Manganese dan Silisium Mn dan Si . Kodefikasi.

Pengelompokan Baja Berdasarkan pemakaiannya, baja dapat diklasifikasikan dalam 2 dua kelompok yaitu : x Baja Konstruksi. x Baja Perkakas. Dari kedua kelompok baja tersebut diatas masih juga dapat digolongkan dalam 3 tiga macam yaitu : x Baja tanpa paduan. x Baja paduan rendah. x Baja paduan tinggi. Dan dari ketiga macam tersebut diatas, baja juga memiliki ciri-ciri yaitu sebagai berikut : x Baja tanpa paduan. Mengandung 0,06 sd 1.5 C. dan dengan sedikit Mangan Mn, Silisium Si, Posphor P, dan Belerang S. x Baja paduan rendah : Mengandung 0,06 sd 1,5 C. dan ditambah dengan bahan paduan maksimum 5 kurang dari 5 . x Baja paduan tinggi : Mengadung 0,03 sd 2,02 C. dan ditambah dengan bahan paduan lebih dari 5 bahan paduan.

1. Baja konstruksi.

Baja konstruksi banyak dipergunakan untuk keperluan konstruksi- konstruksi bangunan, pembuatan bagian-bagian mesin, dan untuk jembatan-jembatan. Berdasarkan campuran dan proses pembuatannya, baja konstruksi tersebut dapat dibagi dalam 3 tiga kelompok yaitu : x Baja karbon. x Baja kwalitet tinggi. x Baja spesial. Baja konstruksi tersebut dalam penggunaannya ditentukan oleh kekuatan tarik minimumnya. Kekuatan tarik dari baja konstruksi ini akan semakin besar, bila kandungan karbon dari baja tersebut semakin tinggi. Akan tetapi dengan semakin tingginya kandungan karbon, maka baja akan menjadi rapuh. Demikian pula kemampuan untuk dikerjakan dengan cara panas, cara dingin, dan dengan mesin perkakas hasilnya akan menjadi lebih jelek. Baja konstruksi tersebut mempunyai 2 dua group kwalitet, yang biasanya dilakukan dengan pemberian nomor kode 2 dan 3. Contoh : x St. 44 – 2 Ÿ 2 menunjukan kode baja berkwalifikasi tinggi. x St. 44 – 3 Ÿ 3 menunjukan kode baja berkwalifikasi istimewa. Bila kandungan karbon 0,14 – 0,25 , maka baja konstruksi tersebut akan lebih kuat, tetapi kemampuan regangnya kurang baik. Baja konstruksi bisa dilas, ditempa, dan dibentuk dengan mesin, tetapi tidak bisa dikeraskan walaupun diberi pemanasan. Untuk aplikasi yang dipentingkan adalah baja tersebut biayanya murah, kuat, dan berdaya regang bagus. Terdapat sejumlah komposisi untuk baja konstruksi dan pilihan-pilihan bergantung pada keperluan. Komposisi yang biasa dipakai adalah Karbon C 0,15 - 0,25 ; Posfor P maks. 0,06; Manganese Mn 0,4 – 0,8 ; Sulfur S maks. 0,06 ; Silikon Si maks.0,15 . Sifat-sifat mekanisnya adalah : x Kekuatan tarik maksimum 4,3 x 10 2 Nmm 2 x Perpanjangan regangan minimum 25 x Nilai Izod impact minimum 44 joule. Tabel tipe baja konstruksi. Tipe Baja Unsur Paduan dalam Kegunaan C Mn Ni Cr Mo ½ Mangan 0,3 1,6 - - - Untuk Chankshaft, connecting rod batang penghubung, axle poros, baut regangan tinggi, dan stud ½ Mangan - Molybden 0,3 5 1,6 - - 0,2 5 Digunakan untuk tujuan yang sama dengan baja manganese 1 12 1 Khrom - Molybden 0,4 0,8 - 0,9 0,2 Untuk baut , motor axle, crankshaft 3 14 Nikel – Khrom - Molybden 0,3 0,5 3,2 0,7 5 0,2 5 Untuk aero dan auto crankshaft, gear shaft. 2 12 Nikel – Khrom - Molybden 0,3 0,6 2,5 0,6 0,6 Untuk axle truk dan traktor, transmission shaft.

2. Baja Karbon.

¾ Baja karbon rendah Baja karbon rendah memiliki kandungan karbon sedikit lebih tinggi dari pada rata-rata kandungan karbon pada baja karbon, oleh karena itu baja tersebut lebih kuat, tetapi kemampuan regangnya kurang. Baja ini dipakai sebagai bahan untuk membuat balok, neraca timbangan, plat untuk gedung-gedung, jembatan dan kapal- kapal. Komposisinya yang umum adalah: Karbon C 0.03 ; Sulfur S 0,05 maks; Manganese Mn 0,7 ; Fosfor P 0,05 maks; Silisium Si 0,2 . Sifat-sifat mekanisnya adalah : x Kekuatan tarik maximum 6,93 x 10 2 Nmm 2 x Nilai Izod impact 88 joule. ¾ Baja Karbon Medium. Baja karbon medium mempunyai kandungan Karbon C 0,35 ÷ 0,5 . Baja ini termasuk dalam kelompok baja yang dapat dibentuk dengan mesin dan dapat ditempa secara mudah, tetapi tidak bisa dilas semudah baja konstruksi dan baja struktural. Penambahan kandungan karbon akan mempertinggi kekuatan tarik tetapi mengurangi kemampuan regangnya. Baja karbon medium ini banyak digunakan apabila yang dipertimbangkan adalah kombinasi antara kekuatan dan kemampuan regang. Baja ini bisa digunakan untuk membuat shaft dan spindle poros, crankshaft, axle, gear dan barang-barang tempa untuk komponen - komponen lokomotif. Komposisi unsur paduan umumnya adalah: x Karbon C = 0,43 ÷ 0,5 ; x Fosfor P = 0,05 maksimum; x Manganese Mn = 0,06 ÷ 0,09 ; x Sulfur S = 0,05 maksimum ; x Silikon Si = 0,15 ÷ 0,3 . Dan setelah dinormalkan pada temperatur 850 C, sifat-sifat dari baja tersebut adalah sebagai berikut : x Kekuatan tarik 6,93 X 102 Nmm 2 x Titik patah 3,85 X 102 Nmm 2 x Regangan 25 x Nilai izod impact 74 Joule. ¾ Baja Karbon Tinggi tidak termasuk baja tool. Kandungan karbon C 0,5 ÷ 0,8 . Baja ini memiliki kekuatan tarik, kekerasan dan ketahanan terhadap korosi yang lebih tinggi, tetapi kemampuan regangnya kurang, tidak mudah dilas, dan lebih sulit dibentuk dengan mesin dibandingkan dengan kelompok yang sebelumnya. Baja ini biasanya digunakan pada kondisi tempaan