Hubungan Kemampuan Dosen Dalam PBM Dengan Pencapaian Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik I Di Akbid Sehati Medan Tahun 2008

(1)

RAHMAYANI BR SEMBIRING NIM. 075102035

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008


(2)

LEMBAR PENGESAHAN KTI

JUDUL : HUBUNGAN KEMAMPUAN DOSEN DALAM PBM DENGAN PENCAPAIAN KEMAMPUAN MAHASISWA PADA PRAKTEK KLINIK I DI AKBID SEHATI MEDAN TAHUN 2007.

NAMA : RAHMAYANI BR. SEMBIRING NIM : 075102035

PROGRAN STUDI : D-IV BIDAN PENDIDIK FK USU

PEMBIMBING,

(Hj. DJUMIATI, SKM, M.Kes) NIP.140 049 232


(3)

penulis dapat menyelesaikan Karya tulis ilmiah ini. Yang merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan D-IV Bidan Pendidik.

Adapun judul Karya tulis ilmiah ini adalah : “Hubungan Kemampuan Dosen Dalam PBM Dengan Pencapaian Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik I di Akbid Sehati Medan Tahun 2008”.

Tidak sedikit kesulitan penulis dalam menyelesaikan Karya tulis ilmiah ini, namun karena berkat dan rahmat Allah SWT disertai usaha dan bimbingan serta bantuan yang sangat berharga dari berbagai pihak, maka penulis dapat menyelesaikan Karya tulis ilmiah ini sebagaimana mestinya. Untuk itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. dr. Gontar A.Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2 dr. Murniati Manik, MSc. SpKK, selaku ketua pelaksana Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Sumatera Utara.

3. Hj. Djumiati, SKM, MKes, selaku pembimbing Penulis yang telah meluangkan waktu untuk membimbing mulai sejak awal hingga telah selesainya Karya tulis ilmiah ini. 4. dr. Rina Amelia, selaku penguji I dan dr. Zulkifli, MSi selaku penguji II yang telah

banyak memberikan saran dan masukan dalam perbaikan Karya tulis ilmiah ini. 5. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda M. Saleh Sembiring dan Ibunda Mariana Br.

Ginting yang tidak habis-habisnya memberikan dukungan dan semangat serta doa yang tidak pernah putus buat penulis.


(4)

6. Seluruh Staff, bapak/ibu dosen D-IV Bidan pendidik yang telah membantu dan mendidik saya dalam masa menjalani pendidikan.

7. Direktris Akbid Sehati Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8. Abangda dan kakanda khususnya Leni ervina AMK, SKM serta adik-adikku yang kusayangi selalu memberikan dukungan baik moril dan mental serta memberikan do’a yang tidak pernah putus buat penulis sehingga Karya tulis ilmiah ini dapat selesai.

9. Rekan-rekan Mahasiswa D-IV Bidan pendidik yang telah membantu dalam penyelesaian Karya tulis ini khususnya dinda Ayu.

Atas bantuan dan bimbingan serta dorongan dari semua pihak yang belum penulis sebutkan yang terkait dalam penyelesaian Karya tulis ilmiah ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmad dan ridhon Nya kepada kita semua. Amin ya Robbal Alamin.

Penulis menyadari bahwa dalam Karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun susunan bahasanya, karena itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya demi kesempurnaan Karya tulis ilmiah ini.

Medan, Juni 2008


(5)

Pembimbing Mahasiswa 30-11-07 Perbaikan

proposal

Perbaiki sesuai dengan saran penguji dan pembimbing 14-01-07 Perbaikan

proposal

ACC Proposal,

lanjutkan uji kuesioner

28-01-08 Uji coba

kuesioner (Validitas dan Reabilitas)

Lanjutkan ke BAB V

11-02-08 Konsul BAB V Hasil dan pembahasan sesuaikan dengan variabel penelitian 17-03-08 Konsul BAB V Perbaiki dan lanjutkan

ke BAB VI

22-04-08 Konsul BAB V

& VI

Buat Histogram dari masing-masing variabel

19-05-08 Perbaikan BAB

V dan VI

Perbaiki dan buat Abstrak

30-05-08 BAB V, VI dan Abstrak

Kesimpulan sesuaikan dengan tujuan penelitian dan perbaiki abstrak

15-06-08 Perbaikan BAB

V, VI dan Abstrak

Saran sesuikan dengan manfaat penelitian

20-06-08 Seluruh BAB

dan lampiran


(6)

LEMBAR PENGESAHAN KTI

Judul : Hubungan kemampuan dosen dalam PBM dengan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I di akbid sehati medan tahun 2008.

Nama : Rahmayani br. Sembiring NIM : 075102035

Program : D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara

Pembimbing Tim Penguji

(Hj. Djumiati SKM, MKes) (dr. Rina Amelia) NIP.140 049 232 Penguji I

(dr. Zulkifli, Msi) Penguji II

(Hj. Djumiati SKM, MKes) Penguji III

Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan untuk Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan Pendidik.

(Dewi Elizadiani Suza, SKp, MNS) (dr. Murniati Manik, MSc. SpKK) NIP. 132 239 2629 NIP. 130 810 201

Koordinator Ketua Pelaksana


(7)

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak Ke : 7 dari 11 Bersaudara Agama : Islam

Pekerjaan : Staf Pegawai/dosen Akbid

Alamat : Dusun I Negara Beringin Samping SLTP Negeri I Kec. STM Hilir Kab. Deli Serdang

II. Data Orang Tua

Nama Ayah : M. Saleh Sembiring Pekerjaa : Petani

Nama Ibu : Mariana Br. Ginting Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Dusun I Negara Beringin Samping SLTP Negeri I Kec. STM Hilir Kab. Deli Serdang

III. Data Pendidikan

- SD Inpres Negeri I Limau Mungkur Kec. STM Hilir, Berijazah, Tamat tahun 1993.

- SLTP Negeri I Kec. STM Hilir, Berijazah, Tamat tahun 1996. - SPK YTP Arjuna Laguboti Tapanuli Utara, Tamat tahun 1999. - Akademi Kebidanan Helvetia Medan, Berijazah, Tamat tahun 2006. - Tahun 2007-2008: Program D-IV Bidan Pendidik FK. USU.

IV. Pekerjaan

- Tahun 1999-2004 Pernah bekerja Di Klinik Bersalin Cendera Kasih Jl. Mangaan Psr. II Mabar.

- Tahun 2006 sampai sekarang Bekerja sebagai Staf Pengajar/dosen di Akbid Sehati Medan.


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ……….. i

KATA PENGANTAR ... ii

LEMBAR PENGESAHAN KTI ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GRAFIK ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Pertanyaan Penelitian ... 4

1.3.Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1. Tujuan Umum ... 5

1.3.2. Tujuan Khusus ... 5

1.4.Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1. Pengertian Kemampuan ... 7

2.2. Pengertian Dosen ... 10

2.2.1. Persyaratan Dosen ... 10

2.2.2. Peran Dosen Dalam Pembelajaran ... 11

2.2.3. Hubungan Kemampuan Dosen dalam PBM dengan Pencapaian Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik I ... ..………. 12

2.3. Proses Belajar Mengajar (PBM) ... 13

2.3.1. Pengertian ... 13

2.4. Kemampuan Mahasiswa ... 14

2.5. Praktek Klinik ... 18

2.5.1. Pelaksanaan Proses Pembelajaran dilaboratorium…. 18 2.5.2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran di lahan Praktek….19 2.5.3. Pembelajaran Praktek Klinik I ... 19

BAB III. KERANGKA PENELITIAN ... 21

3.1. Kerangka Konseptual ... 21

3.2. Defenisi Operasional ... 21

3.2.1. Pedagogik ……… 21

3.2.2. Kepribadian ……… 22


(9)

4.2. Populasi dan Sampel ... 24

4.2.1. Populasi ………. 24

4.2.2. Sampel ………... 24

4.3. Lokasi Penelitian ... 24

4.4. Pertimbangan Etik ... 24

4.5. Instrumen Penelitian ... 25

4.6. Pengumpulan Data ... 27

4.7. Analisa Data ... 28

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

5.1. Hasil Penelitian………... 30

5.2. Pembahasan……… 37

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN……… 42

6.1. Kesimpulan ... 42

6.2. Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

HUBUNGAN KEMAMPUAN DOSEN DALAM PBM DENGAN PENCAPAIAN KEMAMPUAN MAHASISWA PADA PRAKTEK KLINIK I DI AKBID SEHATI MEDAN TAHUN 2008.

OLEH : RAHMAYANI BR. SEMBIRING NIM : 075102035

PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ABSTRAK

Pendidikan Bidan bermutu diperlukan tenaga dosen yang berkualitas, sarana dan prasarana, kurikulum lahan praktek, serta pelaksanaan pembelajaran yang baik. Tenaga dosen (SDM) dari segi kwalitas harus memiliki kemampuan pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional sesuai standart sarana dan prasarana untuk mendukung proses belajar mengajar. Pembelajaran praktek klinik secara umum bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman belajar dalam halmenerapkan ilmu dan keterampilan yang dipelajari dikelas dari berbagai disiplin ilmu secara terintegrasi dalam situasi nyata.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan kemampuan dosen dalam PBM dengan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I tahun 2008. Rancanga penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi seluruh mahasiswa semester II dan dalam pengambilan sampel digunakan tehnik total

sampling berjumlah 62 orang mahasiswa. Analisis yang digunakan adalah bivariat,

dengan uji statistic.Instrumen pengumpulan data kemampuan dosen dalam PBM digunakan kuesioner dan kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I dari dokumen akademi kebidanan sehati medan.

