Analisis SWOT Metode Analisis Data

4.3.4 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pengembangan usahatani jambu getas merah. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strength dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weakness dan ancaman treaths. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah analisis SWOT Rangkuti, 2006. Tahap pertama dalam penyusunan analisis adalah tahap pengumpulan data. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal. Model yang digunakan dalam tahap ini adalah Matrik Faktor Strategi Eksternal dan Matrik Faktor Strategi Internal. a. Matrik Faktor Strategi Eksternal Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal EFE : 1. Susunlah dalam kolom 1 5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman. 2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 sangat penting sampai dengan 0,0 tidak penting. Faktor –faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. 3. Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1. Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4. 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 outstanding sampai dengan 1 poor. 5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. 6. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh jumlah total skor pembobotan bagi petani yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana petani tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. b. Matrik Faktor Strategi Internal Tahapnya adalah : 1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan usaha tani dalam kolom 1. 2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 paling penting sampai 0,0 tidak penting, berdasarkan pengaruh faktor- faktor tersebut terhadap posisi strategis pengembangan usahatani jambu getas merah semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebih skor total 1,0 3. Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor, berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi usaha tani yang bersangkutan. 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 outstanding sampai dengan 1,0 poor. 5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. 6. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh jumlah total skor pembobotan bagi usahatani yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana pertanian tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Setelah mengumpulkan informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan pengembangan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan informasi tersebut ke dalam rumusan strategi. Alat yang digunakan untuk menyusun faktor- faktor strategis perusahan adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis. Tabel 3.2 Matrik SWOT IFAS EFAS STRENGHTS S - Tentukan 5 – 10 faktor-faktor kekuatan internal WEAKNESSES W - Tentukan 5 – 10 faktor-faktor kelemahan internal OPPORTUNITIES O - Tentukan 5 – 10 faktor peluang eksternal STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang TREATHS T - Tentukan 5 – 10 faktor ancaman eksternal STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari Ancaman Sumber : Freddy Rangkuti 2006 a Strategi SO Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Apabila di dalam kajian terlihat peluang-peluang yang tersedia ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat, maka sektor tersebut dianggap memiliki keunggulan komparatif. Dua elemen sektor industri eksternal dan internal yang baik ini tidak boleh dilepaskan begitu saja, tetapi akan menjadi isu utama pengembangan. Meskipun demikian dalam proses pengkajiannya tidak boleh dilupakan adanya berbagai kendala dan ancaman perubahan, kondisi lingkungan yang terdapat di sekitarnya untuk digunakan sebagai usaha untuk mempertahankan keunggulan komparatif tersebut. b Strategi ST Strategi ini mempertemukan interaksi antara ancaman atau tantangan dari luar yang diidentifikasikan untuk memperlunak ancaman atau tantangan tersebut, dan sedapat mungkin merubahnya menjadi peluang bagi pengembangan selanjutnya. Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman. c Strategi WO Kotak ini merupakan kajian yang menuntut adanya kepastian dari berbagai peluang dan kekurangan yang ada. Peluang yang besar di sini akan dihadapi oleh kurangnya kemampuan sektor untuk menangkapnya. Pertumbuhan harus dilakukan secara hati-hati untuk memilih dan menerima peluang tersebut. Khususnya dikaitkan dengan keterbatasan potensi kawasan. Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. d Strategi WT Merupakan tempat menggali berbagai kelemahan yang akan dihadapi sektor industri kecil dalam pengembangannya. Hal ini dapat dilihat dari pertemuan antara ancaman dan tantangan dari luar dengan kelemahan yang terdapat di dalam kawasan. Strategi yang harus ditempuh adalah mengambil keputusan untuk mengendalikan kerugian yang akan dialami dengan sedikit membenahi sumber daya internal yang ada. Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 1 Letak Geografis dan Batas Wilayah

Desa Pagersari terdiri dari tiga dusun yaitu Dusun Pagersari, Dusun Bungkaran, dan Dusun Paturen yang terletak di Kecamatan Patean Kabupaten Kendal dengan ketinggian tempat 560 meter dpl, derajat keasaman tanah pH 6-7, dan suhu udara rata-rata C. Jarak Desa Pagersari ke Kecamatan Patean 2 km dan ke Kabupaten Kendal 50 km. Secara administratif, Desa Pagersari mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut: - Batas sebelah Timur berbatasan dengan Desa Wirosari Kecamatan Patean - Batas sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bejen Kecamatan Bejen - Batas sebelah Barat berbatasan dengan Desa Ngrowo Kecamatan Patean - Batas sebelah Utara berbatasan dengan Desa Trimulyo Kecamatan Patean 2 Deskripsi Tanaman Jambu Getas Merah Jambu getas merah merupakan salah satu jenis komoditas hortikultura yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Sesuai dengan namanya, jambu getas merah memiliki warna daging buah yang merah sewaktu buah sudah masak. Jambu getas merah dapat digunakan dalam bentuk segar maupun yang sudah diolah. Produk olahan jambu getas merah dapat berupa jus jambu, selai jambu, dodol, dan manisan jambu. Produk olahan jambu getas merah tersebut mempunyai

Dokumen yang terkait

Prospek Pengembangan Jagung Di Kabupaten Tapanuli Utara (Studi kasus penelitian ini di Desa Bakal Batu 1, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli utara, Propinsi Sumatera Utara)

0 28 97

Analisis Usahatani Tanaman Hias Bonsai Dan Kontribusi Pendapatan Usahatani Terhadap Pendapatan Keluarga Di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

41 192 129

Analisis Usahatani Kakao(Studi Kasus : Desa Kuala Lau Bicik, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang)

19 155 59

Analisis Fungsi Produksi Usahatani Jambu Biji Merah Getas di Kelurahan Sukaresmi Kecamatan Tanah Sereal Kota Bogor

1 12 70

Kontribusi Usahatani Jeruk Siam (Citrus nobilis) Terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Poktan Gunung Mekar, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar.

0 0 14

Kontribusi Usahatani Jeruk Siam (Citrus nobilis) Terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Poktan Gunung Mekar, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar.

0 1 14

KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHATANI STEVIA TERHADAP TOTAL PENDAPATAN USAHATANI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI STEVIA DI KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 15

Kontribusi Usahatani Durian terhadap Total Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga di Desa Kebarongan Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas.

0 1 169

KONTRIBUSI USAHATANI TEMBAKAU (NICOTIANAE TABACUM) TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TIENG KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH.

0 0 166

ANALISIS PROFITABILITAS USAHATANI JAMBU BIJI GETAS MERAH DI KABUPATEN KENDAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 13