PKB KS 06 01 Mod SMA 20170808
(2)
MODUL 06
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
KEPALA SEKOLAH
KELOMPOK KOMPETENSI F
PENGELOLAAN KURIKULUM
PengarahSumarna Surapranata, Ph.D. Penanggung Jawab
Dra. Garti Sri Utami, M.Ed. Penyusun
Slamet Priyono, S.Pd., M.M; 08121378654; [email protected] Dr. Ninik Kristiani, M.Pd.; 081334829403; [email protected]
Drs. Dwi Tjahjono Widajat, M.Si., M.Pd.; 081358038448; [email protected] Drs. M. Nasor, M.M.; 08123487239; [email protected]
Penelaah
Erry Utomo, Ph.D.; 081388094597; [email protected]
Prof. Dr. Djoko Saryono; 081333205341; [email protected] Prof. Dr. Arismunandar; 0811464813; [email protected] Eka Dewi Nuraeni, M.Pd.; 081906601500; [email protected]
Yanti Dewi Purwanti, S.Psi., M.Si.; 081234562820; [email protected] Dr. Ocih Setiasih, M.Pd.: 08121465790; [email protected]
Dr. H. B. Suparlan; 081347348179; [email protected]
Drs. Mujianto Paulus, M.Pd.: 081390570777; [email protected]
Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Copyright © 2017
Edisi ke-1: Juli 2017
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang menyalin sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan individu maupun komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
(3)
SAMBUTAN
(4)
(5)
(6)
DAFTAR ISI
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR BAHAN BACAAN ... viii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEPALA SEKOLAH ... ix
BAGIAN I. PENJELASAN UMUM ... 1
Pengantar ... 1
Peta Kompetensi Pengelolaan Kurikulum ... 2
Peta Kompetensi Penguatan Pendidikan Karakter ... 3
Target Kompetensi ... 4
Tujuan Pembelajaran ... 4
Organisasi Pembelajaran ... 4
Isi Modul ... 5
Strategi Pembelajaran ... 6
Prinsip Penilaian Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Kepala Sekolah ... 6
BAGIAN II. TAHAP IN SERVICE LEARNING 1 ... 8
Pengantar ... 8
TOPIK 1 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ... 8
Kegiatan 1. Mengidentifikasi Komponen-komponen KTSP ... 9
Kegiatan 2. Mengkaji Mekanisme, Prinsip Pengembangan, dan Pengelolaan KTSP11 Kegiatan 3. Mengkaji Isi Dokumen 1 KTSP ...12
Kegiatan 4. Mengembangkan Muatan Lokal ...14
Kegiatan 5. Menyusun Kegiatan Ekstrakurikuler dan Program Layanan BK serta Program Layanan Khusus ...16
Kegiatan 6. Mempelajari Program Peminatan, Lintas Minat, dan/atau Pendalaman Minat ...18
Kegiatan 7. Mempelajari Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester (SKS) ...21
Kegiatan 8. Mengembangkan/Memperbaiki Kurikulum Secara Berkelanjutan ...22
Kegiatan 9. Menyempurnakan Isi Dokumen Buku 1 KTSP ...23
Rangkuman Materi ...24
Latihan Soal ...25
Bahan Bacaan Topik 1 ...29
TOPIK 2 PERANGKAT PEMBELAJARAN ...44
Kegiatan 10. Mengkaji Prinsip-prinsip dan Pendekatan Pembelajaran ...44
Kegiatan 11. Mengidentifikasi Komponen Silabus dan RPP ...46
Kegiatan 12. Memetakan Kesesuaian SK/KI-KD ...47
Kegiatan 13. Mengidentifikasi Prinsip-prinsip Penyusunan RPP ...49
Kegiatan 14. Menentukan Teknik Penilaian dan Menyusun Instrumen Penilaian ...50
Kegiatan 15. Mengkaji dan Mengembangkan Silabus dan RPP ...54
Rangkuman Materi ...61
Latihan Soal ...61
Bahan bacaan Topik 2 ...64
TOPIK 3 PENETAPAN KKM ...74
Kegiatan 16. Memahami Pentingnya Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan ...75
Kegiatan 17. Memahami Konsep KKM dan Aspek Penetapannya ...76
(7)
Kegiatan 19. Melakukan Evaluasi dan Tindak Lanjut SKL Melalui KKM ...78
Rangkuman Materi ...80
Latihan Soal ...81
Bahan bacaan Topik 3 ...85
REFLEKSI ...89
RENCANA TINDAK LANJUT ...89
BAGIAN III TAHAP ON THE JOB LEARNING ...90
Pengantar ...90
TOPIK 1 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...91
Kegiatan 1. Menyempurnakan Isi Dokumen 1 KTSP ...91
TOPIK 2 PERANGKAT PEMBELAJARAN ...92
Kegiatan 2. Mengkaji dan Mengembangkan Silabus dan RPP ...92
TOPIK 3 PENETAPAN KKM ...95
Kegiatan 3. Menetapkan KKM ...95
Kegiatan 4. Menyusun Laporan dan Bahan Presentasi ...97
REFLEKSI ...98
BAGIAN IV TAHAP IN SERVICE LEARNING 2 ...99
Kegiatan 1. Memaparkan Laporan Hasil Kegiatan ...99
Kegiatan 2. Sharing Good Practice dan Penguatan Konsep ...99
Kegiatan 3. Memberikan Penilaian dan Umpan Balik oleh Fasilitator ...99
Kegiatan 4. Menyusun Rencana Tindak Lanjut In-2 ... 100
REFLEKSI ... 100
KESIMPULAN MODUL ... 101
KUNCI JAWABAN ... 102
DAFTAR PUSTAKA ... 103
DAFTAR ISTILAH ... 105
SUPLEMEN ... 107
SUPLEMEN 1. PENGANTAR PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER ... 107
SUPLEMEN 2. PENGANTAR PENDIDIKAN INKLUSIF DAN PERLINDUNGAN KESEJAHTERAAN ANAK ... 111
SUPLEMEN 3. PENGANTAR PENILAIAN HASIL BELAJAR UNTUK KEPALA SEKOLAH ... 121
(8)
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Peta Kompetensi Penguatan Pendidikan Karakter ... 3 Tabel 2. Isi Modul ... 5
(9)
DAFTAR GAMBAR
(10)
DAFTAR BAHAN BACAAN
Bahan Bacaan 1. Komponen KTSP ... 29
Bahan Bacaan 2. Mekanisme dan Prinsip Pengembangan KTSP ... 31
Bahan Bacaan 3. Pengelolaan KTSP, Pembuatan Visi, Misi, dan Tujuan... 33
Bahan Bacaan 4. Pengembangan Muatan Lokal ... 36
Bahan Bacaan 5. Ekstrakurikulr dan Pendidikan Kepramukaan ... 38
Bahan Bacaan 6. Bimbingan Konseling dan Program Kekhususan Layanan Khusus ... 39
Bahan Bacaan 7. Program Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat ... 41
Bahan Bacaan 8. Sistem Kredit Semester ... 42
Bahan Bacaan 9. Pengembangan kurikulum Bekelanjutan ... 43
Bahan Bacaan 10. Prinsip-prinsip dan Pendekatan Pembelajaran ... 64
Bahan Bacaan 11. Teknik Penilaian dan Instrumen Penilaian ... 67
Bahan Bacaan 12. Standar Penjaminan Mutu Pendidikan ... 85
(11)
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
KEPALA SEKOLAH
1. Modul Pengelolaan Kurikulum berisi kegiatan menyempurnakan dokumen 1/Buku I Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), mengembangkan perangkat pembelajaran, dan menetapkan KKM.
2. Setelah mempelajari Modul ini, Kepala Sekolah diharapkan dapat:
a. menyempurnakan Dokumen 1/Buku I KTSP sesuai prinsip-prinsip pengembangan kurikulum;
b. mengembangkan perangkat pembelajaran untuk kurikulum tahun 2006 atau Kurikulum 2013.
c. menetapkan KKM sebagai salah satu proses penjaminan mutu Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
3. Modul ini terdiri atas 4 (empat) bagian yaitu: a. penjelasan Umum Modul;
b. tahap In service Learning 1 (yang selanjutnya disebut In 1) dilengkapi dengan latihan soal dan bahan bacaan;
c. tahap On the Job Learning (yang selanjutnya disebut On); dan d. tahap In Service Learning 2 (yang selanjutnya disebut In 2).
4. Modul ini dilaksanakan melalui tiga tahap pembelajaran yaitu In 1, On, dan In 2. Pada tahap In 1 Saudara bersama Kepala Sekolah yang lain akan dipandu oleh fasilitator untuk mempelajari modul ini secara umum dan menyiapkan dasar pengetahuan dan pengalaman Saudara sebagai bahan melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah saat kegiatan On. Pada tahap On, Saudara menerapkan kegiatan pembelajaran di tempat tugas Saudara dengan didampingi oleh Pengawas Sekolah. Pada tahap In 2, Saudara bersama Kepala Sekolah lain melaporkan tagihan dan mempresentasikan berbagai temuan, hikmah, kendala, dan solusi yang Saudara lakukan selama proses pembelajaran. Saudara juga bisa mendapatkan pelajaran dan berbagi pengalaman dengan kepala sekolah lain dari kegiatan ini.
5. Sebelum mempelajari modul ini, Saudara harus memiliki dokumen-dokumen sebagai berikut.
(12)
a. Dokumen KTSP;
b. Dokumen Program Tahunan (Prota), Program Semester (Prosem), Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); dan
c. Dokumen Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
6. Modul ini berkaitan dengan Modul-modul lain, yaitu Modul Supervisi Akademik, Modul Pengelolaan Peserta Didik Baru, Modul Pengelolaan Administrasi Sekolah, Modul Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan Modul Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Oleh karena itu, untuk menguasasi modul ini tidak bisa lepas dari modul-modul tersebut.
