Bab 4 Air 21
BAB IV AIR
Standar Kompetensi:
1. Mengenal jenis-jenis air, siklus hidrologi, dan pencemaran air. 2. Mengetahui cara melakukan penjernihan air dan mencegah
terjadinya pencemaran air.
Kompetensi Dasar:
1. Mengidentifikasi berbagai dampak perubahan siklus hidrologi terhadap kehidupan.
2. Menyebutkan jenis-jenis penyakit yang berhubungan dengan air. 3. Menjelaskan dampak kekurangan air terhadap timbulnya berbagai
macam penyakit. 4. Menyimpulkkan hasil pengamatan tentang kualitas air sungai
danausumber lainnya dengan metode sederhana minimal secara fisik.
5. Menyimpulkan hasil pengamatan tentang kualitas air melalui bioindikator.
Indikator:
1. Mengidentifikasi berbagai dampak perubahan siklus hidrologi terhadap kehidupan.
2. Menyebutkan jenis-jenis penyakit yang berhubungan dengan air. 3. Menjelaskan dampak kekurangan air terhadap timbulnya berbagai
macam penyakit . 4. Menyimpulkan hasil pengamatan tentang kualitas air sungai
danausumber lainnya dengan metode sederhana minimal secara fisik.
5. Menyimpulkan hasil pengam,atan tentang kualitas air melalui bioindikator.
Bab 4 Air 22
A. Pendahuluan
Mungkinkah anda sempat memikirkan bahwa dasar dari kehidupan adalah air. Mungkin anda pernah memikirkan bahwa air, seperti halnya
udara dan tanah, merupakan zat yang sangat penting bagi semua makh- luk hidup, dan tidak ada satupun makhluk hidup yang tidak membutuhkan
air selama hidupnya di permukaan bumi. Ketersediaan air di permukaan bumi ada secara berkelanjutan terus menerus karena terjamin oleh
adanya peristiwa siklus hidrologi. Siklus hidrologi dapat berlangsung karena air memiliki sifat fisik yakni dapat berubah wujud. Air dapat
berubah wujud dari cair menguap menjadi gas, mengembun dan membeku menjadi es. Hal ini dapat dapat berlangsung secara bolak balik.
Ketersediaan air di permukaan bumi dapat dijumpai di dalam tubuh makhluk hidup, di sungai, di dalam tanah, di laut dan di udara setelah
mengalami penguapan. Air merupakan sumber kehidupan artinya jika makhluk hidup
kekurangan air maka hidupnya akan merana dan tampak tidak sehat. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia. Secara langsung
air dapat dimanfaatkan bagi pencukupan kebutuhan hidup sehari-hari, sedangkan secara tidak langsung air dimanfaatkan bagi upaya pengem-
bangan lingkungan hidupnya. Air yang tercemar baik secara fisik, kimiawi, maupun mikrobiologik, apabila diminum atau digunakan untuk memasak,
mandi, dan mencuci, maka dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Kualitas air untuk pemenuhan kebutuhan manusia dapat ditentukan dengan cara fisik, kimia dan biologi. Air secara alami tidak pernah dijumpai
dalam keadaan benar-benar murni. Ketika uap air mengembun di udara dan jatuh dalam bentuk hujan di permukaan bumi, air tesebut telah
menyerap debu atau melarutkan oksigen, karbon dioksida dan berbagai jenis gas lain. Kemudian air tersebut baik yang di atas maupun di di
bawah permukaan tanah bergerak mengalir menuju ke berbagai tempat yang lebih rendah letaknya, melarutkan berbagai jenis batuan yang
dilaluinya atau zat anorganik lainnya. Selain itu sejumlah kecil hasil uraian
Bab 4 Air 23
zat organik seperti nitrit, nitrat, amoniak, dan karbondioksida akan larut ke dalamnya.
B. Siklus Hidrologi
Panas matahari dapat menyebabkan air permukaan sungai, danau, lauatan berubah menjadi uapdan dikenal dengan istilah evaporasi. Uap
air juga dapat berasal dari penguapan air tubuh tumbuhan yang dikenal sebagai peristiwa evapotranspirasi. Uap air membumbung tinggi ke udara.
Karena suhu dingin, uap air berubah menjadi gumpalan awan yang tertiup angin menuju ke daerah daratan. Suhu terus menurun sehingga uap air
mengembun manjadi titik-titik air dan turun ke permukaan bumi berupa air hujan atau dikenal dengan istilah presipitasi.
