Asam Sianida HCN Sifat Bahan Baku

2.2 Asam Sianida HCN

Asam sianida sering disingkat dengan HCN dan juga dikenal dengan nama Hydrocyanic Acid, Prussic Acid, dan Formonitrile Kirk Othmer, 1949. HCN merupakan produk yang dihasilkan dari reaksi samping antara propena, ammonia, dan oksigen dalam pembuatan Acrylonitrile. Reaksi : CH 2 = CHCH 3 + 3NH 3 + 3O 2 → HCN + 6H 2 O Propena Ammonia Oksigen Asam Sianida Air HCN merupakan cairan dengan viskositas rendah, bersifat racun, tidak berwarna, dan memiliki bau khas yang menyengat Kirk Othmer, 1949. Senyawa ini dikenal dan digunakan sebagai racun selama beberapa dekade Kirk Othmer, 1949. Di beberapa negara Amerika, HCN digunakan untuk pengasapan penyakit pada tanaman hingga tahun 1960 Kirk Othmer, 1949. Selanjutnya, pemakaian HCN berkembang menjadi bahan baku berbagai senyawa kimia penting Kirk Othmer, 1949. HCN adalah senyawa kimia dasar yang terlibat dalam beberapa reaksi untuk menghasilkan beberapa produk kimia, seperti Adiponitrile yang digunakan untuk memproduksi Nylon, Methyl Methacrylate untuk memproduksi plastik Acrylic bening, sodium sianida untuk memurnikan emas, Triazine sebagai herbisida di bidang pertanian, Methionine sebagai suplemen makanan ternak, Chelating agent untuk pengolahan air, dan sebagainya Kirk Othmer, 1949.

