2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunitas ikan karang
Komunitas adalah kumpulan dari populasi – populasi yang hidup pada habitat yang sama Odum, 1971. Sehingga, komunitas ikan karang dapat diartikan
sebagai kumpulan dari populasi ikan yang hidup pada habitat terumbu karang tertentu.
Choat dan Bellwood 1991 mendefinisikan ikan karang adalah setiap individu ikan yang hidup di dalam sistem terumbu karang. Ikan karang memiliki
keanekaragaman yang tinggi serta berasosiasi dengan terumbu karang. Ikan – ikan ini memiliki adaptasi khusus seperti bentuk dan warna tubuh, serta cara
reproduksi. Ikan karang merupakan keseluruhan ikan pada terumbu karang yang
masuk ke dalam jaringan makanan melalui beberapa cara sehingga terdapat keseimbangan yang rumit dari hubungan mangsa-dimangsa Romimohtarto dan
Juwana, 2001. Sale 1991 mengelompokkan ikan karang menjadi tiga kelompok famili
utama berdasarkan keeratan hubungannya dengan ekosistem terumbu karang yaitu:
1. Labroid: Labridae wrasses, Scaridae parrotfish, dan Pomacentridae
damselfishes. 2. Acanthuroid: Acanthuridae
surgeonfshes, Siganidae rabbitfishes, dan Zanclidae
moorish idol. 3. Chaetodontid: Chaetodontidae
butterflyfishes dan Pomacanthidae angelfishes.
Ketiga kelompok famili ini hampir seluruhnya, kecuali beberapa Labroid, memiliki pola distribusi yang berkaitan dengan terumbu karang. Kumpulan famili
ini secara umum mengeksploitasi biota sessile
yang terdapat di terumbu karang.
Eksploitasi ini dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, dengan cara memangsa secara langsung terhadap jaringan dan hasil sampingan metabolisme
dari hewan karang serta simbionnya hal ini dilakukan oleh Chaetodontid dan beberapa Labroid, termasuk di dalamnya labridae genus
Labrichtys dan Scaridae Bolbometopon muricatum. Kedua, dengan cara memangsa alga kompleks yang
tumbuh pada matriks terumbu karang yang dilakukan oleh Acanthuroid dan sebagian besar Labroid.
Terdapat pula famili ikan lain yang berperan penting dalam ekosistem terumbu karang yang sering muncul di terumbu dan telah ikut diteliti oleh ahli
ekologi yaitu: 1. Bleenidae
blennies dan Gobiidae gobies. 2. Apogonidae
cardinalfishes, dan Haemulidae grunts. 3. Ostraciidae
boxfishes, Tetraodontidae puffers, dan Balistidae triggerfishes 4. Holocentridae
squirrelfishes, Serranidae rock cods, groupers, Lutjanidae snappers, dan Lethrinidae emperors.
Ikan karang dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok berdasarkan waktu aktifitasnya. Aktivitas ini di antaranya adalah aktifitas mencari makanan.
Pengelompokkan tersebut yaitu Hobson, 1991; TERANGI, 2004: 1. Ikan diurnal, kelompok ikan yang beraktifitas di siang hari.
2. Ikan nokturnal,kelompok ikan yang beraktifitas di malam hari setelah matahari terbenam.
3. Ikan crepuscular, kelompok ikan yang beraktifitas di waktu pergantian antara diurnal dan nokturnal.
Jenis ikan karang berdasarkan pola pemangsaan terbagi ke dalam lima tingkatan Froese dan Pauly, 2008 yaitu:
1. Karnivora, jenis ikan pemakan daging baik ikan lain ataupun hewan lainnya yang antara lain terdiri dari famili Serranidae, Haemullidae, Aulostomidae,
Scorpaenidae, Apogonidae, Carangidae, Dasyatidae, Labridae, dan Lutjanidae.
2. Koralivora, jenis ikan pemakan koralit karang seperti beberapa spesies dari Chaetodontidae.
3. Herbivora, jenis ikan pemakan alga dan tumbuhan seperti Acanthuridae, Pomacanthidae, Scaridae, dan Siganidae.
4. Omnivora, jenis ikan pemakan hewan dan tumbuhan seperti genus dari Balistidae, Gobiidae, Pomacentridae, Tetraodontidae.
