Persiapan Penelitian Pelaksanaan Penelitian Interpretasi Data Bagan Alur Penelitian

30 c. Meteran Meteran digunakan untuk mengukur spasi antar titik, panjang lintasan dan jarak antar lintasan. d. Kompas Geologi Kompas geologi digunakan untuk pengukuran data struktur geologi setempat atau pengukuran arah lintasan. e. GPS GPS digunakan untuk mengetahui posisi titik ukur.

3.3 Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Adapun prosedur pelaksanaan penelitian yang dilakukan sebagai berikut :

3.3.1 Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian yang dilakukan sebagai berikut : a. Studi Literatur, yaitu mempelajari teori yang berhubungan dengan sungai bawah tanah dan jurnal-jurnal penelitian mengenai VLF Very Low Frequency khususnya yang berhubungan dengan interpretasi serta akuisisi data. b. Mengurus surat ijin penelitian dan melakukan survei pendahuluan untuk mengetahui gambaran umum lokasi penelitian. c. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pengambilan data. d. Mengecek kondisi alat yang akan digunakan dalam penelitian. 31

3.3.2 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dapat dilakukan sebagai berikut : a. Membuat tabel data pengukuran. b. Membuat desain survei penelitian yang akan diukur Gambar 3.3. Gambar 3.3 Desain Survei Penelitian c. Menentukan parameter yang akan digunakan dalam penelitian Tabel 3.1. Tabel 3.1 Parameter Akusisi Survey VLF PARAMETER NILAI PARAMETER Jumlah lintasan 3 lintasan Panjang tiap lintasan 200 m Spasi titik pengukuran 2 m Jumlah titik pengukuran tiap lintasan 101 titik Frekuensi pengukuran 19800 Hz Data terukur tilt, elliptisitas Spasi antarlintasan 10 m d. Membentangkan meteran dan mempersiapkan pengingat waktu jam tangan. e. Memulai penelitian dan mencatat hasilnya. GUA SODONG Line 3 Line 2 Line 1 32

3.3.3 Pengolahan data

Beberapa akusisi dan pengolahan data dalam penelitian sebagai berikut : a. Operator memasukkan beberapa parameter stasiun, spasi antar stasiun, nomor lintasan, frekuensi pemancar melalui tombol [SET UP]. b. Setelah semuanya terisi, kemudian mulai pengukuran dengan menekan [START]. c. Apabila stacking beberapa pengukuran dianggap cukup, tekan [START] lagi untuk berhenti. Tombol START seperti tombol saklar atau toggle. d. Mengulangi langkah 2-4 untuk setiap titik grid pengukuran. e. Memasukkan data pengukuran ke tabel pengukuran. f. Memasukkan data yang sudah didapat di lapangan jarak, waktu, tilt, ellips, H hor dan H ver dan diolah menggunakan Microsoft Excel. g. Menghitung fraser derivatif dengan persamaan : Nilai fraser derivatif Dimana a, b, c dan d adalah nilai tilt pada titik pengukuran yang berurutan dan n adalah jumlah data yang digunakan dalam perhitungan. h. Menghitung komponen real dan komponen imajiner Karous Hjelt, 1983 : Komponen Real = 100.tanθ Komponen Imajiner = 100.ε i. Membuat grafik hubungan antara jarak dengan fraser derivatif dan menghitung RAE Rapat Arus Ekuivalen. j. Menghasilkan profil bawah permukaan dari program surfer. 33

3.3.3.1 Langkah-langkah Software Surfer

Langkah-langkah pemetaan sungai bawah tanah menggunakan sofware surfer dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Membuat input plot file masukan surferdari data yang telah diolah menggunakan Microsoft Excel dengan menentukan X, Y, dan Z. X : jarak, Y : kedalaman, Z : nilai RAE Rapat Arus Ekuivalen. b. Membuka tampilan jendela pada program surferseperti dilihat pada Gambar 3.4. Gambar 3.4 Tampilan Jendela Program Surfer c. Menggrid data pada surfer dengan cara mengklik grid → data → membuka file data yang telah disimpan pada folder→ menentukan isi kolom X, Y, Z kemudian memilih gridding method → kriging dan pilih OK seperti pada Gambar 3.5. 34 Gambar 3.5 Tampilan Kriging Data Penelitian d. Menampilkan pemetaan data pada surfer dengan cara membuka grid data yang dibuat kemudian memilih new contour mapmaka file grid data akan terbuka seperti tampilan Gambar 3.6. Gambar 3.6 Tampilan Pemetaan Grid Data e. Mengubah fill colors dan menampilkan color scale pada contours dapat dilakukan pada jendela samping lembar kerja Gambar 3.7. 35 Gambar 3.7 Jendela Fill Colors dan Color Scale f. Menghasilkan profil bawah permukaan dari program surferyang menampilkan pemetaan aliran sungai bawah tanah posisi vertikal.