Hasil penelitian ini memperlihatkan ada hubungan kemampuan dosen dalam PBM dengan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I di Akbid Sehati Medan dengan nilai Chi-Square 4,692.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang bermanfaat bagi dosen, mahasiswa, Ketua yayasan Akbid Sehati, Direktur Akbid Sehati, dalam kebijakan pengembangan kemampuan dosen dan kualitas proses belajar mengajar agar menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan berkompeten.

Kata kunci : Kemampuan dosen dalam PBM, Kemampuan mahasiswa, praktek klinik I. Daftar bacaan : 21 (1997-2007)


(11)

OLEH : RAHMAYANI BR. SEMBIRING NIM : 075102035

PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ABSTRAK

Pendidikan Bidan bermutu diperlukan tenaga dosen yang berkualitas, sarana dan prasarana, kurikulum lahan praktek, serta pelaksanaan pembelajaran yang baik. Tenaga dosen (SDM) dari segi kwalitas harus memiliki kemampuan pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional sesuai standart sarana dan prasarana untuk mendukung proses belajar mengajar. Pembelajaran praktek klinik secara umum bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman belajar dalam halmenerapkan ilmu dan keterampilan yang dipelajari dikelas dari berbagai disiplin ilmu secara terintegrasi dalam situasi nyata.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan kemampuan dosen dalam PBM dengan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I tahun 2008. Rancanga penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi seluruh mahasiswa semester II dan dalam pengambilan sampel digunakan tehnik total

sampling berjumlah 62 orang mahasiswa. Analisis yang digunakan adalah bivariat,

dengan uji statistic.Instrumen pengumpulan data kemampuan dosen dalam PBM digunakan kuesioner dan kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I dari dokumen akademi kebidanan sehati medan.

Hasil penelitian ini memperlihatkan ada hubungan kemampuan dosen dalam PBM dengan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I di Akbid Sehati Medan dengan nilai Chi-Square 4,692.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang bermanfaat bagi dosen, mahasiswa, Ketua yayasan Akbid Sehati, Direktur Akbid Sehati, dalam kebijakan pengembangan kemampuan dosen dan kualitas proses belajar mengajar agar menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan berkompeten.

Kata kunci : Kemampuan dosen dalam PBM, Kemampuan mahasiswa, praktek klinik I. Daftar bacaan : 21 (1997-2007)


(12)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Pendidikan adalah pembangunan manusia dengan upaya manusia tersebut

menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan suatu Negara. Pembangunan sumber daya atau potensi-potensi kemanusiaan terebut dapat digali melalui proses belajar (SKN, 2000).

Dari defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan Harkat dan Martabat manusia. Seseorang yang memasuki dunia Pendidikan formal dalam mencapai tujuan tersebut tentu banyak menjumpai rintangan-rintangan tertentu. Untuk dapat mengatasi haruslah melalui suatu proses yang berkesinambungan.

Pendidikan yang dalam penyelenggaraannya tidak cukup hanya dilakukan

melalui transportasi ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi harus didukung oleh peningkatan profesionalisasi dan sitem manejemen tenaga pendidikan serta pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri untuk memilih dan mengambil keputusan demi pencapaian cita-citanya.

Pendidikan di Indonesia masih dihadapi pada banyak masalah yakni penguasaan kualitas relevansi dan efisiensi dan efektifitas. Mutu yang rendah merupakan masalah utama. Pendidikan yang bermutu adalah institusi pendidikan yang memiliki keunggulan kompetitif, memenuhi visi, misi, tujuan yang jelas, cara kerja efektif, efisien, sumber daya manusia berkualitas, integritas tinggi, profesional, menghasilkan produk jasa berkualitas produktif, akuntabel,


(13)

transparan, memiliki pengetahuan kemampuan sesuai bidang teknologi yang

canggih dan mempunyai networking.

Visi pendidikan tenaga kesehatan adalah dihasilkannya tenaga kesehatan yang profesional sesuai kebutuhan program pelayanan kesehatan merata dalam mewujudkan Indonesia Sehat 2010. Misinya adalah meningkatkan mutu lulusan, mewujudkan pengelolaan pendidikan yang profesional. Tujuan pendidikan dihasilkan tenaga kesehatan berkualitas dan profesional, jumlah dan jenisnya sesuai dengan kebutuhan program pelayanan kesehatan dan Era global (Pusdiknakes Kurnas Pendidikan Tenaga Kesehatan, 2003).

Pendidikan Bidan yang bermutu diperlukan tenaga dosen yang berkualitas, sarana dan prasarana, kurikulum, lahan praktek, serta pelaksanaan pembelajaran yang baik. Tenaga dosen (SDM) dari segi kwalitas harus memiliki kemampuan pedagogik, kemampuan kepribadian, kemampuan social dan kemampuan profesional sesuai standard sarana prasarana untuk mendukung proses belajar mengajar.

Lahan praktek dan pembimbing klinik masih kurang memberikan peluang kepada peserta didik untuk melaksanakan tindakan secara profesional. Issu terkini pembelajaran praktek klinik menunjukkan keadaan; Pengawasan minim, kurang

monitoring kemampuan belajar, jumlah dan jenis kasus masih kurang.

Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan disekolah. Agar tujuan Pendidikan dan Pengajaran berjalan dengan benar, maka perlu mengadministrasikan kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang lajim disebut administrasi kurikulum. Tugas dan peranan dosen antara lain : menguasai dan


(14)

3

mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa (Subroto, 2002).

Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari, penerima pengajaran yang dibutuhkanya, sedang pendidik adalah seseorang atau sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif. Kegiatan belajar mengajar melibatkan beberapa komponen yaitu peserta didik, dosen (pendidik), tujuan pembelajaran, isi pembelajaran, metode mengajar, media dan evaluasi (Adrian, 2007).

Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan dosen dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu (Subroto, 2002).

Pembelajaran praktek klinik secara umum bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman belajar dalam hal menerapkan ilmu dan keterampilan yang dipelajari dikelas dari berbagai disiplin yang dipelajari dari berbagai disiplin ilmu secara terintegrasi dalam situasi nyata.Hal ini agar mahasiswa lebih siap dan percaya diri dalam melakukan peran kemandirian, pelayanan kesehatan. Tatanan pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah Rumah Sakit (RS) , Puskesmas, Rumah Bersalin (RB) , Bidan Praktek Swasta (BPS) , dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Posyandu (Netti, 2006).


(15)

Kurikulum yang dipergunakan pada pandidikan dijurusan kebidanan maupun diprogram studi kebidanan adalah kurikulum berdasarkan paradigma competent-based approach yaitu kemampuan komprehensif profesional menggantikan paradigma content-based approach yaitu penguasaan kognitif, afektif dan psikomotor.

Hasil survei pendahuluan Penulis memperoleh data nilai akhir mata kuliah pada praktek klinik I Mahasiswa Akbid Sehati Medan Semester II Tahun Ajaran 2006/2007 dimana dari 53 orang (100%), Nilai diatas 3,00 sebanyak 30 orang (56%), sedangkan dibawah 3,00 sebanyak 22 orang (41%) bahkan dari 53 orang mahasiswa tersebut ditemukan 2 orang (3%) dengan nilai terendah yaitu 2,16. Dari hasil survey ini bisa dikatakan proses belajar mengajar masih kurang memuaskan karena masih ditemukan 2 orang (3%) dengan nilai 2,16.

Berdasarkan dari hal tersebut di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Kemampuan Dosen Dalam PBM Dengan Pencapaian Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik I di Akbid Sehati Medan Tahun 2008”.

1.2 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang maka yang menjadi pertanyaan penelitian ini adalah “ Apakah ada hubungan kemampuan dosen dalam PBM dengan pencapaian kemampuan mahasiswa pada Praktek Klinik I di Akbid Sehati Medan tahun 2008”.


(16)

5

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kemampuan dosen dalam PBM dengan pencapaian kemampuan mahasiswa pada Praktek Klinik I di Akbid Sehati Medan tahun 2008.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan pedagogik dosen dalam PBM pada praktek klinik I di Akbid Sehati Medan.

b. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan kepribadian dosen dalam PBM pada praktek klinik I di Akbid Sehati Medan.

c. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan sosial dosen dalam PBM pada praktek klinik I di Akbid Sehati Medan.

d. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan profesional dosen dalam PBM pada praktek klinik I di Akbid Sehati Medan.

e. Untuk mengetahui pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I di Akbid Sehati Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.2 Manfaat Teoritis

Secara umum penelitian ini diharapkan dijadikan salah satu upaya untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu pendidik bidan dalam mengkaji bagaimana kemampuan dosen dalam PBM dengan pencapaian kemampuan mahasiswa khususnya pada praktek klinik I.


(17)

1.4.3 Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi instansi pendidikan khususnya di Akbid Sehati Medan.

b. Sebagai saran dan bahan masukan bagi dosen dalam meningkatakan proses belajar mengajar di Akbid Sehati Medan.

c. Sebagai bahan informasi yang berarti untuk pencapaian kemampuan mahasiswa dalam proses belajar mengajar.

d. Sebagai bahan untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam bidang kependidikan.


(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemampuan

Kemampuan/kompetensi adalah kemampuan bersikap, berfikir dan

bertindak secara konsistensi sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki (Perencanaan pengajaran, 2007).

Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan mengelola proses belajar mengajar adalah kesanggupan atau kecakapan para dosen dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara dosen dan peserta didik yang mencakup segi kognitif, afektif dan psikomotor, sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan pengajaran (Subroto, 2002).