2.3 Sifat Bahan Baku

Bahan baku utama yang digunakan dalam proses pembuatan Acrylonitrile adalah propena, ammonia, dan udara, serta air sebagai absorbent dan asam sulfat sebagai pengikat larutan ammonia berlebih untuk memurnikan produk. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Sifat-sifat Bahan Propena Rumus molekul C 3 H 6 Berat molekul 42 gmol Titik lebur − 185,2 °C Titik didih − 47,6 °C Panas laten 18.372,6 Jmol Panas standard reaksi pembentukan 4,88 kkalmol Konstanta persamaan Antoine A = 13,8782 B = 1.875,25 C = − 22,9101 Konstanta untuk menghitung densitas cairan kmolm 3 A = 1,5245 B = 0,27517 C = 364,76 D = 0,302 Konstanta untuk menghitung viskositas uap Pa.s A = 8,79E-006 B = 0,232 C = 800 D = 12.000 Konstanta untuk menghitung viskositas cairan Pa.s A = − 44,83 B = 1.337 C = 5,671 Ammonia Rumus molekul NH 3 Berat molekul 17 gmol Titik lebur − 77,73 °C Titik didih − 33,34 °C Panas laten 23.351 Jmol Panas standard reaksi pembentukan − 10,92 kkalmol Konstanta Antoine A = 13,8782 B = 1.875,25 C = − 22,9101 Tabel 2.2 Sifat-sifat Bahan Lanjutan Universitas Sumatera Utara Konstanta untuk menghitung densitas cairan kmolm 3 A = 3,543 B = 0,25471 C = 405,65 D = 0,2887 Konstanta untuk menghitung viskositas uap Pa.s A = 4,1855E-008 B = 0,9806 C = 30,8 Konstanta untuk menghitung viskositas cairan Pa.s A = − 6,743 B = 598,3 C = − 0,7341 D = − 3,69E-027 E = 10 Udara Rumus molekul Oksigen Berat molekul Titik lebur Titik didih Panas laten Panas standard reaksi pembentukan Konstanta Antoine Konstanta untuk menghitung viskositas uap Pa.s O 2 32 gmol − 182,98 °C − 218,79 °C 6.820,5 Jmol - A = 13,6835 B = 780,26 C = − 4,1758 A = 8,038E-007 B = 0,60478 C = 70,3 Rumus molekul Nitrogen Berat molekul Titik lebur Titik didih Panas laten Panas standard reaksi pembentukan Konstanta Antoine N 2 28 gmol − 210 °C − 195,8 °C 5.577,5 Jmol - A = 13,6835 Tabel 2.2 Sifat-sifat Bahan Lanjutan Universitas Sumatera Utara Konstanta untuk menghitung viskositas uap Pa.s B = 780,26 C = − 4,1758 A = 7,632E-007 B = 0,58823 C = 67,75 Air Rumus molekul H 2 O Berat molekul 18 gmol Titik lebur 0 °C Titik didih 100 °C Panas laten 40.656,2 Jmol Panas standard reaksi pembentukan − 57,8 kkalmol Konstanta Antoine A = 16,5362 B = 3985,44 C = − 38,9974 Asam Sulfat Rumus molekul H 2 SO 4 Berat molekul 98 gmol Titik lebur 10 o C Titik didih 338 o C Panas laten 20.983,5 Jmol Panas standard reaksi pembentukan − 282,076 kkalmol Konstanta untuk menghitung tekanan uap A = 14,422 B = − 9.757,7 C = 2,3632 D = 3,27E-019 E = 6 Konstanta untuk menghitung densitas cairan kmolm 3 A = 0,8322 B = 0,19356 C = 925 D = 0,2857 Konstanta untuk menghitung viskositas cairan Pa.s A = − 179,84 B = 10.694 Tabel 2.2 Sifat-sifat Bahan Lanjutan Universitas Sumatera Utara C = 24,611 Acrylonitrile Rumus molekul C 3 H 3 N Berat molekul 53 gmol Titik lebur − 84 o C Titik didih 77 o C Panas laten 32.630,1 Jmol Panas standard reaksi pembentukan 44,2 kkalmol Konstanta Antoine A = 14,2095 B = 3033,10 C = − 34,9326 D = 0,28939 Konstanta untuk menghitung densitas cairan kmolm 3 A = 1,0816 B = 0,2293 C = 535 Konstanta untuk menghitung viskositas uap Pa.s A = 4,302E-008 B = 0,9114 C = 54,3 Konstanta untuk menghitung viskositas cairan Pa.s A = − 2,96 B = 473 C = − 1,1632 Asam Sianida Rumus molekul HCN Berat molekul 27 gmol Titik lebur − 13,24 o C Titik didih 25,70 o C Panas laten 26.891,5 Jmol Panas standard reaksi pembentukan 31,2 kkalmol Konstanta Antoine A = 15,4856 B = 3151,53 C = − 8,8383 Konstanta untuk menghitung densitas cairan kmolm 3 A = 1,3413 B = 0,18589 C = 456,65 Tabel 2.2 Sifat-sifat Bahan Lanjutan Universitas Sumatera Utara D = 0,28206 Konstanta untuk menghitung viskositas uap Pa.s A = 1,278E-008 B = 1,0631 C = 340 Konstanta untuk menghitung viskositas cairan Pa.s A = − 21,927 B = 1.266,5 C = 1,5927 Ammonium Sulfat Rumus molekul NH 4 2 SO 4 Berat molekul 132 gmol Titik lebur 495 o C Titik didih - Panas laten - Panas standard reaksi pembentukan − 282,076 kkalmol Konstanta untuk menghitung densitas padatan kmolm 3 A = 13,85 B = − 0,0014657 Dowtherm J Panas spesifik pada suhu - 80 o C 1,584 kJkg.K Panas spesifik pada - 30 o C 1,688 kJkg.K Densitas pada – 30 o C 900 kgm 3 Sumber : Chemcad 5 Database, 1999; Kirk dan Othmer, 1949; Perry dan Green, 1999; Reklaitis, 1983; Smith, 2001; Speight, 2002; Ulrich, 2004; The Dow Chemical Company; 1997; Wikipedia, 2009

2.4 Proses Pembuatan Acrylonitrile