federalisme,   menyebutkan   enam   prinsip   dasar   federalisme   yaitu   1   tidak tersentralisasikan   noncentralization;   2condong   pada   demokrasi;   3   membangun
suatu sistem checks and balances;4 bekerja melalui proses tawar-menawar terbuka; 5 mempunyai konstitusi tertulis; dan 6 adanya unit-unit yang pasti fixed units.
Dikatakan   bahwa   demokrasi   federal   bersandar   pada   suatu   sistem   checks   and balances. Negara harus disusun sedemikian rupa sehingga setiap institusi dicekdikoresi
dan diimbangi oleh institusi-institusi lain yang mempunyai kekuasaan konstitusional dan yang cukup otonom untuk menopang dirinya secara politik dan sosial. Sementara prinsip
fixed units berhubungan dengandemarkasi atau batas pemisah dalam negara yang harus ditetapkan   secarakonstitusional.   Pemisahan   dapat   bersifat   teritorial,   consociational,
ataukeduanya.
C. Negara Federal dari  Segi Proses Pembentukannya
Sering kita membayangkan bahwa suatu negara federal terbentuk melalui proses sebagai berikut: Sejumlah negara berdaulat secara sukarela berkumpul dengan tujuan
menyatukan diri tetapi berkeinginan untuk tetap mempertahankan sebagian kekuasaan masing-masing sebagai syarat penyatuan itu. Setelah melalui perundingan mereka pun
sepakat bergabung dalam sebuah negara federal. Proses inilah yang memang dilalui oleh Amerika Serikat – negara federal pertama di dunia. Suatu kompromi yang cerdas dan
pragmatis di antara negara-negara yang bersaing di satu pihak dan kebutuhan untuk bersatu dan bekerja sama di lain pihak. Kompromi itu dicapai dalam Konvensi Tahun
1787.Tidak  semua  negara  federal  melalu  proses ini,  karena  negara  federalpun  dapat dibentuk oleh negara-negara merdeka dan berdaulat sebelumnya. Selain AmerikaSerikat,
yang melalui proses ini adalah Swis dan Australia.  Sebagian yang lain memutuskan menjadi   federal   setelah   melihat   bahwa   keberagaman   masyarakatnya   terancam
kelanggengannya   jika   tetap   bertahan   sebagai   negara   kesatuan.  Contohnya   Belgia. Negara ini berbentuk kesatuan dan tersentralisasikan untuk jangka waktu yang lama.
Sejak   1970,   Belgia   secara   berangsur-angsur   bergerak   menuju   desentralisasi   dan federalisme. Dan baru pada 1993 Belgia secara resmi menjadi negara federal.
20
Hampir sama dengan Juan J. Linz 2001, Alfred Stepan 1999 menamai negara federal yang   dihasilkan   oleh   proses   pertama   sebagai   coming-together-federalism   atau
federalisme  berkumpul-untuk  bersatu.  Sedangkan  hasil  dari  proses kedua  disebutnya sebagai   holding-together-federalism   atau   federalisme   mempertahankan-kebersamaan.
Ditambahkan suatu federalisme jenis lain yang disebutnya putting-together-federalism atau federalisme memaksakan-kebersamaan yang tidak demokratis seperti USSR.
D. Negara Federal Simetris dan Asimetris
Negara   federal   juga   dapat   dibedakan   dari   segi   apakah   kompetensi   atau wewenang unit-unit yang menyusun negara federal itu seragam atau tidak.Jika seragam,
yang berarti semua unit lebih kecil menikmati kekuasaan yang setara dan mempunyai suatu   hubungan   serupa   dengan   pemerintah   federal,maka   negara   federal   itu   disebut
simetris. Sebaliknya, jika tidak seragam,yang berarti bahwa ada satu unit atau lebih yang diberi wewenang khususyang tidak diserahkan kepada unit-unit selebihnya, maka negara
federal itu disebut asimetris. Jenis federacy, seperti yang telah dibicarakan ini adalah federalisme asimetris karena unit yang lebih kecil jelas mempunyai kedudukan yang
berbeda dibandingkan dengan unit-unit lain dari negara induk the federate power. Negara   federal   klasik,   seperti   Amerika   Serikat,   biasanya   bersifat   simetris.
Federalisme klasik ini dianggap tidak cukup sensitif terhadap kebutuhan kultural yang khas   dan   kebutuhan-kebutuhan   lain   dalam   suatu   komunitas   tertentu.   Tidak
mengherankan   jika   sejumlah   negara   federal,seperti   Swis,   Kanada,   India,   dan   Rusia, memilih   bentuk   yang   asimetris.   Model   federal   seperti   ini   dengan   sendirinya   tidak
diperlukan   jika   tujuannya   hanya   untuk   mengakomodasikan   satu   atau   dua   kelompok minoritas.   Dalam   situasi   yang   demikian   cukup   diterapkan   bentuk   federacy   bagi
kelompok   minoritas   yang   bersangkutan.Belgia   merupakan   contoh   negara   federal asimetris dengan susunan yang sangat rumit. Susunan federalnya berlapis dua : lapis
pertama   terdiri   atas   tiga   region   wilayah   yang   dibatasi   secara   geografis   – Flander,Wallonia, dan ibu kota Brussel yang bilingual, sedang lapis kedua terdiri atas
dua komunitas yang berbahasa Belanda dan berbahasa Prancis dan komunitas berbahasa Jerman   yang   jumlahnya   jauh   lebih   kecil.   Setiap   region   dan   komunitas   mempunyai
21
legislatif dan eksekutifnya sendiri, kecuali bahwa pemerintah komunitas Flander yang berbahasa Belanda juga bertindak sebagai pemerintah untuk region Flander.
E. Unitarisme  Kata   Kunci:   peranti   asimetri,   otonomi,   otonomi   khusus,   kriteria