Peningkatan volume yang dihasilkan oleh polyurethane sekitar 20 s.d. 50 kali volume mula-mula Astuti dan Budhayanti, 2004.
Polyurethane dibentuk dengan reaksi simultan menghasilkan kopolimer balok. Proses pembentukan polyurethane terdiri dari 2 macam Astuti dan
Budhayanti, 2004, yaitu: 1. Proses one shot
Proses one shot adalah proses pencampuran bahan-bahan menghasilkan polimer secara bersama-sama.
2. Proses prepolimer Proses prepolimer adalah reaksi polyol dengan polyisocyanate untuk
membentuk prepolimer, selanjutnya campuran prepolimer direaksikan dengan diol atau diamine sebagai chain extender.
Menurut Sivertsen 2007, reaksi kimia pembentukan polymeric foam adalah reaksi polyisocyanante OCN – R – NCO dengan polyol HO – R’ – OH menghasilkan
polyurethane O – OC – HN – R – NH – CO – O – R’.
2.2 Serat TKKS
Tandan kosong kelapa sawit TKKS, sebagai limbah dari Pabrik Kelapa Sawit PKS jumlahnya cukup banyak, yaitu 1,9 juta ton berat kering atau setara 4
juta ton berat basah per tahun. PT. Perkebunan Nusantara III PTPN-III sendiri menghasilkan limbah TKKS sebanyak 1350 ton per hari Subyanto, et al, 2003.
Universitas Sumatera Utara
Minyak kelapa sawit yang telah melalui proses ekstraksi, buah kelapa sawit diambil dari tandannya sehingga menyisakan TKKS seperti ditunjukkan pada Gbr.
2.2 a. TKKS kemudian dibersihkan di dalam larutan air dan NaOH selama 24 jam.
a. TKKS b. Serat TKKS belum dicacah
c. Serat TKKS yang dicacah sepanjang d. Serat TKKS yang telah halus
2 s.d. 3 cm Gambar 2.2 Pemrosesan Serat TKKS
Setelah proses pembersihan, TKKS dikeringkan seperti ditunjukkan pada Gbr. 2.2. b. TKKS yang telah kering selanjutnya dicacah menjadi serat sepanjang 2 s.d. 3 cm
seperti ditunjukkan pada Gbr. 2.2 c. Serat TKKS akhirnya dicacah dengan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan mesin pencacah. Hasil serat TKKS yang telah dicacah dengan menggunakan mesin pencacah ditunjukkan pada Gbr. 2.2 d.
Ukuran diameter serat TKKS cukup bervariasi. Bentuk serat tunggal TKKS yang diamati menggunakan mikroskop optik Zeiss ditunjukkan pada Gbr. 2.3.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengamati ukuran diameter serat TKKS. Menurut Zuhri, et al 2009, diameter serat tunggal TKKS berkisar antara 250 s.d.
610 μm.
Gambar 2.3 Bentuk Serat Tunggal TKKS yang Diamati Menggunakan Mikroskop Optik Zeiss
Berdasarkan publikasi Zuhri, et al 2009 dapat diketahui bahwa ukuran diameter serat tunggal TKKS cukup bervariasi. Kairiah dan Khairul 2006 menjelaskan bahwa
ukuran diameter serat tunggal TKKS adalah 150 s.d. 442 μm. Jacob, et al 2004,
Sreekala dan Thomas 2003 juga telah menjelaskan bahwa ukuran diameter serat tunggal TKKS berkisar antara 150 s.d. 500
μm.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengamati karakteristik serat tunggal TKKS berdasarkan hasil pengujian tarik. Karakteristik serat tunggal TKKS
yang telah dipublikasikan ditunjukkan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Karakteristik Serat Tunggal TKKS Kekuatan tarik
MPa Modulus
elastisitas GPa Regangan total
Referensi 156,3
11,88 -
Gunawan, et al 2009 71
1,7 11
Zuhri, et al 2009 100 s.d. 400
1,0 s.d. 9 8 s.d. 18
Sreekala, et al 2001
2.3 Respon Mekanik akibat Beban Tekan Statik