3.3.3.2 Langkah-langkah Software RockWorks

Langkah-langkah pemetaan sungai bawah tanah menggunakan sofware RockWorksdapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Membuat file masukan RockWorks dari data yang telah diolah menggunakan Microsoft Excel. b. Membuka tampilan jendela pada program RockWorksseperti dilihat pada Gambar 3.8. Gambar 3.8 Tampilan Jendela RockWorks c. Membuka project → new → masukkan nama file yang diinginkan kemudian buka file → import → XLS Microsoft Excel → Scan All 36 Boreholes → OK Gambar 3.9. Data akan di proses untuk mendapatkan P-Data. Gambar 3.9 Proses Pengolahan Data pada Program RockWorks d. Membuka P-Da ta → Fence → Fence Selection Map → PROSES, maka akan muncul seperti Gambar 3.10. Gambar ini yang nantinya akan menampilkan profil bawah permukaan posisi horisontal. Gambar 3.10 Tampilan Fence Selection Map

3.3.4 Interpretasi Data

Pada tahap interpretasi ini dilakukan setelah mendapatkan pemetaan aliran sungai bawah tanah dari softwareSurfer dan software RockWorksyang kemudian membandingkan dengan data geologi daerah tersebut. Dari interpretasi ini dapat dianalisis penyebab terjadinya sungai bawah tanah di daerah penelitian dan arah aliran sungai bawah tanah tersebut. 37

3.3.5 Bagan Alur Penelitian

Adapun prosedur pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada diagram alir berikut ini Gambar 3.11 : Gambar 3.11 Diagram Alir Penelitian Selesai Pengolahan Software Surfer dan RockWorks Analisis dan Interpretasi Data Hasil Pengolahan Kesimpulan Pengambilan data Ya Uji coba alat di lokasi penelitian Alat dapat beroperasi Persiapan alat penelitian Tidak Kajian Literatur Mulai 38 BAB 4 PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan desain survey 3 bentangan lintasan yang memotong Gua Sodong di atas kawasan karst Dusun Mudal Desa Gebangharjo Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri.Penelitian ini menggunakan metode VLF Very Low Frequency untuk memetakan pola aliran sungai bawah tanah. Panjang lintasan yang digunakan yaitu 200 meter, jarak spasi antar titik pengukuran 2 meter, jarak antar lintasan 10 meter dan frekuensi pengukuran sebesar 19800 Hz. Lintasan pada penelitian ini diambil dari arah Timur Laut ke arah Barat Daya. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak Microsoft Exceldan Surfer, dimana hasil penelitian di lapangan yang diperoleh berupa tilt , ellips , H hor dan H ver diolah dengan rumus-rumus dalam Microsoft Excel untuk mendapatkan nilai fraser derivatif dan harga RAE Rapat Arus Ekuivalen yang kemudian dibuat grafik hubungan antara tilt, ellips, dan fraser derivatif. Pada saat penelitian berlangsung data diproses dan dikoreksi terlebih dahulu menggunakan koreksi noisedengan moving average.Titik dimana tilt-angleakanmengalami persilangan dari polaritas positif menjadinegatif kemudian diinterpreatasi sebagai posisi konduktor yang menyebabkan anomali.Pengolahan data selanjutnya menggunakan perangkat lunak Surferuntuk menghasilkan profil bawah

Dokumen yang terkait

INTERPRETASI DISTRIBUSI TINGKAT KONDUKTIVITAS LAPISAN BAWAH PERMUKAAN UNTUK MENENTUKAN BIDANG GELINCIR PADA DAERAH RAWAN LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE VLF (Very Low Frequency)

0 15 14

INTERPRETASI DISTRIBUSI TINGKAT KONDUKTIVITAS LAPISAN BAWAH PERMUKAAN UNTUK MENENTUKAN BIDANG GELINCIR PADA DAERAH RAWAN LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE VLF (Very Low Frequency)

0 5 14

Interpretasi Distribusi Tingkat Konduktivitas Lapisan Bawah Permukaan Untuk Menentukan Bidang Gelincir Pada Daerah Rawan Longsor Dengan Menggunakan Metode VLF (Very Low Frequency) (Studi Kasus Di Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember),

0 15 15

ESTIMASI KETERHUBUNGAN SUNGAI BAWAH TANAHANTARA SEROPAN DAN BRIBIN DENGAN METODE GEOFISIKA VERY LOW FREQUENCY DI DAERAH GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA

0 1 11

PEMODELAN SALURAN SUNGAI BAWAH TANAH GOA SALEH PADA MORFOLOGI KARST DAERAH PATTUNUANGASUE KABUPATEN MAROS MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK

0 0 9

PENDUGAAN ALIRAN SUNGAI BAWAH TANAH DI DESA HARGOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE VERY LOW FREQUENCY-ELECTROMAGNETIC (VLF- EM) DENGAN FILTER NOISE ASSISTED- MULTIVARIATE EMPIRICAL MODE DECOMPOSITION (NA-MEMD)

0 0 6

IDENTIFIKASI POLA ALIRAN SUNGAI BAWAH TANAH DAERAH KARST DI DESA GEBANGHARJO KECAMATAN PRACIMANTORO MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITY TOMOGRAPHY KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER - UNS Institutional Repository

0 0 18

PENDUGAAN POLA ALIRAN SUNGAI BAWAH TANAH PADA KAWASAN KARST MAROS DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER

0 0 141

Analisa Struktur Bawah Permukaan Tanah Di Sekitar Candi Gambar Wetan, Kabupaten Blitar Dengan Metode Very Low Frequency Electromagnetic (VLF-EM) - ITS Repository

0 0 82

PEMETAAN ALIRAN SUNGAI BAWAH TANAH DI DAERAH RENGEL-TUBAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE VERY LOW FREQUENCY- ELECTROMAGNETIC (VLF-EM)

0 0 105