15
Setelah dianalisis, maka fase selanjutnya adalah pengkajian kelayakan.Fase ini merupakan salah satu kegiatan utama yang bersifat menyeluruh comprehensive.Pada fase
ini gagasan direncanakan dan dikaji secara mendalam apakah layak untuk dilaksanakan atau tidak, seberapa besar pengaruh, manfaat dan keuntungan yang dapat diambil jika
proyek ini dilaksanakan Suwandi, 2010.Dibandingkan dengan pengujian yang dilakukan sebelumnya, studi kelayakan mempunyai lingkup dan aspek pengkajian yang lebih luas,
mendorong potensi yang positif dan menaruh perhatian khusus terhadap kendala dan keterbatasannya.
2.5. 2. Tahap Perencanaan dan Pengembangan Planningand Development
Planning adalah tahap kedua dalam siklus proyek.Tahapan ini terdiri atas kegiatan
pendalaman berbagai aspek persoalan design engineering dan pengembangan, pembuatan jadwal induk dan anggaran serta menentukan perencanaan sumber daya, pembelian dini,
penyiapan perangkat dan penentuan peserta proyek dengan program lelang bidding. Sebelum ke tahap design engineering, langkah pertama yang harus dilakukan
adalah pengumpulan data-data primer maupun data sekunder. Data ini antara lain data pengukuran topografi, data curah hujan, data penyelidikan tanah dan sebagainya. Dari
proses pengukuran topografi dan mekanika tanah, jika kondisi tanah memungkinkan untuk suatu proyek maka prosesnya dilanjutkan ke tahap desain.
Pada proses desain, output yang dihasilkan berupadesain struktur, desain arsitektur, gambar kerja, Harga Perkiraan SendiriHPS, scheduling owner, dan dokumen lainnya.
Tujuan tahap ini adalah menetapkan dokumen perencanaan lengkap dan terperinci, secara teknis dan administratif untuk memudahkan pencapaian sasaran dan tujuan proyek.
2.5. 3. Tahap Implementasi
Implementasi adalah tahap ketiga dalam siklus proyek.Tahap ini merupakan operasionalisasi dari perencanaan yang telah dibuat, atau biasa disebut dengan tahap
konstruksi.Pada tahap konstruksi ini desain direalisasikan. Tahap konstruksi membutuhkan banyak resources, seperti alat, material dan tenaga
kerja atau sumber daya manusia SDM.Penggunaan resources ini harus disesuaikan dengan kebutuhan karena berhubungan dengan biaya proyek. Pemilihan material yang
16
tepat dalam hal jumlah dan kualitas, penggunaan SDM yang berkualitas dan tepat, serta penggunaan alat yang optimal akan menghasilkan proyek yang tepat mutunya, waktu dan
biayanya. Pada tahap konstruksi ini sangat dibutuhkan manajemen yang baik dalam hal mutu, sumber daya manusia, biaya, peralatan, dan manajemen proyek lainnya agar tujuan
proyek dapat tercapai. Dengan demikian aktivitas proyek dalam tahap ini akan sangat tinggi, karena
kebutuhan sumberdaya paling banyak dibanding dengan tahapan lain dalam siklus proyek. Tahap ini merupakan titik kritis dari keseluruhan tahapan dalam siklus proyekkarena hasil
dari aktivitas dalam tahapan ini akan menentukan efektif atau tidaknya suatu proyek Soeharto.1999.
2.5. 4. Tahap Terminasi