Menurut Wibowo kemampuan Dosen mengacu PP No 19 Tahun 2005

tentang standart Nasional Pendidikan dan UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, meliputi :

a. Kemampuan Pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran

peserta didik yang meliputi kemampuan merancang, mengelola, dan menilai pembelajaran:

- Mampu memahami karakteristik peserta didik

- Menerapkan teori belajar, teori pembelajaran yang relevan dengan

peserta didik dan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang dia punya


(19)

- Mampu mengelola pembelajaran yang sesuai dengan karateristik peserta didik

- Mampu merancang pembelajaran secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi, peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

. b. Kemampuan kepribadian adalah kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan bijaksana, berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, berahlak mulia, mengevaluasi kinerja sendiri, mengembangkan diri secara berkelnjutan;

- Mampu bertindak secara konsisten yang sesuai dengan norma

agama, hukum ,sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia

- Mampu menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, setabil,

dewasa arif, berwibawa, dan berakhlak mulia

- Mempunyai rasa bangga menjadi dosen, dapat bekerja mandiri,

mempunyai etos kerja, rasa percaya diri, dan tanggung jawab yang tinggi

- Mampu bersikap dan berprilaku yang disegani

- Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat

- Mempunyai kejujuran


(20)

9

c. Kemampuan Sosial, adalah kemampuan dosen yang meliputi kemampuan untuk:

- Berkomunikasi lisan, tulisan, dan / atau isyarat

- Mengunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional

- Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua / wali peserta didik dan bergaul secara santun denga masyarakat sekitar.

d. Kemampuan profesional ada yang meliputi :

- Penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam

- Kemamapuan merancang, melaksanakan, dan menyusun laporan

penelitian

- Kemampuan mengembangkan dan menyebar luaskan inovasi dalam

bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi dan / atau seni; dan

- Kemampuan merancang, melaksanakan dan menilai pengabdian

kepada masyarakat.

Kemampuan dosen diatas merupakan profil kemampuan dasar yang harus dimiliki dosen. Kemampuan tersebut dikembangkan berdasarkan analisis tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh dosen. Oleh karena itu kemampuan dosen tersebut secara operasional akan mencerminkan fungsi dan peranan dalam membelajarkan anak didik. Melalui pengembangan kompetensi profesi diusahakan agar penguasaan Akademis cepat terpadu secara serasi dengan kemampuan mengajar (Subroto, 2002).


(21)

2.2 Pengertian Dosen

Dosen adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah. Dosen adalah orang yang berpengalaman dalam bidang profesinya. Dengan keilmuan yang dimilikinya dia dapat menjadikan anak didik menjadi orang yang cerdas (Djamarah, 2006).

Dosen adalah salah satu komponen Manusiawi dalam proses belajar, yang

ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan.

2.2.1Persyaratan Dosen

Untuk dapat melaksanakan peranan dan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, dosen memerlukan syarat-syarat tertentu. Adapun syarat-syarat menjadi dosen, dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok :

1. Persyaratan administratif.

Syarat-syarat administatif ini antara lain : tentang kewarganegaraan (Warga Indonesia), umur (minimal 18 tahun), berkelakuan baik, mengajukan permohonan.

2. Persyaratan teknis

Dalam persyaratan teknis ini ada yang bersifat formal, harus berijazah pendidikan dosen.

3. Persyaratan psikis

Yang berkaitan dengan kelompok persyaratan psikis antara lain : sehat rohani,dewasa dalam berpikir dan bertindak, mampu mengendalikan emosi,


(22)

11

sabar, ramah dan sopan, memiliki jiwa kepemimpinan, konsekuen dan berani, bertanggung jawab, berani berkorban dan memiliki jiwa pengabdian.

4. Persyaratan Fisik

Persyaran fisik meliputi : berbadan sehat, tidak memiliki cacat tubuh yang mungkin mengganggu pekerjaanya, tidak memiliki gejala-gejala penyakit yang menular. Dalam persyaratan fisik ini juga menyangkut kerapian dan kebersihan termasuk bagaimana cara berpakaian. Sebab bagaimanapun dosen akan selalu dilihat/diamati dan bahkan dinilai oleh para siswa/anak didiknya (Sardiman, 2007).

2.2.2 Peran dosen dalam pembelajaran

Semua orang yakin bahwa dosen memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran disekolah. Dosen sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal.

Minat, bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru.Dalam kaitan ini guru perlu memperhatikan peserta didik secara individual, karena antara satu peserta didik dengan yang lain memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Dengan memperhatikan kajian Pullias dan Young (1998), Manan (1990), serta Yelon and Weinstein (1997), dapat diidentifikasikan sedikitnya 19 peran dosen, yakni dosen sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasehat, pembaharu (innovator), model dan teladan, pribadi, peneliti, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan, pekerja rutin, pemindah kemah, pembawa


(23)

ceritera, actor, emancipator, evaluator, pengawet, dan sebagai kulminator (Mulyasa, 2007).

2.2.3 Hubungan Kemampuan Dosen dalam PBM Dengan Pencapaian Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik I

Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal, banyak dipengaruhi komponen-komponen belajar-mengajar, sebagai contoh bagaimana mengorganisasikan materi, metode yang diharapkan, media yang digunakan, dan lain-lain. Tetapi disamping komponen-komponen pokok yang ada dalam kegiatan belajar-mengajar, ada faktor lain yang ikut mempengaruhi keberhasilan belajar siswa, yaitu soal hubungan antara dosen dan mahasiswa.

Hubungan dosen dengan siswa/anak didik didalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang sangat menentukan. Jika hubungan dosen-siswa

merupakan hubungan yang tidak harmonis, maka dapat menciptakan suatu hasil

yang tidak diinginkan (Sardiman, 2007).

Kegiatan pembelajaran di kelas, di laboratorium/praktek dan praktek klinik yang dipersiapkan, dilaksanakan secara profesional oleh dosen yang berpengalaman yang memiliki kemampuan sebagai seorang dosen akan menumbuhkan semangat belajar mahasiswa. Mahasiswa ikut bertanggung jawab, belajar aktif untuk pencapaian tujuan pembelajaran, akhirnya prestasi belajar mahasiswa tinggi.

Dengan demikian pencapaian kemampuan dosen dalam PBM secara bersama-sama berhubungan dengan pencapaian kemampuan mahasiswa khususnya pada praktek klinik I.


(24)

13

2.3 Proses Belajar Mengajar (PBM)

Bila terjadi proses belajar, maka bersama itu pula terjadi proses mengajar. Perlu ditegaskan bahwa setiap saat dalam kehidupan terjadi suatu proses belajar-mengajar, baik sengaja maupun tidak sengaja, disadari atau tidak disadari.Dari proses belajar-mengajar ini akan diperoleh suatu hasil, yang pada umumnya disebut hasil pengajaran, atau dengan istilah tujuan pembelajaran atau hasil belajar. Tetapi agar memperoleh hasil yang optimal, proses belajar-mengajar harus dilakukan dengan sadar dan sengaja serta terorganisasi secara baik.

2.3.1 Pengertian

Belajar adalah “penambahan pengetahuan” Belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.

Ada beberapa teori yang berpendapat bahwa proses belajar pada prinsipnya bertumpu pada struktur kognitif yakni penataan fakta, konsep serta prinsip-prinsip, sehingga membentuk satu kesatuan yang memiliki makna bagi subjek didik.

Mengajar adalah bentuk partisipasi dengan subjek belajar dalam membentuk pengetahuan, dan membuat makna, mencari kejelasan dan menentukan justifikasi.Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau system lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar (Sardiman, 2007).


(25)

Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu (Subroto, 2002).

Bagi pengukuran suksesnya pengajaran, memang syarat utama adalah “hasilnya”. Tetapi harus diingat bahwa dalam menilai atau menerjemahkan “hasil” itu pun harus secara cermat dan tepat, yaitu dengan memerhatikan bagaimana “prosesnya”. Dalam proses inilah siswa akan beraktivitas. Dengan proses yang tidak baik/benar, mungkin hasil yang dicapainya pun tidak akan baik, atau kalau boleh dikatakan hasil itu adalah hasil semu.

Adapun hasil pengajaran itu dikatakan betul-betul baik, apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa. b. Hasil itu merupakan pengetahuan “asli” atau “otentik”. Pengetahuan hasil proses belajar-mengajar itu bagi siswa seolah-olah telah merupakan bagian kepribadian bagi diri setiap siswa, sehingga dapat mempengaruhi pandangan

dan caranya mendekati suatu permasalahan. Sebab pengetahuan itu dihayati dan penuh makna bagi dirinya (Sardiman, 2007).

2.4 Kemampuan Mahasiswa

Keinginan seorang siswa perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Siswa adalah subjek yang terlibat dalam kegiatan belajar-mengajar disekolah. Dalam kegiatan tersebut siswa mengalami tindak mengajar, merespon dengan tindak belajar. Pada umumnya semula siswa belum menyadari pentingnya


(26)

15

belajar. Berkat informasi dosen tentang sasaran belajar, maka siswa mengetahui apa arti bahan belajar baginya.

Siswa mengalami suatu proses belajar. Dalam proses belajar tersebut, siswa menggunakan kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar. Kemampuan-kemampuan bahan kognitif, afektif, psikomotorik yang dibelajarkan dengan bahan belajar menjadi semakin rinci dan menguat. Adanya informasi tentang sasaran belajar, adanya penguatan-penguatan, adanya evaluasi dan keberhasilan belajar, menyebabkan siswa semakin sadar akan kemampuan dirinya. Hal ini akan memperkuat keinginan untuk semakin mandiri.

Siswa yang belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik terhadap lingkungannya.

I. Ranah kognitif (Bloom, dkk) terdiri dari enam jenis perilaku sebagai berikut: (1) Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari

dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip atau metode.

(2) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari.

(3) Penerapan, mencakup kemampuan menerapakan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya, mengunakan prinsip. (4) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam

bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil.


(27)

(5) Sintesis,mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya kemampuan menyusun suatu program kerja.

(6) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan criteria tertentu. Misalnya, kemampuan menilai hasil karangan.

