Persiapan Lahan Pembersihan Pengamatan lingkungan fisik :

menguntungkan bagi perkembangan akar tanaman nenas. Saluran yang terlalu lebar akan menyebabkan air mudah terbuang yang menyebabkan lahan menjadi lebih mudah kering.

d. Persiapan Lahan Pengajiran

Pengajiran adalah suatu upaya untuk menentukan posisi tanam sehingga diproleh populasi tanam sesuai dengan standar yang ditetapkan. Tujuan pengajiran adalah memperoleh jarak tanam yang menjamin tanaman dapat tumbuh optimum. Peralatan yang digunakan dalam pengajiran adalah tali rafia, ajir dan meteran. Ajir dapat terbuat dari bahan bambu atau kayu yang berfungsi intuk menandai dan melubangi tanah. Pengajiran dilakukan dengan membuat tanda menggunakan ajir dengan mengacu pada jarak tanam. Untuk lahan gambut penanaman dilakukan pada pola tanam 1 alur dengan jarak tanamn baris 80-100 cm dan jarak tanam antar baris 100-120 cm. Pada areal pengembangan yang lebih luas sebaiknya menggunakan alat ukur theodolit.

e. Penanaman

Penanaman adalah kegiatan meletakkan benih pada lubang tanam yang telah dipersiapkan sesuai dengan jarak tanam. Benih ditanam sedalam 5-10 cm, dengan jumlah satu benih per lubang. Tanah dipadatkanditekan disekitar pangkal batang nenas agar tanaman tidak mudah roboh dan perakaran nenas dapat mencapai tanah. Kemudian dilakukan penyiraman agar tanah lembab dan basah. Setelah satu bulan setelah tanam segera dilakukan penyulaman. Anakan yang tumbuh pada tanaman nenas hendaknya dipelihara tidak lebih dari 3 anakan saja. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas buah yang dihasilkan oleh tanaman tersebut.

f. Sanitasi Lahan

Kebersihan lingkungan tanaman nesa perlu dijaga agar tanaman dapat tumbuh optimal. Penyiangan dilakukan agar pertanaman bebas dari gulma sampai menjelang panen. Kegiatan lain adalah menjarangkan anakan untuk mengatur jumlah anakan maksimal 3 anakan dalam setiap rumpun.

g. Pemupukan

Lahan gambut memiliki kandungan unsur hara yang baik untuk pertumbuhan tanaman nenas. Kendala yang utama adalah tingkat kemasamannya yang tinggi sehingga menyebabkan unsur hara Al, Fe dan Mn yang bersifat racun bagi perakaran tanaman meningkat. Pengapuran perlu dilakukan pada lahan gambut untuk meningkatkan pH tanah agar unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman menjadi tersedia, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan kualitas buah. Pemupukan N, P dan K perlu dilakukan pada lahan terutama pada kebun-kebun yang telah berumur diatas 5 tahun. Hal ini disebabkan kandungan unsur hara yang ada telah habis diserap oleh perakaran tanaman, terutama yang memiliki jumlah anakan yang banyak. Apabila tanaman tidak dipupuk akan menyebabkan ukuran tanaman dan buah yang semakin kecil.

h. Pengendalian OPT

Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman OPT adalah upaya pengendalian dengan mengamati dan melakukan pengendalian terhadap hama dan penyakit tanaman. Tujuannya adalah untuk mengetahui jenis hama dan penyakit yang mempunyai potensi untuk menghambat pertumbuhan dan produksi tanaman. Kegiatan pengendalian dilakukan dengan pengamatan OPT secara dini dan berkala dengan melakukan identifikasi timbulnya hama dan penyakit, mengidentifikasi jenis-jenis OPT yang membahayakan produksi dan mutu, identifikasi cara pengendaliannya, kemudian melakukan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu.

i. Panen

Pemanenan buah dilakukan apabila buah telah menunjukkan ciri matang pohon. Pemanenan buah sebaiknya dilakukan pada pagi hari yaitu antara pukul 08.00 – 11.00 WIB. Buah yang telah matang pohon dicirikan dengan 20 warna pada pangkal buah berwarna kuning dan pangkal batang buah telah keriput, pangkal mata buah telah menguning. Pelaksanaan panen dilakukan dengan memangkas tangkai dengan pisau. Buah yang dipanen sebaiknya tidak dilempardibanting. Pengumpulan hasil