7. Durasi Waktu yang dipergunakan untuk mempelajari modul ini diperkirakan 50 Jam Pembelajaran (JP), yang terdiri atas 28 JP untuk In 1, 20 JP untuk On, 2 JP untuk In 2. Satu JP setara dengan 45 menit. Waktu pelaksanaan yang direkomendasikan adalah dimulai pada awal semester ganjil dan diselesaikan selambat-lambatnya pada akhir sementer ganjil. Perkiraan waktu ini sangat fleksibel sehingga bisa disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan. Penyelenggara pembelajaran bisa menyesuaikan waktu dengan model pembelajaran di Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Dinas Pendidikan Provinsi, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPPPTK KPTK), atau model pembelajaran lain dengan pemanfaatan teknologi lain.
8. Untuk melakukan kegiatan pembelajaran, Saudara harus mulai dengan membaca petunjuk dan pengantar modul ini, menyiapkan dokumen yang diperlukan, mengikuti tahap demi tahap kegiatan pembelajaran secara sistematis dan mengerjakan perintah-perintah kegiatan pembelajaran pada Lembar Kerja (LK). Setiap menyelesaikan kegiatan pembelajaran di masing-masing topik, Saudara akan mengerjakan latihan soal. Untuk membantu Saudara melaksanakan kegiatan itu, maka Saudara dapat membaca bahan bacaan dan sumber-sumber lain yang relevan, misalnya tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Pendidikan Inklusif, dan lain-lain.
9. Setelah mempelajari modul ini, Saudara dapat mengimplementasikan hasil belajar tersebut di sekolah tempat Saudara bertugas dengan mempertimbangkan peraturan yang berlaku.
(13)
10. Dalam melaksanakan berbagai kegiatan pada modul ini, Saudara harus:
a. melakukan penguatan revolusi karakter bangsa melalui budi pekerti dan pembangunan peserta didik dengan cara mengintegrasikankan nilai-nilai utama pada Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), yang terdiri atas: 1) religius, 2) nasionalis, 3) mandiri, 4) gotong royong, dan 5) integritas melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM);
b. mempertimbangkan aspek inklusi sosial yang dapat menghargai perbedaan tanpa membedakan latar belakang suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, status sosial ekonomi, penyandang HIV/AIDS, dan yang berkebutuhan khusus;
c. memperhatikan bahwa sekolah adalah institusi pendidikan yang memiliki peranan penting dalam membentengi generasi penerus bangsa dari bahaya narkoba (narkotika dan obat/bahan berbahaya) yang secara nyata dapat merusak hati, rasa, pikir, dan fisik penggunanya;
d. mengingat bahwa generasi muda yang menjadi peserta didik di sekolah sangat rentan terhadap kekerasan, baik dalam bentuk verbal maupun perilaku, baik sebagai korban yang dirundung atau dirusak hasil karyanya maupun sebagai pelaku yang bertindak sebagai perundung (pelaku bully) atau perusakan (pelaku aksi vandal); dan
e. mempertegas posisi sekolah sebagai pembangun karakter positif yang harus berbasis pada Pancasila, UUD 45, dan Bhinneka Tunggal Ika sehingga dapat menghambat penyebaran paham yang radikal/ekstrim, baik yang anti kebhinekaan karena mengedepankan perbedaan identitas SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan), maupun yang mengedepankan kebebasan tanpa mengindahkan norma kemasyarakatan (gaya hidup bebas).
(14)
(15)
BAGIAN I.
PENJELASAN UMUM
Pengantar
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan/PKB terintegrasi PPK Pengelolaan Kurikulum memfasilitasi Saudara untuk menyempurnakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu Kurikulum 2006 atau Kurikulum 2013. Modul ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Saudara dalam mengelola kurikulum meliputi kegiatan merencanakan, melaksanakan, memantau, dan menilai KTSP.
Pembelajaran pengelolaan kurikulum akan dilakukan melalui serangkaian kegiatan mengkaji dan menyempurnakan dokumen I KTSP, mengembangkan Perangkat Pembelajaran meliputi: Program Tahunan (Prota), Program Semester (Prosem), Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagai salah satu proses penjaminan mutu untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Kemampuan pengelolaan kurikulum ini penting agar Saudara mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum secara efektif, sehingga dapat dijadikan panduan bagi guru dalam menerapkan kurikulum untuk menciptakan proses pembelajaran yang mendidik, beragam, dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan prestasi peserta didik. Dengan demikian, visi dan misi sekolah dapat dipahami serta diwujudkan ke dalam sikap, perilaku, kebiasaan, kinerja, dan profil lulusan sekolah yang mengacu pada tuntutan masyarakat “Indonesia Baru: Cerdas dan Kompetitif”.
Modul Pengembangan PKB terintegrasi PPK pengelolaan kurikulum meliputi tiga topik utama, yaitu: KTSP, dokumen Perangkat Pembelajaran, dan Penetapan KKM. Setiap topik terbagi menjadi sejumlah kegiatan pembelajaran yang dapat meliputi pengenalan komponen dokumen, pengkajian dokumen, revisi, dan penyusunan dokumen.
Kegiatan-kegiatan ini akan Saudara lakukan dalam satu tahap. Saudara akan melakukan kegiatan diskusi, curah pendapat (brainstorming), simulasi, dan lain-lain. Kegiatan ini dapat dilakukan secara mandiri jika jumlah peserta tidak memungkinkan. Saudara juga akan melakukan kegiatan: (1) praktik mengkaji dan menyempurnakan dokumen I KTSP; (2) mengembangkan perangkat pembelajaran berdasarkan kurikulum yang berlaku; dan (3) menetapkan KKM.
(16)
pendidikan inklusif yaitu (1) kehadiran; (2) penerimaan; (3) partisipasi; dan (4) pencapaian baik akademik maupun non-akademik melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) untuk semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus sebagai langkah terbaik untuk memastikan pelaksanaan perlindungan kesejahteraan anak. Pendidikan inklusif mengakomodasi semua kebutuhan anak dengan tidak mempersoalkan keadaan fisik, kecerdasan, sosial, emosional atau kondisi-kondisi lain. Prinsip-prinsip pendidikan inklusif ini juga diberlakukan bagi pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik.
Peta Kompetensi Pengelolaan Kurikulum
(17)
Peta Kompetensi Penguatan Pendidikan Karakter
Tabel 1. Peta Kompetensi Penguatan Pendidikan Karakter
Kode IPK
INDIKATOR Pencapaian Kompetensi
KEGIATAN TAHAP Nilai UTAMA PPK No Kegiatan
2.10.09 Melakukan pengembangan kurikulum yang berkelanjutan 1 Mengidentifikasi Komponen-komponen KTSP
In-1 T-1 Nasionalis (taat hukum)
2
Mengkaji Mekanisme, Prinsip Pengembangan, dan Pengelolaan KTSP
In-1 T-1 Mandiri (etos kerja/ kerja keras) 3 Mengkaji Isi Dokumen 1
KTSP
In-1 T-1 Integritas (kejujuran)
4 Mengembangkan Muatan Lokal
In-1 T-1 Nasionalis (apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa sendiri dan cinta tanah air) 5
Menyusun Kegiatan Ekstrakurikuler dan Program Layanan BK
In-1 T-1 Integritas (tanggung jawab 6 Mempelajari Program Peminatan
In-1 T-1 Religius (tidak memaksakan kehendak) 7
Mempelajari
Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester (SKS)
In-1 T-1 Mandiri (profesional)
8
Mengembangkan/Memperb aiki Kurikulum Secara Berkelanjutan
In-1 T-1 Nasionalisme (daya juang)
9 Menyempurnakan Isi Dokumen 1 KTSP
In-1 On In-2 T-1 T-2 T-3 Mandiri (kreatif) 2.10.01 Mengaplikasikan pengembangan kurikulum yang mengacu kepada standar isi
10 Mengkaji Prinsip-prinsip Pembelajaran
In-1 T-1 Mandiri (Profesional dan kreatif) 11 Mengidentifikasi Komponen
Silabus dan RPP
In-1 T-1 Mandiri (etos kerja )
12 Memetakan Kesesuaian KI-KD In-1 T-1 Mandiri (kreatif) 13 Mengidentifikasi
Prinsip-prinsip Silabus dan RPP
In-1 T-1 Integritas (tanggung jawab) 14
Menentukan Teknik Penilaian dan Menyusun Instrumen Penilaian
In-1 T-1 Integritas (komitmen moral) Mengkaji dan In-1 On T-1 T-2 Mandiri (profesional),
(18)
Kode IPK
INDIKATOR Pencapaian Kompetensi
KEGIATAN TAHAP Nilai UTAMA PPK
2.10.04 Melaksanakan penjaminan mutu pencapaian standar
kompetensi lulusan 16
. Memahami Pentingnya Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
In-1 T-1 Nasionalis (unggul dan berprestasi) 17 Memahami Konsep KKM
dan Aspek Penetapannya
In-1 T-1 Nasionalis (taat hukum)
18 Menetapkan KKM
In-1 On In-2 T-1 T-2 T-3 Gotong Royong (komitmen pada keputusan bersama) 19
Melakukan Evaluasi dan Tindak Lanjut SKL Melalui KKM In-1 In-2 T-1 T-3 Integritas (kejujuran), Mandiri (kreatif) T1 = Diajarkan T2 = Dibiasakan T3 = Dilatih konsisten
Target Kompetensi
Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional (dirumuskan dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007, kompetensi 2.10 Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional).
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, Saudara diharapkan mampu berikut.
1.
Menyempurnakan Dokumen 1/buku I KTSP sesuai prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dan diarahkan lebih inklusif dan ramah anak;2.
Mengembangkan perangkat pembelajaran untuk Kurikulum 2006 atau Kurikulum 2013; dan3.
Menetapkan KKM sebagai salah satu proses penjaminan mutu untuk mencapai SKL.Organisasi Pembelajaran
Melalui modul ini, Saudara akan melakukan kegiatan-kegiatan, baik secara individu maupun secara kelompok. Kegiatan-kegiatan yang harus Saudara lakukan terdiri atas menyempurnakan KTSP, mengembangkan perangkat pembelajaran, dan menetapkan KKM.