Keenam jenis perilaku ini bersifat hierarkis, artinya perilaku pengetahuan tergolong terendah dan perilaku evaluasi tergolong tertinggi. Perilaku yang terendah merupakan perilaku yang “ harus ” dimiliki terlebih dahulu sebelum mempelajari perilaku yang lebih tinggi. Untuk dapat menganalisis misalnya, siswa harus memiliki pengetahuan, pemahaman, penerapan tertentu.

II. Rana afektif (Krathwohl & Bloom, dkk) terdiri dari lima perilaku-perilaku sebagai berikut :

(1) Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan memperhatikan hal tersebut. Misalnya, kemampuan mengakui adanya perbedaan-perbedaan.

(2) Partisipasi,yag mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan, dan berpartisipasi dalam satu kegiatan. Misalnya, mematuhi aturan, dan berpartisipasi dalam satu kegiatan.

(3) Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup menerima suatu nilai, menghargai,mengakui, dan menentukan sikap. Misalnya menerima suatu pendapat orang lain.

(4) Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu system nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup. Misalnya, menempatkan nilai dalam suatu skala nilai dan dijadikan pedoman bertindak secara bertanggung jawab.


(28)

17

(5) Pembentukan pola hidup, yang mencakup kemampuan menghayati nilai danmembentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi. Misalnya kemampuan mempertimbangkan dan menunjukkan yang berdisiplin.

Kelima jenis perilaku tersebut tampak mengandung tumpang tindih dan juga berisi kemampuan kognitif. Perilaku penerimaan merupakan jenis perilaku terendah danperilaku pembentukan pola hidup merupakan jenis perilaku tertinggi III. Ranah psikomotor (Simpson) terdiri dari tujuh jenis perilaku:

(1) Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan (mendeskriminasikan) hal-hal secara khas dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut.

(2) Kesiapan, yang mencakup kemampuan penempatan diri dalam keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau serangkaian gerakan. Kemampuan ini mencakaup jasmani dan rohani.

(3) Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh atau gerakan peniruan.

(4) Gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan-gerakan tanpa contoh.

(5) Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara lancar, efisien, dan tepat. (6) Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan

perubahan dan penyesuaian pola gerak gerik dengan persyaran khusus yang berlaku.


(29)

(7) Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola gerak gerik yang baru atas dasar prakarsa sendiri.

Ketujuh jenis perilaku tersebut mengandung urutan taraf yang berangkaian. Kemampuan-kemampuan tersebut merupakan ururtan fase-fase dalam proses belajar motorik (Mudjiono & Dimyati, 2006).

2.5 Praktek Klinik

Pembelajaran praktik klinik secara umum bertujuan agar mahasiswa memproleh pengalaman belajar dalam hal menerapkan ilmu dan keterampilan yang dipelajari di kelas dari berbagai disiplin ilmu secara terintegrasi dalam situasi nyata. Hal ini agar mahasiswa lebih siap dan percaya diri dalam melakukan peran kemandirian, kolaborasi, serta merujuk dengan tepat dalam manajemen kasus di semua tatanan disemua pelayanan kesehatan. Tatanan pelayanan yang dimaksud adalah Rumah sakit, Puskesmas, Rumah bersalin, Bidan praktek swasta, dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Posyandu.

Pada pelaksanaan praktek klinik, mahasiswa diwajibkan mencapai target keterampilan kompetensi inti tepat waktu. Yang dimaksud kompetensi inti adalah keterampilan kritikal yang harus dimiliki oleh seorang bidan profesional meliputi Asuhan Kebidanan Ibu, Askeb pada bayi baru lahir, Asuhan pada balita sehat, Askeb pada gangguan kesehatan reproduksi, pelayanan KB ( Netti, 2006 ).

2.5.1 Pelaksanaan proses pembelajaran di laboratorium.

Proses pembelajaran di laboratorium adalah suatu wahana untuk melakukan suatu keterampilan dengan mensimulasikan, demonstrasi, role play dengan mendekatkan keadaan pada situasi nyata. Proses pembelajaran sebetulnya dibagi


(30)

19

menjadi dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah laboratorium kelas dimana mahasiswa melakukan proses pembelajaran yang berlangsung di institusi dengan menggunakan alat peraga. Sedangkan kelompok kedua adalah laboraorium klinik, dimana proses pembelajaran dilaksanakan dilahan praktek. Disini mahasiswa menjalani praktikum di bawah bimbingan dosen pengasuh mata kuliah. Dengan demikian mahasiswa mampu melaksanakan praktikum pada kondisi yang sebenarnya (Netti, 2006).

2.5.2 Pelaksanaan proses pembelajaran di lahan praktek

Pelaksanaan proses pembelajaran di lahan praktek mata kuliah praktek klinik I memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik yang diarahkan kepada pencapaian keterampilan dalam mengkaji kondisi dan sarana pelayanan kesehatan di masyarakat.

Diharapkan dengan adanya praktek klinik dalam praktek mahasiswa yang telah melewati masa proses pembelajaran di kelas dan laboratorium dapat menguasai kompetensi yang diharapkan, meningkatkan mutu pendidikan dan akan menambah nilai tersendiri bagi institusi pendidikan dimata masyarakat (Netti, 2006).

2.5.3 Pembelajaran Praktek Klinik I

Pada pembelajaran praktek klinik I ini memberikan kemampuan untuk melaksanakan keterampilan dasar praktek kebinan terhadap ibu , bayi dan anak balita dengan pokok-pokok bahasan pemenuhan kebutuhan dasar manusia, pencegahan infeksi, pemeriksaan fisik , pemeriksaan diagnostik, prosedur


(31)

pemberian obat, perawatan bedah kebidanan, asuhan pada klien yang mengalami kehilangan, menghadapi kematian dan setelah kematian.

Tujuan pembelajaran praktek klinik I adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia, melakukan pencegahan infeksi, melakukan pemeriksaan fisik, menyiapkan untuk pemeriksaan diagnostik, menerapkan prosedur pemberian obat, melakukan perawatan bedah kebidanan dan melakukan asuhan pada klien yang kehilangan, menghadapi kematian dan setelah kematian (Depkes RI, 2002).


(32)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lain dari masalah yang diteliti (Notoadmodjo, 2002). Dalam kerangka konsep dibawah ini menjelaskan bahwa variabel independen yaitu, Pedagogik, kepribadian, sosial dan frofesional mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yaitu pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I. Untuk lebih dipahami dapat dilihat dari bagan 3.1 berikut:

Bagan 3.1 Kerangka Penelitian

Variabel independen Variabel dependen

3.2. Defenisi Operasional 3.2.1 Pedagogik

Adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi kemampuan merancang, mengelola, dan menilai pembelajaran.

-Alat ukur: Kuesioner -Skala ukur: Skala likert

Kemampuan Dosen Dalam PBM: - Pedagogik - Kepribadian - Sosial - Profesional

Pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek


(33)

3.2.2 Kepribadian

Adalah unsur yang menentukan keakrapan hubungan dosen dengan mahasiswa. Kepribadian dosen akan tercermin dalam sikap dan perbuatannya dalam membina dan membimbing mahasiswa.

-Alat ukur: Kuesioner -Skala ukur: Skala likert

3.2.3 Sosial

Adalah kemampuan dosen dalam membina dan mengembangkan interaksi social baik sebagai tenaga profesional maupun sebagai warga masyarakat. -Alat ukur: Kuesioner

-Skala ukur: Skala likert

3.2.4 Profesional

Adalah kemampuan profesional yang harus dimiliki dosen agar dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dan merupakan profil kemampuan dasar yang harus dimiliki dosen.

-Alat ukur: Kuesioner -Skala ukur: Skala likert

3.2.5 Kemampuan Mahasiswa

Adalah dimana keinginan seorang siswa perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Dalam hal ini dilihat dari segi pengetahuan, keterampilan dan sikap mahasiswa pada praktek klinik I, yang dapat dilihat dari nilai akhir mata kuliah keterampilan dasar praktek klinik I.


(34)

23

Dengan kriteria penilaian: (1) Nilai 2.0-2.75 = Cukup, (2) Nilai 2.76-2.99 Memuaskan, (3) Nilai 3.00-3.50 = Sangat Memuaskan, (4) Nilai 3.51-4.00 = Cumlaude (Terpuji).

Alat ukur: Nilai akhir mata kuliah keterampilan dasar praktek klinik I Skala ukur: Skala interval

3.3 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan kemampuan dosen dalam PBM dengan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek Klinik I di Akbid Sehati Medan Tahun 2008.


(35)

Penelitian ini bersifat Analitik dengan pendekatan cross sectional.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Akbid Sehati Medan Semester II dengan jumlah mahasiswa 62 orang.

4.2.2 Sampel

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Akbid Sehati

Medan Semester II yaitu total sampling dimana semua populasi yang ada

dijadikan sampel sejumlah 62 orang.

4.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Akbid Sehati Medan, dengan pertimbangan adanya subjek yang tersedia dengan sasaran penelitian, lokasi yang mudah dijangkau dan belum ada penelitian orang lain sebelumnya.

4.4 Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan dengan mendapat surat rekomendasi dari ketua program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran USU dan permintaan izin dari Direktur Akbid Sehati Medan untuk mendapat persetujuan dalam penelitian. Kuesioner diberikan kepada subjek yang akan diteliti dengan menekankan masalah etik yang meliputi lembar persetujuan.


(36)

25

4.5 Instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan berbentuk Kuesioner dengan skala likert, terdiri dari empat opsi berupa kata-kata “selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah”. Untuk pernyataan positif dengan skala 4, 3, 2, 1, dan untuk pernyataan negatif dengan skala 1, 2, 3, 4. Kuesioner dibagikan dan diisi oleh mahasiswa yang terdiri dari 40 item pernyataan. Dalam kuesioner tersebut di buat pernyataan untuk mendapat data tentang kemampuan pedagogik, kepribadian, sosial, profesional dosen dalam PBM pada praktek klinik I.

