Belanja Tidak Langsung Perubahan Kebijakan Belanja Daerah

78 Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Papua Barat

BAB 3 RENCANA PROGRAM

DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH DALAM PERUBAHAN RKPD TAHUN 2015

3.1 Rencana Perubahan Kebijakan Umum Anggaran

Rencana Perubahan Kebijakan Umum Anggaran Tahun 2015 meliputi perubahan terhadap komponen pendapatan, belanja dan pembiayaan.

3.1.1 Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah

Dengan melihat kondisi aktual kinerja ekonomi daerah dan nasional, serta memperhatikan realisasi APBD Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2015 dan evaluasi kinerja bidang pendapatan sampai dengan bulan Juni 2015, maka kebijakan pendapatan perubahan APBD Provinsi Papua Barat diarahkan sebagai berikut: 1. Pendapatan Asli Daerah yang dianggarkan dalam Perubahan APBD T.A 2015 mempertimbangkan: a. Perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. b. Realisasi Pendapatan Asli Daerah sampai dengan semester I tahun 2015; 1. Penyesuaian dana perimbangan yang bersumber dari Pemerintah Pusat dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

3.1.2 Perubahan Kebijakan Belanja Daerah

Sesuai hasil evaluasi pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2015 sampai dengan bulan Juni 2015 serta memperhatikan sinkronisasi kebijakan belanja dari pemerintah pusat, maka kebijakan belanja perubahan APBD Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2015 diarahkan sebagai berikut:

3.1.2.1 Belanja Tidak Langsung

Penganggaran belanja tidak langsung memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Belanja Pegawai 1 Besarnya penganggaran untuk gaji pokok dan tunjangan PNSD disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta memperhatikan perubahan peraturan penggajian PNS dengan berdasar pada realisasi pembayaran gaji sampai bulan Juni 2014; 2 Tambahan penghasilan hanya diberikan kepada PNSCPNSD dan direncanakan sesuai ketentuan dalam Peraturan Gubernur Papua Barat Nomor 25 Tahun 2014 tentang Standar Biaya Perjalanan Dinas, Eksploitasi Kendaraan, Tambahan 79 Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Papua Barat Penghasilan PNS, Honorer, Sewa Mobilitas Darat dan Konsumsi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Barat. 3 Penganggaran belanja gaji, tunjangan dan biaya penunjang operasional Gubernur dan Wakil Gubernur berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000; 4 Penyediaan dana penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi PNSD yang dibebankan pada APBD berpedoman pada Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penyelenggara Jaminan Kesehatan. Terkait dengan hal tersebut, penyediaan anggaran untuk pengembangan cakupan jaminan kesehatan yang disediakan oleh BPJS, tidak diperkenankan dianggarkan dalam APBD, kecuali ditentukan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan. 5 Penganggaran belanja uang representasitunjangan dan belanja penunjang komunikasi insentif Pimpinan dan Anggota DPRD serta penunjang operasional pimpinan DPRD berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 beserta perubahan-perubahannya serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2007; 6 Penganggaran Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi daerah mempedomani pada Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah. b. Belanja Hibah, Bantuan Sosial dan Bantuan Keuangan 1 Tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban serta monitoring dan evaluasi pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD harus mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD; 2 Penganggaran bantuan keuangan kepada partai politik dianggarkan pada jenis belanja bantuan keuangan, obyek belanja bantuan keuangan kepada partai politik dan rincian obyek belanja nama partai politik penerima bantuan keuangan. Besaran penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban bantuan keuangan kepada partai politik berpedoman pada peraturan perundang-undangan di bidang bantuan keuangan kepada partai politik. c. Belanja Bagi Hasil Pajak Penganggaran dana bagi hasil pajak daerah yang bersumber dari pendapatan pemerintah provinsi kepada pemerintah kabupatenkota harus mempedomani Undang-undang-undang Nomor 28 Tahun 2009. Tata cara pengganggaran dana bagi hasil tersebut harus memperhitungkan rencana pendapatan pajak daerah pada tahun anggaran 2015, sedangkan pelampauan target tahun anggaran 2014 yang belum direalisasikan kepada pemerintah kabupatenkota ditampung dalam perubahan APBD Perubahan Tahun Anggaran 2015 atau dicantumkan dalam LRA bagi Pemerintah Daerah yang tidak melakukan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015. d. Belanja Tidak Terduga Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi Tahun Anggaran 2014 dan kemungkinan adanya kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya, diluar kendali dan 80 Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Papua Barat pengaruh pemerintah daerah. Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk mendanai kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan terjadi berulang, seperti kebutuhan tanggap darurat bencana, penanggulan bencana alam dan bencana social, yang tidak tertampung dalam bentuk program dan kegiatan pada Tahun Anggaran 2015, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya.

3.1.2.2 Belanja Langsung