Pengaruh Gempa Terhadap Bangunan

- Gelombang transversal arah gerakan partikel tegak lurus dengan arah rambatan. - Kecepatan 70 dari S-Wave. - Paling merusak, terutama di daerah dekat episentrum. - Getaran yang dirsakan manusia pertama kali. - Dikemukakan oleh A.E.H Love pada 1911. b. Rayleigh Wave Gambar II. 30 Ilustrasi Rayleigh Wave Sumber : skripsi Haska - Gerakan eliptik retrograde “ground rolling” tanah memutar kebelakang tapi secara umum gelombangnya merambat ke depan, analog dengan gelombang laut. - Sedikit lebih cepat dari Love Wave 90 dari kecepatan S-Wave. - Ditemukan oleh Lord Rayleigh pada 1885.

2.7.5 Pengaruh Gempa Terhadap Bangunan

Gempa mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap bangunan sehingga harus diperhitungkan dengan benar dalam perencanaan struktur tahan gempa dengan tingkat keamanan yang dapat diterima. Kekuatan dari gerakan tanah akibat gempa bumi pada beberapa tempat disebut intensitas gempa. Komponen- komponen dari gerakan tanah yang dicatat oleh alat pencatat gempa accelerograph untuk respons struktur adalah amplitudo, frekuensi, dan durasi. Selama terjadi gempa terdapat satu atau lebih puncak gerakan. Puncak ini merupakan efek maksimum dari gempa. Selama terjadi gempa, bangunan mengalami perpindahan vertikal dan horizontal. Gaya gempa dalam arah vertikal hanya sedikit mengubah gaya gravitasi yang bekerja pada struktur yang umumnya direncanakan terhadap gaya vertikal dengan faktor keamanan yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, struktur jarang runtuh akibat gaya gempa vertikal. Sebaliknya gaya gempa horizontal bekerja pada titik-titik yang lemah pada struktur yang tidak cukup kuat dan akan menyebabkan keruntuhan. Oleh karena itu, perancangan struktur tahan gempa adalah meningkatkan kekuatan struktur terhadap gaya horizontal yang umumnya tidak cukup. Gerakan permukaan bumi menimbulkan gaya inersia pada struktur bangunan karena adanya kecenderungn massa bangunan struktur untuk mempertahankan dirinya. Besarnya gaya inersia mendatar F tergantung dari massa bangunan m, percepatan permukaan dan sifat struktur. Apabila bangunan dan pondasinya kaku, maka menurut hukum kedua Newton, percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada benda berbanding lurus dengan besar gayanya dan berbanding terbalik dengan massa benda. Akan tetapi dalam kenyataannya tidaklah demikian, karena semua struktur tidaklah benar-benar sebagai massa yang kaku tetapi fleksibel. Suatu bangunan bertingkat banyak dapat bergetar dengan berbagai bentuk karena gaya gempa yang dapat menyebabkan lantai pada berbagai tingkat mempunyai percepatan dalam arah yang berbeda-beda.

2.7.6 Tingkat Layanan