Pada kegiatan In 1, On, dan In 2 pada modul ini akan Saudara lakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Pada tahap In 1, Saudara akan melakukan identifikasi
(19)
komponen-komponen KTSP, mengkaji mekanisme, prinsip pengembangan, dan pengelolaan KTSP, mengkaji isi dokumen 1 KTSP, mengembangkan muatan lokal, menyusun kegiatan ekstrakurikuler dan program layanan Bimbingan Konseling (BK), mempelajari program peminatan, mempelajari penyelenggaraan Sistem Kredit Semester (SKS), mengembangkan/memperbaiki kurikulum secara berkelanjutan, kajian dan diskusi menyempurnakan isi dokumen 1 KTSP, mengkaji prinsip-prinsip dan pendekatan pembelajaran, mengidentifikasi komponen Silabus dan RPP, memetakan kesesuaian SK/KI-KD, mengidentifikasi prinsip-prinsip Silabus dan RPP, menentukan teknik penilaian dan menyusun instrumen penilaian, mengkaji dan mengembangkan silabus dan RPP, memahami pentingnya Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, memahami konsep KKM dan aspek penetapannya, menetapkan KKM, melakukan evaluasi hasil ketercapaian SKL melalui KKM, melakukan refleksi, dan menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL).
Pada kegiatan On, Saudara akan melakukan penyempurnaan isi dokumen 1 KTSP, mengkaji dan mengembangkan Silabus dan RPP, menetapkan KKM, menyusun laporan, membuat bahan presentasi, dan melakukan penilaian diri.
Pada kegiatan In 2, Saudara harus memiliki portofolio dokumen yang direkomendasikan penting dalam pelaksanaan pembekalan dan praktik serta melakukan presentasi dan diskusi. Selanjutnya Saudara harus menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan melaksanakan penilaian diri.
Isi Modul
Tabel 2. Isi Modul
No Topik Alokasi Waktu
In 1 On In 2
1. KTSP 540‟ 360‟
2. Perangkat Pembelajaran 450‟
195‟
3. Penetapan KKM 225‟ 135‟
4. Refleksi
5. Rencana Tindak Lanjut 1 45”
6 Penyusunan Laporan 135‟
7 Penyusunan Paparan Laporan 75‟
8 Pemaparan Laporan 10‟
9 Sharing Good Practice dan
Penguatan Konsep 20‟
10 Penilaian dan Umpan Balik oleh
(20)
Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang digunakan dalam modul ini adalah: diskusi kelompok, diskusi kelas, curah pendapat (brainstorming), acak kata, simulasi dan presentasi, dan penelusuran internet. Nilai-nilai utama PPK diajarkan pada kegiatan In 1, sedangkan pada kegiatan On nilai-nilai tersebut dibiasakan dan dilatihkan secara konsisten. Saudara harus mengupayakan nilai-nilai utama PPK prinsip Pendidikan Inklusif menjadi kebiasaan sehingga menjadi karakter dan menjadi budaya di sekolah Saudara.
Prinsip Penilaian Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Kepala Sekolah
Penilaian terhadap peserta bertujuan untuk mengukur kompetensi peserta melalui ketercapaian indikator kompetensi dan keberhasilan tujuan program. Aspek yang dinilai mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
a. Nilai Sikap (NS)
Penilaian sikap dimaksudkan untuk mengetahui sikap peserta pada aspek kerjasama, disiplin, tanggungjawab, dan keaktifan. Sikap-sikap tersebut dapat diamati pada saat menerima materi, melaksanakan tugas individu dan kelompok, mengemukakan pendapat dan bertanya jawab, serta saat berinteraksi dengan fasilitator dan peserta lain.
Penilaian aspek sikap dilakukan mulai awal sampai akhir kegiatan secara terus menerus yang dilakukan oleh fasilitator pada setiap materi. Namun, untuk nilai akhir aspek sikap ditentukan di hari terakhir atau menjelang kegiatan berakhir yang merupakan kesimpulan fasilitator terhadap sikap peserta selama kegiatan dari awal sampai akhir berlangsung.
b. Nilai Keterampilan (NK)
Penilaian keterampilan dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan peserta dalam mendemonstrasikan pemahaman dan penerapan pengetahuan yang diperoleh serta keterampilan yang mendukung kompetensi dan indikator. Penilaian keterampilan menggunakan pendekatan penilaian autentik mencakup bentuk tes dan non tes. Penilaian aspek keterampilan dilakukan pada saat pembelajaran melalui penugasan individu dan/atau kelompok oleh fasilitator. Komponen yang dinilai dapat berupa hasil Lembar Kerja dan/atau hasil praktik sesuai dengan kebutuhan.
c. Tes Akhir (TA)
Tes akhir dilakukan oleh peserta pada akhir kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka. Peserta yang dapat mengikuti tes akhir adalah
(21)
peserta yang telah menuntaskan seluruh kegiatan pembelajaran dan dinyatakan layak berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Pelaksanaan tes akhir dilakukan secara daring di TUK yang telah ditentukan. Nilai tes akhir akan menjadi nilai UKKS tahun 2017 dan digunakan sebagai salah satu komponen nilai akhir peserta.
(22)
BAGIAN II.
TAHAP
IN SERVICE LEARNING
1
Pengantar
Pada kegiatan In 1, Saudara berkumpul bersama Kepala Sekolah lain untuk melakukan serangkaian kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi tiga topik, yaitu KTSP, perangkat pembelajaran, dan penetapan KKM. Topik tentang KTSP meliputi (1) mengidentifikasi komponen-komponen KTSP, (2) mengkaji mekanisme, prinsip pengembangan, dan pengelolaan KTSP, (3) mengkaji isi dokumen 1 KTSP, (4) mengembangkan muatan lokal, (5) menyusun kegiatan ekstrakurikuler, program layanan BK dan program layanan khusus, (6) mempelajari program peminatan, (7) mempelajari penyelenggaraan SKS, (8) mengembangkan/memperbaiki kurikulum secara berkelanjutan, (9) menyempurnakan isi Dokumen 1 KTSP. Topik tentang perangkat pembelajaran meliputi (1) mengkaji prinsip-prinsip dan pendekatan pembelajaran, (2) mengidentifikasi komponen Silabus dan RPP, (3) memetakan kesesuaian KI-KD, (4) mengidentifikasi prinsip-prinsip Silabus dan RPP, (5) menentukan teknik penilaian dan menyusun instrumen penilaian, dan (6) mengkaji dan mengembangkan silabus dan RPP. Sedangkan topik tentang penetapan KKM meliputi (1) memahami pentingnya Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP), (2) memahami konsep KKM dan aspek penetapannya, (3) menetapkan KKM, dan (4) melakukan evaluasi hasil ketercapaian SKL melalui KKM. Kegiatan berikutnya Saudara akan melakukan refleksi dan menyusun RTL. Kegiatan-kegiatan tersebut dicapai melalui strategi diskusi kelompok, diskusi kelas, curah pendapat (brainstorming), acak kata, simulasi dan presentasi, dan penelusuran internet. Saudara dapat melakukannya secara berkelompok, namun Jika tidak memungkinkan karena jumlah peserta terbatas, silakan kerjakan kegiatan secara individual.
Pada akhir In 1 Saudara akan membuat RTL untuk dipraktikkan pada kegiatan On di sekolah Saudara masing-masing.
TOPIK 1 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Topik I ini memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada Saudara untuk mengkaji dan menyempurnakan Dokumen 1/Buku I KTSP berdasarkan kurikulum yang berlaku sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Kemampuan ini penting Saudara kuasai agar kurikulum satuan pendidikan tersusun secara sistematis, efisien, efektif dan mudah dipahami supaya dapat menjadi
(23)
panduan operasional bagi pelaksanaan proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik. Dokumen 1/Buku I KTSP juga menjadi panduan bagi pelaksanaan proses pendidikan dalam rangka mewujudkan visi dan misi sekolah sesuai arah dan tujuan pendidikan nasional khususnya kesesuaian dengan Standar Isi. Untuk menguasai topik I, pada modul ini disajikan berbagai kegiatan seperti diskusi kelompok, diskusi kelas, mengkaji, merevisi, identifikasi, simulasi, curah pendapat, studi kasus, dan presentasi.
Saudara akan mengikuti beberapa kegiatan yang akan memberikan Saudara pengalaman belajar untuk memahami penyusunan Dokumen 1/Buku I KTSP yang baik sesuai standar yang berlaku.
Saudara diminta untuk melakukan/mengerjakan aktivitas yang ada pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LK yang disediakan. Apabila kolom jawaban pada LK tidak mencukupi, Saudara dapat mengerjakan pada lembar tersendiri atau dibaliknya. Kegiatan 1. Mengidentifikasi Komponen-komponen KTSP
(Diskusi Kelompok, 30 menit)
KTSP merupakan kurikulum operasional yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Pada kegiatan 1 ini yang akan Saudara lakukan beserta anggota kelompok Kepala Sekolah adalah berdiskusi untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan KTSP, antara lain mengapa dokumen tersebut penting, komponen apa saja yang ada di dalamnya dan apakah komponen KTSP yang Saudara susun sebelumnya telah sesuai dengan peraturan yang ada. Apabila belum sesuai dengan peraturan yang ada, maka Saudara harus menyesuaikannya.
Saudara dapat menggunakan LK 1 untuk menjawab pertanyaan tersebut. Jika tidak memungkinkan diskusi karena keterbatasan jumlah peserta, maka Saudara dapat bekerja secara mandiri.
LK 1. Mengidentifikasi Komponen-kompenen KTSP
1. Apakah sekolah Saudara memiliki dokumen KTSP? Mengapa Saudara menganggap kepemilikan dokumen itu penting?
(24)
2. Berdasarkan KTSP yang sedang diterapkan di sekolah tempat Saudara bertugas, apa saja komponen yang terdapat di dalamnya?
3. Tuliskan komponen KTSP berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah! Apakah komponen KTSP sekolah Saudara sudah sesuai dengan komponen KTSP yang terdapat pada Permendikbud tersebut?
4. Apakah KTSP di sekolah Saudara sudah mengintegrasikan nilai-nilai PPK? Upaya konkret apa yang akan Saudara lakukan untuk merealisasikan hal tersebut? Jelaskan!
5. Apakah KTSP di sekolah Saudara sudah mengimplementasikan Pendidikan inklusif? Upaya konkret apa yang akan Saudara lakukan untuk merealisasikan hal tersebut? Jelaskan!
