Baja konstruksi. MATERI PEMBELAJARAN

x Kekuatan tarik maximum 6,93 x 10 2 Nmm 2 x Nilai Izod impact 88 joule. ¾ Baja Karbon Medium. Baja karbon medium mempunyai kandungan Karbon C 0,35 ÷ 0,5 . Baja ini termasuk dalam kelompok baja yang dapat dibentuk dengan mesin dan dapat ditempa secara mudah, tetapi tidak bisa dilas semudah baja konstruksi dan baja struktural. Penambahan kandungan karbon akan mempertinggi kekuatan tarik tetapi mengurangi kemampuan regangnya. Baja karbon medium ini banyak digunakan apabila yang dipertimbangkan adalah kombinasi antara kekuatan dan kemampuan regang. Baja ini bisa digunakan untuk membuat shaft dan spindle poros, crankshaft, axle, gear dan barang-barang tempa untuk komponen - komponen lokomotif. Komposisi unsur paduan umumnya adalah: x Karbon C = 0,43 ÷ 0,5 ; x Fosfor P = 0,05 maksimum; x Manganese Mn = 0,06 ÷ 0,09 ; x Sulfur S = 0,05 maksimum ; x Silikon Si = 0,15 ÷ 0,3 . Dan setelah dinormalkan pada temperatur 850 C, sifat-sifat dari baja tersebut adalah sebagai berikut : x Kekuatan tarik 6,93 X 102 Nmm 2 x Titik patah 3,85 X 102 Nmm 2 x Regangan 25 x Nilai izod impact 74 Joule. ¾ Baja Karbon Tinggi tidak termasuk baja tool. Kandungan karbon C 0,5 ÷ 0,8 . Baja ini memiliki kekuatan tarik, kekerasan dan ketahanan terhadap korosi yang lebih tinggi, tetapi kemampuan regangnya kurang, tidak mudah dilas, dan lebih sulit dibentuk dengan mesin dibandingkan dengan kelompok yang sebelumnya. Baja ini biasanya digunakan pada kondisi tempaan dan pendinginan. Baja yang termasuk dalam kelompok ini digunakan untuk per daun dan spring koil besar kandungan karbon pada baja yang digunakan untuk spring koil hingga mencapai 1,0, rel kereta api, ban roda kereta api, dan tali kawat. Kawat yang digunakan untuk kabel baja didinginkan sampai kekuatan tariknya mencapai 11 sampai 20 x 10 2 Nmm 2 . Komposisinya yang umum adalah : Karbon C 0,6 ; Fosfor P 0,05 ; Silisium Si 0,2 . Dua jenis baja yang diproduksi secara lokal untuk kelompok ini adalah : x S 1058 dengan kandungan Karbon C 0,56 – 0,63 . x S 1067 dengan kandungan Karbon C 0,63 – 0, 73 .

3. Baja Perkakas.

Kandungan karbon C 0,7 ÷ 1,4 . Baja perkakas dibuat dalam kondisi yang terkontrol secara hati-hati untuk menghasilkan mutu yang diinginkan. Pada baja-baja ini kandungan manganese dijaga serendah mungkin untuk memperkecil kemungkinan terjadinya retakan selama pendinginan. Komposisi yang umum dari baja karbon yang digunakan untuk membuat baja perkakas adalah: Karbon C 1,0 ; Sulfur S 0,04; Manganese Mn 0,3 ; Fosfor P 0,04 ; Silisium Si 0,25. Baja perkakas dibuat dalam berbagai kelas untuk berbagai aplikasi. Pilihan kelas yang dipilih bergantung dari keperluan, seperti contohnya ujung pemotongan yang tajam atau tidak tajam, seperti pada stempel, atau tool yang harus menahan beban dan kondisi pelayanan seperti yang terjadi pada hand tools misalnya kampak, pick, dan perkakas penggali batu. Kelas karbon yang lebih tinggi digunakan untuk aplikasi- aplikasi seperti stempel, alat-alat pemotong logam, dsb. Pemanasan yang diberikan untuk baja perkakas adalah dengan temperatur dari 760 ÷ 820 C dengan pendinginan air dan diikuti dengan penemperan dari 150 ÷ 320 C bergantung pada kekerasan dan kekuatan yang diperlukan. Kekerasan yang diperlukan setelah penemperan berkisar antara 58 ÷ 64 H Rc.

4. Baja Paduan.

Penambahan unsur-unsur paduan akan dapat mempertinggi kemampuan pengerasan, kemampuan regang, stabilitas dalam kerja, dan daya tahan terhadap korosi dan panas. Unsur-unsur paduan akan dapat memperlambat transformasi melalui batas kritis selama pemberian panas, oleh karena itu baja paduan bisa didinginkan secara lebih lambat dibandingkan baja karbon biasa. Baja tersebut bisa didinginkan dengan oli atau dalam beberapa baja dengan semprotan udara. Peningkatan kemampuan regang pada baja paduan adalah yang paling penting. Walaupun baja karbon yang kekuatannya sama bisa dibuat sekuat baja paduan, baja karbon tidak akan memiliki kemampuan regang yang sama dan tidak memberikan servis yang sama dengan baja paduan yang kekuatannya sama. Sifat-sifat penting dari baja paduan. x Kemampuan dikeraskan. Keberadaan satu atau lebih elemen-elemen paduan dapat mempertinggi kemampuan baja untuk bisa lebih mudah dikeraskan dan dengan ketebalan kedalaman yang lebih tinggi dalam. x Stabilitas pada pengerasan. Untuk tujuan tertentu seperti stempel gerakan pada pengerasan dapat dikurangi hingga sekecil mungkin. Baja stempel paduan tertentu memiliki sifat stabil pada proses pengerasan dalam tingkat yang tinggi. x Daya tahan terhadap aus. Kekerasan akan mempertinggi daya tahan terhadap aus. Apabila khrom dan tungsten yang dipadukan ke baja, maka daya tahan baja terhadap aus akan bertambah.