sumberdaya alam dan kualitas pengelolaannya diseragamkan pada lingkup global. Sertifikat ISO 14001 dapat dijadikan bukti kelayakan suatu organisasi, bisnis, dan
fasilitas manufaktur dalam menunjukkan tanggung jawab terhadap lingkungan. Sertifikasi ini sangat penting untuk bisnis atau entitas agar tetap kompetitif di
pasar nasional maupun internasional di era kesadaran lingkungan ini. ISO 14001 sendiri telah diadopsi oleh Indonesia sebagai standar nasional yaitu SNI 19-
14001: 2005. Hal tersebut membuktikan bahwa standar internasional ISO 14001 dapat diterapkan di Indonesia.
2.1.5. Leverage
1. Definisi dan Konsep
Leverage
Berbagai definisi mengenai leverage telah banyak diungkapkan oleh para ahli. Leverage dapat dikatakan sebagai alat untuk mengukur seberapa besar
perusahaan tergantung pada kreditor dalam membiayai aset perusahaan Karina, 2013. Perusahaan yang mempunyai tingkat leverage yang tinggi berarti sangat
bergantung pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya, sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat leverage lebih rendah lebih banyak membiayai asetnya
dengan modal sendiri. Tingkat leverage perusahaan menggambarkan risiko keuangan perusahan Purnasiswi, 2011. Adawiyah 2013 menyebutkan bahwa
rasio leverage berhubungan dengan keputusan pendanaan dimana perusahaan lebih memilih pembiayaan hutang dibandingkan dengan modal sendiri. Rasio ini
juga menunjukkan seberapa besar perusahaan dibiayai oleh pihak luar atau kreditor.
Sesuai dengan teori stakeholderperusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan lebih mempertimbangkan pemanfaatan hasil usaha dan kekayaannya
aset untuk membayar kewajibannya kepada para debtholders dibandingkan untuk membiayai aktivitas tanggung jawab sosialnya dan pengungkapannya,
sehingga penyampaian informasi yang dibutuhkan oleh pemangku kepentingan tidak maksimal. Hal ini dapat menimbulkan penilaian yang negatif dari para
pemangku kepentingan terhadap bisnis perusahaan.
2. Pengukuran
Leverage
Menurut Riyanto 1978; p:266-270 dalam Munawir 2010 rasio leverage dapat diukur dengan menggunakan beberapa cara, antara lain total debt to equity
ratio, total debt to total capital aset, long term debt to equity ratio, tangible asets debt coverage, dan time interest earned ratio. Adawiyah 2013 menyebutkan
bahwa leverage merupakan salah satu rasio keuangan. Rasio-rasio yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat leverage antara lain dengan menggunakan
total debt to equity ratio yang membandingkan antara hutang dengan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal perusahaan
untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio lainnya adalah total debt to tatal aset ratio yang membandingkan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang
dengan jumlah seluruh aktiva yang diketahui. Rasio ini menunjukkan beberapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang.
2.1.6. Profil Perusahaan