Rujukan tentang komponen-komponen KTSP tersebut dapat Saudara temukan di bahan Bacaan 1. Setelah Saudara memahami komponen-komponen KTSP, Saudara akan diajak untuk mengkaji mekanisme dan prinsip pengembangan dan pengelolaan KTSP di kegiatan berikutnya.
(25)
Kegiatan 2. Mengkaji Mekanisme, Prinsip Pengembangan, dan Pengelolaan KTSP (Diskusi, 45 menit)
Pada kegiatan 2 ini Saudara diminta untuk mempelajari tentang mekanisme dan prinsip pengembangan serta pengelolaan KTSP dengan berdiskusi, menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LK 2. Lakukan dengan sunguh-sungguh agar mekanisme tersebut dapat Saudara pahami dengan baik agar sesampai di sekolah Saudara dapat menerapkannya dengan baik. Jika tidak memungkinkan diskusi karena keterbatasan jumlah peserta, maka Saudara dapat bekerja secara mandiri.
LK 2. Mengkaji Mekanisme, Prinsip Pengembangan, dan Pengelolaan KTSP 1. Siapa yang seharusnya terlibat dalam mengembangkan dan mengelola KTSP?
2. Apa bentuk kegiatan yang dilaksanakan untuk pengembangan KTSP?
3. Bagaimana tahapan kegiatan pengembangan KTSP?
4. Tuliskan 3 (tiga) prinsip pengembangan KTSP berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah!
(26)
5. Jelaskan peran Saudara sebagai kepala sekolah dalam pengelolaan KTSP!
Rujukan tentang mekanisme dan prinsip pengembangan KTSP dapat Saudara temukan di bahan bacaan 2.
Setelah Saudara memahami jawaban dari pertanyaan pada LK 2 baik melalui diskusi maupun kerja secara mandiri, Saudara akan melakukan kegiatan yang lebih terfokus pada kajian isi Dokumen 1/Buku I KTSP yang minimal berisi visi, misi, tujuan, muatan/struktur kurikulum, pengaturan beban belajar, dan kalender pendidikan.
Kegiatan 3. Mengkaji Isi Dokumen 1 KTSP (Diskusi Kelompok, 90 menit)
Pada kegiatan 3 ini Saudara akan mendiskusikan dalam kelompok berdasarkan contoh visi, misi, dan tujuan sekolah. Saudara juga diminta untuk merumuskan visi, misi, dan tujuan sesuai karakteristik sekolah Saudara. Saudara juga diminta untuk mengkaji Struktur Kurikulum, Beban Belajar, dan Kalender Pendidikan. Jika tidak memungkinkan diskusi kelompok karena keterbatasan jumlah peserta, maka Saudara dapat bekerja secara mandiri. Upayakan ketika melakukan kegiatan kajian isi Dokumen 1 KTSP ini, Saudara mengerjakannya dengan jujur dan tekun agar pada saat Saudara menerapkannya di sekolah dapat berjalan dengan baik. Saudara dapat menggunakan LK 3 untuk memudahkan mengkaji isi Dokumen 1/Buku I KTSP. Setelah Saudara mendiskusikan contoh visi, misi, dan tujuan sekolah, Saudara mempresentasikan hasil kerja kelompok Saudara kepada seluruh peserta dan peserta yang lain memberikan masukan, pendapat, dan saran untuk perbaikan.
LK 3. Mengkaji Isi Dokumen 1/Buku I KTSP
Perhatikan contoh visi, misi, dan tujuan sekolah berikut.
Visi: “Lulusan yang terpercaya kualitasnya, unggul, mandiri, berempati, serta menjunjung tinggi nilai moral bangsa.”
Misi:
1. Menciptakan lingkungan aman serta menyenangkan bagi peserta didik.
2. Menyediakan sarana untuk meraih keunggulan sesuai dengan potensi peserta didik.
(27)
Tujuan Sekolah:
1. Meningkatkan dasar keimanan dan ketakwaan.
2. Membentuk kepribadian yang mantap dan berperilaku yang baik.
3. Memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk bekal kehidupan dalam masyarakat.
A. Mengkaji Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
1. Apa pendapat Saudara tentang visi, misi, dan tujuan sekolah pada contoh tersebut?
2. Apa kelebihan dan kekurangan visi, misi, dan tujuan sekolah pada contoh tersebut?
3. Menurut Saudara, apa yang perlu disempurnakan dari visi, misi, dan tujuan sekolah pada contoh tersebut sehingga mengandung muatan inklusif?
4. Bagaimana rumusan visi hasil penyempurnaan Saudara dari contoh di atas?
5. Buatlah rumusan visi, misi, dan tujuan sekolah sesuai dengan karakteristik sekolah Saudara?
(28)
B. Mengkaji Struktur Kurikulum, Beban Belajar, dan Kalender Pendidikan 1. Apa manfaat mempelajari dan mengkaji struktur kurikulum bagi Saudara?
2. Apa saja komponen yang terdapat pada struktur kurikulum? Jelaskan!
3. Bagaimana cara mengatur dan memetakan beban belajar agar lebih memperhatikan keberagaman peserta didik?
4. Bagaimanakah cara menyusun kalender pendidikan? Jelaskan dan berikan contoh!
Rujukan tentang pengelolaan KTSP, pembuatan visi, misi, dan tujuan dapat Saudara temukan di bahan bacaan 3. Setelah Saudara memahami dan mengkaji isi Dokumen 1/ Buku I KTSP, Saudara akan mengembangkan mata pelajaran muatan lokal di kegiatan 4.
Kegiatan 4. Mengembangkan Muatan Lokal
(Diskusi Kelompok, 45 menit)
Pada kegiatan 4 ini Saudara diminta membentuk kelompok dengan Kepala Sekolah lain untuk mendiskusikan pengembangan mata pelajaran Muatan Lokal. Hasil diskusi Saudara diharapkan dapat menjawab pertanyaan pada LK 4. Jika tidak memungkinkan diskusi kelompok karena keterbatasan jumlah peserta, maka Saudara dapat bekerja secara mandiri.
(29)
LK 4. Mengembangkan Muatan Lokal
1. Jelaskan apa yang dimaksud muatan lokal?
2. Apa tujuan diajarkannya muatan lokal kepada peserta didik?
3. Prinsip-prinsip apa yang perlu diperhatikan dalam pengembangan muatan lokal?
4. Muatan lokal dapat diintegrasikan pada mata pelajaran di kelompok B dalam struktur kurikulum, diintegrasikan dalam konteks pembelajaran pada mata pelajaran yang relevan, dan/atau dapat berdiri sendiri sebagai mata pelajaran muatan lokal. Pada mata pelajaran apa saja muatan lokal dapat diintegrasikan?
5. Apa saja yang harus termuat pada dokumen muatan lokal sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri?
(30)
6. Apa tahapan mengembangkan muatan lokal?
7. Sebagai Kepala Sekolah, jelaskan peran Saudara dalam mengembangkan muatan lokal!
Sebagai bahan rujukan, Saudara dapat membaca bahan bacaan 4. Setelah menyelesaikan kegiatan 4, silahkan Saudara melanjutkan kegiatan 5.
Kegiatan 5. Menyusun Kegiatan Ekstrakurikuler dan Program Layanan BK serta Program Layanan Khusus
(Diskusi Kelas, 45 menit)
Pada kegiatan 5 ini Saudara diajak untuk memahami pedoman kegiatan ekstrakurikuler dan program layanan Bimbingan Konseling (BK) serta program layanan khusus. Kemudian, Saudara beserta Kepala Sekolah lain membentuk kelompok untuk menyusun panduan kegiatan ekstrakurikuler dan program layanan BK serta program layanan khusus. Panduan kegiatan ini harus Saudara pahami sebagai bentuk tanggung jawab Saudara sebagai Kepala Sekolah yang akan melakukan supervisi pada kegiatan tersebut di sekolah masing-masing.Tahapan yang harus Saudara dan kelompok lakukan adalah menjawab pertanyaan pada LK. 5. Jika tidak memungkinkan diskusi kelas karena keterbatasan jumlah peserta, maka Saudara dapat bekerja secara mandiri.
LK 5. Menyusun Kegiatan Ekstrakurikuler dan Program Layanan BK dan
Program Layanan Khusus
A. Menyusun Kegiatan Ekstrakurikuler dan Pendidikan Kepramukaan
(31)
2. Susunlah panduan program ekstrakurikuler sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014!
3. Susunlah program kerja Pendidikan Kepramukaan (Sistem Blok, Sistem Aktualisasi, dan Sistem Reguler) sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014!
B. Mengembangkan Program Layanan BK dan Program Layanan Kekhususan 1. Program apa saja yang ada dalam Pedoman Bimbingan dan Konseling?
2. Bidang Layanan apa saja yang termasuk dalam BK? jelaskan!
3. Kegiatan layanan BK dapat dibedakan antara layanan di dalam kelas dan layanan di luar kelas. Coba Saudara jelaskan layanan di dalam kelas dalam hal tempat, volume kegiatan, materi, dan pelaksanaan kegiatan!
(32)
5. Bagaimana menghitung ekuivalensi jam kegiatan layanan BK di luar kelas dengan jam kerja?.
6. Siapakah pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan pelayanan BK?
7. Jika sekolah Saudara menerapkan Kurikulum 2013, program layanan apa yang harus dikembangkan BK agar dapat mendukung implemetasi Kurikulum 2013?
8. Jelaskan kegiatan-kegiatan yang termasuk program layanan kekhususan!
Sebagai bahan rujukan, Saudara dapat membaca bahan bacaan 5 tentang Ekstrakurikuler dan Pendidikan Kepramukaan, dan bahan bacaan 6 tentang Bimbingan Konseling dan Program Layanan Kekhususan Setelah menyelesaikan kegiatan 5, silahkan Saudara melanjutkan kegiatan 6.
Kegiatan 6. Mempelajari Program Peminatan, Lintas Minat, dan/atau Pendalaman Minat
(Diskusi, 90 menit)
Pada kegiatan 6 ini Saudara bersama Kepala Sekolah lainnya diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan masalah peminatan. Saudara sebagai Kepala Sekolah, dituntut mampu menyelesaikan permasalahan tentang peminatan. Lakukan kegiatan ini melalui diskusi kelompok, namun jika jumlah peserta tidak memungkinkan untuk melakukan diskusi, Saudara dapat melakukannya secara mandiri.
