nilainya di mata masyarakat sehingga diharapkan perusahaan dapat meningkatkan keuntungannya.
2.1.3. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
1. Definisi dan Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR
Beberapa definisi mengenai tanggung jawab sosial perusahaan antara lain
dikemukakan oleh bank dunia 2002, yaitu bahwa:
“Corporate social responsibility as “the commitment of business to contribute to sustainable economic development, working with employees,
their families, the local community and society at large to improve their quality of life, in ways that are both good for business good for
development.
” UE Commission [2002 347 final 5] dalam Crowther dan Aras 2008, p
12 mengungkapkan definisi CSR sebagai berikut: “CSR is a concept whereby companies integrate social and environmental
concerns in their business operations and in their interaction with their stakeholders on a voluntary basis”.
Indonesia CSR Awardmendefinisikan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai komitmen dan upaya perusahaan yang beroperasi secara legal dan etis
untuk meminimalkan risiko kehadiran perusahaan, kontribusi terhadap pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan serta pembangunan berkelanjutan
guna meningkatkan kualitas hidup pemangku kepentingan. Berdasarkan uraian-uraian di atas tekait pengertian corporate social
responsibility dapat ditarik kesimpulan CSR merupakan bentuk tangung jawab perusahaan kepada sosial dan lingkungan sebagai wujud komitmen bisnis
perusahaan yang dilakukan secara berkesinambungan dan dilakukan dengan prosedur yang legal guna meningkatkan kualitas hidup pemegang kepentingan.
Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan tidak terbatas pada tanggung jawab yang bersifat reaktif saja, yaitu tanggung jawab
yang dilakukan karena perusahaan telah menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan. Perusahaan juga perlu merancang program dan upaya
untuk mencegah potensi terjadinya dampak negatif atau risiko aktivitas ekonomi perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan yang merupakan stakeholders
perusahaan Lako, 2010. Menurut Moon 2004 dalam Putra 2010 CSR adalah konsep yang sulit
diartikan. Konsep CSR telah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. CSR merupakan sebuah konsep yang telah menarik perhatian dunia dan
juga mendapatkan perhatian dalam ekonomi global. Namun demikian, konsep CSR ini masih belum seragam dengan pandangan yang masih beragam tentang
kegunaan dan aplikabilitas potensialnya. Lako 2010 menyatakan bahwa CSR merupakan suatu keharusan yang
harus dilakukan. CSR harus dijadikan sebagai kebutuhan hakiki yang terinernalisasi dalam sistem manajemen dan praktik bisnis serta budaya
organisasi. Kebutuhan untuk menjadikan CSR sebagai kebutuhan hakiki dirasakan kian mendesak. Hal ini dikarenakan pertama, tindakan tersebut justru bakal
mendatangkan berkah berlimpah bagi perusahaan, dan kedua karena dunia bisnis sedang dan akan terus menghadapi tekanan eksternal agar peduli CSR. Tekanan
tersebut berasal dari para pelaku pasar, khususnya investor dan kreditor yang kian
peduli dan sensitif terhadap isu-isu sosial dan lingkungan CSR karena terkait dengan risiko dan prospek investasi dan kredit. Selain itu lembaga-lembaga
internasional seperti PBB, Bank Dunia, IMF, Uni Eropa dan lainnya, yang kian menekankan pentingnya internalisasi CSR dalam debijakan serta praktik bisnis
korporasi. Tekanan yang terakhir adalah dari pemerintah yang kemungkinan bakal kian meningkat seiring dengan meluasnya degradasi sosial dan lingkungan di
Tanah Air. Oleh karena itu, para pelaku bisnis harus segera mereformasi paradigma bisnisnya yang selama ini cenderung konservatif dan pragmatis ke arah
yang lebih ramah CSR.
2. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR