Potensial elektrode standar Sel Elektrokimia

60 M Mari Belajar Kimia SMA-MA Kelas XII IPA JILID 3

4. Potensial elektrode

Seperti telah dipaparkan dalam Gambar 2.3 sel Volta terdiri atas dua macam reaksi setengah sel. Tidak memungkinkan untuk mengukur potensial setengah sel tunggal, sehingga yang dapat dilakukan adalah mengukur potensial dari kedua reaksi setengah sel. Jika ingin membandingkan potensial setengah sel yang satu dengan potensial setengah sel yang lain, maka harus diukur potensial masing-masing terhadap petensial setengah sel ketiga sebagai pembanding. Para ahli kimia memilih elektrode hidrogen standar dengan harga potensialnya nol sebagai elektrode pembanding standar. Voltase sel ini diambil sebagai pengukuran kecenderungan Keterangan : Berdasarkan harga potensial elektrode standar pada tabel semakin ke bawah, maka semakin mudah mengalami oksidasi. Reaksi katode reduksi E ° , volt NO 3– N 2 O 4 2NO 3– aq + 4H + aq + 2 e o N 2 O 4 aq + 2H 2 Ol +0,80 Fe 3+ Fe 2+ Fe 3+ aq + e o Fe 2+ aq +0,77 O 2 H 2 O 2 O 2 g + 2H + aq + 2 e o H 2 O 2 aq +0,68 I 2 I – I 2 s + 2 e o 2I – aq +0,54 Cu 2+ Cu Cu 2+ aq + 2 e o Cus +0,34 Sn 4+ Sn 2+ Sn 4+ aq + 2 e o Sn 2+ aq +0,13 H + H 2 2H + aq + 2 e o H 2 g 00,00 Pb 2+ Pb Pb 2+ aq + 2 e o Pbs –0,13 Sn 2+ Sn Sn 2+ aq + 2 e o Sns 0,14 Ni 2+ Ni Ni 2+ aq + 2 e o Nis 0,25 Co 2+ Co Co 2+ aq + 2 e o Cos 0,28 PbSO 4 Pb PbSO 4 s + 2 e o Pbs + SO 42- aq 0,31 Fe 2+ Fe Fe 2+ aq + 2 e o Fes 0,44 Zn 2+ Zn Zn 2+ aq + 2 e o Zns 0,76 Al 3+ Al Al 3+ aq + 3 e o Als 1,66 Mg 2+ Mg Mg 2+ aq + 2e o Mgs 2,37 Na + Na Na + aq + e o Nas 2,71 Ca 2+ Ca Ca 2+ aq + 2 e o Cas 2,87 K + K K + aq + e o Ks 2,92 Li + Li Li + aq + e o Lis 3,04 – – – – – – – – – – – – Sumber: General Chemistry, Hill J. W, Petrucci R. H, Mc Creary T. W, dan Perry S. S 61 BBab 2 Reaksi Redoks setengah sel zat untuk menjalani reaksi oksidasi atau reduksi, jika dibandingkan dengan kecenderungan setengah sel H 2 H + . Dalam sel pembanding ideal, elektrode hidrogen merupakan setengah sel yang satu dan elektrode standar dari zat yang akan dibandingkan merupakan setengah sel yang lain. Misal elektrode tembaga standar, voltase ideal yang ditunjukkan oleh voltmeter adalah 0,34 V. Anode : H 2 g o 2H + aq + 2 e oksidasi Katode :Cu 2+ aq + 2 e o Cus reduksi Reaksi sel :H 2 g+ Cu 2+ aq o 2H + aq + Cus Jika elektrodenya adalah magnesium, voltase idealnya adalah 2,37 V dengan simpangan jarum voltmeter pada arah yang berlawanan. Simpangan ini berarti bahwa atom magnesium yang dioksidasi dengan memberikan elektronnya, bukan hidrogen. Anode : Mgs o Mg 2+ aq + 2 e oksidasi Katode : 2H + aq + 2 e oH 2 g reduksi Reaksi sel : Mgs + 2H + aq o Mg 2+ aq+ H 2 g Jika elektrodenya adalah nikel, maka arah simpangan voltmeter sama dengan arah untuk magnesium, di mana voltase ideal 0,25 V. Voltase yang lebih rendah menunjukkan bahwa kecenderungan nikel menyerahkan elektron kepada ion hidrogen lebih rendah daripada magnesium. Reaksi keseluruhan yang berlangsung spontan dalam sel-sel pembanding adalah sebagai berikut. Mgs + 2H + aq o Mg 2+ aq + H 2 g oksidasi Mg, E° = +2,37 V Nis + 2H + aq oNi 2+ aq + H 2 g oksidasi Ni, E° = + 0,25 V H 2 g + Cu 2+ aq o2H + aq + Cus reduksi Cu 2+ , E° = +0,34 V Berdasarkan uraian data di atas, dapat diperoleh susunan ketiga unsur berdasarkan kecenderungannya teroksidasi, yaitu Mg Ni Cu. Potensial sel yang dihasilkan oleh suatu elektrode dengan