Adapun skor tertinggi adalah : 40 X 5 = 200, skor terendah 40 X 1 = 40, rentang skor adalah 200 – 40 = 160. Jadi kategori yang digunakan untuk mengetahui kemampuan dosen dalam PBM yang diberikan dosen dengan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I adalah:

Skor 40-80 = Kurang Skor 81-120 = Cukup Skor 121-160 = Baik


(37)

1. Tabel Kisi-Kisi Kuesioner

No. Variabel

Jumlah pernyataan Total

+ -

1 Pedagogik 1, 4, 5, 6, 7, 8, 9 2, 3, 10 10

2 Kepribadian 11, 13, 14, 15, 17, 19 12, 16, 18, 20 10

3 Sosial 21, 22, 24, 25, 27 23, 26, 28, 29, 30 10

4 Profesional 31, 32, 34, 36, 37, 39 33, 35, 38, 40 10

Jumlah 24 16 40

Dari 40 pernyataan pada kuesioner ada 24 item yang merupakan pernyataan positif dan 16 item pernyataan negatif.

2. Uji validitas dan uji realibilitas

Instrumen indikator dari masing-masing variabel sebelumnya dianalisis, terlebih dahulu diuji validitasnya. Pengujian validitas digunakan korelasi pearson dan uji r- kritisnya( Arikunto, 2002 ) yaitu:

rxy = n∑ XY-(∑X )(∑Y) √[n ∑ X²-∑ (X)²│n∑ Y²-∑(Y)²]

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara Variabel bebas X dengan variabel terikat Y ∑ X = Jumlah skor variabel X

∑ Y = Jumlah skor variabel Y n = Jumlah subjek


(38)

27

Setiap instrumen dari masing-masing variabel dikatakan valid apabila r dihitung lebih besar dari nilai r kritisnya pada taraf signifikan 5 %.

Dari perolehan uji validitas, selanjutnya kuesioner yang disajikan diuji dengan menggunakan uji realibilitas yang tujuannya untuk mengarahkan data yang realibel agar peneliti tidak mengalami kesulitan saat mengadakan penelitian. Uji realibilitas menggunakan rumus alpha ( Arikunto, 2002 ). Yaitu:

            

i s i s k k 2 2 1 1 

Keterangan : k = Banyaknya butir pertanyaan

s2i= Jumlah varians skor total

i

s2 = Varians responden untuk item ke i Dimana r<0.80 dinyatakan gugur (tidak reliabel)

Hasil yang diterapkan dalam penentuan keterhandalan instrument dalam penelitian ini adalah, apabila r hitung > r table batas signifikan 5%.

4.6 Pengumpulan data

Data yang digunakan adalah jenis data primer untuk kemampuan dosen yaitu data yang langsung di peroleh/diambil oleh peneliti terhadap setiap penelitian. Sedangkan untuk kemampuan praktek klinik I data sekunder yaitu merupakan komponen penting untuk keperluan penelitian yang diambil dari nilai akhir mata kuliah tersebut. Data tersebut di peroleh dengan teknik pengumpulan data yaitu :

a. Analisa dokumen yaitu dengan cara mengunjungi dan mengamati langsung


(39)

b. Kuesioner yaitu dengan menyebarkan beberapa pernyataan kepada responden sehubungan dengan judul penelitian kemudian responden memilih option. Kuesioner digunakan untuk pengumpulan data pada variabel kemampuan dosen dalam PBM dengan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I. Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah secara manual dengan langkah sebagai berikut :

1. Proses editing yaitu dilakukan untuk memeriksa kuesioner dengan tujuan agar data yang masuk dapat diolah secara benar sehingga pengolahan data ada

memberikan hasil, kemudian data dikelompokkan dengan menggunakan aspek pengukuran.

2. Proses coding yaitu dengan membuat kode dalam langkah mempermudah perhitungan.

3. Proses tabulating yaitu proses pengelompokan data dalam master tabel untuk mempermudah pendistribusian data berdasarkan tabel.

4.7 Analisa data

Analisa data yang digunakan adalah analisa Bivariat yaitu untuk melihat hubungan akibat variabel independent dengan variabel dependen. Adapun uji yang digunakan adalah uji statistic yaitu Chi-Square.


(40)

29

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebelum angket disampaikan kepada responden, terlebih dahulu angket diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket tersebut sejauh mana dapat digunakan untuk menjaring data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Dari 40 item angket kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar yang diuji cobakan terdapat 3 item yang tidak valid dan 37 item yang valid, nomor item soal yang tidak valid adalah no 5, 31 dan 33.

Untuk menghitung reliabilitas soal angket kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar digunakan rumus Alpha Cronbatc (Arikunto, 2006). Dari hasil

perhitungan diperoleh r hitung untuk kemampuan dosen dalam proses belajar

mengajar yaitu 0,934 yang dapat disimpulkan dalam kategori sangat tinggi dan untuk menghitung reliabilitas soal angket digunakan rumus Alpha Cronbatc (Arikunto, 2006).

Dengan menggunakan instrumen penelitian diperoleh data variabel penelitian yaitu kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar dan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I. Berdasarkan pengolahan data akan diuraikan berturut-turut tentang deskripsi data masing-masing variabel, pengujian persyaratan analisis dan pengujian hipotesis.


(41)

5.1 Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian ini akan diuraikan mengenai kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar baik itu dalam pedagogik, kepribadian, sosial profesional dan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I.

Setelah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap angket kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar, akhirnya penulis melakukan penelitian yang dilakukan di Akademi Kebidanan Sehati Medan dimana sampel yang digunakan adalah 62 orang.

5.1.1 Kemampuan Dosen Dalam Proses Belajar Mengajar Pada Pedagogik Tabel 5.1.1

Distribusi Frekuensi Skor Variabel

Kemampuan Dosen Dalam Proses Belajar Mengajar Pada Pedagogik

No Kategori Frekuensi %

1 Sangat Baik 21 33,9

2 Baik 23 37,1

3 Cukup 14 22,6

4 Kurang 4 6,5

Jlh 62 100

Dari tabel 5.1.1 dapat dilihat bahwa kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar pada pedagogik dengan kategori sangat baik sebanyak 21 mahasiswa (33,9%), kategori baik sebanyak 23 mahasiswa (37,1%), pada ketegori cukup sebanyak 14 mahasiswa (22,6 %) dan pada kategori kurang sebanyak 4 mahasiswa (6,5%).


(42)

31

sangat baik baik cukup kurang pedagogik

0 5 10 15 20 25

Freq

uenc

y

Cases weighted by frekuensi

pedagogik

5.1.2 Kemampuan Dosen Dalam Proses Belajar Mengajar Pada Kepribadian Tabel 5.1.2

Distribusi Frekuensi Skor Variabel

Kemampuan Dosen Dalam Proses Belajar Mengajar Pada Kepibadian

No Kategori Frekuensi %

1 Sangat Baik 14 22,6

2 Baik 27 43,5

3 Cukup 18 29

4 Kurang 3 4,8

Jlh 62 100

Dari tabel 5.1.2 dapat dilihat bahwa kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar pada kepribadian dengan kategori sangat baik sebanyak 14 mahasiswa (22,6%), kategori baik sebanyak 27 mahasiswa (43,5%), pada ketegori


(43)

cukup sebanyak 18 mahasiswa (29%) dan pada kategori kurang sebanyak 3 mahasiswa (4,8%).

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut dapat terlihat dalam diagram di bawah ini.

sangat baik baik cukup kurang kepribadian

0 5 10 15 20 25 30

Freq

uenc

y

Cases weighted by frekuensi

kepribadian

5.1.3 Kemampuan Dosen Dalam Proses Belajar Mengajar Pada Sosial. Tabel 5.1.3

Distribusi Frekuensi Skor Variabel

Kemampuan Dosen Dalam Proses Belajar Mengajar Pada Sosial

No Kategori Frekuensi %

1 Sangat Baik 19 30,6

2 Baik 25 40,3

3 Cukup 10 16,1

4 Kurang 8 12,9


(44)

33

Dari tabel 5.1.3 dapat dilihat bahwa kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar pada sosial dengan kategori sangat baik sebanyak 19 mahasiswa (30,6%), kategori baik sebanyak 25 mahasiswa (40,3%), pada ketegori cukup sebanyak 10 mahasiswa (16,1%) dan pada kategori kurang sebanyak 8 mahasiswa (12,9%).

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut dapat terlihat dalam diagram di bawah ini.

sangat baik baik cukup kurang sosial

0 5 10 15 20 25

Freq

uenc

y

Cases weighted by frekuensi


(45)

5.1.4 Kemampuan Dosen Dalam Proses Belajar Mengajar Pada Profesional Tabel 5.1.4

Distribusi Frekuensi Skor Variabel

Kemampuan Dosen Dalam Proses Belajar Mengajar Pada Profesional

No Kategori Frekuensi %

1 Sangat Baik 25 37,7

2 Baik 16 22,2

3 Cukup 12 16,7

4 Kurang 19 26,4

Jlh 62 100

Dari tabel 5.1.4 dapat dilihat bahwa kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar pada profesional dengan kategori sangat baik sebanyak 25 mahasiswa (34.7%), kategori baik sebanyak 16 mahasiswa (22,2%), pada ketegori cukup sebanyak 12 mahasiswa (16,7%) dan pada kategori kurang sebanyak 19 mahasiswa (26,4%).

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut dapat terlihat dalam diagram di bawah ini.


