2
Keragaman dapat dianalisis dengan melakukan karakterisasi berdasarkan karakter morfologi sehingga dapat menentukan jenis pemanfaatan plasma nutfah
yang dikarakterisasi. Koleksi plasma nutfah dapat dimanfaatkan lebih baik apabila sifat tanaman tersebut diketahui Setyowati dkk., 2007.
Keterbatasan data dan informasi kekayaan sumberdaya genetik terutama tanaman spesifk Provinsi Bengkulu sampai saat ini belum dikelola secara optimal.
Sebagian kecil data SDG tanaman di Provinsi Bengkulu telah dikelola oleh perguruan tinggi dan instansi lainnya secara terbatas dalam sistem dan data
base yang masih beragam. Hal ini menyebabkan data-data tersebut tidak mudah untuk diakses oleh masyarakat secara luas. Kesulitan akses terhadap SDG
spesifik Provinsi Bengkulu serta pengetahuan tradisional yang ada di tengah- tengah masyarakat dikahwatirkan menjadi penyebabnya hilangnya SDG spesifik
lokasi. Sehingga perlu dilakukan pengelolaan SDG melalui inventarisasi, karakterisasi serta pemanfaatan secara bijak dalam upaya untuk melestarikan
SDG secara berkelanjutan.
1.2. Tujuan
1. Melakukan karakterisasi sumberdaya genetik tanaman hortikultura dan
tanaman pangan spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu. 2.
Melakukan ekspose hasil inventarisasi sumberdaya genetik tanaman lahan pekarangan kepada pemerintah daerah.
3. Melakukan konservasi dan dokumentasi keragaan tanaman hortikultura
spesifik pada kebun koleksi SDG di BPTP Bengkulu.
1.3. Luaran
1. Deskripsi sumberdaya genetik tanaman hortikultura dan tanaman pangan spesfik lokasi di Provinsi Bengkulu.
2. Tereksposnya hasil inventarisasi sumberdaya genetik lahan pekarangan kepada pemerintah daerah
3. Konservasi dan dokumentasi keragaan tanaman hortikultura spesifik pada kebun koleksi SDG di BPTP Bengkulu.
1.4. Dasar Petimbangan
Hasil survei inventarisasi sumberdaya genetik lahan pekarangan yang dilaksanakan pada tahun 2014, diperoleh sebanyak ± 339 jenis tanaman yang
3
terdiri dari tanaman pangan 18 jenis tanaman, tanaman sayuran 32 jenis tanaman, tanaman buah-buahan 92 jenis tanaman, tanaman hias 91 jenis
tanaman, tanaman biofarmaka 44 jenis tanaman dan tanaman perkebunan 62 jenis tanaman. Terdapat beberapa jenis tanaman spesifik lokasi yang
mempunyai karakter khusus, terutama jenis tanaman hortikultura dan tanaman pangan sehingga diperlukan kegiatan karakterisasi. Selain itu, untuk menjaga
kelestarian tanaman tersebut perlu dilakukan pemeliharaan baik secara in-situ
pada habitatnya maupun eks-situ di luar habitat. Tujuan pemeliharaan atau
konservasi sumberdaya genetik adalah untuk memelihara dan mengelola plasma nutfah domestik dan atau varietas asal dan introduksi agar terhindar dari
kepunahan, mempertahankan serta menjaga agar tetap hidup untuk pemanfaatan lebih lanjut.
Untuk melestarikan kekayaan sumberdaya genetik tersebut, selain melalui pemeliharaan tanaman secara
in-situ dan eks-situ, juga perlu adanya peranan pemerintah daerah sehingga diperlukan kegiatan ekspose hasil inventarisasi
sumberdaya genetik pada lahan pekarangan terhadap
Stakeholder guna
memperoleh umpan balik kegiatan. Ekspose bertujuan untuk mendapatkan umpan balik dari pemda terhadap hasil yang dicapai.
