala: yang terserang akan berlubang-lubang khusus kumbang penggerek batang kerusakannya berupa lubang di tengah batang dan tidak nampak dari luar; Larvanya yang menetas dari telur merusak daun anggrek. b Pengendalian: menyemprotkan tanaman yang diserang dengan menggunakan insektisida sistemik secara rutin; bersihkan pot dari kepompong dan telur kumbang dengan jalan memindahkannya ke pot baru dan media tanam yang baru pula. 171 9 Ulat daun a Gejala: menyerang daun, kuncup bunga, tunas daun maupun bunga yang sedang mekar. b Pengendalian: kalau jumlahnya sedikit 2–5 ekor dapat dibunuh dengan tangan; bila banyak dapat menggunakan insektisida sistemik; tanaman yang telah diserang sebaiknya dipisahkan dengan tanaman yang masih sehat. 10 Kepik a Gejala: menghisap cairan daun tanaman anggrek, sehingga menyebabkan bintik putihkuning; tanaman yang diserang lama kelamaan akan gundul dan tidak berhijau daun lagi. b Pengendalian: semprotkan insektisida yang sama seperti untuk membasmi serangga lainnya, seperti ulat, kumbang dan trips. 11 Kutu tudung a Gejala: daun menjadi kuning, tidak sehat, lalu berwarna coklat dan mati. b Pengendalian: seperti halnya membasmi ulat kumbang dan trips. 172

g. Perhitungan Kerusakan Akibat Gangguan Hama

Tingkat serangan hama atau penyakit pada seluruh areal tanaman dapat dihitung dengan menggunakan rumus; P = AB x 100. P = Prosentase tingkat serangan hamapenyakit. A = Banyaknya tanaman yang terserang. B = Banyaknya tanaman yang diamati. Misalkan; dari 1.000 tanaman tembakau yang diamati 20 tanaman diantaranya terserang hama Thrip sp, maka prosentase tingkat serang hama thrip adalah; P = 201.000 x 100 = 2 . Untuk menghitung tingkat serangan hama atau penyakit tiap tanaman Diperlukan skoring dan kriterium dari setiap bentuk kerusakan tanaman, seperti contoh berikut; SKOR KRITERIUM 5 Kerusakan 80 4 Kerusakan 61- 80 3 Kerusakan 41-60 2 Kerusakan 21 – 40 1 Kerusakan 1 – 20 Kerusakan 0 173 Selanjutnya tingkat serangan hama atau penyakit tiap tanaman dapat dihitung dengan menggunakan rumus; = ∑ n x s N x S x n = Jumlah bagian tanaman yang terserang pada setiap kriterium N = Jumlah bagian tanaman yang diamati s = skor dari bagian tanaman yang terserang S = Skor dari kriterium tertinggi

h. Identifikasi Metode Pengendalian Hama

Metode Pengendalian Hama Beberapa metode atau cara pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit yang telah dikenal yakni : a Metode kultur teknik Pengendalian secara kultur teknis adalah pengendalian dengan cara mengelola lingkungan atau ekosistem sedemikian rupa sehingga ekosistem tersebut menjdi kurang cocok bagi kehidupan dan perkembangbiakan organisme pengganggu tanaman sehingga dapat mengurangi laju peningkatan populasi dan kerusakan tanaman. Pengendalian secara kultur teknis bersifat preventif artinya dilakukan sebelum serangan organisme terjadi dengan harapan agar populasinya tidak meningkat sampai melebihi ambang pengendaliannya. Cara pengendalian ini tidak perlu mengeluarkan biaya khusus dan tidak mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan.