Analisis SWOT. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.4 Analisis SWOT.

Pada bagian ini dibahas mengenai kondisi tanaman holtikultura jambu getas merah terhadap pendapatan total rumah tangga petani di Desa Pagersari Kecamatan Patean Kabupaten Kendal ditinjau dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Untuk memperoleh rincian yang strategis maka setelah mengindentifikasikan faktor internal kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal peluang dan ancaman, maka disusun tabel faktor-faktor strategis internal dan eksternal berikut : 1. Identifikasi Faktor-faktor Strategi Internal dan Eksternal Untuk memperoleh formulasi yang strategis maka setelah mengidentifikasi faktor internal kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal peluang dan ancaman, kemudian disusun tabel faktor-faktor strategi internal dan eksternal sebagai berikut: 1 Faktor Strategi Internal Strategi matriks IFE merupakan rumusan analisis lingkungan internal. Matriks ini memberikan rangkuman dan evaluasi kekuatan an kelemahan utama dalam berbagai bidan fungsional pada suatu unit usaha. Matriks IFE juga memberikan dasar pengenalan dan evaluasi hubungan antar bidang- bidang fungsional tersebut. Tabel 4.19 Faktor Strategi Internal Bobot Faktor Strategi Internal Bobot Rating x Rating 1. Kekuatan a. Tersedinya SDM yang memadai 0,120 2,74 0,328 b. Tersedianya Cluster FRK sebagai wadah diskusi dan penyuluhan keterampilan pertanian di Desa Pagersar Kecamatan Patean Kab. Kendal 0,123 2,82 0,348 c. Produksi jambu getas merah yang tidak mengenal musim 0,156 3,58 0,560 d. Adanya peran pemerintah terhadap petani jambu getas merah terhadap peningkatan usahanya dengan memberi kredit usaha rakyatKUR 0,103 2,35 0,242 2. Kelemahan a. Kurangnya kreatifitas mengolah hasil usahatani jambu getas merah 0,118 2,71 0,321 b. Kurangnya pengetahuan tentang usahatani jambu getas merah secara benar 0,089 2,03 0,180 c. Hasil produksi yang tidak tahan lama mudah busuk 0,167 3,82 0,638 d. Modal yang ada tidak digunakan secara efisien dan seefektif mungkin untuk meningkatkan usahatani jambu getas merah 0,124 2,84 0,352 `Jumlah 1,00 2,969 Sumber: Data primer, diolah tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.20 diketahui bahwa antara faktor-faktor strategi internal, faktor kekuatan yang paling besar adalah poduksi jambu getas merah yang tidak mengenal musim. Ini menunjukan bahwa Hasil produksi jambu dapat memberikan kontribusi terhadap masyarakat Desa Pagersari Kecamatan Patean Kabupaten Kendal untuk dapat membantu pendapatan rumah tangga petani dengan skor nilai 0,560. Sedangkan faktor kelemahan yang paling tinggi adalah hasil produksi yang tidak tahan lama atau mudah busuk dengan skor 0,638. Kreativitas petani untuk mengolah jambu getas merah yang masih terbatas menyebabkan penumpukan hasil produksi di waktu panen raya. Pengembangan kreativitas pengolahan jambu getas merah dapat meningkatkan nilai tambah pada jambu getas merah selain itu juga dapat memberikan penghasilan tambahan terhadap petani. Maka dari itu di perlukanya suatu lembaga dan dukungan pemerintah untuk dapat mengembangkan UMKM yang terbuat dari jambu getas merah di Kabupaten Kendal khusunya di Desa Pagersari. 2 Faktor Strategi Eksternal Matriks EFE digunakan untuk merangkum peluang dan ancaman pada suatu unit usaha. Analisis matriks EFE dilakukan perhitungan yang sama dengan makriks IFE yaitu perhitungan terhadap bobot dan pemeberian rating pada setiap faktor. Tabel 4.20 Faktor Strategi Eksternal Bobot Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating x Rating 1. Peluang a. Dukungan dan perhatian Pemerintah 0,121 3,08 0,374 b. Posisi geografis Kecamatan Patean Desa Pagersari yang strategis 0,144 3,66 0,528 c. Kandungan vitamin dan gizi dari jambu getas merah yang dapat menjaga kesetabilan metabolisme dan kesehatan tubuh 0,127 3,23 0,410 d. Peluang pasar lokal regional maupun nasional yang cukup besar 0,121 3,08 0,374 2. Ancaman a. Adanya persaingan di pasar global 0,121 3,06 0,370 b. Ledakan serangan hama dan patogen penyakit tanaman yang terjadi secara tak terduga 0,131 3,34 0,439 c. Harga komoditi tanaman jambu getas merah menjadi lebih murah 0,140 3,55 0,496 d. Terjadi penurunan nilai kualitas zat hara tanah karena digunakan terus menerus dengan kombinasi pupuk kimia Deminishing of return 0,095 2,40 0,227 Total 1,00 3,216 Sumber : Data primer diolah tahun, 2012 Berdasarkan tabel 4.21 diketahui bahwa faktor-faktor strategi eksternal, faktor peluang paling besar adalah posisi geografis Kecamatan Patean Desa Pagersari yang strategis dengan skor nilai 0,528. Ini berarti secara geografis Kecamatan Patean Desa Pagersari merupakan daerah yang baik untuk usahatani jambu getas. Kandungan vitamin dan gizi dari jambu getas merah yang dapat menjaga kesetabilan metabolisme dan kesehatan tubuh dengan skor 0,410. Ini berarti