7.8.2 Pompa Bak Penampung PL-01
Fungsi : Memompa cairan limbah dari Bak Penampungan
BP ke Bak Pengendapan Awal BPA Jenis
: Centrifugal pump Jumlah
: 1 unit Bahan konstruksi
: Commercial steel Daya motor
: ¼ hp
7.8.3 Bak Pengendapan Awal BPA
Fungsi : Menghilangkan padatan dengan cara pengendapan
Bentuk : Persegi panjang
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Kondisi operasi : Temperatur 28
°C ; Tekanan 1 atm Kapasitas
: 18,21 m
3
Panjang : 4,3256 m
Lebar : 2,1628 m
Tinggi : 2,1628 m
7.8.4 Bak Netralisasi BN
Fungsi : Tempat menetralkan pH limbah
Bentuk : Persegi panjang
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Kondisi operasi : Temperatur 28
°C ; Tekanan 1 atm Kapasitas
: 9,2194 m
3
Panjang : 3,4475 m
Lebar : 1,7238 m
Tinggi : 1,7238 m
Universitas Sumatera Utara
7.8.5 Tangki Aerasi AR
Fungsi : Mengolah limbah
Bentuk : Persegi panjang
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Kondisi operasi : Temperatur 28
°C ; Tekanan 1 atm Kapasitas
: 54,416 m
3
Panjang : 2,2781 m
Lebar : 9 m
Tinggi : 3,5 m
Daya motor : 10 hp
7.8.6 Pompa Tangki Aerasi PL-02
Fungsi : Memompa cairan limbah dari Tangki Aerasi AR ke
Tangki Sedimentasi TS Jenis
: Centrifugal pump Jumlah
: 1 unit Bahan konstruksi
: Commercial steel Daya motor
: 164 hp
7.8.7 Tangki Sedimentasi TS
Fungsi : Mengendapkan flok biologis dari Tangki Aerasi AR
dan sebagian diresirkulasi kembali ke Tangki Aerasi AR
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas datar
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air Kondisi operasi
: Temperatur 28 °C ; Tekanan 1 atm
Kapasitas : 12,6974 m
3
hari Diameter
: 0,7001 m Tinggi
: 2,75 m
Universitas Sumatera Utara
7.8.8 Pompa Tangki Sedimentasi PL-03 Fungsi
: Memompa air resirkulasi dari Tangki Sedimentasi TS
ke Tangki Aerasi AR Jenis
: Centrifugal pump Jumlah
: 1 unit Bahan konstruksi : Commercial steel
Daya motor : 164 hp
Universitas Sumatera Utara
SC
J-01 V-02
FC
J-03
FC
V-05
Al
2
SO
4 3
J-04
Na
2
CO
3 V-03
V-04 J-05
FC FC
J-06
V-06
FC
J-07
FC
V-07
H
2
SO
4
NaOH
V-12 V-10
V-11
V-08 V-09
Kaporit
V-13
V-15 V-17
V-18
Saturated Steam 6041,5 kPa, 276
o
C
V-16 V-14
J-11
FC
J-10
FC
J-09
FC
J-08
FC
J-12
FC
J-13
FC
J-14
FC
FC
J-16
FC
J-19
FC
J-21
FC
Dowtherm J Air Domestik
J-18
FC
J-17
FC
Air Pendingin 28
o
C
Air Proses 28
o
C J-20
FC
Dowtherm J Bekas
J-02
FC
V-01 J-15
Generator
V-19 J-23
J-22
FC FC
LC LC
LC LC
LC
LC LC
LC
Keterangan :
S-01 = Screening V-01 = Water reservoir
V-02 = Bak sedimentasi V-03 = Tangki pelarutan alum
V-04 = Tangki pelarutan Na
2
CO
3
V-05 = Clarifier V-06 = Tangki filtrasi
V-07 = Tangki utilitas I V-08 = Tangki utilitas II
V-09 = Tangki pelarutan kaporit V-10 = Cation exchanger
V-11 = Anion exchanger V-12 = Tangki H
2
SO
4
V-13 = Tangki NaOH V-14 = Water cooling tower
V-15 = Tangki Refrigerant bekas V-16 = Unit refrigerasi
V-17 = Deaerator V-18 = Ketel uap
V-19 = Tangki bahan bakar
Universitas Sumatera Utara
BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
Susunan peralatan dan fasilitas dalam rancangan proses merupakan syarat penting dalam mempersiapkan biaya sebelum mendirikan pabrik atau untuk design
yang meliputi design perpipaan, fasilitas bangunan fisik, tata letak peralatan dan kelistrikan. Lokasi suatu pabrik merupakan bagian penting untuk mempengaruhi
kedudukan pabrik dalam persaingan. Penentuan lokasi pabrik yang tepat tidak semudah yang diperkirakan, banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Idealnya,
lokasi yang dipilih harus dapat memberikan keuntungan untuk jangka panjang dan dapat memberikan kemungkinan untuk memperluas pabrik.
Lokasi pabrik yang baik akan menentukan hal-hal sebagai berikut : a.
Kemampuan untuk melayani konsumen dengan memuaskan b.
Kemampuan untuk mendapatkan bahan mentah yang berkesinambungan dan harganya sampai di tempat cukup murah
c. Kemudahan untuk mendapatkan tenaga karyawan
Oleh karena itu, pemilihan tempat bagi berdirinya suatu pabrik harus memperhatikan beberapa faktor yang berperan yaitu faktor primer dan faktor
sekunder.
A. Faktor Primer Utama
Faktor ini secara langsung mempengaruhi tujuan utama dari usaha pabrik yaitu meliputi produksi dan distribusi produk yang diatur menurut macam dan
kualitasnya. Yang termasuk dalam faktor utama adalah Timmerhaus, 2004 : 1.
Letak pasar Pabrik yang letaknya dekat dengan pasar dapat lebih cepat melayani konsumen,
sedangkan biayanya juga lebih rendah terutama biaya angkutan. 2.
Letak sumber bahan baku Idealnya, sumber bahan baku tersedia dekat dengan lokasi pabrik. Hal ini lebih
menjamin penyediaan bahan baku, setidaknya dapat mengurangi keterlambatan penyediaan bahan baku, terutama untuk bahan baku yang berat.
Universitas Sumatera Utara