Break Even Point BEP Return on Investment ROI Pay Out Time POT Return on Network RON
10.6.2 Break Even Point BEP
Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik pada saat hasil penjualan hanya dapat menutupi biaya produksi. Dalam keadaan ini pabrik tidak untung dan tidak rugi. BEP = Variabel Biaya Penjualan Total Tetap Biaya − × 100 BEP = 353.880,- 2.458.505. Rp. 621.746,- 3.151.071. Rp. 06,- .191.766.7 65 3 Rp. − × 100 = 52,73 Kapasitas produksi pada titik BEP = 52,73 × 7.000 tontahun = 3.691,1159 tontahun Nilai penjualan pada titik BEP = 52,73 × Rp. 3.151.071.621.746,- = Rp. 1.661.567.226.060,-10.6.3 Return on Investment ROI
Return on Investment adalah besarnya persentase pengembalian modal tiap tahun dari penghasilan bersih. ROI = Investasi Modal Total pajak setelah Laba × 100 ROI = 436.831,- 1.577.153. Rp. 0.058,- 228.033.84 Rp. × 100 ROI = 14,46 Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi total dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal tersebut adalah : • ROI ≤ 15 : resiko pengembalian modal rendah. • 15 ≤ ROI ≤ 45 : resiko pengembalian modal rata-rata • ROI ≥ 45 : resiko pengembalian modal tinggi Universitas Sumatera Utara Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 14,46, sehingga pabrik yang akan didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal rata-rata.10.6.4 Pay Out Time POT
Pay Out Time adalah angka yang menunjukkan berapa lama waktu pengembalian modal dengan membandingkan besar total modal investasi dengan penghasilan bersih setiap tahun. Untuk itu, pabrik dianggap beroperasi pada kapasitas penuh setiap tahun. POT = ROI 1 × 1 tahun POT = 14,46 1 × 1 tahun POT = 6,92 tahun Dari hasil perhitungan, didapat bahwa seluruh modal investasi akan kembali setelah 6,92 ≈ 7 tahun operasi.10.6.5 Return on Network RON
Return on Network merupakan perbandingan laba setelah pajak dengan modal sendiri. RON = sendiri Modal pajak setelah Laba × 100 RON = 2.098,- 946.292.06 Rp 0.058,- 228.033.84 Rp. × 100 RON = 24,1010.6.6 Internal Rate of Return IRR
Parts
» Asam Sianida HCN Sifat Bahan Baku
» Proses Acetylene Proses Pembuatan Acrylonitrile
» Kriteria Pemilihan Proses TINJAUAN PUSTAKA
» Deskripsi Proses TINJAUAN PUSTAKA
» Tangki Asam Sulfat TT-103 Pompa J-302 Kompresor J-103 Heater E-213 Reaktor Fluidized Bed R-201
» Pompa J-311 Distilasi 3 T-313 Fungsi Kondensor E-106 Acumulator D-303 Pompa J-312 Pompa J-313
» Instrumentasi INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
» Pencegahan Terhadap Kebakaran dan Peledakan Peralatan Perlindungan Diri
» Screening Sedimentasi Klarifikasi Kebutuhan Air
» Filtrasi Demineralisasi Kebutuhan Air
» Kebutuhan Uap Steam Kebutuhan Bahan Kimia Kebutuhan Listrik
» Bak Penampungan BP Bak Pengendapan Awal BPA Bak Netralisasi BN
» Unit Pengolahan Limbah dengan Sistem Activated Sludge Lumpur Aktif
» Lokasi Pabrik LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
» Tata Letak Pabrik LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
» Organisasi Perusahaan ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN
» Manajemen Perusahaan Bentuk Hukum Badan Usaha
» Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Dewan Komisaris Direktur Staf Ahli
» Jumlah dan Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja Pengaturan Jam Kerja
» Kesejahteraan Tenaga Kerja Sistem Penggajian
» Fasilitas Tenaga Kerja ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN
» Modal Investasi Tetap Fixed Capital Investment FCI Modal Kerja Working Capital WC
» Break Even Point BEP Return on Investment ROI Pay Out Time POT Return on Network RON
» Diameter dan tinggi shell Diameter dan tinggi tutup Tebal shell tangki Coil Pemanas
» Volume tangki Diameter dan tinggi tutup Tebal shell tangki Tebal tutup tangki
» Volume tangki Tebal shell tangki Tutup tangki
» Volume tangki Diameter dan tinggi shell Diameter dan tinggi tutup Tebal shell tangki
» Diameter dan tinggi clarifier
» Diameter tangki KESIMPULAN DAN SARAN
Show more