Pengobatan rawat jalan Pengobatan rawat inap

Pemeriksaan penunjang : leboratorik dan mikrobiologik Standar tenaga : Dokter umum, dokter spesialis kebidanan dan kandungan Perawatan RS : Terapi Berdasar derajat radang panggul, maka pengobatan dibagi menjadi

1. Pengobatan rawat jalan

Pengobatan rawat jalan dilakukan kepada penderita radang panggul derajat I. a. Antibiotik : sesuai dengan buku Pedoman Penggunaan Antibiotik RSI ‖Hasanah‖ Muhammadiyah Mojokerto - Ampisilin 3,5 gsekali p.osehari selama I hari dan Probenesid 1 g sekali p.osehari selama 1 hari. Dilanjutkan Ampisilin 4 x 500 mghari selama 7-10 hari, atau - Amoksilin 3 g p.o sekali hari selama I hari dan Probenesid 1 g p.o sekali sehari selama 1 hari. Dilanjutkan Amoksilin 3 x 500 mghari p.o selama 7 hari, atau - Tiamfenikol 3,5 gsekali sehari p.o selama 1 hari. Dilanjutkan 4 x 500 mgsehari p.o selama 7-10 hari, atau - Tetrasiklin 4 x 500 mghari p.o selama 7-10 hari, atau - Doksisiklin 2 x 100 mghari p.o selama 7-10 hari, atau - Eritromisin 4 x 500 mgfhari p.o selama 7-10 hari. b. Analgesik dan antipiretik. - Parasetamol 3 x 500 mghari atau - Metampiron 3 x 500 mghari.