4
I I . TI NJAUAN PUSTAKA
Sumber daya genetik atau plasma nutfah adalah bahan tanaman, hewan, jasad renik, yang mempunyai kemampuan untuk menurunkan sifat dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Sumber daya genetik ini mempunyai nilai baik yang nyata, yaitu telah diwujudkan dalam pemanfaatan, maupun yang masih
pada taraf potensi yaitu yang belum diketahui manfaatnya. Pada tanaman, sumber daya genetik terdapat dalam biji, jaringan, bagian lain tanaman, serta
tanaman muda dan dewasa. Pada hewan atau ternak sumber daya genetik terdapat dalam jaringan, bagian-bagian hewan lainnya, semen, telur, embrio,
hewan hidup, baik yang muda maupun yang dewasa. Sumber daya genetik dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pemuliaan dalam mengembangkan varietas
baru tanaman atau menghasilkan rumpun baru ternak. Adanya keragaman genetic yang luas di dalam plasma nutfah memberikan peluang yang besar untuk
perbaikan genotip tanaman Sumarno, 2002 . Sumber daya genetik dapat terkandung di dalam varietas tradisional dan
varietas mutakhir atau kerabat liarnya. Bahan genetik ini merupakan bahan mentah yang sangat penting bagi para pemulia tanaman, hewan dan ikan.Bahan
genetik ini merupakan bahan cadangan bagi makhluk untuk penyesuaian genetik dalam mengatasi perubahan kondisi lingkungan yang membahayakan dan
perubahan kondisi
ekosistem yang
tidak mendukung
kehidupan makhluk.Keragaman genetik yang ada dapat berasal dari eksplan atau karena
pengaruh lingkungan Wattimena, 1992. Keragaman hayati di I ndonesia berbeda-beda dan dipengaruhi oleh iklim,
elevasi, substrat dan struktur vegetasi Kartawinata, 2010. Setiap daerah di I ndonesia memiliki beberapa sumber daya genetik yang khas, yang sering
berbeda dengan yang ada di daerah lain. Kenyataan ini merupakan suatu potensi yang bernilai tinggi bagi daerah untuk memanfaatkan fenomena ini. Sebagian
dari sumber daya genetik tersebut ada yang telah dikembangkan sehingga mempunyai nilai ekonomi tinggi, tetapi banyak pula di antaranya yang belum
dimanfaatkan sama sekali, sehingga mengalami ancaman kepunahan. Eksplorasi adalah kegiatan pelacakan atau penjelajahan guna mencari,
mengumpulkan dan meneliti jenis plasma nutfah tertentu untuk mengamankan dari kepunahan Kusumo dkk., 2002
dalam Krismawati dan Sabran, 2004.
5
Plasma nutfah yang ditemukan diamati sifat fisiknya. Eksplorasi merupakan langkah awal dari konservasi tanaman. Kegiatan tersebut diawali dengan
inventarisasi tanaman baik yang sudah dibudidayakan maupun spesies liar. Eksplorasi
dilaksanakan secara
bertahap dengan
mengandalkan narasumber dan sumber informasi, baik langsung dari pemberi informasi utama
maupun data kepustakaan Purnomo, 1987 dalam
Krismawati dan Sabran, 2004 kaitan ini digali informasi keberadaan contoh tanaman, pengumpulan
contoh tanaman dan deskripsi tanaman. Eksplorasi didukung oleh keterangan petani tentang preferensi mereka terhadap plasma nutfah. Keterangan dari
petani berupa tempat tumbuh tanaman yang akan dijadikan pertimbangan dalam karakterisasi dan deskripsi.
I dentifikasi dan karakterisasi merupakan kegiatan awal untuk mengetahui variasi sifat pertumbuhan vegetatif dan generatif maupun sifat morfologi
tanaman yang bertujuan untuk menghasilkan deskripsi tanaman. Deskripsi tanaman akan akan bermanfaat dalam memilih tetua-tetua dalam program
penelitian. Dari kegiatan ini akan dihasilkan deskripsi tanaman yang penting artinya sebagai pedoman dalam perberdayaan genetik dalam program pemuliaan
Hershey, 1987 dalam Suryadi, 2003.
Karakterisasi harus memiliki standar mengenai karakter tanaman dan paspor data untuk megidentifikasi genotip. Karakterisasi dalam deskriptor
termasuk diantaranya bentuk biji, warna biji dan karakter lainnya yang umum dalam tipe taksonomi I BPGR, 1985
dalam Maxiselly, 2011. Selain karakterisasi, pelestarian sumberdaya genetik menjadi sangat
penting, walaupun alasan pentingnya pelestarian tersebut kadang-kadang masih diperdebatkan dan metode konservasi yang harus diikuti masih menjadi topik
hangat yang perlu didiskusikan Zobel and Talbert, 1984. Secara umum
konservasi keragaman genetik dapat dilakukan, melalui dua pendekatan, yaitu secara in- situ, dan eks-situ. I n-situ berarti melestarikan pohon dan tegakan pada
sebaran alamnya, sedangkan eks-situ adalah melindungi gene atau gene
complexes di kondisi buatan atau setidaknya diluar kondisi alaminya.
6
I I I . METODOLOGI
3.1. Lokasi kegiatan dan w aktu