Gambar 4.1 Skematis Siklus Hidrologi di Permukaan Bumi
sumber: http:1.bp.blogspot.com_CHMlH-siklus+hidrologi
Air hujan yang menimpa dedaunan kemudian turun meresap ke dalam tanah atau dikenal dengan istilah perkolasi. Sedang air yang
mengenai langsung ke permukaan tanah akan mengalami perkolasi dan mengalir ke permukaan tanah yang lebih rendah dan dikenal sebagai air
“run-off” air larian. Air ini mengalir melalui permukaan bumi sebagai air sungai menuju ke lautan. Di lautan air akan menguap evaporasi lagi ke
udara jika terkena sinar matahari. Sebagian air di dedaunan dan permu- kaan batang akan diuapkan kembali ke udara atau dikenal mengalami
Bab 4 Air 24
evapotranspirasi, sebagian lagi menyusup ke tanah dan diserap lagi oleh akar tumbuhan. Air yang menyusup ke dalam tanah akhirnya terkumpul
sebagai air bawah tanah groundwater. Air bawah tanah dapat muncul ke permukaan tanah menjadi sumber mata air.
C. Air dan Kesehatan
Penyakit atau gangguan kesehatan yang dapat timbul karena air yang tercemar dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu penyakit menular
dan penyakit tidak menular. Penyakit menular yang ditularkan melalui air antara lain kolera, tipus, disentri basiler, diare, hepatitis, infeksi kulit dan
mata, schistosomiasis demam keoang, dll. Pada tahun 1986 ditaksir 40 dari rumah tangga yang mendapat pasokan air bersih, selebihnya
mengambil lansung dari alamyang mungkin telah tercemar oleh limbah manusia, industri, pertanian, dan sebagainya. Tidak mengherankan bila
sebagian besar kesakitan dan kematian penduduk ada kaitan dengan kurang tersedianya air bersih. Pada tahun 1983 sekitar 400.000 orang
meninggal karena diare dan 40.000 karena kolera. Penyakit kulit dan mata pada umumnya tidak menimbulkan kematian. Banyaknya penderita
penyakit kulit dan mata erat hubungannya dengan kualitas air untuk mandi dan cuci yang buruk.
Penyakit tidak menular yang perantaranya air antara lain keracunan akut karena minum air yang mengandung racun, gangguan saraf keru-
sakan ginjal, otak dan hati karena akumulasi logam berat melalui makanan dan minuman. Kanker karena secara terus menerus meminum air yang
mengandung zat bersifat karsinogenik. Tekanan darah tinggi bila dalam air minum terkandung banyak garam NaCl. Batu ginjal bila air minum
terkandung banyak kapur, atau mineral lain dengan kadar yang melampaui batas.
D. Pemeriksaan Kualitas Air
Dalam Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan pada pasal 22 ayat 23 mengatakan bahwa Penyehatan Air meliputi
Bab 4 Air 25
pengamanan dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan hidup manusia. Upaya penyehatan air bertujuan untuk menjamin tersedianya air
minum ataupun air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan bagi seluruh masyarakat baik perkotaan maupun pedesaan. Untuk menjamin
tersedianya kualitas air yang memenuhi persyaratan tersebut, berbagai upaya telah dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat, seperti
pembangunan dan perbaikan sarana air bersihair minum, Upaya pengawasan kualitas air dan penyuluhan–penyuluhan mengenai
hubungan kesehatan dengan tersedianya air yang memenuhi persyaratan kesehatan. Berdasarkan Pedoman Teknis tentang Pengawasan Kualitas
Air yang dikeluarkan Direktorat Jenderal PPM PLP Departemen kesehatan 1977 bahwa parameter kualitas air minumair bersih yang
minimal diharapkan diperiksa di laboratorium adalah pengujian dan pemeriksaan Kimia, Fisika dan Biologi Bakteriologi.
Jenis pemeriksaan kualitas air adalah: 1. Pemerikasaan Kimia meliputi pemeriksaan kimia anorganik: Arsen,
Flourida, Kadmium, Nitrat, Nitrit, Sianida, Selenium, Alumunium, Besi, Amonia, Zeng, Tembaga, Sulfat, Mangan, pH dan Kesadahan. Kimia
organik, kandungan senyawa organik yang pengukurannya secara tidak langsung yaitu dengan memeriksa BOD Biological Oxigens
Demand yang menggambarkan kebutuhan oksigen oleh organisme untuk menguraikan senyawa organik dan oksigen terlarut DO
Disolved Oxigens. 2. Pemeriksaan Fisika meliputi pemeriksaan: zat padat terlarut, salinitas,
kekeruhan, bau, rasa, suhu dan warna. 3. Pemerikasaan Biologi meliputi pemeriksaan: keberadaan Escherichia
coli Coli tinja dengan indeks MPN Most Probable Number atau jumlah erkiraan terdekat yang disesuaikan Tabel JPT Jumlah
Perkiraan Terdekat Pemeriksaan, Pengawasan, dan Pemeliharaan Kualitas Air merupakan
salah satu upaya kesehatan Masyarakat
Bab 4 Air 26