12
2.1.1 Satuan Geologi Lingkungan Perbukitan Karst Batugamping
Satuan ini merupakan morfologi yang khas pada batugamping, batugamping pasiran yang membentuk morfologi berelief kasar dan kemiringan
yang curam. Batugamping adalah batuan yang mudah larut oleh air sehingga pada morfologi ini akan terbentuk fenomena alam yang khas antara lain gua-gua yang
di dalamnya dapat dijumpai stalaktit dan stalakmit. Gua –gua ini merupakan proses
dari alur sungai bawah tanahyang akhirnya muncul sebagai mata air di kaki atau di lembah morfologi ini. Morfologi ini cukup luas di bagian selatan Kabupaten
Wonogiri, dan sebagian di bagian tengah yaitu di perbukitan karst antara Pracimantoro
–Giribelah–Paranggupito, perbukitan karst Manyaran–Wuryantoro– Eromoko dan perbukitan karst Batuwarno.
2.2 Karst
Kata Karst berasal dari bahasa Slavia “Krs atau Kras” yang berarti batu-
batuan. Karst secara umum adalah istilah bentang alam yang secara khusus berkembang pada batuan karbonat yang mempunyai bentuk berkelompok atau
menjadi sebuah pegunungaan dan ada yang berbentuk tunggal, pembentukkannya dipengaruhi oleh proses pelarutan yang sangat tinggi di bandingkan dengan
batuan di tempat lainnya dimanapun serta adanya proses karstifikasi.
2.2.1 Ciri – ciri Bentang Alam Karst
1. Terdapat sejumlah cekungan atau depresi dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi, cekungan
–cekungan tersebut digenangi air atau tanpa air, kedalaman dengan jarak yang berbeda
–beda.
13
2. Bukit –bukit kecil yang merupakan sisa–sisa erosi akibat pelarutan kimia pada
batugamping, sehingga terbentuk bukit –bukit karst berbentuk kerucut conical
hill. 3. Sungai tidak mengalami perkembangan pada permukaan.
4. Terdapat sungai –sungai bawah permukan, adanya gua–gua kapur pada
permukaan atau bawah permukaan atau stalagmit dan stalagtit seperti pada Gambar 2.3.
Stalagtit adalah batu kapur yang tumbuh dari bagian atas gua menuju ke dasar gua, sedangkan stalagmit tumbuh menjulang dari dasar gua ke atas.
Gambar 2.3 Stalagtit dan Stalagmit Stalagtit dan stalagmit yang sering kita jumpai di gua-gua berasal dari senyawa
CaCO
3
dengan persamaan reaksi : CaHCO
3 2
l ---- CaCO
3
s + H
2
O l + CO
2
g CaHCO
3 2
berupa air yang merembes ke dalam tanah.CaHCO
3 2
yang merembes ke tanah menetes ke dasar gua dan terurai menjadi CaCO
3
, H
2
O dan CO
2
. CaHCO
3 2
terus menetes dan mengakibatkan penumpukan CaCO
3
CaCO
3
mengendap. Penumpukan CaCO
3
inilah yang nantinya tumbuh sebagai stalagmit. Sedangkan stalagtit muncul karena CaHCO
3 2
sudah terurai terlebih dahulu sebelum menetes ke dasar gua sehingga terjadi penumpukan CaCO
3
di atap Stalagmit
Stalagtit
14
gua.Stalagtit dan stalagmit yang tumbuh di dalam gua umunya berwarna putih.Hal ini dikarenakan pengaruh atom Ca dalam CaCO
3
. Atom Ca yang tidak memiliki orbital d tidak memberikan warna yang khas atauhanya putih saja.
5. Terdapat tanah lempung tak larut berwarna merah kecoklatan sebagai endapan residual akibat pelarutan batugamping oleh air tanah.
Endapan residual yaitu endapan hasil pelapukan dimana proses pelapukan dan pengendapan terjadi di tempat yang sama, dengan kata lain tanpa mengalami
transportasi baik dengan media air atau angin seperti endapan sedimen yang lainnya.
6. Permukaan yang kasar, pecah –pecah atau lubang–lubang karena pelarutan air
tanah pada batugamping yang tidak tertutup oleh terrarosa. Terrarosa adalah tanah yang terbentuk dari batuan kapur.Tanah ini terdapat di
dasar dolina-dolina dan merupakan tanah pertanian yang subur di daerah batu kapur.Dolina adalah lubang yang berbentuk corong yang terjadi karena erosi
pelarutan atau karena runtuhan.
2.2.2 Proses Pembentukan Karst