Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik II dalam Melakukan

7 Dalam asuhan Kebidanan yang dimaksud dengan kompetensi Kebidanan meliputi pengetahuan, keterampilan dan prilaku yang harus dimiliki oleh seorang bidan dalam melaksanakan praktek Kebidanan secara aman dan bertanggung jawab pada bidang tatanan pelayanan kebidanan Ikatan Bidan Indonesia, 2001.

2.2. Kemampuan yang Harus Dimiliki Bidan

Adapun kemampuan yang harus dimiliki bidan adalah bidan harus memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan ertentu unutk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir IBI, 2001.

2.3. Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik II dalam Melakukan

Asuhan Persalinan Normal Kompetensi yang harus dicapai mahasiswa pada praktek klinik II adalah A. Kompetensi Praktek Persalinan Kala I 1. Pengertian kala I persalinan Adalah dimulai dari pembukaan serviks 0 sampai 10 cm. 2. Tahapanfase-fase kala I persalinan Kala I terbagi dalam dua fase yaitu : a. Kala I fase laten : Pembukaan serviks 0 cm – 3 cm lamanya 8 jam b. Kala II fase aktif : Pembukaan serviks 4 cm – 10 cm lamanya 6-7 jam Universitas Sumatera Utara 8 3. Langkah-langkah pengkajian pada kala I persalinan a. Cek umur kehamilan b. Tanyakan riwayat sakit kepala, sakit perut : sejak kapan, lamanya, frekuenssi dan intensitas. c. Tanyakan adanya cairan dari vagina d. Tanyakan adanya lendir darah bloodyshow atau darah dari vagina e. Lakukan manuever leopold untuk menentukan presentasi, posisi dan letak kepala. f. Lakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan dilatasi dan pembukaan serviks, serta presentasi dan penurunan kepala. g. Mengisi partograf dan catat setiap temuan. h. Bila ditemukan kelainan, atur rujukan dan transportasi 4. Tindakan asuhan kebidanan pada kala I persalinan a. Memberikan dukungan moral b. Memberi kenyamanan pada ibu seperti mengganti posisi yang nyaman bagi ibu, memijat, melap, mengipasi, memberikan kompres hangat atau dingin sesuai dengan keinginan ibu. c. Menasehatkan untuk berjalan-jalan, duduk, jongkok untuk membantu turunnya bayi. d. Mendorong ibu untuk minum cairan yang bergizi. e. Memantau kemajuan persalinan. f. Membantu sang ibu mengatasi nyeri g. Sering mencuci tangan; ikuti cara-cara mencegah infeksi h. Mendorong ibu untuk sering berkemih. Universitas Sumatera Utara 9 B. Kompetensi Praktek Persalinan Kala II 1. Pengertian kala II persalinan Adalah dimulai dari pembukaan serviks 10 cm sampai dengan lahirnya bayi keseluruhan. 2. Tanda-tanda persalinan kala II a. Ibu merasa dorongan kuat untuk meneran b. Ibu merasa adanya tekanan pada anus c. Perineum terlihat menonjol d. Vulva dan anus terlihat membuka 3. Cara meneran yang baik untuk melahirkan kepala Meneran dilakukan saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran pada saat timbul his dan disesuaikan dengan kecepatan lahirnya kepala. Ibu harus tetap diberi kesempatan mengambil nafas saat ada his. Memberi ibu kesempatan istirahat disaat tidak ada his diantara his 4. Cara melahirkan kepala yang benar Saat sub-occiput tampak dibawah simfisis, tangan kanan melindungi perineum dengan dialas lipatan kain dibawah bokong ibu, sementara tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat kepala lahir minta ibu untuk tidak meneran dengan bernafas pendek-pendek 5. Cara melahirkan bahu yang benar Setelah kepala janin menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan biparietal kepala janin, tarik secara hati-hati kearah bawah sampai bahu Universitas Sumatera Utara 10 anteriordepan lahir, kemudian tarik secara hati-hati keatas sampai bahu posteriorbelakang lahir. 6. Cara melahirkan seluruh badan Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher bagian bawah kepala dan keempat jari pada bahu dan dadapunggung janin, sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan lengan lahir. C. Pencapaian Kompetensi Berdasarkan Kala III 1. Pengertian persalinan kala III adalah kala uri yaitu dari lahirnya bayi sampai plasenta lahir. 2. Tanda-tanda pelepasan plasenta a. Semburan darah secara tiba-tiba b. Pemanjangan tali pusat c. Perubahan bentuk uterus dari discoid menjadi bentuk bundar d. Perubahan dalam posisi uterus : uterus naik didalam abdomen 3. Manajemen aktif kala III adalah penatalaksanaan kala III dengan pemberian oksitosin, penegangan tali pusat terkendali dan masase uterus. 4. Tujuan manajemen aktif kala III adalah a. Menurunkan kejadian perdarahan post partum b. Mengurangi lamanya kala III c. Mengurangi angka kematian dan angka kesakitan yang berhubungan dengan perdarahan Universitas Sumatera Utara 11 5. Cara melahirkan plasenta a. Lahirkan plasenta dengan peregangan yang lembut, bergerak mengikuti kurva lengkung alamiah panggul dengan sedikit arah posterior dan kemudian menuju anterior ibu. b. Jika plasenta muncul divulva, pegang plasenta dengan tangan, sambil dituntun dengan lembut sampai keluar dari introitus dan memutarnya untuk mencegah robekan membran. c. Setelah plasenta dan membran lahir, lakukan masase uterus dengan gerakan melingkar hingga fundus menjadi keras. d. Sementara tangan kiri melakukan masase uterus, tangan kanan memeriksa plasenta untuk memastikan kotiledon dan membran sudah lengkap. Tempatkan plasenta yang sudah diperiksa kedalam kantong plastik atau pot tanah. D. Kompetensi praktek persalinan kala IV 1. Pengertian kala IV persalinan adalah dimulai dari lahirnya plasenta sampai dengan 2 jam setelah persalinan. 2. Tahapan pemantauan dalam kala IV persalinan - Pada 1 jam pertama : Pemantauan dilakukan setiap 15 menit - Pada 1 jam kedua : Pemantauan dilakukan setiap 30 menit Pemantauan dilakukan terhadap : kontraksi uterus, tanda perdarahan pervaginam, tinggi fundus uteri, pengosongan kandung kemih dan tanda vital ibu. Universitas Sumatera Utara 12 3. Tanda-tanda bahaya pada kala IV persalinan a. Denyut nadi cepat dan lemah b. Tekanan darah menurun c. Pernafasan cepat dan dangkal d. Suhu tubuh menurun e. Uterus terasa lembek f. Tinggi fundus diatas pusat g. Jumlah darah yang keluar pervaginam lebih dari 500 cc h. Kandung kemih penuh 4. Pendokumentasian asuhan persalinan secara menyeluruh Pendokumentasian dilakukan pada partograf dan pencatatan asuhan dengan menggunakan catatan berbentuk SOAP Politeknik Kesehatan Medan

2.4. Pengertian Lahan Praktek dan Bimbingan Klinik