(33)
LK 6. Mempelajari Program Peminatan
1. Apa yang dijadikan dasar pertimbangan dalam pemilihan peminatan?
2. Apakah setiap peserta didik wajib mengambil semua mata pelajaran yang menjadi pilihan peminatannya? Jelaskan!
3. Pelajari studi kasus berikut!
a. Skenario A untuk Kepala Sekolah yang menggunakan Kurikulum Tahun 2006 Seorang ibu dari orang tua peserta didik bernama Mawar yang memiliki hambatan pendengaran dan berada di kelas X SMA Teladan yang menyelenggarakan pendidikan inklusif. Beliau menginginkan puterinya dapat menjadi peserta didik pada program Ilmu Pengetahuan Alam karena anaknya kelak akan melanjutkan ke Fakultas Peternakan. Nilai rapor Mawar di sejumlah mata pelajaran sebagai berikut:
b. Skenario B untuk Kepala Sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013
No. Mata Pelajaran Sem 1 Sem 2
1 Pendidikan Agama 80 85
2 Pendidikan Kewarganegaraan 80 80
3 Bahasa Indonesia 80 80
4 Bahasa Inggris 78 80
5 Matematika 70 80
6 Fisika 74 78
7 Biologi 85 85
8 Kimia 70 75
9 Sejarah 80 80
10 Geografi 70 76
11 Ekonomi 70 83
12 Sosiologi 73 80
13 Seni Budaya 75 80
14 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 80 80
15 Teknologi Informasi dan Komunikasi 80 75
(34)
Ilmu Pengetahuan Alam, karena menginginkan anaknya kelak melanjutkan ke Fakultas Pertanian. Nilai rapor SMP Budi Semester 1 dan Semester 2 Kelas IX sebagai berikut:
No Mata Pelajaran Sem 1 Sem 2
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 85 85
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 80 80
3 Bahasa Indonesia 80 80
4 Matematika 70 75
5 Ilmu Pengetahuan Alam 74 80
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 75 80
7 Bahasa Inggris 80 80
8 Seni Budaya 80 85
9 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 80 80
10 Prakarya dan Kewirausahaan 80 85
Nilai Ujian Nasional SMP untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia 80, Matematika 80, IPA 80, Bahasa Inggris 80. Rekomendasi guru BK SMP, peserta didik tersebut dapat memilih peminatan apa pun di SMA. Hasil tes penempatan yang dilakukan di SMA Bintang sebagai berikut: Matematika 75, IPA 80, IPS 75, Bahasa Indonesia 75, dan bahasa Inggris 80. Budi lebih menyukai peminatan Ilmu Sosial atau Ilmu Bahasa dan Budaya. Berdasarkan studi kasus di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. 1) Bagaimana Saudara mengambil keputusan mengenai penjurusan (Kurikulum tahun
2006) dan peminatan (Kurikulum 2013) peserta didik berdasarkan skenario tersebut di atas? Kapan Saudara melaksanakan menjurusan/menempatkan peserta didik tersebut?
2) Mengapa pada implementasi Kurikulum 2013 perlu adanya lintas minat?
3) Mengapa pada implementasi Kurikulum 2013 di samping lintas minat ada pendalaman minat ? Apa persyaratan/ketentuan melaksanakan pendalam minat tersebut?
(35)
Sebagai bahan rujukan, Saudara dapat membaca bahan bacaan 7 tentang Program Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat. Setelah menyelesaikan kegiatan 6, silahkan Saudara melanjutkan kegiatan 7 tentang penyelenggaraan SKS.
Kegiatan 7. Mempelajari Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester (SKS) (Diskusi, 30 menit)
Pada kegiatan 7 ini Saudara bersama Kepala Sekolah lainnya akan melakukan kegiatan diskusi yang berkaitan dengan penyelenggaraan SKS. Untuk memandu Saudara mempelajari penyelenggaraan SKS Saudara dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LK 7. Jika jumlah peserta tidak memungkinkan untuk melakukan diskusi, maka Saudara dapat melakukannya secara mandiri.
LK 7. Mempelajari Penyelenggaraan SKS 1. Apa persyaratan penyelenggaraan SKS?
2. Apa yang menjadi pertimbangan penyelenggaraan SKS?
3. Apa prinsip penyelenggaraan SKS? Bagaimana implikasi dari prinsip penyelenggaraan tersebut?
4. Apa yang harus disiapkan oleh sekolah agar layanan utuh pembelajaran dengan SKS dapat berjalan dengan baik sehingga dapat melayani seluruh peserta didik pembelajar cepat, normal, maupun lambat termasuk jika di dalamnya terdapat peserta didik berkebutuhan khusus? Bagaimana pengelolaan kelas dengan tiga macam kelompok belajar tersebut?
(36)
Sebagai bahan rujukan, Saudara dapat membaca bahan bacaan 8 tentang Penyelenggaraan SKS. Setelah menyelesaikan kegiatan 7 silahkan Saudara melanjutkan kegiatan 8 berikut.
Kegiatan 8. Mengembangkan/Memperbaiki Kurikulum Secara Berkelanjutan
(Diskusi, 45 menit)
Pada kegiatan 8 ini Saudara akan melakukan kegiatan mengembangkan/memperbaiki kurikulum secara berkelanjutan di sekolah Saudara melalui pertanyaan-pertanyaan pada LK. 8. Dalam proses pengembangan dan/atau perbaikan kurikulum ini Saudara diminta mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan khusus peserta didik, nilai-nilai budaya masyarakat dan tantangan global, dengan mengintegrasikan pembelajaran yang mendorong kemampuan berpikir tingkat tinggi, kecakapan hidup Abad 21 (berpikir kritis, bertindak kreatif, kolaboratif, dan komunikatif), budaya literasi, dan PPK.
LK 8. Mengembangkan/Memperbaiki Kurikulum secara Berkelanjutan
1. Jelaskan pemahaman Saudara tentang pengembangan kurikulum secara berkelanjutan!
2. Prinsip-prinsip apa yang harus diperhatikan dalam mengembangkan/memperbaiki kurikulum secara berkelanjutan?
3. Sebagai Kepala Sekolah, Saudara perlu mengetahui nilai-nilai dan budaya masyarakat sebagai potensi pengembangan muatan lokal. Bagaimana Saudara melihat peluang nilai-nilai dan budaya masyarakat tersebut dalam upaya mengembangkan/memperbaiki kurikulum secara berkelanjutan?
4. Dalam menghadapi tantangan global sekolah perlu membekali peserta didiknya dengan berbagai kemampuan, misalnya kemampuan bidang bahasa asing (misalnya
(37)
Bahasa Inggris), literasi (misalnya teknologi informasi), soft skill (PPK), kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS), kecakapan hidup Abad 21 (berpikir kritis, bertindak kreatif, kolaboratif, dan komunikatif). Sebagai Kepala Sekolah bagaimana Saudara memfasilitasi pengembangan kemampuan tersebut dalam kaitannya dengan upaya mengembangkan/memperbaiki kurikulum secara berkelanjutan?
5. Sebagai kepala sekolah Saudara perlu mengetahui mata pencaharian masyarakat di sekitar lingkungan sekolah. Bagaimana Saudara menentukan muatan lokal berdasarkan mata pencaharian masyarakat di sekitar lingkungan sekolah untuk memberikan bekal keterampilan hidup peserta didik?
Sebagai bahan rujukan, Saudara dapat membaca bahan bacaan 9 tentang Pengembangan kurikulum Bekelanjutan. Setelah menyelesaikan kegiatan 8 silahkan Saudara melanjutkan kegiatan 9 yaitu kegiatan menyempurnakan isi Dokumen 1/Buku 1 KTSP.
Kegiatan 9. Menyempurnakan Isi Dokumen Buku 1 KTSP
(Diskusi, 105 menit)
Sebelum kegiatan 9 ini dimulai pastikan telah ada contoh KTSP dan hasil analisis konteks atau Evaluasi Diri Sekolah (EDS) yang telah disiapkan sebelumnya. Hasil analisis konteks tuliskan pada LK 9.a sedangkan kajian dan diskusi penyempurnaan terhadap contoh dokumen 1/Buku 1 KTSP yang telah Saudara kembangkan bersama Tim Pengembang Kurikulum (TPK) di sekolah gunakan LK 9.b. Analisis konteks maupun EDS merupakan kegiatan menganalisis atau mengevaluasi 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan (SNP) Hasil analisis tersebut menggambarkan kondisi Satuan Pendidikan (internal) dan Kondisi Satuan Lingkungan (ekstrenal) terhadap kurikulum yang telah dilaksanakan. Hasil analisis atau evaluasi ini digunakan sebagai dasar untuk menyempurnakan kurikulum, yaitu dokumen/Buku 1 KTSP. Dari kegiatan ini Saudara
(38)
dihadapi sekolah dari analisis konteks maupun EDS. Lakukan analisis konteks maupun EDS dengan sunggguh-sungguh dan kreatif. Sebagai acuan yang mendukung kegiatan ini, maka bacalah kembali bahan bacaan 3 tentang Pengelolaan KTSP, Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah.
LK 9.a. Melakukan Analisis Konteks untuk Penyempurnaan Isi Dokumen KTSP
No Komponen / aspek Deskripsi Kondisi
Ideal Kondisi Riil
Rencana Tindak Lanjut
1 Kerangka dasar kurikulum
2 Struktur kurikulum 3 Beban belajar 4 Kalender pendidikan 5 Dst...
LK 9.b Menyempurnakan Isi Dokumen 1 KTSP
Isi Dokumen 1 KTSP
Kesesuaian Dengan Konsep
(*)
Keterlaksanaan dan Kesesuaian dengan Kondisi Sekolah (**)
Usulan Perbaikan
(*) diisi dengan: √ bila isi dokumen sesuai dengan konsep dan kebijakan KTSP secara substansi.
x bila isi dokumen tidak sesuai dengan konsep dan kebijakan KTSP secara substansi.
