c Tebal dan kerapatan papan partikel seragam serta mudah dikerjakan
d Mempunyai sifat isotropis
e Sifat dan kualitasnya dapat diatur.
Papan partikel mempunyai kelemahan stabilitas dimensi yang rendah. Pengembangan tebal papan partikel sekitar 10-25 dari kondisi kering ke basah
melebihi pengembangan kayu alami, serta pengembangan linearnya sampai 0,35. Pengembangan panjang dan tebal papan partikel sangat besar pengaruhnya
pada pemakaian terutama bila digunakan sebagai bahan bangunan Haygreen Bowyer 1996.
2.1.4 Kegunaan Papan Partikel
Rowell 1996 menyebutkan, bahwa penggunaan papan komposit dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
a Structural Composite SC
Yaitu bahan yang diperlukan untuk memikul beban didalam penggunaannya. Structural Composite dipergunakan untuk dinding, atap, bagian
lantai, komponen kerangka, meubel, dan lain-lain. Structural Composite yang digunakan dalam ruangan indoor use biasanya dibuat dengan menggunakan
perekat yang low cost adhesive dan bersifat tidak stabil terhadap pengaruh uap air. Di lain pihak untuk penggunaan exterior grade dipergunakan perekat
thermosetting resin yang harganya mahal akan tetapi tahan terhadap pengaruh
cuaca. b
Non Structural Composite NSC Komposit ini tidak dimaksudkan untuk memikul beban didalam
penggunaannya. Komposit ini dibuat dengan menggunakan perekat thermoplastic dan penggunaaan akhir produk untuk pintu, jendela, meubel, bahan pengemas,
pembatas ubin, bagian interior mobil dan lain-lain.
2.7 Sekam Padi
Sekam padi adalah salah satu hasil sampingan yang terbesar dalam proses penggilingan padi. Sekam padi merupakan bagian terluar yang keras dari bulir
padi yang terdiri atas lapisan lemma dan palea. Sifat kekerasan pada sekam padi disebabkan oleh tingginya kandungan silikat Juliano dalam Martana 2002.
Menurut Hattotuwa et al. 2002 dalam Mazatusziha 2006, Sekam padi merupakan limbah pertanian dengan kandungan kimia didalamnya antara lain selulosa 35,
hemiselulosa 25, lignin 20, abu 17 dan lainnya 3. Sekam tersusun dari palea dan lemma bagian yang lebih lebar yang terikat
dengan struktur pengikat yang menyerupai kait. Sel-sel sekam yang telah masak mengandung lignin dan silika dalam konsentrasi tinggi. Kandungan silika
diperkirakan berada dalam lapisan luar De Datta 1981 dalam Bantacut 2006 sehingga permukaannya keras dan sulit menyerap air, mempertahankan
kelembaban, serta memerlukan waktu yang lama untuk mendekomposisinya Houston 1972. Komposisi sekam dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Komposisi kimia sekam Kandungan Persentase
C-organik N-total
P-total K-total
Mg-total SiO
3
45,06 0,31
0,07 0,28
0,16 33,01
Sumber: Hidayati 1993 dalam Bantacut 2006 Dari komposisi kimia sekam Tabel 1 dapat diketahui potensi
penggunaannya terbatas sebagai sumber C-organik tanah dan media tumbuh dari kandungan karbon organik yang tinggi serta bahan pemurnian dan bahan
bangunan dari kandungan silika yang tinggi, Karbon yang tinggi juga mengindikasikan banyaknya kandungan kalori sekam.
2.8 Perekat Urea Formaldehyde
Urea formaldehyde UF merupakan perekat hasil reaksi kondensasi dan
polimerisasi antara urea dan formaldehyde. Perekat ini termasuk tipe perekat MR moisture resistant dalam pemakaiannya banyak digunakan untuk industri
meubel dan kayu lapis tipe II. Perekat UF matang dalam kondisi asam, keasaman diperoleh dengan menggunakan hardener NH
4
Cl. Kelemahan utamanya adalah mudah terhidrolisis sehingga terjadi kerusakan pada ikatan hidrogennya oleh
kelembaban atau basa serta asam kuat khususnya pada suhu sedang sampai tinggi. Kelebihannya adalah sifat ketahanan yang baik terhadap air dingin, cukup
tahan terhadap air panas tapi tidak tahan terhadap air mendidih Pizzi 1983. Selanjutnya sifat-sifat UF yang lain adalah mengeras pada suhu rendah 115
o
C - 127
o
C, tahan kelembaban, berwarna terang, murah, tidak tahan pada suhu serta kondisi ekstrim serta umur penyimpanan pendek. Perekat ini juga tahan terhadap
pelarut organik, jamur dan rayap tetapi tidak tahan terhadap basa dan asam kuat. Perekat UF mempunyai waktu pengerasan yang singkat dengan kempa panas
kurang lebih 10 menit dan dalam pembuatan papan ditambahkan 10 dari berat kering oven partikel. Secara normal kandungan perekat UF untuk papan partikel
bervariasi dari 6-10 berdasarkan berat perekat padat Haygreen dan Bowyer 1996. Menurut Maloney 1993 perekat ini mempunyai karakteristik viscositas
25
o
C Cps sebesar 30, resin solid content 40-60, pH sekitar 7-8, berat jenis 25
o
C adalah 1,27-1,29.
2.9 Bahan Aditif