(46)

35

sangat baik baik cukup kurang profesional

0 5 10 15 20 25

Freq

uenc

y

Cases weighted by frekuensi

profesional

5.1.5 Pencapaian Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik I

Nilai variabel pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I yang terkumpul dari 62 sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.1.5

Distribusi Frekuensi Skor Variabel

Pencapaian Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik I

No Kelas Frekuensi % Kategori

1 3,51 – 4,00 0 0 Terpuji

2 3,00 – 3,50 37 59,7 Sangat Memuaskan

3 2,76 – 2,99 17 27,4 Memuaskan

4 2,00 – 2,75 8 12,9 Cukup

Jlh 62 100


(47)

(61,29%), kategori memuaskan sebanyak 9 mahasiswa (14,51%) dan dengan kategori cukup sebanyak 15 mahasiswa (24,20%). Berdasarkan hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I tergolong sangat memuaskan.

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut dapat terlihat dalam diagram di bawah ini

sangat memuaskan memuaskan cukup kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I 0

10 20 30 40

Freq

uenc

y

Cases weighted by frekuensi

kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I

5.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yaitu untuk melihat hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Variabel bebas kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar dan variabel terikat adalah pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I. Nilai variabel bebas merupakan hasil total dari indikator pernyataan variabel kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar dan nilai


(48)

37

variabel terikat diperoleh dari bagian evaluasi akbid Sehati Medan pada pencapaian kemampuan mahasiswa praktek klinik I.

a. Uji Chi-Square

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Chi-Square. Dimana nilai

Chi-Square ialah 4,692. Syarat dipenuhi jika Asymp. Sig < taraf nyata. Dalam penelitian ini ditetapkan syarat signifikan 0,05. Dari hasil perhitungan yang dilakukan, terdapat nilai Asymp. Sig 0,041 dan pada taraf nyata 0,05 = 0,041 <0,05 ini menunjukkan bahwa ada hubungan kemampuan dosen dalam PBM dengan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I. Dan dapat kita lihat pada tabel di bawah ini.

Chi – square test

Value df Sig.(P)

Pearson Chi - square 4,692 6 0,041

5.3 Pembahasan

Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berfikir dan bertindak secara konsistensi sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki (Perencanaan pengajaran, 2007).

Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan mengelola proses belajar mengajar adalah kesanggupan atau kecakapan para dosen dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara dosen dan peserta didik yang mencakup segi kognitif, afektif dan psikomotor, sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan pengajaran (Subroto, 2002).


(49)

Dari hasil yang di dapat maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar pada kategori pedagogik adalah kategori baik sebanyak 23 orang (37,1%). Kita ketahui bahwa kemampuan Pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi kemampuan merancang, mengelola, dan menilai pembelajaran. Kemampuan pedagogik dosen yang baik maka akan terciptanya sumber daya manusia yang memiliki potensi yang besar. Tetapi walaupun demikian diharapkan bahwa kemampuan dosen dalam pedagogik pada kategori Sangat baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Kategori kepribadian dari hasil yang di dapat maka disimpulkan bahwa berada pada baik sebanyak 27 orang (43,5%). Kita ketahui bahwa Kemampuan kepribadian adalah kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan bijaksana, berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, berahlak mulia, mengevaluasi kinerja sendiri, mengembangkan diri secara berkelanjutan. Dan hasil yang didapati juga memuaskan sehingga dengan keadaan yang demikian dapat dipastikan bahwa dosen tersebut dapat memberikan contoh atau role model yang baik untuk anak didiknya.

Hasil yang didapat pada kategori sosial adalah baik sebanyak 25 orang (40,3%). Dan kita ketahui bahwa kemampuan Sosial, adalah kemampuan dosen yang meliputi kemampuan untuk berkomunikasi lisan, tulisan dan isyarat, juga mengunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional. Dan ini sesuai dengan pendapat (Djamarah, 2006) ,dosen adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah. Dosen


(50)

39

adalah orang yang berpengalaman dalam bidang profesinya. Dengan keilmuan yang dimilikinya dia dapat menjadikan anak didik menjadi orang yang cerdas, bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua / wali peserta didik dan bergaul secara santun denga masyarakat sekitar dan kemampuan dalam sosial sangat dibutuhkan seorang pendidik.

Hasil yang di dapat pada kategori profesional adalah sangat baik sebanyak 25 orang (37,7%). Kemampuan profesional meliputi penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, kemamapuan merancang, melaksanakan, dan menyusun laporan penelitian, kemampuan mengembangkan dan menyebar luaskan inovasi dalam bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi dan / atau seni; dan kemampuan merancang, melaksanakan dan menilai pengabdian kepada masyarakat.

Kemampuan dosen diatas merupakan profil kemampuan dasar yang harus dimiliki dosen. Kemampuan tersebut dikembangkan berdasarkan analisis tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh dosen. Oleh karena itu kemampuan dosen tersebut secara operasional akan mencerminkan fungsi dan peranan dalam membelajarkan anak didik. Melalui pengembangan kompetensi profesi diusahakan agar penguasaan Akademis cepat terpadu secara serasi dengan kemampuan mengajar (Subroto, 2002).

Hubungan dosen dengan siswa/anak didik didalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang sangat menentukan. Jika hubungan dosen-siswa


(51)

merupakan hubungan yang tidak harmonis, maka dapat menciptakan suatu hasil

yang tidak diinginkan (Sardiman, 2007).

Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal, banyak dipengaruhi komponen-komponen belajar-mengajar, sebagai contoh bagaimana mengorganisasikan materi, metode yang diharapkan, media yang digunakan, dan lain-lain. Tetapi disamping komponen-komponen pokok yang ada dalam kegiatan belajar-mengajar, ada faktor lain yang ikut mempengaruhi keberhasilan belajar siswa, yaitu soal hubungan antara dosen dan mahasiswa.

Dari hasil penelitian dan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar juga mempengaruhi pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I. Dengan kata lain dosen hendaknya memiliki kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar baik itu pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional yang dapat meningkatkan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I.

5.4 Keterbatasan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti telah berupaya semaksimal

mungkin untuk memperoleh data yang sebenarnya dan mengontrol kondisi yang berkaitan dengan proses dan hasil penelitian secara optimal, namun berbagai kendala tak jarang muncul sehingga berbagai kelemahan dan keterbatasan pada saat melaksanakan penelitian ini, antara lain adalah :

1. Dalam melaksanakan penelitian ini menggunakan angket yang disebarkan kepada responden. Sehingga dapat menimbulkan keenganan responden dalam mengungkap keadaan yang sebenarnya, maka perlu dijelaskan kepada


(52)

41

responden bahwa penelitian dilakukan untuk pengembangan ilmu, tentang dan tentang jati diri responden akan dijaga.

2. Instrumen penelitian tentang kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar diisi pada saat jam makan siang sehingga kemungkinan besar responden tidak konsentrasi dalam pengisiannya.

3. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang optimal, peneliti telah berupaya membuat rencana penelitian, mulai dari penyusunan instrumen, pelaksanaan uji coba instrumen dalam rangka menguji validitas dan reliabilitas instrumen. Akan tetapi, mungkin hasilnya akan memberikan gambaran yang sebenarnya karena perbedaan persepsi dari responden.


(53)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kemampuan pedagogik dosen dalam PBM paling dominan terdapat pada kategori baik sebanyak 23 orang (37,1%).

2. Kemampuan kepribadian dosen dalam PBM paling dominan terdapat pada kategori baik sebanyak 27 orang (43,5%).

3. Kemampuan sosial dosen dalam PBM paling dominan terdapat pada kategori baik sebanyak 25 orang (40,3%).

4. kemampuan profesional dosen dalam PBM paling dominan terdapat pada kategori Sangat baik sebanyak 25 orang (34,7%).

5. Kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I paling dominan terdapat pada kategori sangat memuaskan sebanyak 37 orang (59,7%).

6. Hubungan Kemampuan Dosen Dalam Proses Belajar Mengajar dengan Pencapaian Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik I di Akademi

Kebidanan Sehati Medan Tahun 2008 dengan nilai Chi-Square = 4,692


(54)

43

6.2 Saran

1. Bagi Instansi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi Institusi pendidikan, yang berkaitan dengan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik.

2. Bagi Dosen

Untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar yang berperan dalam pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I baik, maka disarankan kepada pihak Institusi terutama dosen pendidik agar meningkatkan kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar.

3. Bagi Mahasiswa

Agar mahasiswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam melakukan praktek klinik I, dan menambah wawasan dan pengetahuannya.

4. Bagi Penulis

Agar dapat menambah pengetahuan penulisi tentang pentingnya pencapaian kemampuan pada praktek klinik I.

5. Saran Untuk Peneliti Berikutnya

Dalam rangka upaya pengembangan ilmu pengetahuan maka perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai masalah yang dibahas dalam KTI ini.


(55)

Arikunto S, 1997, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Rineka Cipta, Jakarta.

Depkes RI, 2002, Kurikulum Nasional Pendidikan Diploma III Kebidanan, Jakarta. _________, 1998, Laporan Hasil Kegiatan Pengembangan Kurikulum Diploma III

Kebidanan Jalur Umum, Jakarta.

Djamarah B & Aswan Z, 2006, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta. Djamarah BS, 2002, Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati & Mudjiono, 2006, Belajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Hutagalung T & Purba E, 2006, Evaluasi Pengajaran, Fakultas ilmu pendidikan Universitas Negeri Medan.

Ibrahim R & Nana Syaodih S, 2003, Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta. Mulyasa E, 2007, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Notoatmodjo S, 2002, Metodelogi Penelitian Kesehatan, Cetakan kedua edisi revisi,

Rineka Cipta, Jakarta.

