Validasi Data Perangkat Lunak Powersim Constructor Ver. 2.5

19

2.6. Validasi Data

Setelah data diolah maka perlu dilakukan validasi data dengan tujuan untuk mengetahui apakah data tersebut valid dan layak dijadikan variabel-variabel penentu dalam analisis sistem dinamik. Validasi data dilakukan untuk data-data yang bersifat trend seperti : jumlah penduduk, jumlah kendaraan, pertumbuhan ekonomi, panjang jalan. Validasi data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak komputer untuk perhitungan statistik.

2.7. Perangkat Lunak Powersim Constructor Ver. 2.5

Powersim adalah software simulasi untuk sistem dinamik dengan menggunakan metodologi pemodelan berbasis komputer. Berbagai model sistem dari semua disiplin ilmu, termasuk teknik, biologi, fisika, dan ekonomi dapat disusun dan disimulasikan dengan Powersim. Simbol yang dipakai untuk mewakili parameter terukur „Level‟, „Reservoir‟, „Auxiliary‟, dan „Constant‟ serta penghubung „Flow Rate‟ dan „Link‟ dapat dikaitkan satu sama lain untuk menjalin sebuah sistem yang terpadu. Hubungan sebab akibat, umpan balik feedback, pengulangan loop, dan penundaan delay dapat diolah dan ditampilkan dalam bentuk yang mudah untuk dimengerti Schecker, 1994, 2. Powersim Constructor ver. 2.5 digunakan untuk membangun dan melakukan simulasi suatu model sistem dinamik. Suatu model dinamik adalah kumpulan dari variabel-variabel yang saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya dalam suatu kurun waktu. Setiap variabel berkorespondensi dengan suatu besaran yang nyata atau dibuat sendiri. Semua variabel tersebut memiliki nilai numerik dan sudah merupakan bagian dari dirinya. Pada waktu model disimulasikan, variabel-variabel akan saling di hubungkan membentuk suatu sistem yang dapat menirukan kondisi sebenarnya. Powersim Constructor ver 2.5 adalah suatu perangkat lunak komputer yang menggambarkan hubungan antara variabel – variabel dalam bentuk diagram alir. Variabel tersebut akan digambarkan dalam bentuk simbol-simbol. Seperti : simbol aliran flow symbol yang selalu dihubungkan dengan simbol level level symbol melalui simbol panah tebal untuk proses aliran. Aliran benda yang dapat mengalir di sini adalah jumlah kendaraan, uang, dan orang yang dapat diamati dan diukur penambahan dan pengurangannya dalam 20 level. Kemudian panah halus information link menghubungkan antara level dengan aliran. Gambar di bawah ini menunjukan diagram alir sederhana. Pada gambar tersebut simbol level dan simbol aliran berisi tanda tanya. Hal ini karena kedua simbol tersebut belum didefinisikan identitasnya gambar 2.13,dan 2.14. Gambar 2.13. Diagram Alir Sumber : Muhammadi, Aminullah, Soesilo, 2001 : Lambang aliran keluar : Lambang aliran masuk : Lambang auxilary adalah variabel yang menunjuk kepada informasi yang melekat pada suatu obyek, besarnya informasi ditentukan oleh konstanta : Lambang konstanta dari suatu variabel Pada gambar tersebut simbol level dan simbol aliran berisi tanda tanya, hal ini karena belum didefinisikan identitasnya. Gambar 2.14. Gambar Simbol Diagram Alir Sistem Dinamik Sumber : Muhammadi, Aminullah, Soesilo, 2001 LEVEL ? ? FLOW Simbol FLOW Simbol LEVEL 21 Simbol level dapat dikategorikan sebagai output yang akan dihasilkan dari diagram aliran tersebut. Simbol level tersebut dapat berupa output jumlah kendaraan, jumlah penduduk, jumlah tahun dan sebagainya. Sedangkan untuk simbol aliran merupakan identitas proses yang akan mempengaruhi simbol level tersebut, sehingga menghasilkan output simbol level. Secara sederhana, dapat dilihat bahwa dalam diagram alir tersebut terdapat proses aliran yang menghasilkan suatu kondisi baru mengenai objek yang diteliti. Diagram