Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK Sebagai Pendukung Pembelajaran Berkualitas

Modul Kepala Sekolah - Jenjang TK 61 perlu dilaksanakan dengan cara yang kreatif, variatif menantang sehingga proses pembelajaran tidak tidak monoton dan membosankan. sehingga anak didik menjadi tidak merasa bosan dan tertarik dengan proses pembelajaran. Sujoko 2013 menyebutkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep, prinsip dan prosedur tertentu agar lebih nyata dan kongkrit. Alat bantu tersebut dapat memberikan pengalaman konkrit, memotivasi serta meningkatkan daya serap dan daya ingat dalam proses belajar anak. Yulianti, Jumadi dan Zulita 2013 menyebutkan kegunaan media pembelajaran dalam pendidikan, antara lain: 1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas; 2. Menguasai keterbatasan ruang, waktu dan daya indra; 3. Menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Penggunaan media berbasis TIK dalam pembelajaran di TK selain untuk mengenalkan teknologi sejak dini kepada anak juga dapat meningkatkan minat anak untuk belajar dengan kombinasi visualisasi dab audio yang menarik. Penggunaan audio visual yang sesuai dengan kesukaan anak membuat anak tidak bosan. Selain itu, penggunaan TIK dalam pada anak TK dapat meningkatkan kemampuan motorik halus dengan penggunaan mouse dan keyboard. Hanya saja, penggunaan media TIK juga memiliki kelemahan bagi anak, yaitu radiasi monitor. Sehingga penggunaan TIK pada anak bisa berakibat buruk jika tidak bijak. Sehingga orangtua dan guru perlu melakukan kontrol dan antisipasi dengan kecanduan. Piranti teknologi informasi yang dapat digunakan dijenjang TK adalah kalkulator, microsoft power point, internet Nisa, 2012 dan animasi dalam flash Yulianti, Jumadi dan Zulita, 2013. Sujoko 2013 menyebutkan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK di dunia pendidikan dapat dikategorisasikan menjadi empat hal, yaitu: 1. TIK sebagai gudang ilmu pengetahuan yang dimanfaatkan sebagai referensi ilmu pengetahuan terkini, menejemen pengetahuan, jaringan pakar beragam bidang ilmu, jaringan antar instansi pendidikan, pusat pengembangan materi ajar, dan wahana pengembangan kurikulum. 2. TIK sebagai alat bantu pembelajarn memiliki paling tidak 3 fungsi dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai animasi peristiwa, alat uji anak didik, sumber referensi ajar, evaluasi kerja anak didik, stimulus kasus, alat peraga visual dan media komunikasi antar guru. 3. TIK sebagai alat bantu interaksi guru dan anak didik dalam kelompok studi dan manajemen kelas terpadu. Selain itu TIK berfungsi sebagai alat bantu anak sebagai buku interaktif, perpustakaan elektronik, kelas visual, aplikasi multimedia, kelas jarak jauh dan papan elektronik. 4. TIK sebagai infra struktur yang mendukung secara teknis dan aplikatif untuk pembelajaran.

K. Setting Ruang Bermain Anak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara setting ruang bermain dengan peningkatan kreativitas pada anak Masiming, 2009. Sebagian besar kehidupan anak dihabiskan dengan bermain. Kreativitas anak dapat berkembang melalui kegiatan bermain, sehingga perlu perlu dilakukan penatan ruang bermain yang sesuai dengan kebutuhan anak. Ruang bermain yang disediakan bagi anak sebaiknya memberikan kenyamanan dan keamanan pada anak baik secar fisik Modul Kepala Sekolah - Jenjang TK 62 mapun secara psikis. Oleh karena itu perlu diupayakan untuk menyediakan ruang bermain bagi anak yang secara psikologis dapat memotivasi dan merangsang anak untuk bermain sambil belajar sesuai dengan perkembangan mereka. Anak-anak membutuhkan ruang untuk berpindah, bergerak, membangun konstruksi, mencipta, menyebar, bekerja dengan teman, memasang hasil karya dan sebagainya. Dalam konteksi ini, ruang belajar anak dapat dibagi ke dalam beberapa area yaitu area rumah-rumahan, area seni, area balokkonstruksi, area tenang area membaca, melukis dan sebagainya dan tersedianya area pusat yang diletakkan di tengah dan digunakan untuk kegiatan bersama, bermain dalam kelompok besar sambil mendengarkan instruksi dari guru.

L. Lingkungan Belajar Anak

Lingkungan kelas memiliki implikasi terhadap proses pembelajaran. Lingkungan hendaknya menyenangkan bagi anak dan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan potensinya masing-masing semaksimal mungkin. Menurut Montessori dalam Hidayatullah 2014 memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: 1. Mudah diakses dan tersedia accessibility and availability. Anak lebih menyukai area yang terbuka yang dapat digunakan untuk berbagai aktivitas individu dan kelompok, sehingga dalam menyelenggarakan pendidikan bagi TK sebaiknya memiliki area terbuka seperti taman maupun area tertutup sehingga anak dapat menggunakan tempat tersebut dalam berbagai cuaca. Aspek lingkungan yang menyenangkan artinya menawarkan ketersediaan dan kemudahan akses sehingga mendukung anak untuk bebas memilih aktivitasnya. 2. Ada kebebasan bergerak dan memilih freedom of movement and choice. Guru perlu mengembangkan rasa percaya dan rasa hormat kepada anak, yakni dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk menentukan pilihan yang tepat sesuai dengan keseukaan anak sehingga kebutuhan anak dapat terpuaskan. 3. Penuh tanggungjawab personal personal responsibility. Anak perlu diberikan kebebasan namun didukung dengan menumbuhkan sikap tanggungjawab kepada anak. Sikap ini dapat dikembangkan dengan melatih anak untuk mengembalikan mainan atau sarana belajar ke tempatnya semula, serta mendukung anak untuk memiliki kesadaran sosial yakni berbagi dengan sesama. 4. Nyata dan Alami reality and nature. Penggunaan benda 3 dimensi jauh lebih membuat anak mudah memahami dibandingkan dengan menggunakan benda 2 dimensi dalam memberikan pemahaman kepada anak. Anak dapat diberikan kesempatan untuk berkebun, kelas alam dan segala aktivitas yang bersentuhan langsung dengan alam sehingga dapat bersentuhan langsung dengan alam. Kelas indoor dapat dihiasi dengan bunga hidup dan asli sehingga anak-anak dapat belajar dengan lebih jelas. 5. Indah dan selaras beauty and harmony. Aspek keindahan perlu diperoleh melalui dekorasi ruangan yang sederhana, yang tidak berlebihan sehingga tidak mengalihkan perhatian anak untuk belajar. Selain itu, keselarasan dapat diperoleh dengan ketepatan pengorganisasian ruang belajar, yaitu ruang kelas yang tidak terlalu sunyi namun juga tidak terlalu ramai. Ruang TK yang menyenangkan bagi anak dapat membuat anak merasa sedang berada di rumah sendiri.