Popham J, & Eva L. Baker, 2005, Teknis Mengajar Secara Sistematis, Rineka Cipta, Jakarta.

Pusdiknakes, Depkes R.I 2003. Pengembangan Program Pendidikan Khusus Tenaga Kesehatan Akreditasi. Makalah Pusdiknakes dalam pertemuan konsultasi nasional pendidikan tenaga kesehatan, Mataram.

Sardiman A.M, 2007, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo persada, Jakarta.

Sahertian W Demaja Christiana, 2004, Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar, Artikel.

Sujianto Eko Agus, 2007, Aplikasi Statistik Dengan SPSS Untuk Pemula, Prestasi Pustaka, Jakarta.


(56)

Suryo Subroto B, 2002, Proses Belajar Mengajar Disekolah, Rineka Cipta, Jakarta. Tim Dosen, 2007, Perencanaan Pengajaran, Fakultas Ilmu pendidikan Universitas

Negeri Medan.

___ Pengajar, 2003, Strategi Belajar Mengajar, Fakultas ilmu pendidikan Universitas Negeri Medan.

Wibowo Eddy M, Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan, Anggota BSNP. Netti & Herlina, 2006, Rencana Operasional Pembelajaran Praktek Klinik, www.


(57)

6 3 2 4 3 4 3 2 3 3 27 2 3 4 4 3 4 3 1 3 1 28 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 19 3 4 3 3 1 1 1 2 18 92 b

7 2 2 2 3 2 2 2 2 2 19 3 2 3 2 3 1 1 2 1 1 19 3 2 3 2 2 3 2 4 4 3 28 3 3 3 4 4 4 4 4 29 95 b

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 4 4 3 3 3 3 1 24 3 2 3 4 4 4 4 4 2 3 33 3 4 4 4 4 4 4 4 31 97 b

9 3 2 4 4 4 4 4 4 4 33 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 2 1 1 1 9 85 c

10 3 3 3 3 4 3 3 2 2 26 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 25 3 2 3 2 3 1 1 1 1 1 18 2 3 3 2 2 3 2 2 19 88 c

11 3 1 1 1 2 2 2 2 2 16 1 1 1 1 1 1 4 4 4 3 21 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 38 4 3 2 4 3 4 3 1 24 99 b

12 2 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 2 3 4 4 4 22 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 32 3 4 4 4 4 4 4 4 31 95 b

13 2 2 4 4 4 4 4 4 4 32 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 2 1 1 9 85 c

14 3 3 3 4 3 4 3 3 3 29 4 3 3 3 3 2 1 3 3 3 28 1 1 1 1 2 2 3 3 3 2 19 2 3 2 3 3 2 2 2 19 95 b

15 3 3 3 1 1 1 2 2 2 18 4 3 1 1 3 1 4 4 2 2 25 3 4 4 3 4 1 1 1 3 3 27 2 3 2 3 3 3 4 4 24 94 b

16 1 1 1 1 1 1 1 1 2 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 33 4 4 4 4 4 4 4 4 32 85 c

17 3 2 3 4 4 4 4 4 4 32 2 2 3 3 4 4 4 3 3 3 31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1 1 1 1 1 1 1 9 82 c

18 3 2 2 2 4 3 2 3 2 23 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 28 1 1 1 3 1 1 2 3 2 3 18 3 1 1 3 3 3 2 3 19 88 c

19 3 2 2 3 3 3 1 1 1 19 2 2 3 1 1 1 1 2 2 2 17 3 2 2 4 2 3 2 3 2 3 26 3 3 3 3 3 3 2 2 22 84 c

20 4 4 4 4 4 4 2 3 2 31 2 3 2 2 2 4 4 4 4 4 31 2 4 4 4 4 4 3 2 2 2 31 3 4 4 4 4 4 4 4 31 124 sb

21 3 3 2 3 2 3 2 2 3 23 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 8 70 c

22 3 2 2 2 2 2 2 2 2 19 3 1 2 1 1 1 1 4 2 2 18 2 3 2 1 1 1 3 2 2 1 18 2 3 3 2 2 2 3 2 19 74 c

23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 1 1 1 1 1 4 1 4 22 1 1 4 4 4 4 4 4 26 124 sb

24 3 3 3 3 2 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 27 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 31 3 4 4 4 4 4 4 4 31 115 b

25 3 2 2 2 2 2 2 2 2 19 4 4 2 2 2 1 1 1 1 1 19 3 3 3 3 4 4 4 2 2 4 32 1 1 1 1 1 1 1 1 8 78 c

26 3 3 2 3 4 4 4 4 4 31 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 31 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 26 3 3 3 3 4 1 1 1 19 107 b

27 3 3 3 4 2 4 3 3 3 28 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 29 3 2 3 2 3 1 1 1 2 1 19 3 3 3 3 3 3 3 3 24 100 b

28 2 2 2 2 2 2 2 3 3 20 2 3 4 1 1 1 1 1 1 3 18 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 31 4 4 4 4 4 4 4 4 32 101 b

29 3 3 4 4 4 4 4 3 2 31 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 32 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 27 4 4 4 4 4 4 4 4 32 122 sb

30 3 3 3 2 3 2 2 2 2 22 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29 1 1 1 1 1 1 3 3 2 3 17 3 3 3 3 3 3 3 3 24 92 b

31 3 4 4 1 1 1 1 1 1 17 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 16 1 4 1 4 4 4 2 4 4 4 32 2 2 2 2 2 2 2 2 16 81 c

32 4 1 4 4 4 4 4 2 4 31 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 32 1 3 1 3 4 3 4 3 3 4 29 4 4 4 4 4 4 4 4 32 124 sb

33 3 4 3 3 3 4 3 2 2 27 2 1 1 3 1 1 4 2 4 4 23 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 14 4 4 3 3 3 3 3 3 26 90 c

34 1 1 1 1 1 2 1 1 3 12 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 19 2 3 1 2 2 2 2 2 2 3 21 2 2 2 2 2 2 2 3 17 69 c

35 2 1 4 4 4 4 4 4 4 31 3 4 3 4 3 4 1 3 1 1 27 1 3 1 4 3 4 4 4 3 4 31 3 4 3 4 3 4 3 2 26 115 b

36 3 3 4 2 2 2 2 2 2 22 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 13 2 2 1 1 1 2 1 2 1 3 16 1 2 1 2 1 3 3 3 16 67 c

37 1 1 1 1 1 1 2 1 2 11 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 32 121 sb

38 1 4 4 4 4 4 4 4 2 31 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 19 2 2 1 4 4 4 4 4 4 4 33 2 1 2 2 2 2 2 2 15 98 b

39 2 2 2 2 2 2 4 2 4 22 2 4 4 4 4 4 4 2 1 2 31 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 35 4 4 4 4 4 4 4 4 32 120 sb

40 2 2 1 2 2 3 2 1 3 18 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 34 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 35 4 4 4 4 4 4 4 4 32 119 sb

41 2 4 4 4 4 4 4 2 4 32 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 32 139 sb

42 3 3 4 3 3 4 4 3 1 28 2 4 2 2 2 2 1 1 1 1 18 4 2 2 2 1 4 4 4 4 4 31 4 4 2 4 4 4 4 4 30 107 b

43 2 1 2 2 4 2 4 1 1 19 1 4 1 3 1 1 1 2 1 1 16 4 4 4 4 4 3 2 3 2 1 31 1 4 4 4 4 4 4 4 29 95 b

44 2 2 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 2 2 4 4 2 4 1 1 28 2 4 3 4 2 2 2 2 2 4 27 4 4 4 4 4 4 4 4 32 119 sb

45 4 4 4 4 3 2 4 2 2 29 3 2 2 2 2 4 1 2 1 2 21 1 2 1 2 3 2 3 2 2 4 22 3 2 3 2 2 4 2 2 20 92 b

46 2 2 2 3 2 2 3 2 1 19 4 3 1 1 3 1 1 1 1 1 17 1 4 3 1 1 1 1 1 1 1 15 2 3 2 2 2 2 3 2 18 69 c

47 3 3 2 4 4 4 4 4 4 32 4 3 3 3 3 3 1 3 1 3 27 1 3 1 3 3 4 3 3 4 3 28 3 4 3 3 4 3 3 3 26 113 b

48 3 3 3 4 2 3 2 3 4 27 4 1 1 1 1 1 2 1 1 4 17 2 1 1 4 2 3 4 4 2 4 27 4 4 4 4 4 4 4 3 31 102 b

49 3 2 4 2 3 1 1 1 1 18 4 4 1 1 1 1 1 4 1 1 19 1 4 1 3 1 3 4 4 1 1 23 1 3 1 4 2 4 3 4 22 82 c

50 4 4 3 4 4 4 3 4 4 34 4 3 3 3 3 2 1 3 1 3 26 1 3 1 3 3 1 1 4 4 2 23 3 2 4 3 3 2 3 3 23 106 b

51 3 4 3 4 3 4 1 1 4 27 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 16 1 1 1 1 3 4 2 4 4 4 25 4 4 4 4 4 4 3 4 31 99 b

52 4 4 3 2 4 4 4 3 4 32 3 4 3 4 4 3 1 4 1 1 28 1 4 1 1 4 4 4 2 3 3 27 4 4 4 2 3 3 4 4 28 115 b

53 4 4 4 4 4 2 1 4 1 28 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 21 4 4 4 4 4 4 2 4 30 100 b

54 2 4 4 4 4 4 4 3 4 33 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 19 2 1 1 3 2 2 4 2 2 3 22 3 4 4 4 4 4 4 4 31 105 b

55 2 1 4 3 2 2 2 4 2 22 2 2 4 2 2 2 1 2 2 2 21 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 21 4 4 4 3 4 4 4 4 31 95 b

