Pengertian Pidana Mati Pidana Mati

pegawai negeri mempunyai jumlah lebih besar dibandingkan korupsi yang dilakukan oleh elit-elit politik.

2.2 Pidana Mati

2.2.1 Pengertian Pidana Mati

Pada hakikatnya pidana mati adalah suatu hukuman atau vonis yang dijatuhkan pengadilan atau tanpa pengadilan. Berdasarkan Pasal 69 KUHP pidana mati dikategorikan sebagai pidana terberat yang dijatuhkan atas seseorang akibat dari perbuatannya. Secara normatif pidana mati dibenarkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang secara umum diatur dalam Pasal 10 KUHP sebagai kelompok pidana pokok disamping pidana penjara, pidana kurungan, pidana denda dan pidana tutupan. Pidana mati dijatuhkan kepada keadaan-keadaan tertentu yang khusus dipandang sangat mendesak saja dan juga sebagai tindakan daruratnoodrect. 8 Kejahatan-kejahatan yang diancam dengan pidana mati hanyalah pada kejahatan-kejahatan yang dipandang sangat berat, antara lain : kejahatan yang mengancam keamanan negara Pasal 104, 111 ayat 2 KUHP; dan kejahatan pembunuhan yang direncanakan terlebih dahulu Pasal 340 KUHP. 2.2.2 Ketentuan Pidana Mati dalam UU No. 31 Tahun 1999 jo UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor Pidana mati juga diatur diluar ketentuan KUHP, salah satu sebagaimana diatur dalam UU Pemberantasan Tipikor. Pidana mati dapat dijatuhkan bagi para pelaku yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi. Hal tersebut tercantum dalam Pasal 2 UU Pemberantasan Tipikor yang menyatakan dalam hal tindak pi-dana korupsi dilakukan oleh setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara dan perekonomian negara yang dilakukan dalam keadaan tertentu, pidana mati dapat dijatuhkan. Sementara itu dalam penjelasan pasal ini juga dirumuskan bahwa, yang dimaksud dengan keadaan dengan “keadaan tertentu” dalam ketentuan ini dimak-sudkan sebagai pemberatan bagi pelaku tindak pidana 8 Adami Chazawi. 2011. Pelajaran Hukum Pidana, Bagian 1, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. hlm. 30 5 korupsi apabila tindak pidana tersebut dilakukan pada waktu negara dalam keadaan bahaya sesuai dengan undang-undang yang berlaku, pada waktu terjadi bencana alam nasional, sebagai pengulangan tindak pidana korupsi, atau pada waktu negara dalam keadaan krisis ekonomi dan moneter. Jadi, pidana mati dapat dijatuhkan terhadap para koruptor yang telah telah terbukti secara sah dan meyakinkan di persidangan melakukan tindak pidana korupsi dalam keadaan-keadaan tertentu.

2.3 Hak Asasi Manusia HAM