- bila isi dokumen tidak ada dalam dokumen 1 KTSP.
(**) diisi dengan: √ bila isi dokumen dapat diterapkan di sekolah karena sesuai dengan kemampuan dan kondisi sekolah.
x bila isi dokumen tidak dapat diterapkan di sekolah karena kurang sesuai dengan kemampuan dan kondisi sekolah
- bila isi dokumen tidak ada dalam dokumen 1 KTSP.
Rangkuman Materi
Topik 1 modul ini memberikan pengalaman belajar bagi Saudara sebagai Kepala Sekolah tentang semua hal yang berkaitan dengan KTSP utamanya menyempurnakan dokumen 1/Buku I KTSP sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dan lampirannya. Melalui pembelajaran ini Saudara dapat
(39)
memahami komponen KTSP, mekanisme dan prinsip pengembangan KTSP, pengelolaan KTSP termasuk strategi mengembangkan visi, misi, dan tujuan sekolah, muatan lokal, kegiatan ektarkuriuler dan pendidikan kepramukaan, program layanan BK dan layanan kekhususan, peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat, penyelenggaraan SKS, sehingga Saudara mampu mengembangkan kurikulum berkelanjutan yang dilakukan atas prinsip (1) kesesuaian dengan perkembangan peserta didik; (2) keutuhan kompetensi; (3) fleksibilitas jenis, bentuk, dan pengaturan waktu penyelenggaraan; dan (4) kebermanfaatan untuk kepentingan nasional dan menghadapi tantangan global. Pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut dapat terintegrasi pada dimensi-dimensi seperti (1) nilai-nilai sosial dan budaya yang terkait kepada kearifan lokal; (2) lingkungan; (3) ekonomi; (4) penguasaan bahasa asing dan teknologi informasi, dan (5) keberagaman peserta didik.
Latihan Soal (15 menit) PETUNJUK
1. Latihan Soal digunakan untuk mengukur ketuntasan Saudara dalam mempelajari materi.
2. Tulis jawaban yang paling tepat diantara jawaban yang tersedia. 3. Soal dikerjakan di lembar jawaban yangdisediakan oleh panitia. SOAL
1 Berikut adalah komponen KTSP yang disajikan secara acak. a. tujuan,
b. misi, c. visi, d. muatan, e. Silabus f. RPP
g. pengaturan beban belajar, dan h. kalender pendidikan
Urutan komponen isi dokumen 1 KTSP berdasarkan Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 yang benar adalah….
a. a, b, c, d, e, f b. a, c, d, f, g, h c. c, b, a, d, g, h d. c, b, a, e, f, d
(40)
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang; Belajar sepanjang hayat; Menyeluruh dan berkesinambungan
b. Berpusat pada potensi, belajar sepanjang hayat; menyeluruh dan berkesinambungan, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.
c. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang; menyeluruh dan berkesinambungan; dan belajar sepanjang hayat
d. Berpusat pada potensi, menyeluruh dan berkesinambungan, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang, belajar sepanjang hayat.
3 Perhatikan dan analisis nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat di lingkungan sekolah Saudara!. Apa yang akan Saudara lakukan sebagai Kepala Sekolah terhadap nilai-nilai sosial budaya masyarakat yang telah Saudara analisis tersebut saat melakukan pengembangan kurikulum secara berkelanjutan?
a. Mempelajari nilai-nilai sosial dan budaya yang terkait kearifan lokal sebagai salah satu keunggulan sekolah dalam pengembangan kurikulum secara berkelanjutan. b. Mengidentifikasi nilai-nilai sosial dan budaya yang terkait kearifan lokal sebagai
salah satu keunggulan sekolah dalam pengembangan kurikulum secara berkelanjutan
c. Merencanakan nilai-nilai sosial dan budaya yang terkait kearifan lokal sebagai salah satu keunggulan sekolah dalam pengembangan kurikulum secara berkelanjutan
d. Mengimplementasikan nilai-nilai sosial dan budaya yang terkait kearifan lokal sebagai salah satu keunggulan sekolah dalam pengembangan kurikulum secara berkelanjutan
e.
4 Desain Induk Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib dalam konteks Kurikulum 2013, pada dasarnya berwujud proses aktualisasi dan penguatan capaian pembelajaran Kurikulum 2013. Secara programatik, Ektrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan diorganisasikan dalam berbagai model, yaitu model model blok, model aktualisasi, dan reguler di Gugus Depan. Untuk melaksanakan model blok seyogyanya dilakukan hal berikut sebagai berikut:
a. Diikuti oleh seluruh peserta didik, dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran, Untuk kelas X diintegrasikan di dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dilaksanakan selama 36 Jam.
b. Diikuti oleh seluruh peserta didik, dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran, Untuk kelas X diintegrasikan di dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), dilaksanakan selama 40 Jam.
c. Diikuti oleh seluruh peserta didik, dilaksanakan setiap satu minggu satu kali dan Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit.
d. Diikuti oleh peserta didik yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka di dalam Gugus Depan, pelaksanaan kegiatan diatur oleh masing-masing Gugus Depan.
(41)
5 Komponen program yang ada dalam Pedoman Bimbingan dan Konseling secara keseluruhan dikemas dalam empat komponen layanan. Dari 5 komponen yang disajikan berikut,
a) layanan dasar;
b) layanan peminatan dan perencanaan individual; c) layanan responsif; dan
d) dukungan system
e) dukungan kepala sekolah
Urutan empat komponen layanan Bimbingan dan Konseling yang benar adalah…. a. a, b, c, d
b. a, b, d, e c. b, c, d, e d. b, d, e, a
6 Dalam KTSP, kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah, di dalam KTSP kegiatan ini merupakan kegiatan….
a. pengembangan keunggulan lokal b. kecakapan hidup
c. pengembangan diri d. pendidikan karakter
7 KTSP Sekolah A telah ditandatangani oleh Dinas Pendidikan Tingkat Provinsi. Sekolah tersebut bermaksud menyempurnakan KTSP-nya, karena isi KTSP tersebut dipandang kurang sesuai dengan kondisi kekinian. Untuk memecahkan masalah tersebut Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab KTSP harus melakukan berikut ini:
a. memerintahkan wakil kepala bidang kurikulum segera merevisi KTSP sesuai kekurangan yang ada.
b. menugaskan kepada tim penyusun KTSP untuk melakukan evaluasi dokumen KTSP dan segera dibenahi kekurangan yang ada
c. menugaskan kepada tim penyusun KTSP untuk segera merevisi KTSP sesuai kekurangan yang ada, sehingga dalam tahun berjalan KTSP lebih sempurna d. membentuk tim monitoring keterlaksanaan KTSP dan segera melakukan kegiatan
sehingga diperoleh informasi tentang kekurangan yang ada dan digunakan sebagai bahan revisi KTSP pada tahun berikutnya.
8 Kegiatan pelayanan konseling sangat diperlukan oleh peserta didik, untuk kepentingan tersebut guru BK meminta mengajar 1 jam tatap muka dan dituliskan dalam jadwal pelajaran. Sikap kepala sekolah yang tepat adalah sebagai berikut: a. mengabulkan permintaan tersebut meskipun menambah beban balajar peserta
didik
b. tidak mengabulkan permintaan tersebut meskipun kegiatan tersebut sangat penting
(42)
jam tersebut bukan merupakan beban belajar peserta didik.
9 Berdasarkan kebijakan pemerintah daerah, setiap sekolah wajib menyelenggarakan pendidikan inklusif dan menerima peserta didik yang berkebutuhan khusus (PDBK). Beberapa PDBK berminat untuk mendaftar di sekolah A, salah seorang diantaranya adalah peserta didik X yang memiliki hambatan motorik/hambatan gerak . Lingkungan sekolah belum ramah dan aman bagi peserta didik , KTSP Sekolah A yang telah disusun sebelumnya belum mencerminkan akomodasi yang dapat diberikan kepada peserta didik tersebut, menurut Saudara apa yang harus dilakukan?
a. Menerima ABK tanpa memperhatikan kemampuan sekolah dengan kondisi seadanya.
b. Memusyawarahkan dengan guru dan Komite Sekolah agar dapat membuat penyesuai-penyesuaian terkait lingkungan sekolah dan KTSP sehingga lebih ramah dan aman bagi peserta didik termasuk peserta didik berkebutuhan khusus. c. Memohon kepada Dinas pendidikan untuk melengkapi fasilitas sekolah termasuk
pengadaan guru pembimbing khususnya sebelum menerima peserta didik tersebut.
d. Merekrut guru khusus dengan biaya ditangung oleh orang tua dari PDBK, walaupun tidak semua orang tua PDBK memiliki kemampuan secara finansial. 10 Semua mata pelajaran yang terdapat pada satu Kelompok Peminatan wajib diikuti
oleh peserta didik. Selain mengikuti mata pelajaran di Kelompok Peminatan, setiap peserta didik harus mengikuti matapelajaran tertentu untuk lintas minat dan/atau pendalaman minat sebanyak 6 jam pelajaran di Kelas X dan 4 jam pelajaran di Kelas XI dan XII. Mata pelajaran lintas minat yang dipilih sebaiknya tetap dari Kelas X sampai dengan XII. Di Kelas X, jumlah jam pelajaran pilihan antar kelompok peminatan per minggu 6 jam pelajaran, dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut….
a Dua mata pelajaran (masing-masing 3 jam pelajaran) dari satu Kelompok Peminatan yang sama di luar Kelompok Peminatan Pilihan, atau Satu mata pelajaran di masing-masing Kelompok Peminatan di luar Kelompok Peminatan Pilihan. Khusus yang mengambil pilihan Kelompok Peminatan Bahasa dan Budaya, dua mata pelajaran lintas minat dapat diambil dari Kelompok Peminatan Pilihan.
b Dua mata pelajaran (masing-masing 4 jam pelajaran) dari satu Kelompok Peminatan yang sama di luar Kelompok Peminatan pilihan, atau Satu mata pelajaran di masing-masing Kelompok Peminatan di luar Kelompok Peminatan pilihan.
c Dua mata pelajaran (masing-masing 2 jam pelajaran) dari satu Kelompok Peminatan yang sama di luar Kelompok Peminatan pilihan, atau Satu mata pelajaran di masing-masing Kelompok Peminatan di luar Kelompok Peminatan pilihan.
d Dua mata pelajaran (masing-masing 3 jam pelajaran) dari satu Kelompok Peminatan yang sama di luar Kelompok Peminatan pilihan, atau dua mata pelajaran di masing-masing Kelompok Peminatan di luar Kelompok Peminatan pilihan.