56 2 1 4 4 4 4 4 4 4 31 4 3 3 3 3 2 1 3 1 3 26 4 3 4 4 4 1 4 1 2 1 28 4 4 4 4 4 4 4 4 32 117 b


(58)

n

: bai

k

U

n

iv

e

r

s

ita

s

Su

m

a

te

r

a

U

ta

r


(59)

.934 40

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

no.1 112.60 176.386 .549 .933

no.2 112.93 173.513 .448 .933

no.3 112.70 169.528 .583 .932

no.4 112.43 173.357 .496 .933

no.5 112.53 173.016 .284 .936

no.6 112.47 174.947 .363 .934

no.7 112.97 171.620 .562 .932

no.8 112.73 174.616 .519 .933

no.9 112.93 169.030 .734 .931

no.10 112.63 170.930 .587 .932

no.11 112.50 172.741 .404 .934

no.12 112.80 169.683 .622 .932

no.13 112.50 172.810 .522 .933

no.14 112.70 169.803 .613 .932

no.15 112.63 176.654 .450 .933

no.16 112.80 171.545 .444 .933

no.17 113.10 166.645 .518 .933

no.18 112.77 170.392 .410 .934

no.19 112.70 173.597 .480 .933

no.20 112.50 172.121 .641 .932

no.21 112.43 172.875 .601 .932

no.22 112.77 170.323 .553 .932

no.23 112.40 171.352 .509 .933

no.24 112.93 172.478 .514 .933

no.25 112.80 169.683 .622 .932

no.26 112.40 175.421 .388 .934

no.27 112.80 169.683 .622 .932

no.28 112.57 172.599 .600 .932

no.29 112.90 169.334 .611 .932

no.30 112.70 176.562 .381 .934

no.31 112.73 181.375 -.035 .937


(60)

no.34 112.70 173.597 .480 .933

no.35 112.47 172.189 .603 .932

no.36 112.43 172.875 .601 .932

no.37 112.60 170.593 .634 .932

no.38 112.40 171.352 .509 .933

no.39 112.90 169.610 .789 .931


(61)

N Valid 62 Missin

g 0

pedagogik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid sangat

baik 21 33.9 33.9 33.9

baik 23 37.1 37.1 71.0

cukup 14 22.6 22.6 93.5

kurang 4 6.5 6.5 100.0

Total 62 100.0 100.0

sangat baik baik cukup kurang pedagogik

0 5 10 15 20 25

Frequency

Cases weighted by frekuensi


(62)

kepribadian

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid sangat

baik 14 22.6 22.6 22.6

baik 27 43.5 43.5 66.1

cukup 18 29.0 29.0 95.2

kurang 3 4.8 4.8 100.0

Total 62 100.0 100.0

sangat baik baik cukup kurang kepribadian

0 5 10 15 20 25 30

Frequency

Cases weighted by frekuensi


(63)

baik 25 40.3 40.3 71.0

cukup 10 16.1 16.1 87.1

kurang 8 12.9 12.9 100.0

Total 62 100.0 100.0

sangat baik baik cukup kurang sosial

0 5 10 15 20 25

Frequency

Cases weighted by frekuensi


(64)

profesional

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid sangat

baik 25 34.7 34.7 34.7

baik 16 22.2 22.2 56.9

cukup 12 16.7 16.7 73.6

kurang 19 26.4 26.4 100.0

Total 72 100.0 100.0

sangat baik baik cukup kurang profesional

0 5 10 15 20 25

Frequency

Cases weighted by frekuensi


(65)

memuaskan

memuaskan 17 27.4 27.4 87.1

cukup 8 12.9 12.9 100.0

Total 62 100.0 100.0

sangat memuaskan memuaskan cukup kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I 0

10 20 30 40

Frequency

Cases weighted by frekuensi


(66)

LAMPIRAN 3

Pearson

Chi-Square 4.692(a) 6 .041

Likelihood Ratio 4.792 6 .041 Linear-by-Linear

Association .023 1 .879

N of Valid Cases 62


(67)

7 3 2 4 3 2 3 2 3 2 3 27 3 2 3 2 3 2 1 2 3 3 24 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 25 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 27

8 3 2 2 3 4 3 2 3 2 2 26 3 2 3 2 3 2 2 4 3 3 27 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 25 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 27

9 3 2 2 3 1 3 2 2 2 2 22 3 2 3 2 3 2 2 1 3 3 24 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 25 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 27

10 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 29 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 25 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 27 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 25

11 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 34 3 2 3 4 3 3 2 2 4 3 29 4 3 1 3 2 3 2 3 4 3 28 4 3 2 4 3 4 3 1 3 2 29

12 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 25 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 26 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 26 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 26

13 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 2 2 1 2 2 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26

14 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 32 4 3 3 3 3 2 1 3 3 3 28 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 33 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 30

15 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 33 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 34 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 33 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 30

16 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 31 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 29 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 33 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 30

17 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 28 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 29 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 28 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 27

18 3 2 2 2 4 3 2 3 2 3 26 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 28 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 26 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 27

19 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 26 2 2 3 2 3 4 2 3 3 3 27 3 2 2 4 2 3 2 3 2 3 26 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 26

20 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 25 2 3 2 2 2 3 1 3 2 2 22 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 26 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 26

21 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 25 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

22 3 3 2 3 4 3 2 3 2 3 28 3 3 2 2 3 3 3 4 2 2 27 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 25 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 25

23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

24 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

25 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 34 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 26 3 3 3 3 4 4 4 2 2 2 30 3 2 2 2 4 3 3 3 3 4 29

26 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 27 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 31 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 26 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31

27 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 31 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 30 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

28 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 28 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 30 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

29 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30


(1)

kepribadian

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

sangat

baik

14

22.6

22.6

22.6

baik

27

43.5

43.5

66.1

cukup

18

29.0

29.0

95.2

kurang

3

4.8

4.8

100.0

Total

62

100.0

100.0

sangat baik

baik

cukup

kurang

kepribadian

0

5

10

15

20

25

30

Frequency

Cases weighted by frekuensi


(2)

sosial

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

sangat

baik

19

30.6

30.6

30.6

baik

25

40.3

40.3

71.0

cukup

10

16.1

16.1

87.1

kurang

8

12.9

12.9

100.0

Total

62

100.0

100.0

sangat baik

baik

cukup

kurang

sosial

0

5

10

15

20

25

Frequency

Cases weighted by frekuensi


(3)

profesional

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

sangat

baik

25

34.7

34.7

34.7

baik

16

22.2

22.2

56.9

cukup

12

16.7

16.7

73.6

kurang

19

26.4

26.4

100.0

Total

72

100.0

100.0

sangat baik

baik

cukup

kurang

profesional

0

5

10

15

20

25

Frequency

Cases weighted by frekuensi


(4)

Kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat

memuaskan

37

59.7

59.7

59.7

memuaskan

17

27.4

27.4

87.1

cukup

8

12.9

12.9

100.0

Total

62

100.0

100.0

sangat memuaskan

memuaskan

cukup

kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I

0

10

20

30

40

Frequency

Cases weighted by frekuensi


(5)

LAMPIRAN 3

Pearson

Chi-Square

4.692(a)

6

.041

Likelihood Ratio

4.792

6

.041

Linear-by-Linear

Association

.023

1

.879

N of Valid Cases

62


(6)

UJI KUESIONER KEMAMPUAN DOSEN DALAM PBM No

Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 3 2 4 3 4 2 3 3 3 4 31 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 38 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 36 2 3 2 4 4 4 3 4 3 4 36 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 34 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 33 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 33 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 31 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 4 30 2 3 4 4 3 3 4 3 2 4 32 4 3 4 3 3 2 3 4 4 3 33 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 33 4 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 27 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 24 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 31 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 31 5 3 2 3 2 4 2 2 2 2 2 24 3 1 3 3 3 2 2 2 3 3 25 3 3 3 2 1 3 1 3 3 3 25 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 26 6 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 30 2 3 4 4 3 4 3 4 3 4 34 4 3 4 3 3 2 3 4 4 3 33 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 34 7 3 2 4 3 2 3 2 3 2 3 27 3 2 3 2 3 2 1 2 3 3 24 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 25 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 27 8 3 2 2 3 4 3 2 3 2 2 26 3 2 3 2 3 2 2 4 3 3 27 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 25 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 27 9 3 2 2 3 1 3 2 2 2 2 22 3 2 3 2 3 2 2 1 3 3 24 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 25 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 27 10 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 29 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 25 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 27 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 25 11 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 34 3 2 3 4 3 3 2 2 4 3 29 4 3 1 3 2 3 2 3 4 3 28 4 3 2 4 3 4 3 1 3 2 29 12 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 25 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 26 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 26 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 26 13 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 2 2 1 2 2 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 14 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 32 4 3 3 3 3 2 1 3 3 3 28 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 33 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 30 15 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 33 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 34 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 33 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 30 16 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 31 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 29 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 33 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 30 17 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 28 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 29 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 28 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 27 18 3 2 2 2 4 3 2 3 2 3 26 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 28 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 26 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 27 19 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 26 2 2 3 2 3 4 2 3 3 3 27 3 2 2 4 2 3 2 3 2 3 26 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 26 20 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 25 2 3 2 2 2 3 1 3 2 2 22 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 26 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 26 21 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 25 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 22 3 3 2 3 4 3 2 3 2 3 28 3 3 2 2 3 3 3 4 2 2 27 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 25 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 25 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 24 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 25 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 34 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 26 3 3 3 3 4 4 4 2 2 2 30 3 2 2 2 4 3 3 3 3 4 29 26 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 27 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 31 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 26 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31 27 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 31 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 30 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 28 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 28 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 30 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 29 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 30 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 24 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

PROFESIONAL JLH PEDAGOGIK JLH KEPRIBADIAN JLH SOSIAL JLH