Hubungan Antara Modulus Penormalan GG

Data tentang penelitian tanah berbutir kasar sangat sulit diperoleh dari literatur karena sulitnya pembuatan peralatan uji dinamik berskala besar untuk menguji material berbutir kasar. Prange 1981 melakukan pengujian pada material ballast dengan menggunakan metode resonant column. Kokusho-Esashi 1981 melakukan pengujian pada batu pecah dan kerikil bulat dengan menggunakan metode triaxial siklik. Pada gambar II.51 terlihat bahwa untuk angka pori e0,25 , nilai modulus geser maksimum G Kokusho-Esashi I lebih besar dari modulus geser maksimum G Prange, dengan nilai modulus geser maksimum G terendah diberikan Kokusho- E sashi II. Pada angka pori e≈0,25 terjadi persilangan grafik Kokusho- Esashi I dan grafik Prange. Untuk angka pori yang makin besar, grafik Kokusho-Esashi I mendekati grafik Kokusho-Esashi II dan diperkirakan akan memotong grafik tersebut.

2.8.4 Hubungan Antara Modulus Penormalan GG

max dan Rasio Redaman dengan Regangan Geser Dalam melakukan analisis respons dinamik akibat gempa bumi dapat dicapai geser dengan modulus geser G dan rasio redaman. Sebagai contoh, dalam program komputer Shake Shnabel 1972 digunakan prosedur analisis linier ekivalen, namun, modulus geser G dan rasio redaman D diperoleh secara iterasi sampai dengan tercapai kompatibilitas dengan regangan geser. Oleh karena itu, perlu dikembangkan suatu hubungan modulus geser penormalan GG max dengan regangan geser dan rasio redaman D dengan regangan geser . Kurva hubungan antara GG max dengan dan D dengan dari Seed Idriss 1970 seperti dijelaskan dalam subbab Tanah pasir ialah kurva yang paling banyak digunakan di Indonesia. Tetapi, kini telah banyak dikembangkan persamaan empirik dengan menggunakan data eksperimen yang lebih lengkap antara lain seperti berikut ini. 1. Metode Shibata Soelarno 1977 Shibata Soelarno memberikan rumus untuk menghitung nilai modulus geser maksimum untuk pasir dan lempung, yaitu : 103 1 max c G G     10 3 1 3 max c G G      Dimana : c : tekanan keliling atau confining pressure kgcm 2 2. Metode Ishibasi dan Zhang 1993 Metode Ishibasi Zhang dapat digunakan, baik untuk pasir ataupun lempung dengan persamaan-persamaan sebagai berikut :   m PI m m PI K G G   , , max                     4 2 9 , 000102 , ln tan 1 5 , ,   PI n PI K 0145 , 000556 , ln tan 1 272 , , 1 3 4 , PI exs m PI m                                         1 1 5 , 1 5 9 7 6 , 1 7 4 0 4 , 1 6 10 7 , 2 10 , 7 10 37 , 3 , PI x PI x PI x PI n 70 70 15 5       untuk PI untuk PI untuk untuk PI Namun, untuk memperoleh rasio redaman D, digunakan persamaan berikut:                      1 547 , 1 586 , 2 0145 , exp 1 333 . max 2 max 3 , 1 G G G G PI D Dimana : PI : indeks plastisitas K ,PI : konstanta tergantung  dan PI - nPI : konstanta terganntung pada PI - m ,PI-m : konstanta tergantung  dan PI -  : regangan geser - ’ m : tegangan efektif rata-rata kNm 2 Gambar II. 52 Perbandingan hubungan antara GG max dengan γ untuk pasir Sumber : pedoman gempa Gambar II. 53 Perbandingan hubungan anta ra D dengan γ untuk tanah pasir Sumber : pedoman gempa Gambar II. 54 Perbandingan hubungan antara GG max dengan γ untuk tanah lempung Sumber : pedoman gempa Gambar II. 55 Perbandingan hubungan antara D dengan γ untuk tanah lempung Sumber : pedoman gempa Dari persamaan-persamaan tersebut dapt dinyatakan bahwa metode Zhang dan Ishibasi dapat digunakan untuk berbagai jenis tanah dengan indeks plastisitas dan tegangan efektif yang berbeda-beda. Pada gambar II.52 dan II.53 diperlihatkan perbandingan grafik hubungan antara G max dan D dengan regangan geser untuk tanah pasir dari Shibata Soelarno ’c=1,0kgcm 2 , Ishibasi- Zang ’m=100 kNm 2 , PI=0 dan Seed dkk rata-rata. Hubungan antara GG max dengan pada gambar II.52, menunjukkan bahwa grafik Ishibasi-Zhang dan Shibata-Soelarno berada 10 sampai dengan 15 di atas grafik Seed dkk. Namun. Pada gambar II.53 menunjukkan bahwa grafik hubungan a ntara D dengan dari Ishibasi Zhang berada di bawah batas bawah dari grafik Seed dkk. Pada gambar II.54 dan II.55 diperlihatkan grafik hubungan antara GG max dan D dengan regangan geser untuk tanah lempung dari Ishibasi-Zhang ’m=100 kNm 2 dan Seed dkk batas atas, rata-rata dan batas bawah. Untuk grafik hubungan antara GG max dengan pada gambar II.56 menunjukkan bahwa grafik Ishibasi-Zhang dan Shibata-Soelarno berada 10 sampai dengan dengan 15 di atas grafik Seed dkk. Namun, pada gambar II.57 grafik hubungan antara D dengan memperlihatkan bahwa grafik Ishibasi Zhang berada di bawah batas bawah dari grafik Seed dkk. 3. Metode Rollins dkk 1998 Rollins K.L dkk 1998 melakukan penelitian dari bahan berbutir kasar yang diuji di laboratorium dengan menggunakan triaxial siklik yang berukuran diameter 300 m dan tinggi 600 mm. Hasilnya berupa persamaan empirik hubungan antara GG max dan D dengan regangan geser persamaannya adalah sebagai berikut: 10 1 6 , 1 2 , 1 1 20 max       G G Gambar II. 56 Perbandingan hubungan antara GG max dengan γ dari hasil penelitian Rollins dkk dengan Seed dkk untuk bahan berbutir kasar Sumber : pedoman gempa Gambar II. 57 Perbandingan hubungan antara D den gan γ hasil dari penelitian Rollins dkk dengan Seed dkk untuk bahan berbutir kasar Sumber : pedoman gempa

2.9 Peta Zona Gempa di Indonesia