barang dan jasa bagi usahatani. Analisis pendapatan usahatani mempunyai kegunaan bagi petani maupun bagi pemilik faktor produksi. Ada dua tujuan
utama dari analisis pendapatan, yaitu menggambarkan keadaan sekarang suatu keadaan usahatani dan menggambarkan keadaan yang akan datang dari
perencanaan atau tindakan. Bagi seorang petani, analisis pendapatan membantu untuk mengukur apakah kegiatan usahanya padasaat ini berhasil
atau tidak Soeharjo dan Patong, 1973. Pendapatan selain diukur dengan nilai mutlak dapat pula diukur nilaiefisiennya. Salah satu alat untuk
mengukur efisiensi pendapatan tersebut yaitu penerimaan untuk setiap biaya yang dikeluarkan atau imbangan penerimaan dan biaya atau Revenue to Cost
Ratio analisis RC. Perbandingan ini menunjukkan penerimaan kotor untuk setiap rupiah yang dikeluarkan dalam usahatani. Semakin tinggi nilai RC
rasio menunjukkan semakin besar penerimaan yang diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan. Sehingga dengan perolehan nilai RC rasio yang
semakin tinggi maka tingkat efisiensi pendapakan semakin baik.
2.2.2 Pendapatan usaha tani jambu getas merah
Penerimaan total usahatani total farm revenue merupakan nilai produk dari usahatani yaitu harga produk dikalikan dengan total produksi periode
tertentu. Total biaya atau pengeluaran adalah semua nilai faktor produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan suatu produk dalam periode tertentu.
Pendapatan total usahatani merupakan selisih antara penerimaan total denganpengeluaran total. Rumus penerimaan, total biaya dan pendapatan adalah
Soekartawi, 1986 :
TR = P x Q.............................................................................................................i TC = biaya tunai + biaya diperhitungkan..............................................................ii
µ atas biaya tunai = TR - biaya tunai...................................................................iii µ atas biaya total = TR
– TC................................................................................iv Keterangan :
TR : total penerimaan usahatani Rp TC : total biaya usahatani jambu getas merah Rp
P : harga output jambu getas merah RpKg Q : jumlah output jambu getas merah Kg
µ : pendapatan atau keuntungan jambu getas merah Rp Pendapatan dianalisis berdasarkan biaya tunai dan biaya tidak tunai atau
biaya yang diperhitungkan. Biaya tunai digunakan untuk melihat seberapa besar likuiditas tunai yang dibutuhkan petani untuk menjalankan kegiatan usahataninya.
Biaya tidak tunai digunakan untuk menghitung berapa sebenarnya pendapatan kerja petani jika penyusutan, sewa lahan dan nilai kerja keluarga diperhitungkan.
Salah satu ukuran efisiensi penerimaan untuk tiap rupiah yang dikeluarkan revenue cost ratio adalah analisis RC.
Analisis RC rasio dalam usahatani menunjukkan perbandingan antara nilai output terhadap nilai inputnya yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan
dari usahatani yang dilaksanakan. Selainitu RC rasio juga merupakan perbandingan antara penerimaan dengan pengeluaran usahatani. Rasio RC yang
dihitung dalam analisis ini terdiri dari RCatas biaya tunai dan RC atas biaya total. Rasio RC atas biaya tunai dihitung dengan membandingkan antara
penerimaan total dengan biaya tunai dalam satuperiode tertentu. Rasio RC atas biaya total dihitung dengan membandingkan antara penerimaan total dengan biaya
total dalam satu periode tertentu. Rumus analisis imbangan penerimaan dan biaya usahatani adalah sebagai berikut Soekartawi, 1986 :
RC rasio atas biaya tunai = TR biaya tunai RC rasio atas biaya total = TR TC
Keterangan : TR : total penerimaan usahatani Rp
TC : total biaya usahatani Rp Secara teoritis RC menunjukkan bahwa setiap satu rupiah biaya yang
dikeluarkan akan memperoleh penerimaan sebesar nilai RC. Suatu usaha dapat dikatakan menguntungkan dan layak untuk diusahakan apabila nilai RC rasio
lebih besar dari satu RC 1, makin tinggi nilai RC menunjukkan bahwa penerimaan yang diperoleh semakin besar. Namun apabila nilai RC lebih kecil
dari satu RC 1, usaha ini tidak mendatangkan keuntungan sehingga tidak layak untuk diusahakan.
2.3 Penelitian Terdahulu