(43)
Bahan Bacaan Topik 1
Bahan Bacaan 1. Komponen KTSP
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repubik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan bahwa KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP berfungsi sebagai acuan dalam pelaksanaan proses pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional sesuai dengan tuntutan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan Kurikulum 2013 atau kurikulum tahun 2006 bagi yang belum menerapkan Kurikulum 2013.
Komponen KTSP sebagaimana dimaksudkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tersebut meliputi (1) dokumen 1 disebut dengan Buku I KTSP, penyusunan Buku I KTSP menjadi tanggung jawab Kepala Sekolah bersama Tim Pengembang Kurikulum, (2) dokumen 2 disebut dengan Buku II KTSP berisi silabus, penyusunan Buku II KTSP oleh guru sesuai dengan kondisi satuan pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi/SK untuk kurikulum tahun 2006 atau Kompetensi Inti/KI untuk Kurikulum 2013 dan Kompetensi Dasar/KD. (3) dokumen 3 disebut dengan Buku III KTSP berisi rencana pelaksanaan pembelajaran, penyusunan Buku III KTSP menjadi tanggung jawab masing-masing guru. Sedangkan Isi dokumen KTSP sekurang-kurangnya memuat (1) Bab I menguraikan tentang (a) latar belakang, (b) landasan dasar, dan (c) tujuan penyusunan KTSP; (2) Bab II menguraikan tentang (a) tujuan satuan pendidikan mencakup, tujuan pendidikan menengah, visi, misi, dan (b) tujuan satuan pendidikan; (3) Bab III menguraikan tentang: (a) kerangka dasar yang memuat landasan filosofis, yuridis dan, teoritis, dan (b) struktur kurikulum yang menguraikan tentang muatan nasional dan muatan lokal, pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar, kriteria kenaikan kelas dan kelulusan, kriteria peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan kewirausahaan, kegiatan ekstrakurikuler dan aktualisasi mapel dalam kegiatan kepramukaan; (4) Bab IV menguraikan tentang kalender pendidikan, mencakup; (a) permulaan tahun ajaran, (b) minggu efektif belajar, (c) waktu pembelajaran efektif, dan (d) hari libur.
Selanjutnya, dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Di sini jelas bahwa pembentukan watak menjadi bagian penting dalam pendidikan. Untuk itu, sudah menjadi keharusan bahwa dalam dokumen kurikulum sekolah harus mengutamakan pendidikan karakter. Hal ini selaras dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti (PBP) yang menyatakan pentingnya sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan bagi siswa, guru, dan tenaga. Pembiasaan yang baik dan memiliki karakter yang positif sangat diharapkan bertumbuh di lingungan sekolah di samping di lingkungan keluarga dan masyarakat. Melalui sinergitas 3 (tiga) komponen tersebut akan membentuk ekosistem pendidikan yang baik dalam rangka membangun watak sebagaimana diharapkan oleh pendidikan nasional. Salah satu terobosan yang dapat dikembangkan oleh sekolah adalah program sekolah
(44)
Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Ketiga peraturan perundangan tersebut mengamatkan bahwa Pendidikan Inklusif dan Perlindungan Anak (PIPKA) wajib diakomodasi oleh setiap satuan pendidikan. Upaya ini relevan juga dengan amanat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP bahwa acuan konseptual pengembangan KTSP adalah (a) peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia; (b) toleransi dan kerukunan umat beragama; (c) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan; (d) peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik; (e) pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal; (f) memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik, kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu, kebutuhan kompetensi masa depan, tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (g) keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan; (h) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; dinamika perkembangan global; dan (i) karakteristik satuan pendidikan.
Memperhatikan beberapa hal tersebut di atas, maka PPK dan Pendidikan Inklusif dan Perlindunagn Anak (PIPKA) wajib diintegrasikan ke dalam KTSP.
(45)
Bahan Bacaan 2. Mekanisme dan Prinsip Pengembangan KTSP
Merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP bahwa KTSP dikembangkan oleh Tim Pengembang Kurikulum (TPK) satuan pendidikan, yang anggotanya terdiri atas: tenaga pendidik, konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan pengembangan KTSP, TPK satuan pendidikan dapat mengikutsertakan komite sekolah/madrasah, nara sumber, dan pihak lain yang terkait. Dalam Peraturan Menteri tersebut dinyatakan bahwa tahapan pengembangan KTSP secara garis besar meliputi: (1) penyusunan draf berdasarkan analisis konteks; (2) reviu, revisi, dan finalisasi; serta (3) pengesahan oleh pejabat yang berwenang. Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh TPK satuan pendidikan. Dinas Pendidikan atau kantor Kementerian agama Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya berkewajiban melakukan koordinasi dan supervisi. Kepala Sekolah dan ketua Komite Sekolah menandatangani dokumen kurikulum hasil review, revisi, dan finalisasi untuk diverifikasi kelayakannya oleh Pengawas Pembina, selanjutnya direkomendasi ke Dinas Pendidikan Provinsi. TPK provinsi melakukan validasi dokumen KTSP, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau pejabat yang ditunjuk menandatangani dokumen KTSP yang telah divalidasi tersebut. Selanjutnya, Kepala Sekolah menetapkan pemberlakuan KTSP dan mensosialisasikan kepada semua warga sekolah dan stakeholders. TPK satuan pendidikan menggandakan dan mendistribusikan dokumen KTSP kepada pihak-pihak yang berkepentingan, selanjutnya KTSP siap untuk diimplementasikan.
Contoh tabel analisis konteks:
N O
KOMPO
NEN DESKRIPSI KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
RENCANA TINDAK LANJUT
1 Kerangka
dasar kurikulum Memuat : 1. Tujuan pendidikan SMK 2. Visi satuan
pendidikan 3. Misi satuan
pendidikan
14. Tujuan satuan pendidikan a Seluruh kerangka dasar kurikulum dikembangkan dengan acuan hasil analisis SKL satuan pendidikan dan SKL belajar peserta didik yang berkualitas, dan didukung dengan suasana belajar dan suasana sekolah yang
memadai/kondusif kelompok mata pelajaran.
Tercapainya visi, misi dan tujuan satuan pendidikan
Mencerminkan upaya untuk mencapai hasil
Mencerminkan Sekolah belum melakukan analisis SKL satuan pendidikan dan SKL kelompok mata pelajaran. Silabus yang digunakan sebagian besar masih mengadaptasi silabus contoh. Sebagian kecil warga sekolah yang belum memahami visi,misi dan tujuan sekolah. Pemberdayaan warga sekolah belum maksimal.
Pelaksanaan pembelajaran telah mencerminkan upaya untuk mencapai hasil belajar peserta didik yang berkualitas, dan didukung dengan suasana belajar dan suasana sekolah yang
memadai/kondusif/
Melakukan Analisis SKL satuan pendidikan Analisis SAnalisis kelompok mata pelajaran. Sosialisasi lebih intensif visi, misi dan tujuan sekolah kepada seluruh warga sekolah. Melaksanakan pembelajaran untuk mencapai hasil belajar peserta didik yang lebih meningkat kualitasnya, yang didukung suasana belajar dan suasana sekolah yang memadai/kondusif/ menyenangkan
(46)
N O
KOMPO
NEN DESKRIPSI KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
RENCANA TINDAK LANJUT
2 Struktur Kurikulum
3 Beban
Belajar
4 Penyusunan
/pengemban gan silabus
5 Kalender Pendidikan
Prinsip pengembangan KTSP sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP adalah (1) berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang; (2) belajar sepanjang hayat yang diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat; (3) menyeluruh dan berkesinambungan di mana substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan. Salah satu kompetensi manajerial Kepala Sekolah sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah adalah Kepala Sekolah kompeten dalam menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkat perencanaan tentunya termasuk mengembangkan KTSP. Untuk itu, optimalisasi peran Kepala Sekolah dalam pengembangan KTSP menentukan keberhasilan mulai dari penyusunan draft dari hasil analisis konteks, implementasi KTSP hingga evaluasi dan tindak lanjut. Hal tersebut diperkuat oleh amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2009 tentang Standar Pengelolaan bahwa Kepala Sekolah/Madrasah bertanggungjawab atas tersusunnya KTSP. Dengan demikian, tersusunnya KTSP menjadi tanggung jawab penuh setiap Kepala Sekolah.
(47)
Bahan Bacaan 3. Pengelolaan KTSP, Pembuatan Visi, Misi, dan Tujuan
Perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah penting untuk dikuasai oleh Kepala Sekolah. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan, misa adalah sesuatu yang harus diemban atau harus dilaksanakan sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan, sedangkan tujuan pembelajaran adalah gambaran tingkat kualitas yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu maksimal 4 (empat) tahun oleh setiap satuan pendidikan dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan, satuan pendidikan dapat melakukan evaluasi. Sedangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan, visi dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang; mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan; dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/madrasah dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional; diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah; dan disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan; ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat. Misi memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional; merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu; menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah; menekankan pada kualitas layanan Peserta Didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah/madrasah; memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolah/madrasah; memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan unit sekolah/madrasah yang terlibat; dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah; disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan; ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantang-an di masyarakat. Sedtantang-angktantang-an tujutantang-an sekolah menggambarktantang-an tingkat kualitas ytantang-ang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan); mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat; mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah/madrasah dan pemerintah; mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite seko-lah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah; disosialisasikan kepada warga
(1)
2. Kaidah Penulisan Soal Bentuk Uraian a. Materi
1) Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes bentuk uraian) 2) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sesuai
3) Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi urgensi, kontinuitas, relevansi, dan keterpakaian (UKRK)
4) Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, dan tingkat kelas
b. Konstruksi
1) Ada petunjuk yang jelas mengenai cara mengerjakan soal
2) Rumusan kalimat soal/pertanyaan menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai
3) Gambar/grafik/tabel/diagram dan sejenisnya harus jelas dan berfungsi 4) Ada pedoman penskoran
c. Bahasa
5) Rumusan kalimat soal/pertanyaan komunikatif
6) Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku
7) Tidak mengandung kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian
8) Tidak mengandung kata yang menyinggung perasaan 9) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu 3. Pedoman Penskoran
Pedoman penskoran adalah pedoman yang memuat jawaban dan skor sebagai arahan dalam melakukan penskoran. Pedoman ini berisi kemungkinan-kemungkinan jawaban benar atau kata-kata kunci berikut skor yang ditetapkan untuk setiap kunci jawaban. Berdasarkan metode penskorannya, bentuk uraian diklasifikasikan menjadi 2, yaitu uraian objektif dan uraian non-objektif. Bentuk uraian objektif adalah suatu soal atau pertanyaan yang menuntut sehimpunan jawaban dengan pengertian/konsep tertentu, sehingga penskorannya dapat dilakukan secara objektif. Artinya perilaku yang diukur dapat diskor scara dikotomus (benar - salah atau 1 - 0). Bentuk uraian non-objektif adalah suatu soal yang menuntut sehimpunan jawaban dengan pengertian/konsep menurut pendapat masing-masing peserta didik, sehingga penskorannya sukar untuk dilakukan secara objektif. Artinya perilaku yang diukur dapat diskor scara politomus (skala 0-3 atau 0-5).
