Oksidasi Hidrogenasi TINJAUAN PUSTAKA

Titik cair kristal-kristal suatu lemak dapat berbeda-beda berdasakan dua mekanisme utama. Pertama karena heterogenitas kristal-kristal. Karena lemak dan minyak merupakan campuran trigliserida, maka komposisi trigliserida kristal lemak juga dapat berbeda-beda. Pada umumnya, pendinginan lemak cair secara cepat akan menghasilkan kristal yang terdiri dari campuran trigliserida. Kristal semacam itu mencair pada suhu lebih rendah dari pada kristal lemak yang lebih homogen. Kedua, oleh karena bentuk polimorfik yang berbeda-beda. Trigliserida murni dapat mempunyai beberapa bentuk kristal, yaitu menunjukkan polimorfisme. Masing- masing bentuk ditandai titik cair, berat jenis dan stabilitas masing-masing dan juga bentuk-bentuk lain. Bentuk yang paling stabil mempunyai titik cair dan berat jenis yang tertinggi. Buckle, 1987

2.4.3.2 Proses Kimia a. Hidrolisis

Merupakan reaksi antara minyaklemak dan air yang dapat menyebabkan pemecahan minyaklemak menghasilkan asam-asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi ini terjadi dengan adanya temperatur tinggi atau adanya katalis dan sejumlah air. Minyak lemak akan mengalami hidrolisis bila dipanaskan dengan larutan asam atau basa serta dengan adanya enzim lipase. Lowson, 1985

b. Oksidasi

Proses oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan minyak dan lemak. Terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan bau tengik pada lemak dan minyak. Oksidasi biasanya dimulai dengan pembentukan peroksida dan hidroperoksida. Tingkat selanjutnya ialah terurainya asam-asam lemak disertai dengan konversi hidroperoksida menjadi aldehid dan keton serta asam-asam lemak bebas.

c. Hidrogenasi

Proses hidrogenasi sebagai suatu proses industri bertujuan untuk menjenuhkan ikatan rangkap dari rantai karbon asam lemak pada lemak dan minyak. Reaksi hidrogenasi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ini dilakukan dengan menggunakan hidrogen murni dan ditambahkan serbuk nikel sebagai katalisator. Reaksi pada proses hidrogenasi terjadi pada permukaan katalis yang mengakibatkan reaksi antara molekul-molekul minyak dengan gas hidrogen. Hidrogen akan diikat oleh asam lemak yang tidak jenuh, yaitu ikatan rangkap, membentuk radikal kompleks antara hidrogen, nikel dan asam lemak tak jenuh. Hidrogenasi dapat dilakukan secara parsial ataupun total, akan tetapi pada umumnya hidrogenasi dilakukan secara parsial. Selama hidrogenasi parsial, sebagian ikatan rangkap dari asam lemak akan menjadi jenuh tetapi ikatan rangkap yang secara alami berbentuk cis akan berisomerasi menjadi bentuk trans. Alonso dkk, 2000 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan yang digunakan 3.1.1. Alat-Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Inkubator Lovibond  Botol winkler Gratech  Aerator Welch  Labu takar Pyrex  Buret Pyrex  Labu Erlenmeyer Pyrex  Gelas Ukur Pyrex  Pipet ukur Pyrex  Beaker Pyrex  Spektrofotometer Merck  Reaktor COD Hach  Tabung Khusus COD  Timbangan Analitik Shimadzu  Oven Memmert  Desikator Nalgene  Shaker Istech  Penangas Air Memmert  Pipet Tetes  Corong Pisah Pyrex  Corong UNIVERSITAS SUMATERA UTARA