2. Pengobatan rawat inap

Pengobatan rawat map dilakukan kepada penderita radang panggul derajat II dan III. Obat yang diberikan ialah a. Antibiotik : sesuai dengan Buku Pedoman Penggunaan Antibiotika RSI ‖Hasanah‖ Muhammadiyah Mojokerto. - Ampisilin I g imiv 4 x sehari selama 5-7 hari dan Gentamisin 1,5 mg – 2,5 mgkg BB imiv, 2 x sehari selama 5-7 hari dan Metronidazol 1 g rek. Sup, 2, x sehari selama 5-7 hari, atau - Sefalosporin genegrasi III 1 griv, 2-3 x sehari selama 5-7 hari dan Metronidazol l g rek. Sup 2 x sehari selama 5-7 hari. b. Analgesik dan antipiretik. Khusus untuk abses tubo-ovarial, pada dasarnya adalah pemberian antibiotik lebih dulu dan baru kemudian dilakukan pembedahan. Abses tubo-ovarial yang pecah, dianggap kasus abdomen akut, sehingga perlu segera dilakukan pembedahan untuk dilakukan pengangkatan genitalia interna, pasang drain lihat bab Abses Tubo Ovarial . Penyulit Penyulit radang panggul dapat dibagi : 1. Penyakit segera Penyulit segera pads radang panggul ialah pembentukan abses dan peritonitis, perihepatitis ―Fits-Hugh Curth Syndrome‖ dan sakrolitis. 2. Penyulit jangka panjang. Penyulit jangka panjang adalah akibat kerusakan morfologik genitalia interna bagian atas yaitu berupa a. Infeksi berulang. Radang panggul yang timbul kembali setelah 6 minggu pengobatan terakhir. Wanita yang pernah mengalami radang panggul mempunyai resiko 6-10 kali timbulnya episode radang panggul. b. Infertilitas. c. Kehamilan ektopik. d. Nyeri pelvik kronik Informed Consent Perlu Konsultasi Peyakit dalam, bedah Lama Perawatan 5- 7 atau lebih tergantung komplikasi Masa Pemulihan 7-14 hr Output Sembuh atau menetap, berulang PA Bila dilakukan tindakan operatif Otopsi - Referensi 1. Faukner.S dan Soman M.‖Pelvic Inflammatory Disease‖ manual of , outpatient Gynecology. Little Brown Co, 1986, p.29-38. 2. Hare M.J,.Genital Tract Infection in Women. Churenhil Livingstone, New York, 1988. 3. Jones H.W, Wentz A.C. et al. Novak Textbook of Gynecology, 11`h edition, William Wilkins 188, p.507-524. 4. Hacker F.N, Moore J.G. Essential of Obstetrics and Gynecology. W.B.Saunders Company 1986, p.304-310. 5. Handaya. Etiologi dan diagnosis penyakit radang pelvik. Seminar, radang Pelvik, Jakarta Oktober 1987. 6. Khoo S.K. Pelvik Inflammatory Disease. Journal of Paed.Obs ` Gynecology, NovDes, 1986, p.29-39. 7. Mattingley, R.F. Te Linde‘s Operative Gynecology. Sixth Ed. Harper Row Publ, Asia 1985. 8. Moh. Dikman Angsar, Diagnosa Radang Panggul. Simposium Penyakit Radang Panggul Pelvik, Denpasar 1988, hal.7-12. ASUHAN ANTENATAL No. Dokumen No. Revisi Halaman PROSEDUR TETAP Tanggal terbit Ditetapkan Direktur Pengertian Pemeriksaan wanita hamil secara teratur dan tertentu Tujuan Menjamin agar tiap kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi yang Sehat tanpa mengganggu kesehatan ibu. Kebijakan Agar pasien mendapatkan pelayanan yang optimal Prosedur Pada Kunjungan Pertama 1. Menentukan Resiko Kehamilan KRR, KRT. 1. Melakukan anamnese tentang: a. Umur suami istri, pekerjaan, pendidikan, suku, dan agama, riwayat haid, KB dan kehamilan sekarang, pemeriksaan yang telah dilakukan, gerakan janin, riwaynt perkawinan, kehamilan dan persalinannya, riwayat penyakitnya dahulu, penyakit keluarga. 2. Melakukan pemeriksaan fisik umum. a. Memeriksa GCS, ada tidaknya anemia, ikterus, sianosis, sesak, mengukur tinggi badan, memeriksa keadaan organ vital secara sistematis dan singkat 3. Melakukan pemeriksaan obstetris. a. Mengukur tinggi fundus rahim dalam sin. b.Melakukan pemeriksaan leopold I – IV. c. Membandingkan umur kehamilan menurut anamnesa dan pemeriksaan. d. Melakukan penilaian UPD dan tes Osborn bila ada indikasi. Melakukan pemeriksaaan laboratoris. Pemeriksaan Hb, Reduksi, Albuminuria. ASUHAN ANTENATAL No. Dokumen No. Revisi Halaman PROSEDUR TETAP Tanggal terbit .2. Menentukan Umur Kehamilan dengan Cepat a. Menghitung umur kehamilan dengan rumus Naegele. b. Melakukan ulangan anamnese bila ada perbedaan umur kehamilan. c. Mengusulkan pemeriksaan USG bila diperlukan. 3. Menentukan Rencana Perawatan dan Persalinan. Tergantung jenis resiko dan umur kehamilannya. a Bila termasuk KRR. 3.1.1. Diberikan tablet Fe dan imunisasi TT. 3.1.2. Mengusulkan perneriksaan USG dan NST bila diperlukan 3.1.3. Mengusulkan pemeriksaan tambahan, konsultasi dan tindakan. 3.1.4. Kunjungan berikutnya : - 1 bulan berikutnya sampai minggu ke 28. - 2 minggu berikutnya sampai minggu 36. - 1 minggu berikutnya sampai minggu partus. b Bila termasuk KRT. 3.2.1. Seperti KRR ditambah yang sesuai dengan policy KRT-nya. 3.2.2. Rencana persalinan berupa : - Spontan belakang kepala. Percepatan kala II. - SC. 2. Asuhan Pada Kunjungan Berikutnya 2.1. Pada KRR diperiksa pada karnar KRR dan KRT pada