Kaidah penulisan pedoman penskoran uraian objektif.
a. Tuliskan semua kemungkinan jawaban benar atau kata kunci jawaban dengan jelas untuk setiap butir soal.
b. Setiap kata kunci diberi skor 1 (satu).
c. Apabila suatu pertanyaan mempunyai beberapa sub pertanyaan, rincilah kata kunci dari jawaban soal tersebut menjadi beberapa kata kunci subjawaban. Kata-kata kunci ini dibuatkan skornya.
(2)
4. Jumlahkan skor dari semua kata kunci yang telah ditetapkan pada soal. Jumlah skor ini disebut skor maksimum dari satu soal.
Kaidah penulisan pedoman penskoran uraian Nonobjektif.
a. Tuliskan garis-garis besar jawaban sebagai kriteria jawaban untuk dijadikan pegangan dalam memberi skor. Kriteria jawaban disusun sedemikian rupa sehingga pendapat atau pandangan pribadi peserta didik yang berbeda dapat diskor menurut mutu uraian jawabannya.
b. Tetapkan rentang skor untuk tiap garis besar jawaban. Besarnya rentang skor minimum 0 (nol), sedangkan skor maksimum ditentukan berdasarkan keadaan jawaban yang dituntut oleh soal itu sendiri.
c. Jumlahkan skor tertinggi dari tiap-tiap rentang skor yang telah ditetapkan. Jumlah skor dari beberapa criteria jawaban ini kita sebut skor maksimum dari satu soal.
E. PENULISAN BUTIR SOAL UNTUK KOMPETENSI KETERAMPILAN 1. Pengertian
Kompetensi keterampilan meliputi: keterampilan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta. Penulisan butir soal untuk aspek keterampilan termasuk dalam tes perbuatan. Tes perbuatan atau tes praktik merupakan suatu tes yang penilaiannya didasarkan pada perbuatan/praktik peserta didik. Sebelum menulis butir soal untuk tes perbuatan, guru dapat mengecek dengan pertanyaan berikut. Tepatkah kompetensi yang akan diujikan (misalnya: bercerita, berpidato, berdiskusi, presentasi, mendemonstrasikan, melakukan pengamatan, melakukan percobaan) diukur dengan tes tertulis! Jika jawabannya tepat, kompetensi yang bersangkutan tidak tepat diujikan dengan tes perbuatan/praktik. Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan, bentuk soal apa yang tepat dipergunakan, bentuk objektif atau uraian? Lalu guru menuliskan butir soal sesuai dengan bentuk soalnya. Bila jawaban pertanyaan di atas adalah tidak/kurang tepat diujikan dengan tes tertulis, maka kompetensi yang bersangkutan memang tepat diujikan dengan tes perbuatan/praktik.
Dalam kurikulum 2013, kompetensi keterampilan dinilai melalui: (1) penilaian kinerja (performance), (2) penugasan (project), atau (3) hasil karya (product), dan portofolio (portfolio). Penilaian kinerja merupakan penilaian yang meminta peserta didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam konteks yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Penilaian penugasan merupakan penilaian tugas (meliputi: pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, dan penyajian data) yang harus diselesaikan peserta didik (individu/kelompok) dalam waktu tertentu. Adapun aspek yang dinilai diantaranya meliputi kemampuan (1) pengelolaan, (2)
(3)
produk rancang bangun/perekayasaan teknologi tepat guna misalnya melalui: (1) adopsi, (2) modifikasi, atau (3) difusi. Adapun contoh penulisan butir soalnya dapat dilihat pada keterangan berikut. Portofolio merupakan alat penilaian yang berupa kumpulan dokumen dan hasil karya beserta catatan perkembangan belajar peserta didik yang disusun secara sistematis yang tujuannya untuk mendukung belajar tuntas. Hasil karya yang dimasukkan ke dalam bundel portofolio dipilih yang benar-benar dapat menjadi bukti pencapaian suatu kompetensi. Setiap hasil karya dicatat dalam jurnal atau sebuah format dan ada catatan guru yang menunjukkan tingkat perkembangan sesuai dengan aspek yang diamati.
2. Kaidah Penulisan Soal Tes Perbuatan
Dalam menulis butir soal untuk tes perbuatan, penulis soal harus mengetahui konsep dasar penilaian perbuatan/praktik (Safari, 2017). Maksudnya pernyataan dalam soal harus disusun dengan pernyataan yang betul-betul menilai perbuatan/praktik, bukan menilai yang lainnya. Adapun kaidah penulisannya adalah seperti berikut.
a. Materi
1). Soal harus sesuai dengan indikator (menuntut tes perbuatan: kinerja, hasil karya, atau penugasan).
2). Pertanyaan dan jawaban yang diharapkan harus sesuai. 3). Materi yang ditanyakan sesuai dengan tujuan pengukuran.
4). Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas.
b. Konstruksi
5). Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban perbuatan/praktik.
6). Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. 7). Disusun pedoman penskorannya.
8). Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca.
c. Bahasa/Budaya
9). Rumusan kalimat soal komunikatif.
10). Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
11). Tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian.
12). Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
13). Rumusan soal tidak mengandung kata/ungkapan yang dapat menyinggung perasaan peserta didik.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
________. 2015. Strategi Umum Pembudayaan Pendidikan Inklusif di Indonesia. Jakarta: Kemendikbud
Ainscow, Mel. & Miles, Susie. (2009). Developing inclusive education systems: how can we move policies forward. United Kingdom: University of Manchester.
Choate, S. Joyce. (2013). Pengajaran inklusif yang sukses: cara handal untuk mendeteksi dan memperbaiki kebutuhan khusus. Jakarta: Helen Keller International.
Damanik, Tolhas. (2016). Akomodasi yang wajar. Jakarta: Helen Keller International. Fahmi. (2017). Analisis Butir Soal Ujian Nasional. Jakarta: Puspendik.
Firdaus, Endis. (2010). Pendidikan Inklusif di Indonesia. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Glazzard, Jonathan et.al. (2016). Asih Asah Asuh Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar. Yogyakarta: PT Kanisius.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195903241984031-ZAENAL_ALIMIN/MODUL_1_UNIT_2.pdf
Indriyanto, Bambang. (2013). Kebijakan dan Pelaksanaan Pendidikan Inklusif di Indonesia (Analisa Kesenjangan). Jakarta: Helen Keller International.
Lickona, T. (2004). Character Matters. A Touchstone Book, NY.
Kemdiknas, RI. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Jakarta.
Kemdiknas, RI. (2010). Buku Induk Pembangunan Karakter. Jakarta.
Kemendikbud, RI. (2017). Konsep dan Pedoman Penguatan Pendidikan Karakter. Jakarta.
Mardapi, Dj. dan Ghofur, A, (2004). Pedoman Umum Pengembangan Penilaian. Kurikulum Berbasis Kompetensi SMA. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
Nitko, Anthony J. (2001). Educational Assessment of Students. New Jersey: Prentice Hall Inc.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019.
(5)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Intidan Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Petunjuk Teknis Pengembangan Perangkat Penilaian (2010). Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA.
Pusat Penilaian Pendidikan, Balibang Depdiknas. (2004). Pedoman Penilaian Kelas. Jakarta.
Petunjuk Teknis Rancangan Penilaian Hasil Belajar (2010). Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA.
Safari. (2000). Kaidah Bahasa Indonesia dalam Penulisan Soal. Jakarta: PT. Kartanegara.
Safari. (2005). Teknik Analisis Butir Soal: Instrumen Tes dan Non-Tes dengan Manual, Kalkulator, Komputer. Jakarta: Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia, Departeman Pendidikan Nasional.
Safari. (2005). Penulisan Butir Soal Berdasarkan Penilaian Berbasis Kompetensi. Jakarta: Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia, Departeman Pendidikan Nasional.
Safari. (2017). Penyusunan Kisi-kisi dan Butir Soal Berdasarkan Kurikulum 2013. Jakarta: Puspendik.
Santosa, Tonny. (2016). Identifikasi dan Asesmen. Jakarta: Helen Keller International Stufflebeam, DL and Zhang, G. (2017). The CIPP Evaluation models: How to
Evaluate for Improvement and Accountability. New York: The Guilford Press. Sunanto, Juang. (2016). Pendidikan Inklusif. Jakarta: Helen Keller International. Sunanto, Juang. (2016). Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Helen Keller International. Surapranata, S. dan Hatta, M. (2006). Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum
2014. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.
Jakarta: Kemenkumham
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Kemenkumham
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak.
Jakarta: Kemenkumham
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang no. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Jakarta: Kemenkumham
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Jakarta: Kemenkumham
Yustisia, Visi tim. (2016). Konsolidasi Undang-Undang Perlindungan Anak. Jakarta: PT. Visimedia Pustaka
(6)