alir menggambarkan struktur dari sebuah model sedangkan hasil simulasi berupa grafik yang menggambarkan perilaku behaviour dari sistem. Gambar di bawah menunjukan diagram alir dimana untuk simbol aliran flow symbol dan simbol level level symbol telah didefinisikan menjadi kelahiran dan populasi. Gambar 2.15. Diagram Alir Untuk Sistem Kelahiran Sumber : Muhammadi, Aminullah, Soesilo, 2001 Melalui struktur sistem kelahiran di atas, dapat diketahui bahwa setiap kelahiran akan berpengaruh terhadap jumlah populasi penduduk sehingga apabila kelahiran meningkat maka populasi pun meningkat. Sedangkan apabila tingkat kelahiran menurun maka populasi menurun. Populasi sendiri dapat mempengaruhi variabel kelahiran lihat panah hitam di bawah populasi yang menghubungkan ke variabel kelahiran pada gambar 2.15. Panah halus information link tersebut menunjukan bahwa populasi mempengaruhi kelahiran. Artinya, semakin tinggi tingkat populasi maka tidak menutup kemungkinan akan mempengaruhi tingkat kalahiran. Hal ini dimungkinkan karena dengan meningkatnya populasi maka akan membuka peluang proses perkawinan. Setelah model struktur sistem disimulasikan maka akan didapat hasil simulasi berupa grafik hubungan waktu yang disebut perilaku sistem. Diagram perilaku merupakan output akhir dari model sistem sehingga melalui diagram tersebut dapat kita POPULASI KELAHIRAN STRUKTUR 22 pelajari mengenai kecenderungan variabel tersebut hubungannya dengan waktu. Gambar 2.16 di bawah ini menunjukan perilaku dari sebuah model populasi. Dimana melalui grafik tersebut dapat diketahui perilaku variabel populasi tersebut bahwa pada rentang waktu 0 – 20 tahun tingkat populasi belum signifikan. Pada rentang waktu 20 – 80 tahun populasi mengalami peningkatan signifikan dengan kecepatan pertumbuhan konstan, sedangkan untuk rentang waktu 80 – 100 tahun peningkatan populasi sangat signifikan dan mengalami percepatan pertumbuhan. Setelah mempelajari perilaku tersebut maka dirumuskan kebijakan-kebijakan yang dianggap tepat mengenai peningkatan populasi tersebut sebagaimana arahan kebijakan yang dikehendaki. Gambar 2.16. Perilaku Suatu Model Sumber : Muhammadi, Aminullah, Soesilo, 2001 Pada gambar 2.17 ilustrasi perbandingan pertumbuhan jumlah kendaraan terhadap luas jalan di DKI Jakarta, dimana grafik menunjukkan ketidak seimbangan laju pertumbuhan jalan dengan laju pertumbuhan kendaraan hingga tahun 2008, dan apabila tidak ada kebijakan terhadap perubahan tersebut pada tahun 2014 akan mengalami stagnasi lalu lintas di DKI Jakarta. Berdasarkan ilustrasi tersebut dengan tujuan yang sama dapat dilakukan penelitian terhadap dinamika laju pertumbuhan kendaraan dengan laju pertumbuhan jalan pada kota lainnya. 10.000 5000 15.000 TAHUN STRUK TU R 20 40 60 80 100 PERILAKU POP ULAS I 23 Gambar 2.17. Ilustrasi Perbandingan Pertumbuhan Jumlah kendaraan Terhadap Luas Jalan di DKI Jakarta Sumber : Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Data Jumlah Kendaraan Bermotor, Februari 2008 dari Hendratno, 2009 24

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kota Bogor, yang secara geografis terletak pada 106 o 48 Bujur Timur dan 6 o 36 Lintang Selatan. Wilayah administratif Kota Bogor terdiri atas 6 kecamatan, 68 kelurahan dengan luas keseluruhan wilayah 11.850 Ha Gambar 3.1. Gambar 3.1. Peta Batas Administrasi Kota Bogor Tahun 2005 Sebelum penelitian dilakukan terlebih dahulu telah dilakukan pengumpulan data sekunder serta data yang diambil dari daftar pustaka yang diharapkan dari hasil ini mendapatkan keluaran berupa :  Dinamika perubahan landcover sejak tahun 1972 sd 2005 meliputi; hutan, kebun campuran, permukiman, lahan terbuka, semak, air, dan sawah.