karena itu dalam hubungan dengan rantai makanan diperairan orthofosfat terlarut sangat penting.
Boyd 1990 menyatakan Orthofosfat merupakan bentuk fosfor yang dimanfaatkan oleh fitoplankton. di perairan terdapat tiga macam bentuk ion
orthofosfat yaitu H
2
PO
4 -
, HPO
4 -2
, PO
4 –3
, dan keseimbangannya dikendalikan oleh pH air. Pada kondisi asam pH = 5 bentuk H
2
PO
4 -
merupakan ion orthofosfat yang dominan. pada pH netral terjadi keseimbangan antara ion H
2
PO
4 -
dan HPO
4 -2
, dan pada kondisi pH basa pH = 10 didominasi oleh HPO
4 -2
, serta pada pH 10 yang dominan adalah ion PO
4 –3
. sebaliknya ion orthofosfat dapat berubah menjadi senyawa anorganik yang sukar larut berupa kalsium fospat, besi fospat dan
aluminium fosfat. Hal ini terjadi bila pupuk fosfat yang diberikan dan orthofosfat di lumpur dasar tambak bereaksi dengan ion logam-logam tersebut.
Fosfat terlarut biasanya dihasilkan oleh masuknya bahan organik melalui darat atau juga pengikisan fosfor oleh aliran air, dan dekomposisi organisme yang
sudah mati Hutagalung dan A. Rozak, 1997. Kandungan fosfat 0,01mgl – 0,16 mgl, merupakan batas yang layak untuk
normalitas kehidupan organisme budidaya. Winanto, 2004. Konsentrasi fospor dalam air adalah agak rendah, konsentrasi fospor terlarut biasanya tidak lebih dari
0,03 – 1,20 mgl dan jika melampui 1,20 mgl air dalam kondisi yang eutrofik. Meskipun fospor dalam air rendah konsentrasinya tetapi dari segi biologi sangat
penting sehingga fospor dikenal sebagai unsur yang membatasi produkstifitas ekosistem perairan Limiting factor. Boyd, 1990.
2.2.2.8. Diversitas Densitas Fitoplankton
Plankton merupakan organisme pelagis yang mengapung atau bergerak mengikuti arus. Plankton terdiri dari dua tipe yaitu fitoplankton dan zooplankton
keduanya mempunyai peran penting dalam ekosistem di perairan. Fitoplankton menduduki peringkat top tropik level, sehingga kedudukannya sangat penting karena
sebagai sumber pakan tingkat pertama. Nybakken, 1992. Produktifitas fitoplankton dipengaruhi oleh ketersediaan nitrogen dan fospor serta makrophit.
Fitoplankton hanya bisa hidup di tempat yang mempunyai sinar yang cukup, hal ini berkaitan dengan proses fotosintesa, sehingga fitoplankton lebih banyak
dijumpai pada daerah permukaan perairan, atau daerah-daerah yang kaya akan nutrien. Hutabarat dan S.M. Evans, 1995. Fitoplankton sebagai pakan alami
mempunyai peran ganda yaitu berfungsi sebagai penyangga kualitas air dan dasar dalam mata rantai makanan di perairan atau yang disebut sebagai produsen primer
Odum, 1979. Keberadaan plankton baik jenis maupun jumlah terjadi karena pengaruh
faktor-faktor berupa musim, nutrien, jumlah konsentrasi cahaya dan temperatur. Perubahan-perubahan kandungan mineral, salinitas, aktivitas di darat dapat juga
dapat merubah komposisi fitoplankton di perairan Viyard, 1979. Indeks Keanekaragaman Diversitas fitoplankton yang kurang dari 1
menunjukkan perairan tersebut berada dalam kondisi komunitas fitoplankton yang tidak stabil akibat ketidakstabilan kondisi lingkungan perairan, bisa juga kondisi
lingkungan perairan kurang subur. Indeks keanekaragaman yang paling baik adalah 1. Stirn J, 1981.
BAB III MATERI DAN METODE
3.1. Materi Penelitian
a. Tambak soft crab kepiting bakau Scylla sp di Desa Mojo Kecamatan
Ulujami Kabupaten Pemalang. b.
Perahu motor dan sampan. c.
Set bahan dan peralatan peneraan kualitas tanah dan air. Tabel 2. Daftar Alat dan Bahan untuk Kegiatan Uji Analisa Parameter Kualitas
Tanah dan Air.
No. Kegiatan UjiAnalisa
Alat dan Bahan
1. Fospor P
dalam air
mgl, P dalam subtratsedimen
UV Spectrofotometer ”ODY SSEY DR2500”, sampel air, dan tanah
2. Oksigen terlarut
DO meter Digital ”WalkLab”, perairan areal penelitian
3. Tekstur tanah
Cethok, Gelas ukur 1000 ml, pipet, sampel tanah, metode pipet
4. Suhu Air
Thermometer Hg
5. Salinitas dan
Tekanan Osmotik Hand Refrakto Meter ”ATAGO”, dan
Automatic Micro Osmometer USA, perairan areal penelitian, Kepiting sampek.
6. pH Air
pH Meter Digital, perairan areal penelitian 7. Kecerahan
Schidisk 8.
Diversitas densitas fitoplankton
Buku identifikasi plankton, planktonet, Binoculer microskop, Hand counter, sampel air.
9. Luas dan kedalaman
tambak Alat pengukur meter, tonggak pengukur
berskala