38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kuantitatif. Menurut Suharsimi 2010:27 ”penelitian kuantitatif banyak menggunakan
angka, mulai dari pengambilan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Selain itu dari analisa dan tampilan data tersebut,
peneliti membuat interpretasi dalam bentuk narasi yang menunjukkan kualitas dari gejala atau fenomena yang menjadi objek penelitian
”. Dalam hal ini penggunaan dari penelitian kuantitatif bertujuan untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar mata pelajaran Otomatisasi Perkantoran siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran SMK
Negeri 2 Semarang tahun ajaran 20142015.
3.2 Populasi
Suharsimi 2010:173
menyebutkan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian
”. Menurut Suharsimi 2010:173 “apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian,
maka penelitian tersebut disebut penelitian populasi.” Penelitian populasi mempunyai persyaratan yang harus dipenuhi, Suharsimi 2010:174
mengem ukakan “Penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi
terhingga terdiri dari elemen dengan jumlah terbatas dan subjeknya tidak terlalu banyak.” Penelitian ini menggunakan penelitan populasi yang
berjumlah 107 siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran
Lampiran 1, halaman 77. Rincian responden dilihat pada tabel 3.1 sebagai
berikut: Tabel 3.1
Daftar Populasi Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 2 Semarang
No. Kelas
Populasi
1. X AP 1
36 Siswa 2.
X AP 2 36 Siswa
3. X AP 3
35 Siswa Jumlah
107 siswa Sumber : Data Primer yang diolah Tahun 2015
3.3 Faktor Penelitian
Pada metode analisis faktor, variabel tidak dikelompokkan menjadi variabel bebas dan terikat, namun sebagai penggantinya seluruh set hubungan
interdependen antar-variabel diteliti. Di dalam analisis faktor, teknik ini disebut dengan teknik interdependensi interdependence technique Supranto 2010:113.
Faktor yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar mata pelajaran Otomatisasi Perkantoran adalah:
1 Kondisi Kesehatan Siswa X1, indikator yang digunakan antara lain
mengkonsumsi makanan yang bergizi dan menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat.
2 Karena Cacat Tubuh X2, indikator yang digunakan antara lain tidak
adanya cacat permanen dalam anggota tubuh baik penglihatan maupun pendengaran.
3 Intelegensi X3, indikator yang digunakan antara lain kemampuan siswa
dalam menyelesaikan tugaspekerjaan dengan cepat dan efektif. 4
Bakat X4, indikator yang digunakan antara lain kesenangan dalam mempelajari suatu hal pelajaran; dan penyelesaian tugas yang lebih
cepat. 5
Minat X5, indikator yang digunakan antara lain daya tarik siswa dalam belajar sehingga dia akan memperhatikan ketika diterangkan, belajar
sebelum pelajaran dimulai dan aktif bertanya dalam proses pembelajaran. 6
Motivasi X6, indikator yang digunakan antara lain dorongan siswa untuk berprestasi dalam belajar dan mencari tahu materi yang akan dia
pelajari. 7
Faktor Kesehatan Mental X7, indikator yang digunakan antara lain adanya kejujuran dalam melakukan pekerjaan dan konsenterasi penuh
terhadap apa yang dia kerjakan. 8
Cara Orang Tua Mendidik anak X8, indikator yang digunakan antara lain pemberian tanggung jawab dalam belajar; penannaman kedisiplinan;
dan kepedulian orang tua dalam perkembangan prestasi anak. 9
Hubungan Orang Tua dan Anak X9, indikator yang digunakan anatara lain penciptaan hubungan yang harmonis antar anggota keluarga agar
anak rajin dalam belajar. 10 Contoh atau Bimbingan dari Orang Tua X10, indikator yang digunakan
antara lain contoh yang baik dari orang tua dan bimbingan dan pengawasan ketika belajar.
11 Suasana Rumah atau Keluarga X11, indikator yang digunakan antara lain penciptaan suasana rumah yang nyaman; tidak gaduh dan
menghindari percecokan yang terjadi dalam keluarga. 12 Keadaan Ekonomi Keluarga X12, indikator yang digunakan antara lain
pemenuhan fasilitas belajar; dan faktor biaya. 13 Metode Mengajar Guru X13, indikator yang digunakan antara lain
penggunaan media dalam mengajar; dan penyampaian materi pelajaran kepada siswa.
14 Kurikulum X14, indikator yang digunakan antara lain pembagian bahan materi; dan penggunaan waktu dalam belajar.
15 Relasi Guru dengan Siswa X15 indikator yang digunakan antara lain hubungan yang harmonis; dan komunikasi dua arah antara guru dengan
siswa. 16 Relasi Siswa dengan Siswa X16, indikator yang digunakan antara lain
sikap saling mendukung; tidak adanya persilihan dan pengelompokan antar siswa.
17 Waktu dan Disiplin Sekolah X17, indikator yang digunakan antara lain ketepatan waktu dalam proses belajar mengajar; kerajinan siswa dalam
sekolah dan juga dalam belajar. 18 Alat Pelajaran X18, indikator yang digunakan antara lain sarana atau
alat peraga yang digunakan; kelengkapan buku atau literature; dan kelengkapan buku catatan siswa.
19 Kondisi Gedung X19, indikator yang digunakan antara lain kondisi gedung, penatanan meja kursi dan pencahayaan dalam proses belajar
mengajar. 20 Faktor Mass Media X20, indikator yang digunakan antara lain
pengaruh mass media dalam mempengaruhi kegiatan belajar seperti pemilihan channel televisi; dan penggunaan Hand Phone.
21 Teman Bergaul X21, indikator yang digunakan antara lain pengawasan orang tua dalam pergaulan anaknya untuk bergaul dengan teman yang
bersekolah atau teman yang membawa pengaruh positif. 22 Lingkungan Tetangga X22, indikator yang digunakan antara lain
lingkungan tetangga yang kondusif, harmonis, dan berlatang belakang pendidikan.
23 Aktivitas dalam Masyarakat X23, indikator yang digunakan anatara lain kegiatan organisasi dan keikutsertaan siswa dalam kegiatan tersebut.
3.4 Metode Pengumpulan Data