bahwa jambu getas merah terbukti mempunyai khasiat yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Faktor ancaman yang paling tinggi adalah harga komoditi tanaman jambu getas merah menjadi lebih murah dengan skor 0,496. Ledakan serangan hama dan patogen penyakit tanaman yang terjadi secara tak terduga dengan skor 439. Skor total faktor strategi internal 2,969 lebih besar dari skor total strategi eksternal yaitu sebesar 3,216. Selisih nilai antara jumlah skor strategi internal dan eksternal sebesar 0,247. Nilai tersebut menunjukan bahwa faktor- faktor strategi eksternal lebih berpengaruh terhadap perkembangan usahatani jambu getas merah di bandingkan faktor strategi internalnya. Hasil tersebut menempatkan usahatani jambu getas pada sel yang disebut strategi growth. Sel rata-rata untuk matriks IE dan sel sedang untuk matriks EFE. Pada posisi ini, dimungkinkan usahatani jambu getas melakukan strategi growth. 2,969 3,216 Tabel 4.21 Matrik Internal – Eksternal Kuat 3 – 4 Rata - rata 2 – 3 Lemah 1 – 2 Kuat 3 – 4 GROWTH Konsentrasi melalui integrasi vertical GROWTH Konsentrasi melalui integrasi horizontal RETRENCHMENT Strategi turn-around Rata –rata 2 – 3 STABILITY GROWTH Konsntrasi melalui integrasi horizontal atau STABILITY profit statregi RETRENCMENT Strtaegi divestasi Lemah 1 – 2 GROWTH Diversifikasi Konsentrik GROWTH Diversifikasi konglomerat LIKUIDASI Gambar di atas menunjukkan bahwa posisi usahatani jambu getas berada pada kuadran II yaitu memiliki kemampuan internal yang rata-rata dan eksternal yang kuat. Perusahaan seperti ini paling baik dikendalikan dengan strategi-strategi growth pengembangan. Pengembangan produk yaitu mencoba meningkatkan usahatani jambu getas dengan memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada atau mengembangkan yang baru. Strategi integrasi horizontal adalah suatu kegiatan untuk memperluas usahatani dengan cara membuka lahan lain di lokasi yang lain, dan meningkatkan jumlah produksi dan menambah jasa. pada usahatani jambu getas merah di Desa Pagersari dapat meningkatkan kualitas jambu maupun olahanya dan memperluas pasar dengan cara promosi dan mempublikasikan produknya. Strategi stabilitas bersifat defensif, yaitu menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit. Pada usahatani jambu getas merah di Desa Pagersari Kecamatan Patean. Ini berarti petani dapat memperkuat kerjasama antar petani lainnya misalnya dengan berbagi pengalaman di forum rembuk klaster FRK dan lembaga bimbingan belajar BB yang membantu pemasaran jambu getas merah di Desa Pagersari. Tabel 4.22 Matriks SWOT Internal STRENGHTS S - Tersedianya SDM yang memadai - Tersedianya klaster FRK sebagai wadah diskusi dan penyuluhan keterampilan jambu getas merah - Produksi jambu getas merah yang tidak mengenal musim panen - Peran pemerintah dengan memberikan dorongan WEAKNESSES W - Kurangnya kreatiftas dalam pengolahan jambu getas merah - Kurangnya pengetahuan secara benar tentang usaha tani jambu getas merah - Hasil produksi yang tidak tahan lamamudah busuk - Modal yang ada tidak digunakan secara efisien Eksternal dan apresiasi berupa bantuan permodalan dan seefektif mungkin untuk meningkatkan usaha tani jambu getas merah OPPORTUNITIES O - Dukungan dan perhatian pemerintah - Posisi geografis Desa Pagersari Kecamatn Patean yang strategis - Kandungan vitamin dan gizi dari jambu getas merah yang dapat menjaga kestabilan metabolisme dan kesehatan tubuh - Peluang pasar lokal, maupun Nasional yang cukup besar STRATEGI SO - Mengandalkan keungulan produk dengan mengembangkan inovasi dari jambu getas merah agar lebih menambah nilai guna jambu getas merah itu sendiri - Peningkatan akses petani jambu getas merah atas lembaga dan sumber finansial khususnya untuk memberikan solusi atas kendala finansial yang terjadi pada usahatani jambu getas merah serta pemeliharaanya STRATEGI WO - Memperluas jaringan pemasaran agar buah jambu getas merah dapat tersalurkan ke konsumen sehinga tidak terjadi penumpukan hasil produksi karena jambu tidak dapat bertahan lama TREATHS T - Adanya pasar global, terjadinya persaingan di pasar - Ledakan serangan hama dan patogen penyakit tanaman yang tak terduga - Harga komoditi tanaman jambu getas merah yang murahpada saat panen raya - Terjadi penurunan nilai kualitas zat hara tanah karena digunakan secara terus menerus dengan kombinasi STRATEGI ST - Peningkatan produksi melalui tindakan intensifikasi, ekstensifikasi dan peremajaan. - Pemanfaatan bahan- bahan alamiah seperti pupuk kandang dan tingkatkan kualitas pengetahuan kepada petani jambu getas merah STRATEGI WT - Peningkatan mutu, kualitas hasil produksi dengan memilih bibit ungul - Pemanfaatan modal secara optimal dan efisien serta menjalin hubungan dengan investor dan mempromosikan jambu getas merah agar tidak tersisishkan oleh buah impor pupuk kimia. Sumber: data primer, diolah tahun 2012

