Desain Penelitian Lokasi Penelitian Pertimbangan Etik Instrumen Penelitian

22

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan dengan metode deskriptif analitik pendekatan Cross Sectional atau sekat silang yaitu penelitian pada beberapa populasi yang diamati pada waktu yang sama dimana ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lahan praktek dan bimbingan klinik terhadap pencapaian kemampuan mahasiswa para praktek klinik di Akbid Sehat Medan.

4.2. Populasi dan Sampel

4.2.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Adapun yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa di Akademi Kebidanan Sehat Medan tingkat 2 tahun 20072008 yang berjumlah 229 mahasiswa.

4.2.2. Sampel

Sampel adalah objek yang diambil dalam penelitian untuk mewakili populasi, pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara acak tekhnik random sampling dengan menggunakan rumus Tarroyamane sebagai berikut : n = 2 1 d N N  Universitas Sumatera Utara 23 Keterangan : N = Jumlah Populasi n = Jumlah Sampel d = Tingkat KepercayaanKetetapan yang diinginkan Dik : N : 229 d : 0,05 2 dengan derajat kesamaan 90 Dit : n : ................... ? Penyelesaian : orang n n n 145 57 , 1 229 0025 , 229 1 229 05 , 229 1 229 2        Setelah penentuan sampel diketahui yaitu sebanyak 145 orang mahasiswa di Akademi Kebidanan Sehat Medan. Pengambilan random sampling dilakukan dengan membuat undian. Cara undian ini dipakai dengan prosedur sebagai berikut : 1 Membuat gulungan kertas yang telah ditulis nomor induk mahasiswa NIM sampai 229 yang ada dalam populasi. 2 Memasukkan gulungan kertas dalam sebuah botol lalu dikeluarkan sebanyak 145 anggota sampel yang dikehendaki. 3 Melihat NIM responden, yang dikeluarkan dari botol maka akan didapat anggota sampel yang akan menjadi sasaran penelitian. Universitas Sumatera Utara 24

4.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Akademi Kebidanan Sehat Medan. Pertimbangan adanya subjek yang tersedia dengan sasaran penelitian, lokasi yang mudah dijangkau.

4.4. Pertimbangan Etik

Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti mengajukan permohonan kepada Ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Kemudian kuesioner disebarkan kepada responden dengan terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Ini dilakukan untuk menjaga kerahasiaan data responden dan boleh tidak mencantumkan namanya dan juga menjelaskan bahwa ini tidak untuk penelitian tetapi hanya mengetahui pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik.

4.5. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh instrumen pada penelitian menggunakan pengumpulan data berupa kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti yang berpedoman pada konsep, dengan bentuk menggunakan skala Guttman dan terdiri dari 20 pertanyaan. Jawaban pertanyaan atau pernyataan ya dan tidak dengan menggunakan checklist dengan interprestasi penilaian apabila skor ya nilainya 1 dan apabila tidak nilainya 0. Universitas Sumatera Utara 25 Tabel Kisi-Kisi Kuesioner No Variabel Pilihan Jawaban Jumlah Pertanyaan Total 1 Bimbingan Klinik a. Ya b. Tidak 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 10 2 Lahan Praktek a. Ya b. Tidak 11,12,13,14,15,16,17,18, 19,20 10 Jumlah 20 Dari 20 pertanyaan pada kuesioner ada 10 pertanyaan untuk bimbingan klinik dan 10 pertanyaan lagi untuk lahan praktek. Validitas dan Realibilitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Sebelum angket disebar, angket akan diuji validitas dan reliabilitas. Jika nilai angket r hitung r table dinyatakan instrumen valid demikian sebaliknya, jika nilai r hitungnya r table instrumen tidak valid. Untuk mengetahui tinggi rendahnya nilai r, dilakukan interpretasi menurut Colton sebagai berikut : 0,00 – 0,25 = Tidak ada hubungan lemahnya hubungan 0,26 – 0,50 = Hubungan sedang 0,51 – 0,75 = Hubungan kuat 0,76 –1.00 = Hubungan sangat kuatsempurna Universitas Sumatera Utara 26 Instrumen indikator dari masing-masing variabel sebelumnya dianalisis, terlebih dahulu diuji validitasnya. Pengujian validitas digunakan korelasi pearson dan uji r-kritisnya Arikunto, 2002 yaitu :            ] [ [ 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n rxy Keterangan : rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y  X : Jumlah skor variabel X  Y : Jumlah skor variabel Y n : Jumlah primer Setiap instrumen dari masing-masing variabel dikatakan valid apabila r dihitung lebih besar dari nilai r kritisnya pada taraf signifikan 5. Dari perolehan uji validitas, selanjutnya kuesioner yang disajikan diuji dengan menggunakan uji realibilitas yang tujuannya untuk mengarahkan data yang realibel agar peneliti tidak mengalami kesulitan saat mengadakan penelitian. Uji reliabilitas angket adalah ketetapan hasil angket yang mantap dan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi dan apa bila hasilnya berubah-rubah, perubahan yang terjadi dapat di katakan berarti. Menurut Usman 2006 untuk menguji keterandalan butir soal di gunakan rumus Alpha sebagai berikut:               i s i s k k 2 2 1 1  Keterangan : k = Banyaknya butir pertanyaan  i s 2 = Jumlah varians skor total i s 2 = Varians responden untuk item ke i Universitas Sumatera Utara 27 Dimana r0.80 dinyatakan gugur tidak reliabel Hasil yang diterapkan dalam penentuan keterhandalan instrument dalam penelitian ini adalah, apabila r hitung r table batas sigifikan 5.

4.6. Pengumpulan Data