5. Planktivora, jenis ikan pemakan plankton seperti jenis dari Caesionidae. Tipe pemangsaan ikan karang yang paling banyak di ekosistem terumbu
karang adalah karnivora, yaitu lebih kurang 50 - 70 dari seluruh jenis ikan di ekosistem ini. Ikan herbivora dan pemakan karang merupakan kelompok
terbesar kedua setelah karnivora yaitu lebih kurang 15 dari spesies yang ada dan yang paling penting dari kelompok ini adalah famili Scaridae dan
Acanthuridae. Sisanya diklasifikasikan sebagai omnivora dan multivora yaitu ikan-ikan dari famili Pomacentridae, Chaetodontidae, Pomachantidae,
Monachantidae, Ostaciantidae dan Tetraodontidae. Ikan-ikan pemakan zooplankton memiliki ukuran tubuh yang kecil yaitu ikan dari famili Clupidae dan
Antherenidae Nybakken, 1993. Distribusi spasial ikan karang berhubungan dengan karakteristik habitat dan
interaksi ikan – ikan tersebut. Distribusi spasial beberapa ikan karang secara nyata berkaitan dengan karakteristik habitat tertentu. Karakteristik habitat yang
paling berperan dalam distribusi ini adalah arus, kecerahan, suhu air, dan kedalaman Nybakken, 1993.
2.2. Ikan karang pada terumbu buatan Terumbu buatan dengan salah satu fungsinya sebagai fish aggregrating
devices FAD dapat menyediakan habitat baru bagi komunitas ikan karang Madduppa
et al., 2007. Terumbu buatan menyediakan tempat berlindung yang lebih baik dari terumbu karang alami, tetapi tidak untuk semua jenis dan ukuran
ikan melainkan hanya beberapa jenis ikan saja, terutama ikan-ikan yang masih muda. Selain itu, ketertarikan ikan terhadap terumbu buatan karena untuk
mencari makanan yang berupa alga, krustase, dan atau ikan kecil lainnya Bohnsack, 1989
in Madduppa et al. 2007. Struktur terumbu buatan dapat menarik ikan karang yang berasal dari habitat
sekitar terumbu atau yang ingin menetap sementara untuk beristirahat menyimpan energi mereka dari arus Ogden dan Ebersole 1981
in Chou, 1997. Lama kelamaan, organisme lain sebagai bagian dari ikan-ikan ini akan menetap
dan berkembang pada permukaan terumbu buatan tersebut. Perkembangan dari organisme penempel ini berkontribusi mempengaruhi makanan dari komunitas
ikan karang. Contohnya ikan herbivora, kelompok ikan ini akan tertarik untuk mendatangi terumbu dan memakan alga yang telah berkembang di permukaan
terumbu buatan. Komunitas ikan kecil yang menetap pada terumbu buatan dapat menarik ikan besar lainnya sebagai pemangsa komunitas ini Chou, 1997.
Terdapat preferensi terhadap ikan karang tertentu akibat struktur terumbu buatan. Berdasarkan Chua dan Chou 1994 ikan yang terdapat pada terumbu
buatan blok beton dengan ukuran lubang yang berbeda-beda, ukurannya berkaitan dengan besarnya lubang yang disediakan oleh terumbu ini. Sehingga
dapat dinyatakan bahwa ukuran ikan karang yang menetap pada terumbu buatan dibatasi oleh besarnya ruang yang disediakan oleh struktur terumbu.
Komunitas ikan karang di terumbu buatan memiliki kelimpahan ikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelimpahan ikan di terumbu karang alami.
Tetapi, umumnya keanekaragaman komunitas ikan di terumbu buatan lebih rendah karena adanya jenis ikan tertentu yang dominan akibat ketertarikan
tertentu pada terumbu buatan Fujita et al. ; Rooker et al. Secara umum
komposisi jenis ikan pada terumbu buatan berkaitan dengan bahan dan model kerangka, dasar perairan, biota-biota penempel, karang yang ditransplantasikan,
dan kedalaman terumbu buatan Madduppa et al., 2007.
2.3. Komunitas terumbu karang