4.5 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Prospek Pengembangan Jagung Di Kabupaten Tapanuli Utara (Studi kasus penelitian ini di Desa Bakal Batu 1, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli utara, Propinsi Sumatera Utara)

0 28 97

Analisis Usahatani Tanaman Hias Bonsai Dan Kontribusi Pendapatan Usahatani Terhadap Pendapatan Keluarga Di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

41 192 129

Analisis Usahatani Kakao(Studi Kasus : Desa Kuala Lau Bicik, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang)

19 155 59

Analisis Fungsi Produksi Usahatani Jambu Biji Merah Getas di Kelurahan Sukaresmi Kecamatan Tanah Sereal Kota Bogor

1 12 70

Kontribusi Usahatani Jeruk Siam (Citrus nobilis) Terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Poktan Gunung Mekar, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar.

0 0 14

Kontribusi Usahatani Jeruk Siam (Citrus nobilis) Terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Poktan Gunung Mekar, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar.

0 1 14

KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHATANI STEVIA TERHADAP TOTAL PENDAPATAN USAHATANI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI STEVIA DI KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 15

Kontribusi Usahatani Durian terhadap Total Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga di Desa Kebarongan Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas.

0 1 169

KONTRIBUSI USAHATANI TEMBAKAU (NICOTIANAE TABACUM) TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TIENG KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH.

0 0 166

ANALISIS PROFITABILITAS USAHATANI JAMBU BIJI GETAS MERAH DI KABUPATEN KENDAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 13