Pengerasan hardening MATERI PEMBELAJARAN

dipertahankan pada temperatur tertentu dan logam dipertahankan dicelupkan hingga formasi tertentu dicapai. Pemutaran selama pencelupan dibatasi dan menggunakan garam cair membuatnya memungkinkan mengeraskan bagian-bagian yang sudah jadi selesai pengerjaannya. Austenite dapat diubah menjadi bainite, struktur antara pearlite dan martensite. Bilamana baja didinginkan secara tiba-tiba sampai kira-kira 800 F 427 C dan dipertahankan pada sekitar 500 F 260 C selama beberapa waktu, terbentuklah bainite. Prosedur tempering ini dikenal sebagai austempering, memberikan keuletan lebih besar dan ketegapan toughness baja dengan sedikit perubahan. Martempering berarti pencelupan dalam garam cair pada temperature diatas titik dimana martensite membentuk. Bilamana temperatur merata seluruh logam karena waktu pencelupan yang lebih lama, struktur martensitic dibentuk. Martempering adalah lebih cepat dibanding austempering dan lebih memuaskan untuk pengerasan bagianbagian yang besar berat.

9. Pengurangan kekerasan tempering

Setelah baja dikeraskan dengan pencelupan, dapat juga gagal dibawah suatu beban kerja karena sisa didalam stress. Apabila logam telah dikeraskan secara penuh, mungkin akan menjadi terlalu keras dan rapuh untuk melakukan suatu pekerjaan yang memuaskan. Austenite mempunyai kecenderungan untuk mengubah menjadi martensite. Sebaliknya hal ini akhirnya akan mengkerut dan gagal. Karena austenite lebih pejal dibanding martensite, berbagai perubahan menjadi suatu struktur yang kurang pejal, akhirnya menyebabkan kegagalan. Untuk menstabilkan austenite, dengan tempering akan membuat lebih keras tegap, formasi rapuh lebih kecil dengan stress didalam lebih rendah. Tempering menghendaki pemanasan kembali bahan yang telah dikeraskan sebelum benda telah menjadi dingin dan mencapai temperatur kamar. Pemanasan kembali membentuk kristal carbide dari karbon dibebaskan dari martensite; bahan yang sisa adalah suatu microstructure martensite yang ditemper. Tempering memerlukan keterampilan dan pengalaman, karena komposisi baja tergantung pada waktu dan temperatur yang dikehendaki untuk memproduksi struktur yang memuaskan. Temperatur pemanasan kembali harus diantara 300 F 149 C dan temperatur kritis; namun demikian temperatur pemanasan kembali tergantung asal mulanya baja dan reduksi kekerasan yang diperbolehkan. Baja dengan kandungan karbon yang sama, tetapi berbeda presentasi unsur paduan, menghendaki prosedur tempering yang berbeda. Ketegapan kekerasan biasanya lebih tinggi dalam baja dimana panas tempering lebih tinggi telah memungkinkan. Keinginan tukang las dalam tempering, karena itu, mengatasi dari fakta bahwa tempering membuat baja kuat, sifat penting untuk memberikan baja kemampuan bertahan pada suatu beban tanpa patah.

10. Annealing pelunakan

Pemanasan dan pendinginan bahan dengan perlahan-lahan untuk menghilangkan stress seperti dalam postheating dinamakan annealing. Perlakuan ini akan membuat keras, logam-logam ferro lunak dan oleh karena itu merubah sifat fisik seperti keuletan dan ketegapan. Tipe bahan dan alasan untuk annealing akan menentukan temperatur dan nilai pendinginan. Pendinginan lebih lambat, akan menjadikan bahan lebih lunak bila didinginkan. Suatu petunjuk untuk temperature pemanasan adalah suatu titik tepat diatas titik kritis. Apabila bahan dipanaskan ditempatkan dalam abu panas, asbestos atau kapur, pendinginannya diperlambat. Bahan non-ferrous seperti tembaga tidak perlu dikacaukan dengan ferrous-annealing, karena hal tersebut dilunakkan, menjadi pemanasan dan pencelupan dalam air pendingin.

11. Stress releaving pembebasan tegangan