Pengujian Sifat Fisis Papan Partikel Pengujian Sifat Mekanis Papan Partikel

3.9 Pengujian Contoh Uji

Pengujian contoh uji sesuai dengan standar JIS A 5908-2003. Pengujian dilakukan untuk mengetahui sifat fisis dan mekanik papan partikel.

3.4.1 Pengujian Sifat Fisis Papan Partikel

a Kerapatan Kerapatan papan partikel di ukur berdasarkan berat dan volume kering udara dengan ukuran 10×10 cm. Nilai kerapatan papan partikel dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: dimana : Kr = kerapatan gramcm 3 M = berat contoh uji kering udara gram V = volume contoh uji kering udara cm 3 b Kadar air Kadar air papan partikel dihitung dari berat awal dan berat akhir setelah mengalami pengeringan dalam oven selama 24 jam pada suhu 103 ± 2 o C. Contoh uji berukuran 10×10 cm. Selanjutnya kadar air papan dihitung dengan menggunakan rumus: dimana : KA = kadar air BA = berat awal contoh uji gram BB = berat tetap contoh uji setelah pengeringan gram c Daya Serap Air Daya serap air papan partikel dihitung berdasarkan berat sebelum dan sesudah perendaman dalam air selama 2 dan 24 jam dengan ukuran 5×5 cm. Besarnya daya serap air papan dihitung berdasarkan rumus: dimana: DSA = daya serap air B1 = berat contoh uji sebelum perendaman gram B2 = berat contoh uji setelah perendaman 2 jam 24 jam gram d Pengembangan Tebal Penetapan pengembangan tebal didasarkan atas tebal sebelum dan sesudah perendaman dalam air selama 2 dan 24 jam dengan ukuran 5×5 cm. Nilai pengembangan tebal dihitung dengan rumus: dimana: PT = pengembangan tebal T1 = tebal contoh uji sebelum perendaman mm T2 = tebal contoh uji setelah perendaman 2 jam 24 jam mm

3.4.2 Pengujian Sifat Mekanis Papan Partikel

a Modulus Patah MOR Pengujian modulus patah dilakukan dengan menggunakan mesin uji universal Universal Testing Machine merek Instron. Contoh uji berukuran 5×20 cm pada kondisi kering udara, lebar bentang 15 kali tebal tetapi tidak kurang dari 15 cm. Nilai MOR papan partikel dihitung dengan rumus: dimana: MOR = modulus patah kgfcm 2 P = beban maksimum kgf L = jarak sangga 15 cm b = lebar contoh uji cm h = tebal contoh uji cm b Modulus Lentur MOE Pengujian modulus lentur menggunakan contoh uji yang sama dengan contoh uji pengujian modulus patah. Contoh uji berukuran 5×20 cm pada kondisi kering udara, lebar bentang 15 kali tebal tetapi tidak kurang dari 15 cm. Pada saat pengujian dicatat besarnya defleksi yang terjadi setiap selang beban tertentu. Nilai modulus lentur MOE dihitung dengan menggunakan rumus: dimana: MOE = modulus lentur kgfcm 2 P = beban sebelum batas proporsi kgf L = jarak sangga cm Y = lenturan pada beban P cm b = lebar contoh uji cm h = tebal contoh uji cm c Keteguhan Rekat Internal Bond Contoh uji berukuran 5×5 cm dilekatkan pada dua buah blok besi dengan perekat epoxy dan dibiarkan mengering selama 24 jam. Kedua blok besi ditarik tegak lurus permukaan contoh uji sampai beban maksimum. Nilai keteguhan rekat dihitung dengan menggunakan rumus: dimana: IB = keteguhan rekat kgcm 2 P = beban maksimum kg A = luas penampang cm 2 d Kuat Pegang Sekrup Screw Holding Power Contoh uji berukuran 5×10 cm. Sekrup yang digunakan berdiameter 2,7 mm, panjang 16 mm lalu dimasukkan hingga mencapai kedalaman 8 mm. Nilai kuat pegang sekrup dinyatakan oleh besarnya beban maksimum yang dicapai dalam kilogram JIS 5908:2003.

3.10 Analisis Data